Tentangsinopsis.com – Sinopsis Undercover Episode 8 Part 3, Silahkan baca-baca lsecara engkap untuk recap spoilernya pada tulisan yang ini. Sedangkan untuk bacaan lengkap dari Episode sebelumnya baca di sini.
CIO langsung bergerak.
Mereka terbagi dalam dua tim.
Tim pertama, dipimpin oleh Pak Bae, menggeledah kediaman Seketaris Kim.
Tim kedua, dipimpin oleh Dong Woo, menggeledah kantor Seketaris Kim.
Choong Mo melihat Dong Woo memberi perintah untuk mengambil apapun yang mencurigakan dari kantor Seketaris Kim.
Mereka lalu membawa semua barang yang mereka sita, termasuk si tas golf.
Sebelum pergi, Pak Bae minta maaf pada istri dan anak Seketaris Kim.
Sang Dong menggelar konferensi pers, menjelekkan CIO. Dia bilang, penyelidikan terhadap Seketaris Kim dilakukan dengan buruk dan bias.
Sang Dong : Rakyat tak bisa memercayai mereka lagi karena mereka sudah berusaha untuk membiarkan tersangka korup bebas. Penyelidikan dan penyitaan dilakukan lamban. CIO seharusnya sudah menyelidiki Presiden saat ini. Tapi mereka menyelidiki kasusnya dengan cara sangat ceroboh. Sepertinya mereka berusaha untuk memenuhi persyaratan untuk membenarkan hukuman ringan. Karena itu, kami meminta kejaksaan untuk berpartisipasi…
Yeon Soo meminta sopirnya mematikan radionya.
Ya, Yeon Soo sedang di perjalanan dan mendengarkan konferensi pers Sang Dong lewat radio.
Di lab sepeda, Jung Hyun menonton berita Seketaris Kim.
Yeon Soo pulang. Jung Hyun langsung mematikan TV.
Jung Hyun : Kau baik-baik saja?
Yeon Soo : Aku belum makan malam.
Jung Hyun : Apa isi video itu?
Yeon Soo : Sudah kubilang aku merasa masuk dalam jebakan seseorang. Firasatku benar.
Jung Hyun : Apa maksudmu? Apa terjadi sesuatu lagi?
Yeon Soo : Pagi ini, kami menemukan kamera mata-mata bergantung dari langit-langit. Sepertinya seseorang membongkarnya.
Jung Hyun pura-pura kaget, apa? Kamera mata-mata?
Yeon Soo : Aku berasumsi orang yang memasangnya juga yang merilis videonya.
Jung Hyun : Siapakah mereka?
Yeon Soo : Jangan khawatir. Aku akan menangkap mereka. Syukurlah kami menemukan kamera mata-mata. Jika tidak, mereka pasti masih mengawasi kami.
Besoknya, para reporter telah berkumpul di depan gedung CIO.
Salah satunya melaporkan bahwa Kepala Sekretaris Kim Myung Jae menunjukkan dirinya di CIO. Kim dikenal sangat terlibat dalam penunjukan Bu Choi sebagai Direktur CIO. Seluruh negeri memperhatikan apakah CIO akan menyelidikinya atau tidak.
Beralih ke Yeon Soo dan Seketaris Kim yang ada di ruang interogasi CIO sekarang.
Dong Woo, Pak Bae dan Cheol Hoon mengawasi dari balik kaca.
Yeon Soo mulai interogasinya.
Dia menunjukkan video saat Seketaris Kim menerima tas uang.
Yeon Soo lalu tanya, berapa jumlahnya.
Seketaris Kim memberikan Yeon Soo catatan kecilnya.
Yeon Soo membacanya. Di dalamnya, ada catatan kemana saja uang sebanyak 5,23 miliar won itu mengalir.
Seketaris Kim : Jumlahnya 5.23 miliar won.
Yeon Soo : Siapa yang mengirimnya?
Seketaris Kim : Aku tak tahu.
Yeon Soo : Kau membela penyuap sekarang?
Seketaris Kim : Mereka tidak memperlihatkan diri. Aku juga tidak mencarinya. Kukira salah satu pendukung kami meninggalkannya di sana untuk kami gunakan.
Yeon Soo : Itu lebih dari lima miliar won.
Seketaris Kim : Enam hari sebelum pemilihan, saat rilis hasil jajak pendapat dilarang. Salib emas akan segera muncul pada grafik. Tapi kami sudah kehabisan uang untuk kampanye kami dan aku menemukan tas itu di depan rumah hari itu.
