Tentangsinopsis.com – Sinopsis Vengeance of the bride Episode 25, Cara pintas untuk menemukan spoilers lengkapnya ada di tulisan yang ini.baca episode sebelumnya disini
Sebelumnya…
In Soon di S. Group. Seketaris Jung yang sudah menunggu, langsung mengantarkan In Soon ke Mo Yeon.
*Ralat lagi ya guys, ternyata memang Seketaris Jung nama seketarisnya Mo Yeon, bukan Seketaris Oh.
In Soon sontak kaget melihat Mo Yeon. Dia bukan hanya kaget, tapi juga ketakutan. Bahkan sampai jatuh saat Mo Yeon berusaha mendekatinya. Mo Yeon heran. In Soon menyuruh Mo Yeon menjauhinya. Mo Yeon pun tanya apa yang salah. In Soo yakin Mo Yeon adalah hantu. Dia berteriak memanggil seseorang, meminta tolong. Dia juga berdoa.
Mo Yeon : Tolong tenangkan dirimu.
In Soon terus mengatakan bahwa hantu Yoon Hee telah datang.
Seketaris Jung bertanya, haruskah ia memanggil ambulans. In Soon kaget mendengar Seketaris Jung memanggil hantu Yoon Hee Jung Daepyo.
In Soon : Jung Daepyo? Apa itu berarti kau ibu Jo Yi?
Mo Yeon : Ya, aku ibu Jo Yi.
Tapi In Soon tidak percaya dan terus berteriak. Seketaris Jung pun mengambil segelas air dan menyiram In Soon.
Mo Yeon : Kau sudah sadar?
In Soon : Bagaimana ini bisa terjadi? Ini tidak mungkin.
Mo Yeon : Seketaris Jung, bawalah sesuatu yang bisa membuatnya kering.
Seketaris Jung pun pergi.
Mo Yeon pun mau membantu In Soon berdiri tapi In Soon melarang Mo Yeon mendekatinya.
In Soon yang takut, menjaga jaraknya dengan Mo Yeon.
Mo Yeon : Apakah kau benar-benar baik-baik saja?
In Soon : Jadi kau benar-benar ibu Jo Yi? Dengan kata lain, CEO Grup S Jung Mo Yeon?
Mo Yeon : Ya. Kau benar. Aku CEO Jung Mo Yeon.
In Soon : Seo Yoon Hee. Apakah kau tidak tahu siapa dia?
Mo Yeon : Seo Yoon….
Dan Mo Yeon ingat Baek San pernah mengajukan pertanyaan yang sama padanya.
Mo Yeon pun memberitahu In Soon bahwa Baek San juga mengajukan pertanyaan yang sama. Dia lalu bertanya, apa dia sangat mirip dengan Yoon Hee.
Mo Yeon : Kudengar dia berasal dari kampung halaman yang sama.
In Soon pun kaget mendengar itu.
In Soon : Suamiku pernah bertemu denganmu?
Mo Yeon : Ya. Kami bertemu beberapa kali untuk membicarakan anak-anak kami.
In Soon marah, kapan! Bagaimana! Dan kenapa!
Mo Yeon pun heran In Soon tiba-tiba marah kepadanya.
Ba Da ke ruangan Tim Pengembangan 2. Dia memberitahu Tae Poong dan Seo Yeon, kalau sudah waktunya untuk laporan sementara.
Ba Da : Datanglah ke ruang konferensi. Bawa contoh produk baru.
Seo Yeon menatap Tae Poong.
Seo Yeon : Semua bahan sudah disiapkan, kan?
Tae Poong mengangguk.
Seo Yeon : Aku akan membawa sampel …
Dan Seo Yeon pun terkejut melihat sampelnya telah rusak.
Tae Poong : Apa yang salah? Apakah ada masalah?
Tae Poong mendekati Seo Yeon. Seo Yeon menunjukkan sampelnya.
Ba Da mencibir Seo Yeon.
