Yang Hilang Dalam Cinta Ep 5

Tentangsinopsis.com – Sinopsis Yang Hilang Dalam Cinta Episode 5, Cara pintas untuk menemukan spoilers lengkapnya ada di tulisan yang ini. Episode sebelumnya kalian baca disini.

Satria menemui mbak Rahayu dan mas Bima dan cerita kalo ia nggak bisa melihat Dara setelah mereka menemui Rendra. Ia khawatir kalo Dara beneran hilang. Mbak Rahayu sampai nggak habis pikir lihatnya. Ia mau mengajak Satria untuk ketemu dengan kenalannya yag seorang psikiater. Satria menolak karena merasa baik-baik saja. Mbak Rahayu ngasih tahu kalo ke psikiater itu nggak berarti g#la.

Nggak mau menyerah, Satria lalu mengambil roti dan nyuapin Dara. Dara bisa memakannya tapi saat ia meunjukkan roti itu ke mbak Rahayu dan mas Bima, roti itu masih utuh. Padahal sebelumnya Dara bisa makan kalo disuapin olehnya. Akhirnya mbak Rahayu mau percaya asalkan Satria mau pergi ke psikiater. Satria terpaksa menyetujuinya. Mbak Rahayu lalu minta Dara untuk ngasih tahu awal kejadiannya kayak gimana.

Pak Bagas dan anak buahnya masih memperhatikan rekaman CCTV Satria. Ia lalu mencocokkannya dengan meletakkan gambar orang ke depan Satria sehingga ia seperti menghadap seseorang.

Setelah mendengar semuanya, mbak Rahayu merasa kalo itu seperti cerita dongeng. Masalah Dara hanya bisa diselesaikan sama Satria yang sangat mencintainya. Ia merasa kalo Dara akan kelihatan lagi kalo cintanya Satria berbalas. Mas Bima mengingatkan kalo Dara sudah punya calon suami. Mbak Rahayu malah jadi kesal. Kalo dia jadi Dara, ia akan meninggalkan pria itu dari kapan dulu. Ia lalu menekankan kalo yang terpenting sekarang ia harus kelihatan dulu. Ih berasa dah g#la.

Satria kembali ke hotel dan Dara masih bersamanya. Saat berjalan Satria bicara dengan karyawannya mengenai pekerjaan. Dara mengabaikannya dan lanjut jalan. Setelah selsai Satria baru menyadari kalo Dara nggak bersamanya. Ia mencarinya sembari memanggilnya. Tahunya Dara duduk di sofa. Ia menghampirinya dan menggenggam tangannya. Ia memintanya untuk nggak terlalu memikirkannya biar nggak menghilang lagi. Dara mengangguk. Satria lau bangkit dan mengajaknya pergi dari sana.

Yang tumbuh kembai

Sejak saat itu Satria terus menggenggam tangan Dara kemanapun ia pergi. Bahkan saat sedang rapat sekalipun. Ia takut saat ia melepaskan Dara, akan membuat Dara menghilang.

Mereka makan bersama di kamar hotel Satria sambil membicarakan pekerjaan. Selanjutnya Dara menemaninya bicara pekerjaan dengan Sarah terkait promosi marketingnya. Mereka juga membicarakan tentang ayah Sarah yang sudah mulai menjalani kemoterapi. Andai nanti ayahnya meninggal, ia berencana untuk berhenti bekerja. Dan meski sudah nggak bekerja bersama lagi, Sarah berharap mereka bisa berteman. Satria tersenyum mengiyakan.

Di kamar hotel Dara bilang ingin mandi. Satria pun membantunya menyiram dengan air, mengeringkan bajunya dan menyisir rambutnya. Dara bertanya-tanya sampai kapan ia akan merepotkan Satria kayak gini? Satria menjawab sampai Dara bisa kelihatan lagi. Ia mengungkit kalo dulu Dara juga sering merepotkannya. Dara mengingatkan kalo Satria sendiri yang mau. Satria juga mengingatkan kalo Dara yang maksa..

Malamnya Satria mengajak Dara untuk berkumpul bersama karyawan lain merayakan ulang tahun Sarah. Sebelum meniup lilinnya, Sarah diminta untuk mengucakan pengharapannya di tahun ini. Setelahnya Satria menyalakan lilinnya dan menyalami Sarah sambil mengucapkan selamat ulang tahun.

Mbak Rahayu mengeluhkan kebutuhan uang untuk anak mereka. Melihat mas Bima sedang menggambar, ia pun menyarankan agar mas Bima menggambar princess seperti yang anak-anak suka sekarang ini. Mas Bimma hanya tersenyum dan bilang kalo dia nggak bisa.

Mendadak datang dua orang pria yang mengatasnamakan sebuah ormas yang mempertanyakan ijin dari yayasan mereka karena warga sangat terganggu dengan adanya anjing di yayasan mereka. Mbak Rahayu menjadi emosi dan memberitahu kalo mereka sudah mendapat emua ijin dari RT, RW sampai kelurahan. Mereka malah menantang untuk menunjukkannya. Mas Bima masuk dan mengambil sejumlah uang. Ia memberikannya pada dua pria itu yang nggak jelas dari ormas apa, punya ijin jelas apa enggak.

Setelah mendapat uang mereka pun langsung pergi. Mbak Rahayu masih berat. Ia masuk dan marah-marah karena mas Bima ngasih mereka uang padahal mereka juga sedang butuh uang untuk anak-anak. Satria datang dan menanyakan yang terjadi. Mbak Rahayu pun cerita yang terjadi sambil mau masak di dapur. Ia nggak bisa menemukan minyak dan Satria pergi untuk membeli sementara Dara tetap di sana.

Mbak Rahayu yang sedang kesal mencincang bawang dengan sangat keras. Mas Bima meminta maaf padanya kerena ngasih uang ke mereka. Mbak Rahayu mengiyakan. Mereka lalu berpelukan dan mas Bima mencium kepala mbak Rahayu sambil menawarkan untuk membantu. Keduanya pun baikan. Dara terharu lihatnya.

Setelah Satria kembali, mereka bicara sedang mbak Rahayu dan mas Bima ada tamu yang mau berdonasi keramik. Satria cerita awal mula mereka mendirikan yayasan itu. Dan gimana mereka saling topang menopang membesarkan yayasan. Sejenak Dara menyadari kalo ia dan Rendra nggak seperti itu. Ia jadi merasa kalo Satria dan Sarah juga seperti itu. Dan saat ia menyampaikannya Satria membantah. Mereka jadi bertengkar dan Dara pergi. Satria memanggilnya dan menyusulnya. Tamunya mbak Rahayu sama mas Bima bingung lihat Satria ngomong sendiri.

Bersambung…

0 Shares:
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like