Vengeance of the Bride Eps 15

Tentangsinopsis.com – Sinopsis Vengeance of the bride Episode 15, Cara pintas untuk menemukan spoilers lengkapnya ada di tulisan yang ini.baca episode sebelumnya disini

Sebelumnya…

Jo Yi langsung menemui Seo Yeon. Dia ke Glam. Seo Yeon kaget Jo Yi datang. Jo Yi bilang, dia datang karena artikel pembaruan Paket Mawar.

Jo Yi : Aku tidak pernah berpikir Le Blanc akan sejauh ini. Beritahu aku jika kau butuh bantuan. Aku akan menggalinya lebih dalam. Apa kau keberatan memberiku waktu?

Seo Yeon pun sudah berdiri di depan gedung Le Blanc. Lalu dia melihat Baek San datang. Baek San turun dari mobilnya dan masuk ke dalam. Seo Yeon pun ingat saat Baek San memujinya. Saat itu, Baek San mengujinya dan Ba Da, dia menyuruh mereka melakukan evaluasi terhadap lotion untuk remaja. Dan Baek San senang membaca hasil evaluasi Seo Yeon.

Baek San : Seperti yang diharapkan dari putriku. Masa depan Le Blanc ada di tanganmu, Ba Ram-ah.

Flashback end…

Tae Poong mendekati Seo Yeon.

Tae Poong : Aku tahu kau akan datang. Kau datang karena artikel itu, kan? Aku ingin membantumu. Tapi aku selangkah di belakang.

Seo Yeon : Kau ingin membantuku?

Tae Poong : Mencuri bukanlah keahlianku. Aku tidak akan pernah mempermalukan diriku di depan adikku.

Seo Yeon tertegun mendengarnya, adik? Apa dia sedang membicarakanku?

Tae Poong lalu tanya rencana Seo Yeon.

Tae Poong : Protes satu orang di depan perusahaan? Kau akan terseret dalam hitungan detik.

Seo Yeon : Biarkan aku bertemu Pimpinan.

Tae Poong kaget Seo Yeon mau menemui ayahnya.

Ba Da menghadap Baek San.

Baek San : Apa kau membagian siaran pers ke semua media, kecuali Hong Jo Yi?

Ba Da : Ya, aku berusaha keras dan membuat setiap perusahaan media mengiklankan kami.

Baek San : Bagus. Lakukan tanpa menimbulkan masalah.

Tae Poong masuk, aku rasa itu tidak mungkin.

Seo Yeon pun masuk.

Tae Poong menunggu diluar, dia cemas.

Sementara Seo Yeon ada di dalam bersama Baek San dan Ba Da.

Seo Yeon minta penjelasan soal artikel pembaruan Paket Mawar.

Seo Yeon bilang komposisi pembaruan Paket Mawar sama dengan masker miliknya.

Seo Yeon : Alih-alih meneliti, tim pengembangan Le Blanc pasti sibuk mencuri.

Ba Da : Pencurian? Kau adalah orang yang mencuri dari kami.

Seo Yeon : Bukankah kau mencuri teknologi yang kami curahkan untuk dikembangkan dan mengajukan evaluasi KFDA? Namun kau bersikeras kau berhasil. Apakah kau tidak malu pada dirimu sendiri?

Baek San : Jika kau ingin mengklaim pencurian atau plagiarisme, jalani prosedur hukum dengan pengacara. Seorang Pimpinan dari sebuah perusahaan besar bukankah bebas untuk bertemu dengan siapa pun. Tim hukum kami telah mengamankan materi penjelasan.

Seo Yeon : Benar. Tentu saja, kau akan mengatakan itu.

Seo Yeon memberikan jurnal penelitiannya pada Baek San.

Seo Yeon : Ini adalah jurnal penelitian teknis masker wajahku. Jika Le Blanc benar-benar mengembangkan Rose Pack, tunjukkan jurnal penelitiannya.

Ba Da : Dokumen pengembangan produk bersifat rahasia. Sungguh amatir.

Melihat jurnal Seo Yeon, Baek San teringat Ba Ram.

Baek San menatap Seo Yeon.

Baek San : Ini membawa kembali kenangan lama. Ada seorang anak yang dengan cermat mendokumentasikan dan meneliti seperti ini.