Ba Da : Sudah waktunya untuk pergi. Apa yang kau lakukan? Betapa tidak profesionalnya.
Ba Da pun pergi. Tae Poong dan Seo Yeon sadar itu ulah Ba Da. Tae Poong mau mengejar Ba Da, tapi dihentikan Seo Yeon.
Soon Young di rumah Baek San. Dia membawakan lauk untuk mereka. Nyonya Park bilang, itu lauk favorit Baek San. Soon Young bilang itu galbi yang diasinkan.
Soon Young : Restoranku benar-benar sibuk hari ini. Aku datang hanya karena kau terus memintaku untuk datang.
Nyonya Park : Sibuk, kakiku. Apakah kau tidak mendengar In Soon memintamu untuk membantu di sini? Karena kau sudah disini, buatlah makan malam juga.
Soon Young : Apa? Bagaimana dengan restoranku?
Nyonya Park : Lalu bagaimana dengan makan malam Baek San?
In Soon pulang. Dia bilang dia butuh air dan langsung membuka kulkas.
Soon Young membantu In Soon mengambil gelas.
In Soon menuangkan air ke gelas dengan wajah marah.
Nyonya Park dan Soon Young heran melihatnya.
Nyonya Park : Apa yang salah denganmu?
Soon Young : Nyonya Nam. Apakah sesuatu terjadi?
In Soon menatap tajam Nyonya Park.
In Soon : Ibu, kau sudah tahu, kan? Itu sebabnya kau terus menentangnya, kan?
Nyonya Park : Apa maksudmu? Kau tidak memberiku sedikit petunjuk.
In Soon : Seo Yoon Hee. Kau mencoba yang terbaik untuk menghentikan pernikahan Tae Poong karena dia mirip dengannya.
Nyonya Park pun menutup mulut In Soon dan menyuruh Soon Young pergi.
Soon Young : Aa? Kau menyuruhku membuat makan malam.
Nyonya Park : Pergi saja!
Soon Young pun menurut dan pergi.
Setelah Soon Young pergi, mereka lanjut bicara.
Nyonya Park : Kau bertemu keluarganya?
In Soon : Lihat. Kau sudah tahu selama ini. Kenapa kau tidak mengatakan apa-apa? Kenapa! Siapa wanita itu? Apakah dia hantu Seo Yoon Hee atau semacamnya?
Nyonya Park : Bagaimana aku tahu? Apa yang sudah kukatakan? Sudah kubilang kita tidak boleh terlibat dengan keluarga itu. Berapa kali aku memberitahumu bahwa akan ada badai darah di rumah kita jika kita terlibat dengan mereka?
Tanpa mereka sadari, Soon Young menguping.
In Soon : Ini semua salahmu. Mengapa kau menyembunyikan cerita tentang Seo Yoon Hee?
Nyonya Park : Kau gadis busuk. Bagaimana itu semua salahku? Itu salahmu karena tidak mendengarkanku, ibu mertuamu.
In Soon : Ibu! Astaga!
Soon Young bingung, hantu Seo Yoon Hee?
Ba Da, San Deul, Tae Poong dan Seo Yeon rapat bersama Baek San. Baek San memeriksa sampel Ba Da.
Ba Da senang : Kami mendapat hasil positif dari tes sampel di semua kategori.
Baek San : Ini tidak buruk.
Baek San lalu menatap Seo Yeon.
Baek San : Timmu juga mengembangkan krim?
Seo Yeon : Pimpinan Kang. Permasalahannya adalah…
Ba Da pun kesal dan merebut sampel di tangan Seo Yeon.
Ba Da memberikan sampel itu pada Baek San. Dia percaya diri, bahwa ayahnya akan memarahi Seo Yeon.
Tapi Baek San malah memuji sampel Seo Yeon. Dia bilang sampel Seo Yeon sempurna.
Ba Da kaget dan melihat sendiri sampel Seo Yeon. Dia heran.
Seo Yeon dan Tae Poong pun sama-sama ingat apa yang terjadi.
