Woori the Virgin Ep 12

Tentangsinopsis.com – Sinopsis Woori the Virgin Episode 12, Cara pintas untuk menemukan spoilers lengkapnya ada di tulisan yang ini. Episode sebelumnya.


Sampai di rumah Woori melihat fotonya bersama dengan ibu dan neneknya. Ibu memanggilnya. Ia dan nenek sedang melipat pakaian. Woori mengaku kalo sebelumnya ia tersesat tapi sekarang nggak lagi. Ibu dan nenek akan membantunya menjadi seorang ibu. Mereka akan mengatasi yang terjadi. Ia lalu memeluk keduanya meski keduanya masih nggak ngerti dengan apa yang Woori katakan.

Sementara itu Raphael ada di luar. Ia mau nelpon Woori tapi ragu. Ia lalu dapat telpon yang ngasih tahu kalo ayahnya ditangkap sama polisi.

Kangjae dan kapten menemui ayah di ruangannya dan menunjukkan foto ayah yang tengah berada di taman hiburan. Ayah membenarkan kal itu adalah fotonya. Ia ke sana untuk mencari udara segar setelah makan. Ia lalu mengungkit saat Kangjae merusak tanamannya dan ia membiarkan mereka tapi sekarang mereka memperlakukannya seakan ia adalah pembunuh. Kangjae sesuatu yang berkilau di tanaman itu. Setelah di periksa ada kalungnya No Manchul di sana. Seakan masih belum yakin ia melempar potnya dan menemukan pisau bedah di dalamnya yang kemungkinan digunakan untuk membunuh dokter itu.

Selanjutnya ayah berakhir di tahanan. Raphael datang dan menanyakan yang terjadi. Ada Mari juga di sana. Ayah hanya diam sehingga Mari yang menjelaskan yang terjadi. Ayah membantahnya dan minta segera dipanggilkan pengacara.


Nahi dan Kangjae menemukan bukti baru yang ditemukan di mobil dokter Lee Jonggu. Sebuah catatan yang menjelaskan yang terjadi. Jadi No Manchul, Shin Miyong dan Lee Jonggu bertemu di tempat judi. No Manchul mencari penjahat yang akan dioperasi plastik, Shin Miyong menyiapkan obat-obatan dan peralatan medis dan Lee Jonggu yang mengoperasi. Shin Miyong membunuh No Manchul dan pimpinan Kim membunuh Shin Miyong seperti bunuh diri dan terakhir membunuh Lee Jonggu yang mau buka suara ke polisi.

Kapten sangat puas dengan apa yang mereka lakukan dan akan segera menyiapkan surat penangkapan. Meski semuanya sudah jelas, Kangjae merasa kalo masih ada yang mengganjal.


Di tepat kerjanya Woori cerita ke Yeri tentang lamarannya dan ia menolaknya karena nggak yakin kalo Raphael jodohnya. Setelah itu ia nggak pernah menelponnya lagi. Yeri menyarankan agar Woori nnelpon duluan.

Raphael sendiri sedang menghadapi masalah ayahnya. Dokternya mengundurkan diri dan polisi datang melakukan penyitaan. Ayah ada di rumah sakit. Raphael meneuinya dan inginn bicara 4 mata sehingga pengacara dan Mari keluar. Raphael mengonfirmasi yang terjadi dan ayan membantahnya. Dan alasan ayah ada di TKP, ayah nggak bisa menjelaskannya dan akan membertahu saat waktunya sudah tepat. Raphael meminta ayah untuk meninggalkann posisinya karena ia akan meyelamatkan rumah sakit.


Kapten menyiapkan senjatanya. Ingat ancamannya ke pimpinan Kim kalo ia akan menangkapnya sendiri. Nahi datang mengeluhkan tentang ayah yang di rumah sakit. Pimpinan pergi dengan alasan mau mengambil obatnya di rumah sakit.

Sementara itu di rumah sakit ayah marah-marah setelah pengacaranya nggak mau membelanya. Ia kesal oada pimpinan Kim yang mencoba menjebaknya dengan menjadikannya tersangka pembunuhan. Ia bertekad untuk menangkapnya. Karena marah-marah mulu, tekanan darah ayah jadi naik. Ia meminta obatnnya sama asistennya. Setelahnya ia malah jadi pingsan.

