Tentangsinopsis.com – Sinopsis Ustadz Milenial Episode 8, Yuk dilihat bagian lengkap cerita spoilernya berdasarkan list di tulisan yang ini. Untuk mencari hal lain seperti link Episode Sebelumnya ada di sini.
Setelah selesai sholat dari masjid bersama ibunya, Ahmad kembali mempertanyakan tentang masalah wasiat itu. Ibunya menyuruh Ahmad harus yakin dalam mengambil setiap keputusan dalam pekerjaan maupun kehidupannya.
Ahmad juga masih bersikeras tentang alasan apa yang membuat ibunya kurang suka dengan Timbo yang ingin bergabung dalam bisnis workshop mereka. Bu Maemunah hanya menjawab kalau itu adalah keinginan bapaknya.
Saat sarapan, Baim mencoba menggoda Kiya tentang kejadian semalam. Namun karena Kiya gagal menemui mas Ahmad semalam jadinya Kiya nampak kesal. Dia menyuruh Baim untuk tidak usah bertanya.
Di kantor, Baim dan Ahmad sedang mendiskusikan tentang masalah Timbo. Dia juga mengatakan ke Ahmad kalau Timbo ada di bawah. Baim berfikir kalau sepertinya Timbo ingin mendengar keputusan mereka berdua segera.
Ahmad berdiskusi dengan Baim dan mengatakan kalau Dia belum bisa menerima Timbo karena ibunya tak setuju. Baim juga yakin kalau ayahnya Pak Luman sama pendapatnya dengan Bu maemunah. Mereka pun merasa bingung untuk menjelaskan ke Timbo.
Saat mereka membicarakan hal ini, Timbo akan masuk ke ruangan mereka. Dia mendengar semuanya. Tak lama setelah itu, Dia pun masuk. Timbo menanyakan keputusan Ahmad. Akhirnya Ahmad menjelaskan ke Timbo kalau Dia dan Baim mempertimbangkan keinginan kedua orang tua mereka. Jadi mereka belum bisa bekerja sama dengan Timbo.
Timbo pun dengan lapang dada menerimanya. Dia tak mempermasalahkan itu. Tetapi Timbo tetap berjanji akan selalu ada untuk mereka sebagai teman Ahmad dan Baim. Dia juga berjanji akan membantu mereka jika membutuhkan apa pun darinya.
Ramadan malam pertama, Ahmad, Timbo, dan Baim berjamaah di masjid. Pak Ustadz juga memberikan wejangan kepada Ahmad tentang kesabaran.
Mereka bertiga lalu melihat anak-anak yang sedang bermain, Baim teringat masa kecil mereka. Di sisi lain, Timbo menanyakan apa yang sebenarnya membuat orang tua mereka tak menyetujui dirinya bergabung dalam bisnis tersebut.
Aisyah sedang menelepon Susan. Mereka membicarakan tentang Susan yang akan ikut buka puasa bersamanya seperti biasa. Saat bersamaan, Ahmad juga pulang.
Di hari pertama sahur, Ai nampak seperti orang-orang lainnya masih ngantuk gitu gaes, lucu banget. Sementara itu, keluarga Baim dan Kiya juga puasa termasuk ayahnya yang stroke. Mereka berdua adalah anak-anak yang berbakti pada orang tua.
Susan berdandan dan mencari pakaian yang tepat untuk datang ke rumahnya Aisyah. Dia ingin berpenampilan cantik di hadapan Ahmad.
Waktu berbuka pun tiba, Susan ikut berbuka puasa bersama mereka. Hal ini biasa Susan dan Aisyah lakukan dan sebelumnya tidak ada Ahmad. Setelah makan, mereka makan kolak.
Saat Susan sendirian, Ahmad menghampirinya. Dia membicarakan sesuatu yang serius terhadap Susan dan itu langsung ke pointnya. Ahmad meminta maaf pada Susan. Ahmad mengatakan dengan jujur pada Susan kalau Dia merasa nyaman dan cocok dengan Susan.
Tetapi prioritas utama Ahmad adalah keluarganya dan Dia tak akan melakukan apa pun yang ibu dan Almarhum ayahnya tak setuju. Susan menanyakan ke Ahmad apakah Dia melakukan kesalahan padanya atau ke keluarganya.
Ahmad pun menjawab kalau Susan tak melakukan kesalahan apa pun. Namun sesuatu yang Susan bayangkan atau harapkan tentang hubungan mereka Ahmad tak dapat memberikannya. Susan nampak sedih dan mencoba menahannya. Setelah itu Dia memutuskan untuk pamit dan pergi dari rumahnya Ahmad.
Aisyah menanyakan keberadaan Susan pada Mas Ahmad. Dia pun menjelaskan ke Ai kalau Dia sudah menjelaskan semuanya ke Susan tentang Ahmad yang harus mengambil keputusan.
Keesokan harinya, di tempat kerja Ahmad masih galau dan memikirkan tentang hari-hari bersama Susan. Dia bahkan tidak fokus dan beberapa karywannya seperti Mas Jabar juga membicarakan Ahmad.
Ahmad dan Baim pergi ke rumah Timbo, Dia kembali membicarakan masalah yang kemarin pada Timbo. Ahmad menjelaskan bahwa mereka menolak Timbo bukan karena Timbo membawa dampak buruk untuk mereka, melainkan mereka hanya ingin menghargai orang tua mereka.
Sebenarnya mereka ingin sekali Timbo ikut bergabung tetapi keadaan yang memaksa hal ini. Timbo tidak mempermasalahkan hal ini. Dia juga minta maaf karena hal ini justru menambah pikiran mereka.
Timbo masih punya penawaran lain kepada mereka berdua. Karena tahu Bu Maemunah dan Pak Lukman tak akan setuju jika Dia bergabung, Timbo menawari mereka meminjamkan modal berapa pun tanpa bunga sama sekali.
Baim berbicara kepada Ayahnya kalau Dia dan Ahmad sudah menolak tawaran Timbo. Dia juga minta maaf kepada bapaknya karena sebelumnya sempat marah padanya.
Di Workshop, Ahmad berterima kasih pada Kiya, karena Dia Ahmad lebih yakin dengan pilihannya. Mereka juga membicarakan tentang buka puasa bareng. Bu maemunah sudah membuatkan opor ayam.
Sambil menyiapkan makanan, Bu Maemunah dan Pak Lukman berbicara tentang masalah Timbo. Dia berfikir untuk memberitahu tahu segalanya tentang Tagor kepada anak-anak. Dia kasihan kepada anak-anak karena tak tahu apa-apa. Pak Lukman pun akhirnya setuju.
Ahmad, Kiya, Baim pulang dan mereka berbuka bersama. Sambil makan berbuka, Bu Maemunah kemudian menyampaikan sesuatu kepada mereka. Dia menceritakan tentang apa yang sebenarnya terjadi tentang mengapa workshop jadi seperti sekarang itu karena Paman Tagor.
Mendengar hal ini, semuanya pun terdiam.