Unlock My Boss Eps 2 Part 3

Tentangsinopsis.com – Sinopsis Unlock My Boss Episode 2 Part 3,Cara pintas untuk menemukan spoilers lengkapnya ada di tulisan yang ini.Baca juga episode sebelumnya disini.

Sebelumnya…

Hari sudah mau gelap.

In Sung masih duduk dibalik mejanya, mengagumi kemewahan yang kini dirasakannya.

In Sung : Aku tak percaya bisa ada di tempat seperti ini.

Sun Joo : Aku juga tak menduga bisa ada di tempat seperti ini.

In Sung : Ya, benar. Kau seharusnya tinggal di rumah seluas 670 meter persegi, bukan layar 6,7 inci.

In Sung kemudian terkejut melihat jam di layar ponsel.

Dia menjerit, oh tidak!

Sun Joo : Ada apa? Apa terjadi sesuatu?

In Sung : Sudah pukul 18:00. Aku bosnya, jadi, aku bisa pulang kapan saja aku mau, ‘kan?

In Sung memakai jas dan mengambil tasnya.

Sun Joo : Kurasa kau memang tipe yang bertindak semaumu.

In Sung : Astaga. Kau membuatku merinding.

Sun Joo : Aku sering mendengar itu dari teman-temanku.

In Sung : Kupikir kita sudah menjadi teman sekarang.

In Sung pun beranjak keluar.

Se Yeon lagi beres-beres saat In Sung keluar.

In Sung mendekati Se Yeon.

In Sung : Kau belum pulang, Nona Se Yeon? Ini sudah pukul 18:05.

Se Yeon : Ini adalah data untuk pengambilalihan.

In Sung : Begitu.

Se Yeon membungkukkan badannya, memberi hormat pada In Sung.

In Sung : Buang itu, Sekretaris Jung. Sampai jumpa besok.

In Sung pun beranjak pergi.

Sekarang, In Sung ada di depan kediaman Sun Joo. Sun Joo lah yang menyuruh In Sung ke sana.

In Sung : Astaga. Jadi, ini tempatnya?

Sun Joo : Bangunan lantai dua itu adalah rumahku.

In Sung : Astaga. Saat aku dapat satu miliar, akan kubeli rumah…

Sun Joo : Tak bisa. Dengan satu miliar, kau mungkin hanya bisa membeli seukuran kamar utama.

In Sung : Sepertinya aku tak pernah bisa mendapatkan lebih dari satu kamar.

In Sung kemudian tanya, apa Sun Joo yakin mereka akan datang?

Sun Joo : Min A suka membeli kudapan cokelat di supermarket. Dia dan pengasuhnya kembali dari berbelanja sekitar jam segini.

In Sung : Jadi, itu kemewahan kecilnya.

Sun Joo : Apa?

In Sng : Menghabiskan uang untuk hal kecil agar merasakan kebahagiaan. Dia pasti tahu selera kapitalisme.

In Sung kemudian melihat mereka datang.

In Sung : Mereka datang.

In Sung mencoba menyembunyikan diri tapi baru sadar kalau mereka gak kenal dia.

Min A dan Pengasuh Jung turun dari mobil.

In Sung : Apa itu dia? Dia manis sekali.

In Sung lalu sengaja memperbesar gambar di kamera agar Sun Joo bisa melihat Min A dengan jelas.

Min A dan Pengasuh Jung masuk ke dalam.

In Sung : Apa kau baik-baik saja? Kita sudah menunggu lama, tapi kau melihatnya hanya semenit.

Sun Joo : Ayo pergi sekarang.

In Sung : Tunggu. Seseorang keluar. Apa dia akan pulang sekarang?

Dan yang dilihat In Sung adalah Kepala Pelayan Shim.

Sun Joo : Tidak. Keduanya tinggal bersama kami.

Lalu In Sung melihat Kepala Shim mengendarai mobil dengan kesar.

In Sung : Begitu. Dia menyetir dengan sangat kasar.

Sun Joo tiba2 menyuruh In Sung mengikuti Kepala Shim.

Sun Joo : Ikuti dia!

In Sung : Apa?

Sun Joo : Kubilang ikuti dia!