Seseorang yang mencurigakan mendorong perlengkapan. Ada tangan keluar dari sana dan orang itu memasukkannya kembali.


Kapten sampai di rumah sakit tapi ayah sudah nggak ada di sana. Raphael mendengar berita menghilangnya ayahnya dari pengacara. Ia sendiri merasa kalo ayahnya lah pelakunya makanya ia kabur.

Ayah disekap dan dimasukkan ke akuarium. Air menggenang di bawahnya dan semakin bertambah. Asistennya datang. Ayah memintanya untuk membebaskannya tapi asistennya malah bernyanyi sambil menyisir rambut bonekanya. Ternyata dia adalah pimpinan Kim. Ia mendengar Mari menyebut tentang kalunng itu dan ia pun mengambilnya di tempa Woori. Ia meletakkan kalunng itu di brankas Raphael dan di pot bunga ayah. Ia juga yang menaruh pisau bedah di sana. Kita lalu diseret ke masa lalu. Seorang gadis kecil bermain dengan bonekanya dan ayah meninggalkannya di panti asuhan.

Ayah teringat masa lalu mendengarkan lagunya. Ia lalu memanggilnya Hyunsuk. Asistennya ayah, Hyunsuk meletakkan bonekanya di dekat akuarium. Ayah menjelaskan kalo ia nggak meninggalkannya. Ia bahkan selalu mengirimkan uang padanya. Hyunsuk mengungkit ayah yang menyingkirkan ibunya dan mengambil rumah sakitnya. Sementara itu ayah menjelaskan kalo ibunya sakit dan ia membiayai semua biaya rumah sakitnya. Dan rumah sakit itu adalah miliknya karena ia yang membesarkannya. Hyunsuk memasukkan pisau bedah ke akuarium. Jasad ayah akan ditemukan mengapung di waduk dan polisi akan menganggapnya sebagai bunuh diri karena mempercayai kalo ia adalah pimpinan Kim.


Nahi, menjelaskan ke tim dan kapten gimana ayah bisa keluar dari rumah sakit. Kangjae datang dan menyatakan kalo ayah bukanlah pimpinan Kim secara dompet, pakaian dan paspornya masih ada. Sementaa itu kapten yakin kalo ayah punya KTP lain dan juga paspor lain. Ia juga punya dana taktis. Kangjae pergi untuk bertanya lagi sama sekretaris Im.

Raphael ditelpon sama Woori tapi ia nggak menjawab. Seorang wanita datang dan menjelaskan hubungannya dengan ayah. Ternyata ia adalah kekasih ayah. Ia mengaku nggak percaya ayah adalah seorang pembunuh dan minta Raphael untuk segera mencari ayah yang saat ini nggak bisa ditemukan. Dan alasan ayah ke taman hiburan waktu itu adalah untuk menemuinya.


Woori ada di rumah sakit. Ia nggak sengaja kesandung dan ditolong sama sekretaris Im. Saat itulah ia langsung teringat sama orang yang menyekapnya saat di rumah, pimpinan Kim. Ia mengikuti sekretaris Im sampai ke parkiran dan menelpon Kangjae. Karena Kangjae nggak menjawab telponnya, ia pun meninggalkan pesan suara. Dih kaget mendadak sekretaris Im muncul di dekatnya.

Kangjae ke rumah sakit dan bertemu dengan Raphael. Raphael mengatakan kalo ayahnya punya alibi. Ia menemui seseorang saat Shin Miyong dan Lee Jonggu meninggal. Kangjae merasa kalo dugaannya benar kalo ayah diculik. Ia lalu mendengarkan pesan suara dari Woori dan segera ke tempat parkir. Sesampainya di sana ia melihat mobilnya sekretaris Im dan menghadangnya. Sekretaris Im menantang Kangjae untuk menembaknya sementara ia menodongkan pisau ke Woori.


Karena nggak mau Woori terluka, Kangjae akhirnya menyingkir saat mobil itu hendak menerobosnya. Raphael menelponnya setelahnya dan memberitahu kalo ia sudah mengejar mereka. Ia minta Kangjae untuk menelpon bantuan karena nggak ingin Woori kenapa-kenapa.