Flashback….
Tae Poong ingin mengejar Ba Da, tapi dihentikan Seo Yeon.
Tae Poong : Ini semua ulah Ba Da.
Seo Yeon pun mengambil sampel cadangan dari tasnya dan menunjukkannya ke Tae Poong.
Seo Yeon bilang dia belajar dari pengalamannya tentang maskernya yang sempat dicuri Ba Da.
Tae Poong : Apakah kau menyimpan yang lain dengan aman?
Seo Yeon : Aku belajar bahwa aku harus melindungi barang-barangku sendiri.
Tae Poong pun takjub Seo Yeon sepintar itu.
Flashback end….
Baek San juga melihat jurnal penelitian Tim 2.
Baek San : Bahan-bahannya sangat bagus.
Seo Yeon : Kami ingin menggunakan bahan-bahan yang aman untuk kulit. Kami berencana membuat beberapa perubahan agar cocok dengan riasan warna.
Baek San : Tidak. Ini sempurna apa adanya. Kau benar-benar luar biasa, Manajer Eun.
Tae Poong : Ngomong-ngomong, Pimpinan Kang, bisakah kau memasang kamera keamanan di kantor tim pengembangan? Kami memiliki seseorang yang menyelinap ke kantor kami dalam semalam.
San Deul : Apa yang kau bicarakan?
Tae Poong pun menaruh sampel yang telah rusak itu di atas meja.
Seo Yeon : Seseorang merusak sampel yang ada di kantor kam dengan sengaja.
San Deul : Siapa yang akan melakukan hal seperti itu?
Ba Da sewot, kau seharusnya menjaga produkmu dengan lebih baik. Siapa yang kau salahkan?
Tae Poong mencium wangi di sampel yang rusak.
Tae Poong : Tapi mengapa bau ini begitu akrab? Bisakah kay menciumnya juga, Pimpinan Kang? Aroma parfumnya sangat familiar.
Ba Da gugup. Baek San menyuruh San Deul melihatnya.
San Deul mengerti.
Baek San : Sebut saja bagus untuk laporan sementara. Kami akan membuat pilihan akhir setelah pameran. Pastikan untuk menyiapkan produk akhir pada hari pameran.
Baek San keluar tapi sebelum keluar, dia menyuruh Ba Da keluarnya.
Sekarang, Tae Poong, Seo Yeon dan San Deul di ruang istirahat.
San Deul : Apa yang terjadi? Seseorang merusak sampelnya?
Tae Poong : Siapa yang kau pikirkan? Kau tahu seseorang yang akan melakukan apa saja untuk menang.
San Deul pun sadar itu Ba Da.
Tae Poong kesal, astaga. Ba Da akan membuatku semakin sibuk. Aku sudah sibuk mencari Ma Dae Geun.
San Deul : Kau juga belum menemukannya, kan?
Tae Poong : Tidak, belum. Apakah dia mati atau sesuatu? Di dunia mana dia?
Seo Yeon : Aku pikir Pimpinan Kang pasti menyembunyikannya di suatu tempat.
Tae Poong : Ayahku tidak akan sopan menyembunyikan seseorang. Dia akan menyingkirkan mereka.
Baek San memarahi Ba Da, dia bilang Ba Da gadis bodoh.
Ba Da kaget, ayah.
Baek San : Berhenti memanggilku ayah! Dari mencuri masker, hingga masalah dengan manajer pabrik, aku menutupi perbuatanmu di luar Le Blanc. Sekarang kau menyebabkan masalah di dalam perusahaan? Aku bisa mentolerir segala sesuatu yang lain, tapi aku tidak akan membiarkanmu merusak Le Blanc secara internal.
Ba Da : Tidak. Aku tidak akan pernah…
Baek San : Diam! Sangat disayangkan bahwa kau adalah anakku. Ba Ram seharusnya anakku, bukan kau.
Ba Da sakit hati, itu hal yang mengerikan untuk dikatakan.
