Tentangsinopsis.com – Sinopsis Ustadz Milenial Episode 6, Simak nih gaes kalau di sini ada daftar lengkap recapnya yuk klik di tulisan yang ini. Sedangkan untuk melihat-lihat bagian cerita lain Episode Sebelumnya ada di sini.
Ahmad sedang meyakinkan kepada Bu Maemunah kalau Dia sama Baim dan Timbo sudah bersahabatan dari kecil. Namun tetap saja Ibunya dan paman Lukman merasa kurang nyaman dengan kehadiran Timbo. Ahmad juga menceritakan ke ibunya kalau Timbo mau membantu melunasi hutang workshop mereka.
Ibunya tak ingin berurusan dengan keluarga mereka lagi. Dia menyuruh Ahmad untuk menolaknya. Namun Ahmad penasaran apa yang menyebabkan semua ini. Bu Maemunah kemudian mengatakan bahwa amanat bapaknya Ahmad, kalau Dia ingin yang menjalankan bisnis workshop dengan orang-orang seperjuangan.
Ahmad berada di rumahnya Kiya, Dia juga menyungguhkan kopi hitam kesukaan Ahmad. Mereka berdua memandangi foto lama mereka. Ahmad membicarakan tentang masalah ibunya yang tak setuju jika Timbo bergabung dengan mereka karena permintaan bapak. Dia ingin yang menjalankan bisnis adalah orang-orang seperjuangan yang artinya adalah keluarga Pak Lukman dan keluarganya saja.
Kiya kemudian memberikan pendapatnya, Dia menyarankan ke Ahmad untuk menerima bantuan Timbo untuk saat ini. Tetapi Timbo tak perlu bergabung secara resmi, sambil berjalan dan mungkin suatu saat nanti Bu Maemunah bisa mempercayai Timbo. Saat ini baik Ahmad dan Kiya saling percaya dengan Timbo jadi menurut Kiya, mereka tak masalah jika menjalankannya dahulu.
Setelah itu mereka berdua saling pandang dan tidak kedip sama sekali. Baim datang dari belakang dan menggoda mereka dengan mengatakan seperti sedang menonton drama korea. Baim membawa kudapan dan bergabung dengan mereka. Saat itu Timbo menelepon tetapi Ahmad mengabaikan teleponnya.
Keesokan harinya di kantor, Timbo datang dan memberikan beberapa rencana yang sudah Ia susun. Dia juga ingin mengetahui keputusan Ahmad. Saat itu Ahmad juga bingung bagaimana cara memberitahu Timbo akan hal ini. Karena sudah terdengar Azan akhirnya Ahmad mengajak Baim dan Kiya sholat Asar terlebih dahulu.
Kiya menemui Timbo yang ada di depan. Di sana mereka mengobrol berdua. Timbo tahu kalau Kiya nampak terlihat pusing dan banyak pikiran. Saat itu Dia berusaha untuk menghiburnya dan menggobalin Kiya.
Timbo juga bertanya, apa yang Kiya lakukan jika lagi stres seperti saat ini. Kiya pun menjawab biasanya kalau Dia memegang dan bermain Squishy dan mengaji. Timbo kemudian ingin mengajak Kiya jalan-jalan ke suatu tempat. Kiya ingin pergi ke tempat yang tenang dan sepi seperti pegunungan dan sawah.
Kiya bertemu Bude Maemunah. Dia juga membicarakan tentang Ahmad dan Baim yang belum menerima kerja sama dengan Timbo. Mereka masih mempertimbangkannya lagi. Karena takut terjadi sesuatu, Bu Maemunah ingin Kiya menjaga Ahmad. Kiya pun berjanji akan selalu menjaganya.
Malam hari, Aisyah meminta bantuan Ahmad untuk membantunya merekam promisi mangut Lele. Awalnya Ahmad menolak, terus Ai membicarakan tentang video dakwah yang akan Ahmad buat. Karena semua pengerjaannya Ai yang akan bantu, akhirnya sebagai imbalannya Aisyah ingin Ahmad membantu Dia kali ini.
Ahmad kemudian membantu Aisyah merekam, namun banyak sekali terjadi kesalahan dan mereka pun harus merekam ulang video promosi mangut Lele tersebut.
Besoknya di Workshop, Ai membantu Ahmad merekam video dakwah. Namun Ahmad terlihat masih kaku. Aisyah menyuruh Ahmad mengulangi lagi dan lagi. Tak lama kemudian Timbo datang. Meski tempatnya bagus, namun menurut Ai seperti ada yang kurang. Timbo kemudian mengajak mereka mencari tempat lain bersamanya.