Kangjae juga melakukan pengejaran. Ia menelpon kapten dan ngasih tahu kalo sekretaris Im adalah pimpinan KIm dan ia sedang mengejarnya. Awalnya kapten masih nggak percaya dan meyakini kalo pimpinan Kim adalah ayahnya Raphael. Sampai Kangjae ngasih tahu kalo pimpinan Kim menyandera Woori.


Sekretaris Im membawa Woori ke tempat ia menyekap ayah. Ia membiarkan kabel terbuka di dekat kaki Woori dan menambahkan air di akuarium ayah. Raphael sampai dan segera menelpon Kangjae. Dari dalam ia mendengar suara ayah dan masuk. Di dalam ia melihat ayah dan Woori. Ia pun berusaha untuk melepaskan ayah.

Kangjae sampai. Ia mau masuk tapi dilarang sama kapten. Ia lalu melihat sekretaris Im dan menodongkan senjata ke arahnya. Sekretaris Im malah tertawa. Kalo Kangjae menembaknya maka ayahnya Raphael dan juga Woori juga akan mati. Akhirnya Kangjae memilih untuk menyelamatkan ayah Raphael dan Woori. Sementara itu di dalam Raphael berusaha untuk menghancurkan akuarium itu tapi nggak bisa.

Kangjae datang dan meleparkan penutup mulut Woori. Melihat ada kabel yang terbuka ia pun melarang Raphael untuk merusak akuarium itu karena ada listrik btegangan tinggi di sekitar Woori. Setelah mematikan aliran listrik, ia pun menembak akuarium itu sampai semua air di dalamnya keluar.


Ayah akan dibawa dengan ambulans. Raphael nangis. Ia menyesal sudah menyebut ayah pembunuh. Ia merasa sangat takut akan kehilangan ayah.

Kangjae bicara dengan Kapten dan Nahi. Untuk selanjutnya mereka akan lebih mudah menangkap pimpinan Kim karena sudah mengetahui identitasnya. Kapten lalu memberitahu kalo Woori sudah meninggalkan rumah sakit dan sudah selesai diperiksa. Kangjae pun menemui Woori dan memarahinya karena mengejar penjahatnya sendiri dan bukannya melaporkannya saja. Dan karena ia masih harus kembali ke kantor polisi, ia pun nyuruh Woori untuk segera pulang ke rumah.


Sesampainya di depan rumah Woori bertemu dengan Raphael. Ia berterima kasih pada Woori. Berkatnya sekarang nama ayahnya bersih. Teringat pertengkaran mereka sebelumnya dan ingin membicarakannya tapi Woori mengalihkan dan mau masuk.

Selanjutnya Raphael menjaga ayah. Mari mendadak masuk dan membuat kehebohan karena sangat mencemaskan ayah. Ayah yang tahu kalo Raphael merasa nggak nyaman dengan Mari menyuruhnya untuk kembali ke rumah sakit. Secara banyak yang harus diurus. Setelah Raphael pergi, Mari memberitahu ayah kalo Raphael sudah putus sama ibu bayinya. Mereka bersama hanya karena bayi itu. Ia lalu menanyakan pendapat ayah agar ia kembali pada Raphael.


Woori ke kantor dan mendapati Yeri sedang sakit. Ia lalu membawanya ke rumah sakit. Nggak lama kemudian sutradara datang. Yeri menderita wasir dan harus dirawat selama 2 bulan. Sutradara menanyakan gimana dengan naskah mereka nantinya?

Nenek sedang memukul-mukul daging. Mendadak ia merasa sakit. Ibu membawanya ke rumah sakit. Dokter memberitahu kalo tulang rawannya sudah usang dan nenek disarankan untuk beristirahat atau kalo enggak ia akan dioperasi.


Sutradara datang bersama dengan Sungil. Mereka meminta Woori untuk menyelesaikan naskah drama mereka. Woori sendiri nggak yakin bisa melakukannya tapi Sungil meyakinkan kalo ia bisa melakukannya. Penulis Wang lalu datang dan menyatakan akan melanjutkannya.