Seo Yeon memalingkan pandangannya dan meminta Baek San menarik aplikasi evaluasi KFDA.

Seo Yeon : Jika tidak, aku tidak akan duduk diam dan tidak melakukan apa-apa.

Baek San : Ayo lihat. Apa yang dapat dilakukan perusahaan satu orang terhadap perusahaan besar? Mengajukan gugatan? Apakah kau akan menyia-nyiakan uang dan masa mudamu untuk itu selama 10 hingga 20 tahun? Apakah kau pikir media atau protes satu orang dapat membahayakan kami dengan cara apapun?

Seo Yeon : Ini persis reaksi yang aku harapkan. Sangat mengecewakan.

Tae Poong makin cemas karena Seo Yeon terlalu lama.

Tae Poong yang takut Seo Yeon kalah, akhirnya masuk ke dalam.

Seo Yeon menunjukkan beberapa artikel produk Le Blanc yang bermasalah.

Seo Yeon : Krisis agen karsinogenik esensi hidrasi pada tahun 2015. Insiden alergi makeup pada tahun 2017. Boikot Rose Pack pada 2022.

Ba Da kaget, Pimpinan, berhenti berurusan dengannya. Aku akan meminta sekuritas menyeretnya keluar.

Tae Poong : Sekuritas tampak sibuk.

Tae Poong duduk di sebelah Seo Yeon.

Seo Yeon : Masalah mendalam Le Blanc selalu menimbulkan kontroversi. Selama ini, aku yakin Le Blanc menyembunyikan masalahnya. Tapi aku tahu dengan jelas sekarang. Ketahuilah bahwa Le Blanc tidak memiliki petunjuk apa masalahnya atau bagaimana cara mengatasinya. Akan ada masalah lain dengan Paket Mawar yang diperbarui cepat atau lambat.

Ba Da : Itu tidak akan pernah terjadi, Pimpinan Kang.

Seo Yeon : Bagaimana kau bisa begitu yakin ketika kau tidak mengembangkannya? Kau mungkin bisa meniru masker wajahku tetapi kau tidak tahu apa metode rahasia yang mendasar itu. Bagaimana Le Blanc akan mengatasinya. Aku akan menonton.

Seo Yeon berdiri.

Baek San tepuk tangan, dia memuji Seo Yeon hebat.

Baek San berdiri dan menatap Seo Yeon, pengenalan diri yang sangat menarik, semangat bersaing, visi, dan ambisi. Eun Seo Yeon-ssi, kenapa kau tidak bekerja untuk kami? Aku akan memberikanmu posisi yang kau inginkan. Jadilah anggota keluarga Le Blanc.

Ba Da dan Tae Poong pun kaget melihat reaksi ayah mereka itu.

Seo Yeon keluar dari ruangan Baek San. Tae Poong menyusulnya.

Tae Poong : Nice! Kau menolak mentah-mentah tawaran Pimpinan. Astaga. Kau tidak takut dengan Pimpinan Kang yang perkasa, bukan?

Seo Yeon : Yang salah harus takut. Terima kasih telah membantuku hari ini. Adikmu, aku yakin dia akan berpikir kau luar biasa. Kau akan melawan ayahmu dan melakukan apa yang menurutmu benar.

Sementara itu, Ba Da protes pada ayahnya yang menawari Seo Yeon pekerjaan.

Ba Da : Dia datang untuk memeras kita!

Baek San : Tidak ada jaminan bahwa Rose Pack yang kau curi aman karena kau tidak melakukannya dengan benar. Apakah kau melihat jurnal penelitiannya? Tidak ada kekurangan dalam proses data atau pengujian. Selain itu, dia juga punya nyali. Dia adalah talenta yang bisa mencapai sesuatu yang besar. Dan ingat ini. Dekatkan teman-temanmu dan musuhmu semakin dekat.

Seo Yeon di depan lift. Ba Da menyusulnya.

Ba Da : Jangan pernah berpikir untuk bergabung dengan Le Blanc.

Seo Yeon : Apakah kau takut? Takut aku bergabung?

Ba Da : Aku? Takut padamu? Aku Manajer Senior Tim Perencanaan dan Pengembangan Le Blanc. Apakah kau tahu apa artinya itu? Orang kelas dua sepertimu bahkan tidak bisa melakukan kontak mata denganku.