Baek San : Yang mengerikan adalah ketidakmampuanmu. Yang kau tahu hanyalah mencuri. Kau sudah kalah. Pengembangan produk baru, masker, semuanya.
Ba Da : Tidak. Kau sendiri yang mengatakannya. Ini belum berakhir sampai selesai. Tunggu dan tonton sampai habis.
Baek San : Tidak ada lagi yang bisa aku lihat. Jika hanya itu yang bisa kau lakukan, pergilah kencan buta seperti kakakmu. Berkontribusi pada Le Blanc melalui pernikahan.
Ba Da : Aku tidak mau. Aku akan melakukan apa yang kau inginkan untuk yang lainnya, tapi bukan pernikahanku. Aku ingin menikah dengan orang yang kucintai. Aku tidak akan hidup seperti kau dan ibu.
Ba Da keluar.
Baek San kesal, astaga, gadis menyedihkan itu.
Ba Da ke ruang istirahat, dia meneguk sebotol air dengan hati kesal.
Lalu dia memikirkan kata-kata ayahnya tadi, kalau Ba Ram lah yang seharusnya menjadi anak ayahnya.
Baek San : Kau sudah kalah. Pengembangan produk baru, masker, semuanya.
Ba Da : Tidak. Aku tidak kalah. Bukan untuk Ba Ram, Eun Seo Yeon, atau bahkan kau. Aku akan mendapatkan cinta dan Le Blanc pada akhirnya.
Seo Yeon di ruangannya bersama San Deul.
Seo Yeon menghubungi seseorang tapi tidak dijawab.
San Deul : Manajer pabrik?
Seo Yeon : Dia tidak menjawab panggilanku lagi.
San Deul : Jika insiden ini menimbulkan masalah dengan Le Blanc, dia bahkan mungkin perlu menutup pabriknya. Aku yakin dia khawatir.
Seo Yeon : Aku tahu. Dia pasti sengaja menghindariku.
Lalu Tae Poong masuk membawa sekardus kosmetik.
Seo Yeon dan San Deul kaget.
Tae Poong menuangkan isi kardus ke mejanya.
Seo Yeon : Apa semua itu?
Tae Poong : Kita harus bersiap untuk pameran riasan warna. Aku mengosongkan toko Le Blanc.
San Deul : Bagaimana kau mendapatkan ini dalam waktu singkat?
Tae Poong : Kau terkadang lupa bahwa aku adalah putra pemilik Le Blanc. Pada saat seperti inilah aku harus menggunakan otoritasku. Dan sementara aku melakukannya, mari kita pekerjakan anggota tim yang lain.
Seo Yeon : Apakah kau memiliki seseorang yang kau kenal dalam pikiran?
Seo Yeon lalu bilang pada San Deul bahwa mereka memang kekurangan tenaga untuk pameran.
Seo Yeon : Aku ingin merekomendasikan kandidat yang sempurna untuk pekerjaan itu.
Tae Poong : Katakan pada mereka untuk datang mulai besok. Aku akan melihat akhir dari Ma Dae Geun jadi kau harus fokus pada pengembangan.
Ponsel Tae Poong berbunyi. Telepon dari Jo Yi.
Tae Poong kesal, aku juga masih harus berurusan dengannya.
Tae Poong menemui Jo Yi di kafe.
Jo Yi kaget, apa maksudmu pertunangan kita dibatalkan?
Tae Poong : Kau tidak diberitahu? Aku kira karena ini kau ingin menemuiku.
Jo Yi : Bagaimana kau bisa melakukan ini secara sepihak?
Tae Poong : Kau tidak bisa menyebutnya sepihak ketika kedua belah pihak telah setuju.
Jo Yi : Maksudmu ibuku setuju untuk itu?
Tae Poong : Kau harus bertanya padanya sendiri untuk memastikan.
Jo Yi : Tae Poong-ssi, kau baik-baik saja dengan ini?
Tae Poong : Ini semua berawal dari ketertarikan orang tua kita.