In Sung : Untuk apa? Kita sudah jauh-jauh datang ke sini.

Sun Joo : Cepat ikuti dia!

In Sung : Apa-apaan?

In Sung bergegas mengikuti Kepala Shim.

Sun Joo : Melihat apa yang terjadi padaku, aku yakin rencana mereka bermasalah. Mereka akan datang untuk mencari tahu situasinya. Dalam hal itu, Kepala Pelayan Sim adalah target yang sempurna.

Kepala Shim berhenti di lampu merah. Dia terlihat resah.

Tak lama, sebuah pesan masuk ke ponselnya.

“Aku sudah disini.” isi pesan itu.

Dan Kepala Shim kembali melajukan mobilnya.

In Sung terus mengikutinya.

Sun Joo : Atau mungkin, dia sudah bersekongkol dengan mereka. Pergi dan periksa siapa yang dia temui.

Kepala Shim masuk ke kedai kopi.

In Sung mengikuti namun dia terkejut melihat dengan siapa Kepala Shim berbicara.

In Sung : Kenapa Sekretaris Jung di sana? Lihat mereka, Pak.

In Sung mengarahkan kamera ke Se Yeon.

Sun Joo pun bergegas menyuruh In Sung ke rumahnya.

Sun Joo : Cepat kembali ke rumahku sekarang!

In Sung : Apa?

Sun Joo : Bergegaslah! Ayo cepat!

In Sung pun pergi.

Kepala Shim dan Se Yeon tampak bicara serius.

In Sung sudah tiba di depan kediaman Sun Joo.

Sun Joo : Ambil amplop dokumen di ruang kerjaku. Akan kubuka kunci pintunya.

Sun Joo sudah membuka pagar rumahnya.

Sun Joo : Kau bisa masuk sekarang. Pengasuh pasti sudah menidurkan Min A dan sekarang tengah menyulam di kamarnya. Kita punya waktu sekitar sejam.

In Sung jalan ke pintu utama, tapi lampu tiba2 menyala. Dia panic dan langsung sembunyi.

In Sung : Sekarang apa? Kurasa aku tak bisa masuk melalui pintu utama.

Sun Joo : Pergilah ke kanan. Sekarang belok kiri.

In Sung pun terekam kamera CCTV.

Sun Joo : Belum, masih lurus. Sekarang, belok kiri di sini.

In Sung : Astaga. Rumah ini besar sekali.

Sun Joo : Masuklah melalui pintu dekat kolam renang. Jangan khawatirkan rekaman CCTV. Akan kuhapus itu.

In Sung : Kau bilang kau akan menjadikanku bos. Tapi kau malah membuatku menjadi perampok.

Sun Joo : Apa kau kira menghasilkan satu miliar akan semudah itu?

In Sung sudah berada di dalam rumah Sun Joo.

Sun Joo : Lepaskan sepatumu. Aku tak bisa menghilangkan jejak kakimu dari sini.

In Sung menurut dan mencopot sepatunya.

Sun Joo : Ruang kerjaku ada di ujung koridor lantai dua.

In Sung kaget dan sembunyi lagi.

In Sung : Apa? Ada orang di sana.

Sun Joo : Itu hanya baju zirah. Tak ada isinya. Kita tak punya waktu. Cepat bergerak.

In Sung bergerak, tapi sebelumnya dia sempat melihat Pengasuh Jung lagi menyulam.

Di kamarnya, Pengasuh Jung lagi menyulam. Tapi kemudian dia mendengar suara berisik diluar.

Ternyata In Sung menjatuhkan alat pelindung baju zirah.

In Sung pun bergegas memperbaiki alat pelindung itu, lalu bersembunyi.

Pengasuh Jung keluar dan tidak melihat ada yang mencurigakan.

Saat Pengasuh Jung lengah, In Sung mengendap2 masuk ke ruang kerja Sun Joo.

Sun Joo : Pengasuh Jung turun ke lantai satu.

In Sung takjub melihat ruang kerja Sun Joo.

In Sung : Lihat ruangan ini. Astaga. Ada mobil di sini.

In Sung menaruh sepatunya di atas mobil.