Seo Yeon : Terima kasih atas sarannya. Sekarang aku tergoda untuk menerima tawaran Pimpinan. Aku akan menemuimu lagi.

Seo Yeon mau pergi tapi Ba Da menahannya. Dia memegang lengan Seo Yeon.

San Deul pun datang dan menyingkirkan tangan Ba Da dari Seo Yeon. San Deul secara formal meminta maaf pada Seo Yeon atas nama Le Blanc.

Ba Da marah, apa yang kau lakukan? Mengapa kau meminta maaf?

San Deul mengajak Seo Yeon bicara. Pintu lift terbuka. Mereka berdua masuk. Ba Da mau ikut, tapi dia tak berkutik saat San Deul menatapnya dengan tajam. Pintu lift menutup. Ba Da pun kesal setengah mati.

San Deul dan Seo Yeon berjalan di lobi.

San Deul : Seharusnya aku menghentikan mereka dulu.

Seo Yeon : Itu bukan sesuatu yang bisa kau lakukan.

San Deul : Sejujurnya, mereka bahkan meminta persetujuan KFDA untuk Rose Pack yang diperbarui. Jika kau ingin mengajukan gugatan, aku akan membantu.

Seo Yeon : Tidak. Jangan terburu-buru. Biarkan aku berpikir lebih banyak tentang tindakan apa yang harus diambil.

Ponsel San Deul berbunyi. Ada pesan masuk.

San Deul tersenyum, untungnya, ada kabar baik. Mereka menemukan pengacara yang menerima kasus yang sedang diselidiki ayahku.

Seo Yeon : Bagaimana? Bukankah nomor pada kartu nama tidak lagi tersedia?

San Deul : Aku bertanya kepada semua pengacara yang aku kenal. Aku ingin bertemu pengacara itu sekarang.

Tae Poong ke ruangan ayahnya.

Tae Poong : Mengapa kau memanggil seorang magang sepertiku ke ruanganmu?

Baek San : Terakhir kali, kau membawa Reporter Hong ke depanku. Dan kali ini, kau membawa Eun Seo Yeon yang mengklaim kami mencuri produknya? Apa yang kau pikirkan? Apakah kau memiliki sedikit pun rasa kesetiaan kepada keluargamu?

Tae Poong : Itu untuk hati nuranimu, Ayah. Itulah yang menurutku harus dilakukan oleh anggota keluarga sejati.

Baek San : Apa katamu?

Tae Poong : Kau melihatnya, kan? Dia akan berjuang sampai akhir.

Baek San : Bawa dia.

Tae Poong : Apa?

Baek San : Eun Seo Yeon. Buat dia bergabung dengan Le Blanc.

Tae Poong : Aku tidak mau. Surat wasiatmu hanya memiliki dua syarat, bekerja untuk Le Blanc dan menikah. Jangan tanya aku lebih dari itu. Mulai sekarang, aku akan melakukan apa yang aku suka.

Baek San : Apakah kau bahkan menggunakan otakmuuntuk berpikir?

Tae Poong : Aku akan memakai topi berpikirku mulai dari sini. Untuk memenuhi harapanmu, aku akan menjadi sangat sibuk.

Baek San kesal, kau bedebah kecil.

Seketaris Oh datang, Pimpinan Kang, mobil anda sudah siap.

Baek San : Kapan kau akan berhenti menjadi remaja yang pemarah?

Baek San pun pergi dengan seketarisnya.

San Deul dan Seo Yeon menemui pengacara itu.

Pengacara : Dia masih menangani kasus kebakaran sepuluh tahun lalu. Aku ingat melihatnya dari dekat karena dia meminta penyelidikan ulang.

San Deul : Mengapa ayahku meminta itu?

Pengacara : Aku pikir dia sangat yakin bahwa itu adalah kejahatan, bukan kecelakaan.

Seo Yeon : Apakah kau masih memiliki catatan yang dia kirim saat itu?

Pengacara mengangguk.

Baek San di toko sepatu Mo Yeon. Dia ingin memastikan sendiri Yoon Hee masih hidup atau tidak.