Jo Yi : Tidak. Aku serius tentang kita. Perasaanku padamu tulus.
Tae Poong : Terlibat denganku tidak akan menguntungkanmu. Aku bukan orang yang bisa membuat orang lain bahagia. Jaga dirimu. Aku serius.
Tae Poong mau pergi. Jo Yi pun bilang dia tidak meminta Tae Poong membuatnya bahagia.
Jo Yi : Aku akan melakukannya.
Tae Poong : Kau tidak harus melakukannya.
Jo Yi : Aku akan membuatmu bahagia.
Tae Poong : Jangan mempertaruhkan hidupmu untuk sesuatu yang tidak bisa menjadi kenyataan. Satu-satunya yang bisa membuatku bahagia adalah…
Jo Yi : Aku percaya diri.
Tae Poong : Ini tidak akan berhasil. Kau tidak istimewa bagiku.
Jo Yi : Apakah kau tidak merasakan apa-apa terhadapku selama kita bertemu?
Tae Poong : Kau adalah teman yang baik dan reporter yang dapat dipercaya. Tapi tidak lebih. Selamat berpisah denganku. Kau harus menganggap dirimu beruntung.
Tae Poong pergi. Jo Yi terluka.
Pasangan kekasih berdiri di depan resto Bong Pil dan Dae Bak.
“Kau mau apa? Tteokbokki atau jjimdak?” tanya si laki-laki.
“Ayo lihat.” jawab si perempuan.
Dae Bak keluar, dia bilang dingin-dingin paling cocok makan jjimdak di restorannya.
Bong Pil juga keluar, berhenti menyemburkan omong kosong. Kau harus menghangatkan diri dengan beberapa makanan pedas. Kemari.
Bong Pil menarik si laki-laki. Dae Bak menarik si perempuan.
Takut, pasangan kekasih itu pun pergi.
Bong Pil dan Dae Bak ribut.
Dae Bak : Aku kehilangan pelangganku karenamu!
Bong Pil : Lihat siapa yang mengoceh. Kau menghalangi jalanku!
Dae Bak : Astaga, kau benar-benar bodoh. Itu bukan “menggonggong”. Itu “mengoceh.”
Bong Pil : Nam Dae Bak. Jika kau merebut pelangganku lagi, itu akan menjadi akhir dari kita berdua.
Dae Bak : Hai. Kaulah yang merebut pelangganku. Sama seperti kau merebut Mi Sook saat itu.
Bong Pil : Lihat siapa yang mengoceh. Mi Sook adalah wanitaku!
Soon Young datang. Bong Pil terdiam Soon Young datang.
Bong Pil pun menjelaskan kalau Mi Sook hanyalah masa lalunya.
Soon Young pun masuk ke dalam.
Bong Pil mendorong Dae Bak ke pintu lalu menyusul Soon Young ke dalam.
Dae Bak kesakitan, memegangi punggungnya, lalu dia juga masuk ke restonya.
Di dalam, Soon Young masih bengong. Bong Pil kira itu karena kata-katanya tadi soal Mi Sook. Dia mau menjelaskan, tapi Soon Young menyebut-nyebut hantu.
Bong Pil takut, dia pikir ada hantu di restonya.
Dan Seo Yeon datang, Bong Pil kaget, saking kagetnya, dia sampai memeluk Soon Young.
Soon Young : Astaga. Apa yang merasukimu?
Bong Pil bilang, Soon Young menyebut hantu barusan.
Soon Young dan Seo Yeon bicara empat mata.
Soon Young : Sementara kehilangan kesabarannya pada Nyonya Park, Nyonya Nam bilang dia melihat hantu Seo Yoon Hee.
Sekarang, Seo Yeon menyusuri tepi jalanan, sambil menatap foto orang tua kandungnya.
Lalu dia ingat obrolannya dengan Soon Young tadi.
Flashback…
Soon Young : Aku pikir itu nama wanita yang upacara kematiannya diadakan setiap tahun.
