Tentangsinopsis.com – Sinopsis Ustadz Milenial Episode 7, Lihatlah daftar lengkap ceritanya ada lho di tulisan yang ini. Sementara itu untuk mencari link pintasan lain terhadap Episode Sebelumnya ada di sini.
Ahmad membaca surat wasiat dari Ayahnya yang diberikan oleh Bu Maemunah. Dalam kertas itu tertulis kalau Dia ingin Ahmad meneruskan usaha keluarga yang telah bapaknya rintis. Kedua Dia ingin Ahmad menikahi Khadijah (Kiya). Ahmad pun menanyakan ke ibunya apakah wasiat ayahnya harus ditepati? Karena Ahmad ingin memiliki pilihan Dia sendiri.
Bu Maemunah menjelaskan kalau ini adalah permintaan terakhir Ayahnya sebelum meninggal. Dia tahu ini berat namun Bu Maemunah ingin Ahmad tidak mengecewakan ayahnya. Ahmad pun lalu pergi ke kamarnya.
Besoknya, Ai datang ke kamar Ahmad dan menunjukkan video akhir tentang dakwah mas Ahmad yang telah Ia edit. Menonton video yang membahas Qada dan Qadar, Ahmad termenung hingga menyebut ketetapan Allah itu. Ai menyadari kalau kakaknya sedang galau memikirkan sesuatu. DIa pun bertanya kepada Ahmad. Tetapi Ahmad menjawabnya tidak.
Ahmad kembali menemui ibunya dan menanyakan tentang wasiat Ayahnya, apakah Dia harus tetap melaksanakan. Jawaban ibunya tetap sama yakni harus. Dia juga menanyakan tetap wasiat yang kedua, ibunya pun penasaran apakah hati Ahmad sudah ada yang mengisi.
Ahmad tidak biasanya terlambat kerja. Karena banyak pikiran hari itu Ahmad terlambat. Baim mengatakan ke Ahmad kalau pihak bank sebelumnya datang. Dia berjanji kepada pihak bank akan membayar seluruhnya segera.
Baim juga menyarankan ke Ahmad untuk mengorbankan pegawai dan menjual beberapa mesin. Ahmad menolaknya, Baim lantas menyuruh Ahmad menerima tawaran Timbo. Tetapi Ahmad akan memikirkan itu kembali karena Bu Maemunah tak suka dengan Timbo bergabung dengan mereka.
Kiya lalu datang, Ahmad masih saya sering termenung karena banyak pikiran. Ahmad mencoba bertanya ke Kiya, tentang pandangan Kiya tentang dirinya seperti apa. Kiya pun menjawab kalau Dia menganggap Mas Ahmad seperti seorang kakak dan sahabat baginya. Ketika Kiya menanyakan balik, Ahmad terlihat bingung dan pergi ke kantor.
Bu Maemunah menemui Pak Lukman seperti biasa memberikan Dia makanan. Dia juga membicarakan kalau Ahmad telah membaca surat wasiatnya. Dia juga membahas masalah Timbo.
Saat yang bersamaan, Baim datang. Dia juga ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi kenapa mereka tak menyukai Timbo. Baim memaksa ingin tahu alasannya, karena itu Pak Lukman nampak marah dan menjatuhkan piringnya. Karena itu, Baim merasa kesal dan menjauh dari mereka. Dia ingin membuat keputusan sendiri juga. Dia pun menangis di pojokan rumah.
Di waktu bersamaan, Ahmad sholat ikhtiar. Setelah berdoa, Dia melihat foto kenangan lama dan membayangkan masa kecilnya saat pertama kali diajak ayahnya Pak Muhammad ke workshop. Dulu Ahmad sama sekali tak tertarik dengan namanya bisnis, dagang, berjualan. Impian sejak kecil hanya jadi Ustadz dan pendakwah.
Ahmad akhirnya justru suka. Ayahnya pun mengatakan kepada Ahmad kalau Dia bisa belajar banyak di tempat itu. Ahmad juga terngiang-ngiang saat Ayahnya sakit-sakitan dan memberikan pesan ke Ahmad kalau Dia ingin Ahmad meneruskan workshopnya.
Baim tak ingin memaksa untuk kerja sama dengan Timbo. Dia menyarankan hal lain, yakni menjual sebagian tanah workshop. Ahmad kemudian menceritakan ke Baim kalau bapaknya meninggalkan wasiat kepadanya tentang workshop tersebut karena itu, Dia ragu untuk menerima Timbo bergabung.