Yeon Soo : Bagaimana kau bisa habiskan uang itu tanpa mengetahui siapa yang mengirimkannya?
Seketaris Kim : Aku tidak punya waktu untuk melakukan itu. Aku tak berdaya. Yang kupikirkan hanya bagaimana bisa bertahan saat itu.
Yeon Soo : Bagaimana dengan orang yang mengirimimu uang? Apa mereka meminta imbalan?
Seketaris Kim : Aku yakin kau berpikir kalau itu suap. Tidak ada yang meminta imbalan sedikitpun.
Yeon Soo : Bagaimana dengan VIP?
Seketaris Kim : Dia tidak tahu apa-apa. Aku mengambil uangnya, dan akulah yang harus disalahkan.
Yeon Soo mulai marah, apa kau akan disalahkan atas Presiden yang terpilih menggunakan uang kotor? Kau pikir para pemilih akan tersentuh dengan itu? Sadarlah, Pak Kim!
Yeon Soo lalu bilang dia akan mencari tahu kebenarannya dengan segala cara.
Yeon Soo mau pergi, tapi langkahnya tertahan karena Seketaris Kim bicara lagi.
Seketaris Kim : Kupikir aku bisa membuka jalan demi masa depan negara ini jika aku mendirikan pemerintahan baru. Kupikir bisa membuka jalan ke masa depan padahal malah mundur kebelakang. Saat aku mengambil tas di depan rumahku, UU Transparasi Anggaran gagal. Aku minta maaf kepada mereka yang mempercayaiku, tapi aku menipu diriku sendiri. Bisakah aku minta bantuanmu, Direktur Choi?
Yeon Soo berbalik dan menatap Seketaris Kim.
Seketaris Kim : Tolong biarkan aku yang bertanggungjawab. Maafkan aku sudah membebanimu seperti ini.
Yeon Soo pun gak tahu lagi harus bicara apa.
Yeon Soo menuju ke mobilnya yang sudah berada di depan gedung kantornya.
Begitu keluar, dia melihat para pendemo yang menuntut CIO bubar dan Yeon Soo mengundurkan diri.
Yeon Soo menghela nafas, lalu masuk ke mobilnya.
Salah seorang pendemo melihat Yeon Soo.
“Itu Choi Yeon Soo!”
Mereka langsung berlari ke mobil Yeon Soo.
Di salah satu papan demo, tertulis bahwa Yeon Soo adalah budak kekuasaan.
Mereka melempari mobil Yeon Soo dengan telur.
Yeon Soo hanya bisa terdiam.
Sang Dong ketemuan lagi sama Hyeong Rak.
Mereka menertawakan Yeon Soo.
Sang Dong bilang Hyeong Rak luar biasa.
Sang Dong : Rencana cerdasmu menghancurkan baik Gedung Biru maupun CIO. Dia berpura-pura menjadi mulia dan jujur. Dia sangat sombong.
Hyeong Rak : Dia seorang amatir liar mengenakan ban lengan.
Sang Dong : Maksudmu Choi Yeon Soo?
Hyeong Rak : Aku benci kalau dia berlarian seperti ayam tanpa kepala.
Sang Dong : Pak Gwak berdiri untuk menghentikan ayam tanpa kepala itu.
Hyeong Rak : Katakan padanya untuk tenang. Yang perlu dia lakukan hanyalah melaju melalui pintu yang terbuka.
Besoknya, Jung Hyun lagi masak telur ceplok.
Seung Goo dan Seung Mi asik dengan sarapan mereka. Seung Mi sambil mainin ponsel dan Yeon Soo tak menyentuh sarapannya sama sekali.
Yeon Soo memikirkan kata-kata Seketaris Kim.
“Tolong biarkan aku yang bertanggungjawab.”
Jung Hyun melihat Yeon Soo melamun.
Lalu dia menyalin telurnya ke piring dan meletakkannya di depan Yeon Soo.
Jung Hyun : Ada apa?
Yeon Soo : Tidak ada. Aku tak selera makan.
Jung Hyun membuatkan kopi untuk Yeon Soo.
Seung Mi ternyata lagi membaca komentar netizen.
Seung Mi : Tak heran. Orang-orang sangat kejam.
Seung Goo menegur Seung Mi yang main ponsel saat makan.
Yeon Soo ikut membaca komentar itu yang menyebut CIO budak Blue House.