Nenek dan ibu pulang dari rumah sakit. Ibu nyuruh nenek untuk berlibur sama kakek ke pulau Jeju tapi nenek nggak mau. Seorang tulang punggung keluarga akan lebih mengutamakan keluarganya seperti suaminya dulu. Ibu merasa kalo sudah saatnya nenek pensiun menjadi tulang punggung keluarga. Ia akan mengambil alih. Ia akan bekerja da menjalankan restoran. Sungil datang setelah mendengar nenek dari rumah sakit dan mengkhawatirkannya.


Raphael pulang dan kaget lihat ada Mari di rumahnya sedang masak. Padahal selama mereka menikah Mari nggak pernah memasak untuknya. Mari meminta maaf karena baru menyadarinya. Ia nggak akan memaksanya untuk seperti dulu. Ia akan menunggu sampai Raphael mau menerimanya. Raphael menolak. Selama ia menjalani pengobatannya, Mari sudah menipunya. Ia mengaku hamil dan bersekongkol dengan dokternya agar bisa menikah dengannya. Mari beralasan kalo saat itu ia sedang sangat putus asa. Tapi Raphael sama sekali nggak mau dengar alasasnya. Ia sudah tahu dari awal dan sengaja nggak ngasih tahu ayah karena rumah sakit. Ia lalu minta Mari untuk pergi. Karena Mari nggak mau akhirnya ia yang pergi. m

Kangjae membuka barang-barang kenanagannya sama Woori setelah sebelumnya ditelpon dan dikasih tahu ibu kalo Woori sama Raphael sudah putus. Jadi barang-barang itu ia ambil setelah Woori membuangnya saat merekaa putus dulu.


Woori menulis naskahnya tapi penulis Wang malah tidur. Woori menyuruhnya untuk pulang dan beristirahat. Paginya naskah yang Woori tulis akhirnnya selesai. Sutradara sangat puas dan memuji penulis Wang. Mereka lalu ke rumah sakit untuk menjenguk Yeri.

Nenek membuat video menambal kaos kaki yang berlubang dan kakek merekamnya. Raphael datang dann bicara berdua dengan nenek. Kebetulan nenek juga mau menemuinya. Perihal putusnya hubungannya dengan Woori ia merasa kalo itu adalah salahnya. Ia datang menemui nenek adalah untuk meminta sarannya.

Mereka bertiga menjenguk Yeri. Sutradara menenangkan kalo naskahnya sudah diselesaikan sama penulis Wang. Yeri merasa nggak enak padahal Woori juga bisa menyelesaikannya. Selama ini ia sudah banyak berubah. Akhirnya penulis Wang mengakui ke sutradara kalo Woori lah yang menulis naskah yang dibacanya tadi.


Mari pulang dan kaget lihat ada sekretaris Im di rumahnya. Ibunnya ketakutan menyerahkan daftar yang selama ini disimpannya. Mari terduduk mengeluhkan kalo semuanya sudah berakhir. Ia nggak akan bisa mendapatkan Diamond Medical Fondation dan juga Raphael. Sekretaris Im mendekat dan menawarinnya untuk menjadi pimpinan Diamond Medical Fondation.


Malamnya Woori sekeluarga merayakan Woori yang akhirnya debut sebagai penulis. Sungil selaku ayahnya merasa bangga berperan di drama yang ditulis sama putrinya. Ibu dan nenek sama-sama mengundang seseorang untuk bergabung dengan mereka.

Suasana di meja makan jadi nggak enak setelah Raphael dan Kangjae datang. Kangjae yang merasa nggak nyaman bangkit dan megajak Woori untuk bicara. Ia mengungkit saat mereka putus dan merasa kalo hanya WOori lah yang dibutuhkannya. Sepertinya Kangjae mau menyatakan perasaannya. Raphael datang dan menghentikannya. Sama seperti Kangjae, ia juga berusaha untuk mendapatkan cinta Woori. Ia berjanji akan lebih memperhatikan kecepatan Woori. Kangjae mengeluarkan cincinnya dan Raphael berusaha untuk menghalanginnya. Woori sendiri bingung untuk memutuskan.

Bersambung…

0 Shares:
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like