Seo Yeon : Eonni, orang yang upacara peringatannya diadakan setiap tahun itu sebenarnya adalah orang tua kandungku.
Soon Young kaget, apa?
Flashback end…
Seo Yeon terus melamun, sampai-sampai dia gak sadar ada pengendara motor yang lewat.
Untunglah Tae Poong datang. Dia langsung menarik Seo Yeon. Dompet dan foto Il Seok-Yoon Hee jatuh ke jalan.
Seo Yeon kaget menatap Tae Poong. Tae Poong memarahi Seo Yeon.
Tae Poong : Kenapa kau begitu ceroboh? Lebih hati-hati, ya?
Tae Poong melihat foto Il Seok-Yoon Hee.
Seo Yeon langsung mengambil foto itu dan juga dompetnya.
Seo Yeon : Kenapa kau menarikku seperti itu?
Tae Poong : Apa? Bukankah seharusnya kau berterima kasih padaku karena telah menyelamatkanmu?
Seo Yeon : Ayo cepat kembali. Kita mungkin akan bekerja lembur melihat semua palet yang kau bawa.
Seo Yeon jalan duluan.
Tae Poong memikirkan si pengendara motor tadi.
Tae Poong : Itu tampak seperti Ma Dae Geun.
Dia juga bertanya-tanya, siapa orang2 yang ada di foto Seo Yeon tadi.
Di kamarnya, In Soon berteriak-teriak. Nyonya Park pun datang.
Nyonya Park : Apa yang salah kali ini?
In Soon : Wanita yang berselingkuh dengan Baek San adalah Seo Yoon Hee.
Nyonya Park : Perselingkuhan apa? Cukup. Bukankah dia memberitahumu bahwa mereka bertemu beberapa kali karena anak-anak? Kau mendengarnya langsung darinya. Berhenti bersikap konyol.
In Soon : Seo Yoon Hee! Seo Yoon Hee! Seo Yoon Hee! Aku tidak peduli apakah itu gadis atau hantu. Aku akan memberinya pelajaran.
Nyonya Park : Beri dia pelajaran? Apa yang kau bicarakan?
In Soon pun mencari-cari ponselnya. Setelah mendapatkan ponselnya, dia menghubungi Baek San tapi tak dijawab.
In Soon makin murka.
In Soon pun mengambil tas dan jaketnya, lalu pergi.
Baek San ada di ruangan Mo Yeon. Dia memberikan proposal pada Mo Yeon.
Baek San : Aku ingin menghadiahkan sepatu kepada karyawanku dan orang tua mereka sebagai bagian dari tunjangan karyawan. Akan sangat bagus jika Grup S dapat mengambil alihnya.
Mo Yeon : Aku pikir kau memutuskan semua hubungan dengan keluargaku saat itu.
Baek San : Astaga. Tidak mungkin. Aku hanya memutuskan pertunangan, bukan ikatan kami. Aku harus memisahkan kehidupan pribadi dan publikku. Tidak ada perusahaan lain yang memiliki produk sebaik S Group.
Mo Yeon : Aku bersyukur kau memperhatikan kualitas tinggi produk kami. Tapi aturan perusahaan kami bukan berbisnis tanpa kepercayaan. Aku khawatir aku tidak dapat menerima proposal ini.
Baek San : Aku mengerti. Aku minta maaf atas apa yang terjadi dengan masalah anak-anak kita. Tapi mendengar kau mengatakan bahwa kau tidak dapat mempercayai perusahaanku, itu menyakitiku.
Mo Yeon : Aku mencoba mengerti bahwa kau hanya mengikuti keinginan ibumu. Namun, sikap yang ditunjukkan Nyonya Nam hari ini…
Baek San kaget, kau bertemu istriku hari ini?
Mo Yeon : Ya. Aku pikir Nyonya Nam dan aku ada di kapal yang sama tentang pertunangan. Namun, dia terus menanyakan pertanyaan yang tidak bisa aku mengerti. Sejujurnya, aku merasa itu agak ofensif. Siapa orang ini, Seo Yoon Hee?