Dan Mo Yeon pun muncul di belakang Baek San. Dia tengah berbicara di telepon. Baek San mendengar suara Mo Yeon.

Mo Yeon : Kau ada di mana? Oh baiklah.

Baek San berbalik, Mo Yeon pergi. Baek San mau mengejar Mo Yeon, tapi pegawa toko datang.

Pegawai toko : Halo Pak. Apakah kau mencari model tertentu?

Baek San : Oh, lain kali.

Baek San lari keluar. Dan dia kehilangan jejak Mo Yeon.

Baek San lalu mencoba meyakinkan dirinya bahwa Yoon Hee sudah tiada.

Tapi Mo Yeon mendadak muncul di depannya. Sontak dia terkejut setengah mati.

Mo Yeon kemudian tersenyum ke arahnya.

Baek San balas tersenyum.

Mo Yeon beranjak ke arah Baek San. Baek San senang melihat Mo Yeon jalan ke arahnya.

Tapi, Mo Yeon berjalan melewati Baek San. Ternyata ada Jo Yi di belakang Baek San. Senyum Mo Yeon tadi untuk Jo Yi. Mo Yeon memeluk Jo Yi.

Baek San melihat mereka.

Jo Yi : Eomma.

Mo Yeon : Aku bilang jangan datang.

Jo Yi : Tentu saja aku harus.

Jo Yi lalu melihat Baek San. Dia kaget, oh, Pimpinan Kang?

Mo Yeon menyapa Baek San.

Mo Yeon : Kita akhirnya bisa bertemu. Aku ibu Jo Yi.

Mereka bicara di ruangannya Mo Yeon.

Baek San tak henti menatap Mo Yeon. Lalu dia bertanya nama Mo Yeon.

Mo Yeon : Jung Mo Yeon imnida. Aku telah mendengar banyak hal baik tentang putramu dari Jo Yi. Dia bilang dia menarik dan adil.

Baek San mengambil cangkir teh di depannya, sambil terus memandangi Mo Yeon. Tangannya gemetaran.

Jo Yi heran, Pimpinan Kang? Apa kau merasa tidak nyaman?

Baek San : Apa? Tentu saja tidak. Teh ini memiliki aroma yang begitu harum.

Jo Yi : Benar. Aku melihat artikel yang diterbitkan Le Blanc. Aku bisa terus menyelidiki, kan? Aku mungkin meminta artikel untuk diperbaiki.

Baek San : Kau harus melakukannya. Itu pekerjaanmu.

Jo Yi menerima telepon. Setelah itu, dia pamit pada ibunya dan Baek San.

Dia bilang ada kasus mendesak yang harus dia selidiki.

Baek San dan Mo Yeon langsung canggung ditinggal berdua.

Mo Yeon : Kau memiliki putra yang dapat diandalkan.

Baek San : Kau memiliki putri yang berprestasi.

Mo Yeon : Aku suka anak muda zaman sekarang. Hanya melihat mereka membuatku tersenyum.

Baek San : Itu pasti karena mereka sedang dalam hari-hari terbaiknya. Melihat anak-anakku, membawaku kembali ke hari tua yang baik.

Mo Yeon : Tepat. Aku merasa seperti hidup kembali berkat putriku.

Mo Yeon mengantar Baek San keluar. Baek San pamit dan beranjak tapi dia balik lagi menatap Mo Yeon.

Baek San : Permisi, siapa nama aslimu?

Mo Yeon : Tentu saja, itu nama asliku. Apa namaku agak aneh?

Baek San : Tidak, tidak sama sekali. Lalu apakah kau pernah mendengar nama Seo Yoon Hee?

Mo Yeon : Aku tidak yakin. Rasanya aku belum pernah mendengar nama itu sebelumnya.

Baek San : Lalu bagaimana dengan Byeolha-ri?

Mo Yeon : Aku tidak yakin. Mengapa kau mengajukan pertanyaan seperti itu?

Baek San : Byeolha-ri adalah kampung halamanku. Kau sangat mirip dengan seseorang dari sana. Aku bertanya-tanya apakah kau seorang kerabat.

Mo Yeon : Dia pasti sangat mirip denganku. Aku juga penasaran dengannya.

San Deul di rumahnya, lagi menatap foto ayahnya.