Aisyah pun nampak senang. Saat bersamaan Bu Maemunah datang membawakan bekal makanan siang untuk mereka. Dia melihat Timbo di sana, Ai mengatakan pada ibunya kalau mas Timbo ingin mengajak mereka ke sebuah tempat untuk merekam video Dakwah mas Ahmad. Ai menawarkan ibunya untuk ikut sekaligus jalan-jalan, tetapi Dia menolaknya. Apalagi untuk foto-foto menurutnya cocok yang pergi anak-anak muda.
Bu Maemunah menyuruh mereka untuk membagi makanan itu juga dengan Timbo dan kemudian Dia pulang. Mereka juga mengajak Kiya dan Baim. Tak ketinggalan, Ai memohon ke mas Timbo kalau Dia ingin mengajak satu orang lagi yakni Susan.
Di mobil Susan, Kiya, dan Ai. Kiya nampak kurang suka dan cemburu dengan hadirnya Susan di sana. Kiya pun hanya terdiam. Ahmad pun kemudian memakai serban. Terlihat dari awal sudah ada sedikit ketegangan antara Kiya dan Susan. Ai mulai mereka Ahmad, namun ternyata Ahmad nampak malu dilihatin oleh mereka semua. Dia menyuruh yang lain untuk pergi dan makan terlebih dahulu.
Ai kemudian merekam dakwah mas Ahmad. Dalam dakwahnya kali ini, Ahmad membahas kalimat dari surah Al-Ahzab ayat 38. Video Ahmad pun sangat keren dan hasilnya sangat bagus. Dari sana, Ahmad bergabung dengan anak-anak lainnya.
Kini mereka sedang makan bersama. Selain itu, mereka semua juga melakukan beberapa permainan. Timbo dan Kiya jadi satu tim, sedangkan Ahmad bersama dengan Susan. Mereka saling tebak kata.
Salah satu yang membuat suasana jadi bengong ketika Ahmad harus menebak kata boneka, dan Susan menunjukkan mukanya. Ahmad pun spontan menjawab cantik. Mendengar itu, Kiya semakin cemburu.
Setelah itu, mereka semua melanjutkan bersepeda bersama. Timbo bicara berdua kepada Kiya tentang kenapa Dia terlihat cemberut saja. Timbo akhirnya bisa membuat Kiya tersenyum lagi.
Di sisi lain, Ahmad dan Susan mengobrol berdua. Susan masih penasaran kenapa Ahmad harus memakai serban saat berdakwah seperti itu. Menurut Ahmad hal tersebut tidak harus / wajib, namun karena Dia menyampaikan firman Allah, Dia ingin berpakaian rapi dan baik. Bahkan ketika Dia menghadap Allah seperti sholat, harus tampil rapi.
Susan semakin tertarik dengan ucapan Ahmad. Dia penasaran tentang berpakaian rapi itu, bagaimana jika orang yang tak mampu. Ahmad pun menjawab Susan jika keadaan seperti itu sebenarnya tidak apa-apa. Menurut Ahmad yang terpenting adalah hatinya.
Mereka berdua lalu melanjutkan mengobrol berdua. Mereka nampak nyaman satu sama lain, tiba-tiba Timbo dan Kiya datang. Seperti sebelumnya, Kiya nampak kurang menyukai melihat keduanya. Setelah kumpul semua, mereka berfoto dan akhirnya pulang.
Mereka pada capek, apalagi Aisyah nampak sudah terlalu lelah. Timbo mau menawarkan Kiya pulang bersama. Baim sebagai kakaknya menjawab kalau Dia yang akan mengantarkannya. Akhirnya Timbo pulang duluan.
Bu Maemunah datang dan menyuruh Ai untuk tidur ke dalam rumah. Ai mengajak Susan untuk menginap karena sudah malam. Mendengar hal itu, Kiya benar-benar nampak cemburu namun Dia menahannya.
Namun Susan menolaknya dan ingin pulang saja. Dia berjanji akan menginap lain kali saja. Ahmad pun menawarkan diri untuk mengantar Susan pulang. Kiya pun yang mendengarnya semakin panas. Baim dan Kiya akhirnya pulang.
Ahmad mengantar Susan dengan mobil (kirain mobilnya Ahmad sendiri, ternyata mobil taksi pesanan). Susan terlihat tinggal di sebuah kos-kosan putri / asrama gitu gaes.
Ahmad pulang, tiba-tiba ibunya Bu Maemunah memberikan sebuah kertas berisi wasiat ayahnya. Ahmad pun membacanya dan semuanya terlihat terdiam. Ternyata surat itu adalah tentang ayahnya Pak Muhammad yang ingin putranya si Ahmad menikah dengan Khadijah (Kiya)