Sun Joo : Mobil itu mahal. Hati-hati.

In Sung : Astaga. Jadi, di mana amplop dokumennya?

Sun Joo : Dalam brankas di sebelah meja kerja di lantai atas. Gunakanlah tangga di sebelah sana.

In Sung : Aku tak bisa melihat apa-apa karena gelap. Mungkin kita harus kembali saat rumah ini kosong.

Sun Joo : Kau melihat apa yang terjadi di kafe. Mereka sudah mulai bergerak. Kita harus segera menemukannya.

In Sung : Ini bukan ruang kerja. Ruangan ini lebih luas daripada rumahku.

Sun Joo : Ada brankas di sebelah meja kerja.

In Sung : Kita harus memasukkan kode sandi.

Sun Joo : Itu 0630.

Tapi amplop itu tak ada di sana.

Sun Joo : Tak ada amplop di sana?

In Sung : Ini kosong.

Sun Joo : Biarkan aku melihatnya.

Sun Joo kaget amplopnya tak ada.

Sun Joo : Tak mungkin tak ada di sini.

In Sung : Kau yakin kau menyimpannya di sini? Mungkin kau salah ingat.

Sun Joo : Tidak, aku selalu menyimpannya di sini.

In Sung : Apa isinya?

Sun Joo : Untuk menemukannya, aku perlu tahu apa itu.

Pengasuh Jung menyalakan lampu di koridor.

Sun Joo : Tunggu. Seseorang menyalakan lampu koridor.

In Sung panic.

Sun Joo : Tenang dan sembunyikan dirimu.

In Sung : Apa yang harus kita lakukan sekarang?

Sun Joo : Tetap tenang.

Tapi, In Sung menjatuhkan pajangan Sun Joo.

Sontak lah mendengar itu, Pengasuh Jung mempercepat langkahnya ke ruangan Sun Joo.

Sun Joo : Pengasuh Jung sedang menuju ruang kerja. Bergegaslah.

In Sung menaruh kembali pajangan di tempat semula dan bersembunyi di dalam mobil.

Pengasuh Jung masuk ke ruang kerja. Dia menyalakan lampu tapi tak ada siapaun.

Dan Pengasuh Jung kemudian dikejutkan dengan kedatangan Kepala Shim.

Kepala Shim : Ada apa?

Pengasuh Jung : Aku mendengar suara dari ruang kerja.

Kepala Shim : Tak mungkin. Pak Kim tak ada di sini.

Kepala Shim mengambil obeng di kotak perkakas.

Ponsel Sun Joo berbunyi.

Pengasuh Jung dan Kepala Shim mendengar itu.

Pengasuh Jung : Apa kau mendengar sesuatu barusan?

Kepala Shim : Ya. Kendengaran seperti suara ponsel.

Kepala Shim memeriksa.

Tapi Pengasuh Jung kemudian bilang, ponselnya lah yang bunyi.

Pengasuh Jung : Astaga. Rupanya ponselku yang berdering. Ini dari Pimpinan Kim. Dia akan menaikkan gajiku. Ternyata punyaku.

Pengasuh Jung keluar.

Kepala Shim juga meletakkan obengnya dan ikut keluar.

In Sung lega, astaga. Jantungku hampir copot.

In Sung yang tadi rebahan di mobil, pun duduk.

In Sung : Rupanya kau bukan dari Silicon Valley tanpa alasan. Bagaimana kau bisa berpikir untuk mengirim pesan dalam waktu sesingkat itu?

Sun Joo : Kau bisa mengandalkanku mulai sekarang.

In Sung : Kau memang hebat, Pak.

Ponsel Sun Joo berbunyi lagi. Sebuah pesan masuk, dari nomor tak dikenal.

“KENAPA KAU TAK MENJAWAB TELEPONKU?”
“AKU PEMILIK PONSEL INI.”

In Sung : Apa maksudnya? Ponsel ini milik Kim Sun Joo.

Tapi pesan itu terus masuk.

“KEMBALIKAN PONSELKU!”

In Sung terhenyak, Kim Sun Joo, siapa sebenarnya dirimu?

Bersambung…

0 Shares:
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like