Tae Poong datang. Hari ini adalah hari yang panjang.

Tae Poong lalu menatap San Deul, dia tanya San Deul lagi apa.

San Deul : Aku sedang memikirkan ayahku.

Tae Poong : Aku melihat kau juga mengalami hari yang sulit.

San Deul : Ayahku mengatakan sesuatu kepadaku sebelum dia meninggal.

Flashback…

Pak Yoon : Ada kalanya kau adalah satu-satunya yang bisa memperbaiki sesuatu yang salah dan saat itulah kau harus membuat pilihan. Salah satunya adalah pilihan yang berani tapi berbahaya. Yang lainnya adalah pilihan yang aman tetapi pengecut.

Flashback end…

San Deul : Dia bertanya apa yang akan aku pilih.

Tae Poong : Apa katamu?

San Deul : Tentu saja, aku memilih yang berani.

Tae Poong : Lihat dirimu, San Deul. Kita benar-benar sahabat.

San Deul : Kau juga?

Tae Poong : Aku tidak suka menjadi pengecut. Aku benci mempermalukan diriku sendiri, kau tahu.

San Deul : Kau benar. Hal yang benar-benar menakutkan adalah menjadi pengecut.

Tae Poong : Tentu saja. Kita tidak membesarkan pengecut di sini.

Mereka lalu menyatukan kepalan mereka.

Baek San memanggil-manggil nama Yoon Hee dalam tidurnya. In Soon bangun dan coba mendengarkan Baek San. Dia pun kesal mendengar Baek San memanggil-manggil Yoon Hee. Saking kesalnya, dia sampai mendorong Baek San dari tempat tidur.

Baek San langsung mengambil kacamatanya di meja dan marah.

Baek San : Kau gila? Apa yang kau lakukan? Kau harusnya tidur.

In Soon : Kau yang gila. Aku pikir kau telah diam untuk sementara waktu. Seo Yoon Hee lagi? Apakah kau masih memikirkan dia?

Baek San : Kau tidak masuk akal.

In Soon : Apakah kau setuju bahwa ini tidak masuk akal? Kapan kau akan berhenti membicarakan dia? Kapan?

Baek San : Pelankan suaramu, pelankan.

Karena In Soon terus merepet, akhirnya Baek San membekap mulut In Soon.

In Soon balas menggigit tangan Baek San.

Baek San : Kau wanita gila.

In Soon : Baik, aku memang gila! Kang Baek San, kau akan digigit anjing gila hari ini!

Baek San langsung kabur keluar dan menutup pintu. Dia mencoba menahan pintu supaya tak bisa dibuka In Soon.

Nyonya Park bangun karena mendengar ribut2. Baek San menjauh dari pintu. In Soon keluar dan memukul Baek San.

Nyonya Park balas melempari In Soon dengan bantal.

Nyonya Park : Beraninya kau memukul anakku yang berharga?

In Soon : Anakmu yang berharga masih menjalin hubungan asmara. Apakah kau sadar akan hal itu?

Baek San : Astaga, wanita ini. Hentikan.

Nyonya Park : Apa? Perselingkuhan?

Baek San : Bukan sembarang urusan. Perselingkuhan dengan hantu. Bagaimana mungkin aku tidak menjadi gila?

Nyonya Park : Hantu?

Baek San : Betul sekali. Tuan Kang Baek San di sini telah terobsesi dengan Seo Yoon Hee, orang mati, di seluruh hidupnya. Dia bahkan dengan penuh kerinduan memanggilnya dalam mimpinya.

In Soon : Kau cuma salah paham. Dia tidak memiliki wanita lain selain kau. Masuk ke dalam.

In Soon masuk ke kamarnya.

Besoknya, Seo Yeon ke Panti Asuhan Eun Hye.

Dia sudah duduk di ruangan Direktur Panti.

Direktur Panti tengah mengenakan korset pijat.

Seo Yeon : Apa kau benar-benar baik-baik saja? Kau tidak terdengar baik. Kau harus pergi ke rumah sakit, oke? Apakah kau minum obat?

Direktur : Tentu saja. Itu sebabnya aku pulih begitu cepat.

Seo Yeon : Jangan terlalu memaksakan diri.