Baek San mau menjelaskan tapi Seketaris Jung masuk.
Seketaris Jung : CEO Jung. Kau harus keluar sekarang untuk mendapatkan janji makan malam tepat waktu.
Baek San pun minta maaf karena datang tanpa pemberitahuan.
Baek San : Mari kita lanjutkan pembicaraan kita lain kali.
Baek San mengantar Mo Yeon ke mobil.
Mobil Mo Yeon melaju pergi.
Baek San kesal, Nam In Soon, wanita itu! Aku menyuruhnya untuk tetap diam, tetapi dia terus menimbulkan masalah. Sialan.
In Soon datang dan menarik kerah Baek San dari belakang.
In Soon : Aku adalah istrimu!
Baek San dan In Soon pulang, sampai rumah mereka ribut lagi.
Baek San : Aku sedang perhatian ketika aku mengatakan aku akan mengurus hal-hal, tapi apa? Perselingkuhan?
In Soon : Menjadi perhatian, kakiku. Wanita yang dilihat istri CEO Hyunsin Construction di kafe. Wanita yang kau beri buket bunga. Itu semua Seo Yoon Hee. Beraninya kau terus menyangkalnya?
Baek San : Mengapa kau terus berbicara tentang Seo Yoon Hee? Dia meninggal. Kau jadi gila saat melihat bayangan Seo Yoon Hee. Haruskah aku membiarkanmu melihat CEO Jung selama sisa hidupmu sebagai besan kita?
In Soon : Apakah itu yang kau inginkan? Sekarang kau menunjukkan niatmu yang sebenarnya. Apakah itu rencanamu? Apakah kau ingin melihat wanita itu selama sisa hidupmu sebagai besan?
Baek San : Astaga. Omong kosong macam apa itu?
In Soon : Katakan padaku. Apa yang kau pikirkan saat melihatnya? Apa yang kau pikirkan?
Baek San : Kau selalu cemburu.
In Soon : Menurutmu siapa yang membuatku seperti ini? Juga, kenapa kau tersenyum seolah-olah kau sedang melihat Seo Yoon Hee sambil mengucapkan selamat tinggal pada wanita tadi?
Baek San : Benar. Aku yang gila karena mencoba berbicara denganmu. Pikirkan sesukamu!
Baek San masuk ke ruang kerjanya.
In Soon : Kang Baek San. Hantu Seo Yoon Hee. Aku tidak akan membiarkan salah satu dari kalian lolos dengan ini. Aku tidak akan membiarkanmu lolos begitu saja! Apakah kau mendengarku?
In Soon masuk ke kamarnya.
Nyonya Park datang.
Nyonya Park : Badai darah benar-benar datang. Apa yang harus aku lakukan? Tolong singkirkan kutukan ini dari kami. Tolong bantu kami.
Seo Yeon tengah mencoba riasan yang dibawa Tae Poong.
Tae Poong yang juga tengah bekerja, melihat Seo Yeon.
Tae Poong : Apakah kau benar-benar akan mencoba semua ini?
Seo Yeon : Kita perlu berlatih untuk pameran.
Tae Poong : Aku tahu, tapi apa kau tahu berapa banyak produk yang sudah kita coba?
Seo Yeon : Kita baru saja menguji 30.
Seo Yeon mengambil tisunya dan beranjak keluar.
Tae Poong tersenyum, kau masih tidak tahu cara mengambil jalan pintas.
Tae Poong : Aku seharusnya tidak mengambil begitu banyak produk untuk diuji.
Seo Yeon lagi membersihkan make up di wajahnya di kamar mandi.
Lalu Ba Da datang.
Seo Yeon : Aku selalu belajar banyak, terima kasih kepadamu. Terima kasih, Manajer Kang.
Ba Da : Terima kasih untuk apa? Apa yang kau pelajari?
Seo Yeon : Aku belajar bahwa aku tidak akan pernah lengah di sekitar sini. Juga, aku belajar bahwa orang tidak pernah berubah.
