Tentangsinopsis.com – Sinopsis Ustadz Milenial Episode 10, Bisa juga melihat daftar lenkapnya tentang spoiler pada tulisan yang ini. Jika Kamu ingin melihat bagian lengkap lain dari Episode Sebelumnya ada di sini.
Cerita dimulai dari Ahmad, Baim dan Timbo kecil yang sama-sama berikrar sumpah janji akan selalu bersama dan saling memaafkan. Menurut Timbo, mereka melakukan ini agar lebih terasa akan tanggung jawabnya.
Sebelum Timbo bertemu dengan Kiya, Dia membayangkan tentang Ayahnya yang berbicara kepadanya bahwa Ayahnya meminta tolong pada Timbo, Dia merasa menyesal karena telah meninggalkan sahabat-sahabatnya, Pak Lukman dan Pakde Muhammad.
Timbo menemui Kiya dan ingin Kiya percaya padanya. Dia juga mengantar Kiya pulang kerja. Pada waktu bersamaan, Baim yang pulang melihat mereka berdua. Setelah Timbo pergi, Baim marah terhadap Kiya.
Dia kesal karena Kiya masih mau diantar pulang oleh orang yang telah menghancurkan keluarganya. Baim tak ingin kemakan oleh mulut Timbo dan melarangnya dekat-dekat. Kiya menegaskan ke kak Baim bahwa tidak semua masalah dapat diselesaikan dengan kekerasan. Dia juga meyakinkan Baim bahwa Dia sukanya dengan orang lain (Ahmad).
Malam Hari, ketika Ahmad ada di kamarnya Susan tiba-tiba menelepon. Susan sendiri sebenarnya merasa gugup namun dan terlihat lucu banget.
Ahmad mengangkat telepon Whatsappnya. Susan menelepon dan ingin curhat dengan Ahmad. Mereka berdua mengobrol dan terlihat senang satu sama lain.
Susan membicarakan tentang pertemuannya dengan para ibu PKK. Saat bersamaan, Ibu Ahmad Bu Maemunah melihat Ahmad sedang menelepon. Dia pun menguping di balik pintu.
Ahmad dan Susan pun tak mematikan panggilan satu sama lain. Mereka berdua membiarkannya menyala hingga waktu sholat tahajud. Susan berjanji pada Ahmad akan membangunkannya.
Semalaman meski mengantuk Susan tak tidur, Dia membaca buku, dan bertahan untuk tetap terjaga. Bahkan melakukan olahraga. Akhirnya Susan membangunkan Ahmad tepat waktu. Dia pun berterima kasih pada Susan sudah membangunkannya.
Ahmad kemudian melanjutkan sholat tahajud dan Susan pun tidur. Di waktu itu, Ahmad mendapat pesan dari Timbo, Dia ingin ketemu sama Ahmad dan Baim membicarakan kejadian tempo hari.
Keesokannya Ahmad mengajak Baim untuk menemui Timbo, tetapi Baim yang masih marah menolaknya. Ahmad mengingatkan ke Baim jika bertengkar lebih dari tiga hari tidak baik dalam Islam. Baim tetap masih tak bisa ikut dan menemui Timbo. Dia mengatakan ke Ahmad bahwa mungkin dua hari ke depan perasaannya sudah lebih tenang dari sekarang.
Ahmad akhirnya menemui Timbo sendiri. Mereka berdua pun mengobrol, Timbo yakin kalau Ahmad masih percaya padanya. Ahmad menjawab kalau Dia percaya pada Timbo.
Timbo pun memberikan alasan sebenarnya Dia ke Jogja karena memang ingin bantu Ahmad dan Baim. Lantas Ahmad menanyakan apa alasan lainnya? Timbo saat itu menjawab kalau Dia tak ada alasan lain selain membantu mereka.