Jung Hyun memberikan kopinya ke Yeon Soo.
Jung Hyun : Jangan dengarkan orang. Itu tidak ada gunanya bagimu.
Yeon Soo berterima kasih dan meminum kopinya.
Lalu Yeon Soo bilang dia gak keberatan dikritik pas masih jadi pengacara, tapi dikritik saat menjadi Direktur CIO, ia merasa CIO juga dikritik.
Yeon Soo : Itu menggangguku.
Jung Hyun : Kau sudah tahu siapa yang memasang kamera mata-mata?
Yeon Soo : Belum, aku belum menerima laporan.
Jung Hyun : Sudah berhari-hari, dan tidak ada laporan? Apa kepala keamanan adalah orang yang dapat dipercaya?
Yeon Soo : Dia bekerja di NIS lebih dari 30 tahun. Dia ahli di bidang itu.
Jung Hyun : Ahli? Dia gagal menemukan kamera mata-mata, atau menangkap pelakunya. Bagaimana dia bisa menjadi seorang ahli?
Tentu aja semua heran Jung Hyun sampai marah sebegitunya.
Seung Goo menegur ayahnya. Dia bilang mereka harus rukun.
Jung Hyun : Ayah tak marah pada ibu, Ayah hanya mengkhawatirkannya.
Seung Goo : Jangan terlalu khawatir. Ayah ikut campur dalam pekerjaan Ibu.
Seung Mi : Hei, Han Seung Goo. Jangan ikut campur dalam urusan mereka.
Yeon Soo : Kau ‘kan tahu ayahmu sangat peduli pada Ibu.
Tak lama kemudian, Yeon Soo menerima telepon dari Pak Bae.
Begitu menerima telepon dari Pak Bae, Yeon Soo langsung nyalain TV nya.
Di TV, ada berita penangkapan Seketaris Kim.
“Surat perintah penangkapan Kim Myung Jae telah dikeluarkan. Pada jam 8:30 pagi ini, Hakim Lee Wook Hyun dari Pengadilan Distrik Pusat Seoul mengeluarkan surat perintah setelah meninjau kasus ini selama 16 jam. Itu untuk menutup kemungkinan kalau dia menghancurkan bukti.”
Yeon Soo pun bilang pada Pak Bae bahwa ia akan segera datang.
Setibanya di kantor, Yeon Soo langsung disamperin Pak Bae yang sudah menunggunya.
Pak Bae bilang dia mendapat kabar kalau Seketaris Kim baru saja dimasukkan ke sel.
Saat hendak masuk ke kantornya, Young Geol nyamperin Yeon Soo. Young Geol bilang dia datang buat melaporkan soal kamera pengawas.
Yeon Soo menyuruh Young Geol ke ruangannya. Ada Dong Woo juga di sana.
Young Geol bilang ia sudah memeriksa dan menemukan dua pekerja utilitas yang pergi ke Tiongkok.
Yeon Soo : Ada bukti mereka pelakunya?
Young Geol : Mereka datang ke Korea selama renovasi, dan kembali setelah tiga hari.
Yeon Soo : Minta kerja sama polisi.
Young Geol : Polisi tidak akan bisa menanganinya. Aku tahu cukup banyak tentang Tiongkok. Aku punya sumber informan juga. Jika aku menyelidikinya, aku bisa menangkap mereka dalam satu atau dua bulan.
Dong Woo setuju. Dia bilang jika masalah internal mereka bocor ke polisi, itu akan merepotkan.
Dong Woo : Mari kita tangkap mereka di Tiongkok dulu, dan menyerahkannya ke polisi.
Yeon Soo pun tanya, bisakah dia mempercayai Young Geol.
Young Geol menyerahkan surat pengunduran dirinya.
Dia bilang, Yeon Soo bisa proses surat itu jika ia gagal menangkap dua pekerja itu.
Tapi Yeon Soo merobeknya.
Yeon Soo : Jangan berpikir untuk berhenti. Pastikan kau menangkap mereka.
Young Geol : Kau dapat mengandalkanku.
Jung Hyun mengeker Young Geol lagi.
Dia pun resah.
Cheol Hoon menyerahkan sketsa orang yang memfitnah Seketaris Kim.
Yeon Soo melihatnya dan tanya apakah itu orangnya?
Cheol Hoon : Ya, ini sangat mirip.