Direktur : Jangan khawatir tentangku dan pergi. Kau pasti sibuk.

Seketaris Direktur masuk dan memberitahu bahwa Direktur harus makan siang.

Direktur mengerti.

Direktur : Menu hari ini luar biasa. Aku akan membantumu berjalan. Kau harus makan.

Seo Yeon : Oke. Kau juga harus makan saat kau di sini. Seorang sukarelawan dengan keterampilan memasak yang hebat ada di sini.

Seo Yeon pun ke dapur. Dia membantu anak-anak mengambil piring. Setelah membagikan piring pada anak-anak, Seo Yeon mengambil piringnya sendiri. Bong Pil menaruh nasi ke piring Seo Yeon.

Bong Pil : Aku belum pernah melihatmu. Apakah ini pertama kalinya kau di sini?

Seo Yeon mengangguk.

Seo Yeon lalu mengambil sup dan menatap Soon Young sekilas.

Seo Yeon : Terima kasih.

Soon Young lagi memasak, ya.

Tapi Seo Yeon kemudian terkejut dan kembali menatap Soon Young.

Dia pun menaruh piringnya, eonni.

Soon Young menatap Seo Yeon, nugu….

Seo Yeon : Kau Soon Young Eonni, kan?

Soon Young : Ya. Kau….

Soon Young terkejut menyadari gadis di depannya adalah Ba Ram.

Ba Ram dan Soon Young bicara diluar.

Ba Ram : Tahukah kau berapa lama aku menunggumu? Apakah kau tahu berapa banyak aku mencarimu?

Soon Young : Menurutmu apa yang aku pikirkan ketika aku meninggalkan Byeolha-ri bersamamu? Aku membawamu bersamaku karena aku menganggapmu sebagai adik perempuanku. Kenapa aku membuangmu? Aku juga berpikir bahwa aku terlahir kembali sebagai keluargamu hari itu.

Ba Ram : Kenapa kau tidak kembali? Mengapa kau meninggalkanku di motel itu?

Soon Young : Tidak. Bukan itu.

Soon Young pun menjelaskan apa yang terjadi.

Ba Ram kaget, Ma Dae Geun? Siapa dia?

Soon Young : Aku tidak tahu. Dia tiba-tiba menemukanku. Dia terobsesi untuk menemukanmu, jadi aku mengatakan kepadanya bahwa kau meninggal. Jika aku tidak menunjukkan kepadanya sertifikat kematianmu dan mengatakan bahwa kau telah meninggal, dia akan membunuhmu lebih dulu.

Ba Ram : Bagaimana dia bisa? Mengapa aku?

Soon Young : Aku nyaris tidak selamat. Aku pergi ke motel sebulan kemudian, tapi kau telah pergi. Aku mencarimu kemana-mana.

Ba Ram : Aku tidak tahu. Aku membencimu. Mianhae, eonni.

Soon Young : Tidak apa-apa. Maaf aku tidak bisa melindungimu. Kurasa seseorang sedang memperhatikan kita dari atas, melihat bagaimana aku bisa melihatmu lagi. Aku lega.

Ba Ram memeluk Soon Young lagi.

Ba Ram minta maaf lagi.

Malamnya, Ba Ram dan San Deul bertemu di kafe.

San Deul kaget, Ma Dae Geun? Mengapa dia melakukan hal seperti itu?

Seo Yeon : Rupanya, dia mengatakan dia diperintahkan oleh seseorang di atas tapi satu-satunya orang yang tahu Soon Young dan aku pergi ke Seoul adalah nenek. Pimpinan Kang atau Nyonya Nam bisa mengetahuinya nanti.

San Deul : Bagaimanapun, kita tahu pasti bahwa seseorang dalam keluarga itu mencoba membunuhmu.

Seo Yeon : Kebenaran apa pun yang akan terungkap, aku tidak bisa lagi mundur.

Besoknya, Seo Yeon berada di depan gedung Le Blanc.

Narasi Seo Yeon terdengar, begitulah aku melangkah ke dalam badai.

0 Shares:
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like
Read More

Melancholia Ep 2

Tentangsinopsis.com – Sinopsis Melancholia Episode 2, Jika Kalian ingin melihat full recapnya tersedia lengkap di tulisan tulisan yang…