Ba Da : Apa yang kau bicarakan?
Seo Yeon : Jika kau mengacaukanku sekali lagi, aku tidak akan membiarkanmu lolos begitu saja.
Ba Da : Apa yang baru saja kau katakan?
Ba Da mau menampar Seo Yeon tapi ditahan Seo Yeon.
Seo Yeon : Kau pikir kau bisa mengatakan apa pun yang kau inginkan. Berhenti mengotori hatimu karenaku.
Sontak lah Ba Da langsung teringat Ba Ram.
Dulu dia juga mau menampar Ba Ram saat dia membuat tas Ba Ram ke tempat sampah. Tapi Ba Ram menahannya dan mengatakan hal yang sama.
Seo Yeon menghempaskan tangan Ba Da dan pergi.
Ba Da masih kaget karena keinget Ba Ram.
Ba Da : Siapa yang barusan aku pikirkan?
San Deul di ruangannya, dihubungi Dae Geun.
Dae Geun : Aku memiliki sesuatu yang sangat penting untuk diberitahukan kepadamu. Jika kau ingin mendengarnya, bawakan aku uang tanpa sepengetahuan Pimpinan Kang.
San Deul : Detektif Ma? Kau ada di mana?
Panggilan terputus. Tak lama, San Deul menerima pesan.
Jieun-ro 17-1, Eunpyeong-gu, Seoul.
San Deul pun langsung ke pintu. Bersamaan dengan itu, Ba Da masuk. San Deul menabraknya dan ponselnya jatuh. Ba Da kaget dan langsung mengambil ponsel San Deul. Dia melihat pesan San Deul.
San Deul : Aku harus meninggalkan kantor sebentar.
San Deul pergi.
Ba Da : Dia baru saja tiba di sini. Kemana dia pergi?
San Deul ke lift sambil terus menghubungi Dae Geun.
San Deul : Jawablah Ma Dae Geun.
Pintu lift terbuka. Ada Seo Yeon di sana. San Deul masuk.
San Deul : Ada suatu tempat yang harus kita tuju.
Mereka pergi.
Tanpa San Deul sadar, Ba Da menguping.
Ba Da : Ma Dae Geun?
Dae Geun menunggu San Deul dengan wajah was was di tepi jalan.
Tak lama, seseorang datang. Dan dia kaget.
Bersambung…
Next episode :
Ba Da menyatakan perasaannya lagi kepada San Deul.
Ba Da L Jika kita bekerja sama, kita bisa memiliki Le Blanc.
San Deul bilang dia memiliki seseorang yang dia cintai.
In Soon menemui Mo Yeon.
In Soon : Di mana kampung halamanmu?
Mo Yeon : Jika kau tidak berhenti, aku akan menuntutmu karena pencemaran nama baik.
Jo Yi mendatangi In Soon. In Soon melempari Jo Yi dengan garam.
In Soon : Katakan padanya bahwa pertunanganmu dibatalkan karena dia!
Tae Poong datang ke Jo Yi.
Tae Poong : Aku terus mengkhawatirkannya saat kau dihina seperti itu.
Jo Yi pun curhat sama Seo Yeon. Dia sangat terluka.
Seo Yeon kasihan pada Jo Yi.
Gimana guys sampe sini? Makin seru kan?
Saya penasaran gimana nanti Seo Yeon alias Ba Ram bisa menikah dengan Tae Poong. Dan apa yang membuat Tae Poong setuju menikahi Ba Ram? Bagaimana keluarga Tae Poong bisa menyetujui Seo Yeon dan Tae Poong? Terus gimana hubungan Seo Yeon dengan Jo Yi jika nanti Seo Yeon menikah dengan Tae Poong? Bagaimana reaksi Seo Yeon nanti setelah bertemu Mo Yeon? Kalau Seo Yeon menikahi Tae Poong, pasti akan ada konflik diantara Seo Yeon dan Mo Yeon.