Yeon Soo : Aku ingin tahu siapa ini. Pak Kim menerima uang enam hari sebelum pemilu Presiden. Tapi pria ini melaporkan kalau itu lima hari sebelum pemilu dan menyebabkan kebingungan.
Yeon Soo menunjukkan sketsanya pada Dong Woo.
Dong Woo kaget melihat sketsa Pak Park.
Cheol Hoon : Dia pasti seorang ahli.
Yeon Soo : Kita harus menangkapnya. Dengan begitu, kita bisa mengetahui mengapa uang itu dikirim ke Pak Kim.
Tiba-tiba, Pak Bae menerobos masuk. Pak Bae bilang mereka dalam masalah.
Pak Bae lalu nyalain TV.
Mi Sun dan beberapa pegawai CIO lain ikut masuk.
Ada berita Seketaris Kim. Seketaris Kim bunuh diri!
Yeon Soo syok.
Sebelum meninggal, Seketaris Kim meninggalkan wasiat yang intinya Blue House gak tahu apa-apa.
Hari itu, hujan turun sangat deras.
Hyeong Rak dengan pakaian hitam-hitamnya, berdiri di depan jendela. Dia menghubungi seseorang.
Hyeong Rak : Pak Yoo. Hujan turun dengan derasnya. Jalankan sesuai rencana.
Usai bicara dengan Sang Dong, Hyeong Rak mematut dirinya di cermin.
Yeon Soo hendak pergi melayat. Dia ditemani oleh supirnya dan juga Pak Bae.
Dalam perjalanan, Yeon Soo teringat kata-kata Seketaris Kim saat ia menginterogasinya.
Seketaris Kim : Aku kira sedang membuka jalan menuju masa depan padahal jalan mundur kebelakang. Aku minta maaf kepada mereka yang mempercayaiku, tapi aku menipu diriku sendiri.
Yeon Soo tampak sedih.
Yeon Soo memberikan penghormatan terakhirnya ke Seketaris Kim.
Duka mendalam tampak jelas di wajahnya.
Setelah itu, dia menemui istri dan anak Seketaris Kim.
Choong Mo dan dua rekan Seketaris Kim lainnya berdiri disamping istri dan anak Seketaris Kim.
Dua rekan Seketaris Kim marah.
Mereka menyebut Yeon Soo tak tahu malu karena berani datang ke pemakaman Seketaris Kim. Mereka juga yakin Yeon Soo puas dengan kematian Seketaris Kim. Mereka juga bilang Seketaris Kim udah gak bisa diselidiki lagi.
Choong Mo minta dua rekannya menjaga sikap.
Choong Mo lalu mengajak Yeon Soo bicara diluar.
Choong Mo : Aku turut prihatin atas kasus pertamamu berakhir seperti ini.
Yeon Soo bilang ini belum berakhir.
Choong Mo : Apa maksudmu? Dia sudah bertanggung jawab.
Yeon Soo : Aku tidak tahu dia akan bertanggung jawab seperti ini. Dia mengecewakan banyak orang yang memercayainya dua kali.
Choong Mo marah, jangan menghina niat mendiang.
Yeon Soo : Dari yang kupikirkan, niatnya adalah mengungkap kenapa ini terjadi agar kasus yang sama tidak akan terjadi lagi.
Choong Mo : Kami percaya dan menempatkanmu di posisi itu. Haruskah kau mengkhianati kami agar merasa puas?
Yeon Soo : Ini bukan soal kepuasanku. Aku berusaha menyelesaikan kecurigaan yang dia tinggalkan. Dengan begitu, Rumah Biru akan membersihkan namanya.
Choong Mo : Rumah Biru? Kau hanya ingin lepas tangan atas kematiannya.
Yeon Soo tak menyangka Choong Mo akan ikut-ikutan memojokkannya juga.
Yeon Soo : Semoga dia beristirahat dengan tenang.
Yeon Soo mau pergi tapi Hyeong Rak datang. Hyeong Rak pura-pura berduka dengan kematian Seketaris Kim.
Hyeong Rak lalu memojokkan Yeon Soo juga. Dia menyebut negara mengalami kerugian besar atas kematian Seketaris Kim.
Hyeong Rak : Melakukan tugasmu dengan menyingkirkan perasaan pribadi meninggalkan rasa sakit yang besar.
Yeon Soo yang stress akhirnya beranjak pergi.
Hyeong Rak menatap kepergian Yeon Soo dengan tatapan kebencian.
Bersambung ke part 4…