Ayahnya ingin workshop diteruskan dan dilanjutkan oleh orang yang pernah memperjuangkannya. Baim kemudian melihat foto kenangan lama tentang Pak Muhammad, Pak Lukman, dan Pak Tagor.
Saat itu, Baim juga membayangkan ketika Dia kecil bersama Ayahnya Pak Lukman. Ketika itu Pak Lukman dan Pak Tagor serta Pak Muhammad masih berhubungan baik. Bahkan saat itu, Pak Lukman mengatakan kalau tanpa Pak Tagor yang pandai dalam berbisnis, mereka tak akan memiliki workshop seperti ini.
Baim kemudian tersadar dan membicarakan hal ini kepada Ahmad. Dia menyuruh Ahmad berfikir dengan logika dan rasional. Pesan dari Ayah Ahmad adalah untuk meneruskan perusahaan bersama orang yang pernah berjuang di workshop. Menurut Baim artinya jika Timbo bergabung, hal tersebut tak menyalahi aturan dan wasiat ayahnya.
Dia menjelaskan ke Ahmad kalau Timbo adalah anak dari Pak Tagor, yang tak lain salah satu pendiri workshop. Dia juga dulu pernah berjuang mati-matian bersama. Jadi Timbo berhak untuk bergabung dengan mereka.
Bahkan Baim menjelaskan lebih detail lagi, seperti Bintari, anaknya Pak Daru juga bisa bergabung karena Pak Dari telah berjuang di perusahaan tersebut. Akhirnya Ahmad mulai terbuka pikirannya dan paham. Dia menyuruh Baim menyimpan kembali surat tanah. Ahmad berencana untuk menerika ajakan Timbo.
Saat bersamaan suara Adzan berkumandang. Kini Baim justru yang mengajak Ahmad sholat. Baim benar-benar dalam mood yang sangat baik.
Setelah itu, Baim menyuruh Ahmad untuk pergi ke pemasok, Dia juga menyarankan untuk mengajak Kiya. Tetapi Ahmad nampak canggung dan Dia memilih untuk mengajak Pak Daru.
Di sisi lain, Susan ada di rumah Aisyah. Dia menunggu kedatangan Ahmad yang belum juga pulang dan hari sudah mulai malam. Ai kemudian memberikan kode ke Susan kalau kakaknya suka dengan pepes tahu.
Dia mencoba menggoda Susan jika laki-laki itu cintanya naik dari perut lalu ke hati. Susan pun terlihat kesal dan menganggap Ai terlalu banyak nonton drakor.
Ahmad dan Baim sudah yakin dengan keputusannya. Tetapi Baim merasa penasaran bagaimana Timbo memiliki banyak uang. Ahmad berfikir baik tentangnya dan beranggapan bisa saja Timbo bekerja saat di luar negeri dan mendapatkan penghasilkan dari itu. Dia juga seorang lulusan S2.
Ahmad ingin membaca kontrak itu sekali lagi. Tetapi Baim ingin mengajak Ahmad untuk merayakannya alias selebrasi makan di warungnya Bu Samsul.
Ketika mereka berada di warungnya bu Samsul dan sambil makan Baim menanyakan tentang masalah Qada dan Qadar kepada Ahmad. Saat itu Ahmad pun menjelaskan detailnya pada Baim.
Meskipun mencoba mengabaikan perkataan Ai sebelumnya, ternyata diam-diam Susan mencari resep pepes tahu yang akan Dia buat untuk mas Ahmad. Di dalam kos dengan laptopnya akhirnya Susan menemukan resep dan membuatnya.
Di waktu bersamaan, Ternyata KIYA juga ikut membuat makanan untuk Ahmad. Namun Dia beralasan ke kakaknya Baim yang baru pulang kalau Dia ingin memberikan makanan itu ke bulek Maemunah.
Ahmad baru saja pulang. Susan sudah menunggunya. Dia kemudian membawakan pepes tahu itu. Ahmad kemudian mengajak Susan masuk ke rumahnya. Karena hujan mulai turun, Ahmad pun mengangkat tasnya untuk melindungi Susan dan hujan.
Dari kejauhan ternyata Kiya sudah ada di sana dan melihat keduanya. Dia pun nampak sedih.