Ahmad masih penasaran dan bertanya ke Timbo mengapa Dia ingin membantu mereka. Akhirnya Timbo berkata bahwa mereka adalah sahabat dan jika ada masalah pasti akan membantu satu sama lain. Ahmad juga ingin Timbo berbicara dengan Baim namun menunggu waktu yang tepat.
Di rumah, Aisyah sedang menggunakan ponselnya untuk menemukan background yang pas untuk Ahmad. Akhirnya setelah menemukan tempat yang pas, Dia mulai merekam Ahmad dengan ponselnya.
Kiya datang ke tempat Bude Maemunah dan berkata kalau Dia sedang mencari Aisyah. Bu Maemunah tahu kalau Kiya juga sebenarnya mencari Ahmad. Bu Maemunah juga memberitahu Kiya jika Dia tidak mengejarnya nanti diambil orang (membicarakan Ahmad).
Bu Maemunah mengatakan kalau Almarhum Pak Muhammad dan Ayahnya Kiya juga mendukung Kiya. Mendengar itu, Kiya pun merasa senang.
Tak lama setelah itu Aisyah datang dan Dia yang sedang memegang ponsel merasa tertarik untuk memotret mbak Kiya. Dia menganggap Kiya tampil cantik dan ingin memotretnya.
Dari sana, mereka berdua akhirnya mengobrol berdua. Kiya bicara ke Ai tentang perasaan Dia kepada Ahmad. Ai juga mendukung Kiya jika Dia jadi kakak iparnya.
Malam harinya, Ahmad dan Susan lagi jalan bersama. Mereka makan di depan warung Bu Syamsul. Keduanya semakin akrab saja. Susan ingin menyuapi Ahmad namun Ahmad menolaknya karena mereka belum muhrim.
Di waktu bersamaan, Aisyah dan Kiya datang, Kiya melihat Ahmad dan Susan lalu menggodanya karena mereka terlihat masih berduaan. Suasana pun terlihat canggung dan Ai mencoba mencairkannya.
Namun Bu Syamsul ikut-ikutan berkomentar tentang mereka bahwa Ahmad, satu cowok ganteng diapit oleh dua wanita cantik-cantik. Bu Syamsul pun semakin menggoda mereka.
Ahmad sedang sendirian dan berlatih. Namun, Dia tak sengaja menjatuhkan catatan yang pernah diberikan Kiya itu. Di dalamnya ada sebuah kertas note. Setelah dibaca Ahmad akhirnya tahu bahwa Kiya memiliki perasaan suka padanya.
Ahmad kemudian memperlihatkan catatan itu kepada adiknya Aisyah. Ai mengatakan kepada Ahmad kalau hal ini adalah kode keras dari Mbak Kiya. Dia sangat yakin kalau Kiya naksir sama dirinya. Dia menyuruh Ahmad untuk mengungkapkan perasaannya jika suka pada Kiya maupun hanya sebatas perasaan nyaman. Dia menyuruhnya agar tidak menggantungnya.
Karena hal ini Ahmad merasa bingung tentang keputusannya. Ai semakin menggodanya tentang pilihan Ahmad, yakni Kiya temannya dari kecil yang cantik atau Susan temannya dari kuliah yang cantik banget.
Keesokan harinya, Kiya menelepon Ahmad dan memintanya bertemu. Dia menyuruh Ahmad ke rumahnya. Di waktu bersamaan, Timbo sebenarnya sudah menyiapkan sesuatu untuk Kiya dan ingin menemuinya. Tetapi saat Ia menelepon Kiya, nomor telepon Kiya sibuk karena sedang menelepon Ahmad.
Ahmad pun datang menemui Kiya. Kiya ingin mengatakan sesuatu padanya. Kiya duduk di bangku taman.
Dia ingin mengatakan sesuatu tetapi takut merusak hubungan degan orang-orang penting di dalam hidupnya, Kiya akhirnya mengungkapkan perasaan cinta terhadap mas Ahmad.
Dis saat itu, Timbo membawa hadiah dan melihat mereka berdua. Dia hanya terdiam dan nampak sedih.