Tentangsinopsis.com – Sinopsis Twenty Five, Twenty One Episode 12, Jika mencari tulisan lainnya seperti recap full cek di tulisan yang ini. Baca episode sebelumnya HERE.
Saat perjalan pulang, Jae Kyung menanyakan kepada Hee Do mengenai ujian masuk universitas. Hee Do memberi tahu kalau ia ingin menjadi anggota tim olahraga profesional saja karena gaji yang mereka berikan besar. Kenapa pikiranmu pendek sekali tanya Jae Kyung dan menyuruh Hee Do untuk kuliah.
Saat berlatih, Hee Do menanyakan kepada Yu Rim apakah akan berkuliah. Aku harus segera cari uang jawab Yu Rim. Mereka berdua menghentikan percakapannya saat mendengar Chan Mi yang sedang memarahi Yeji, karena Yejin meminta untuk keluar dari anggar. Setelah mendengaran penjelasan dari Yeji, Yu Rim menyuruh yang lainnya untuk mencari jalan keluar bersama-sama.
Hari berikutnya, saat sedang berlatih, Chan Mi menanyakan keberadaan Yeji kepada yang lainnya. Hee Do memberi tahu kalau Yeji berada di kelas dan serius untuk berhenti beranggar, akan mengejar impiannya yang lain, menyuruh Chan Mi mengijinkannya. Memang kau siapa berani buat keputusan begitu tanya Chan Mi kemudian berkata dia hanya terpuruk karena merasa kemampuannya tidak meningkat jadi membencinya.
Aku tidak akan ikut berlatih hingga kau mengizinkan Yeji berhenti ucap Yu Rim saat Chan Mi menyuruh membawa Yeji berlatih kemudian pergi. Hee Do juga pergi, setelah memberi tahu kalau ia juga tidak akan berlatih sebelum Yeji di ijinkan berhenti. Setelahnya mereka berdua pergi ke kelas dan mengikuti pembelajaran.
Seung Wan dan Ji Woong berjalan bersama seraya memakan camilan dan mengbrol bersama. Ke dua temannya memnghampiri Ji Woong, menyuruhnya membuka seragamnya. Ji Woong kembali membenarkan pakaiannya saat seorang guru datang. Kau pikir sekolah hanya lelucon tanya guru tersebut kemudian memukuli JI Woong dan di lihat oleh siswa lainnya. Seung Wan yang melihatnya, berteriak menyuruh sang untuk menghentikannya dan menghubungi polisi.
Seung Wan memberi tahu kalau ia pelapornya dan menyuruh polisi berbicara dengannya. Sebelum masuk kedalam, Seung Wan menyuruh Ji Woong pergi ke Uks dan menyuruh Yu Rim mengantarkannya. Hee Do menahan tangan Seung Wan menanyakan ada apa. Nanti ku ceritakan jawab Seung Wan kemudian masuk kedalam.
Bapak bisa bicara baik-baik atau memberi dia hukuman tapi Bapak selalu memukulnya lebih dahulu dan sudah berulang kali ucap Seung Wan dengan marah. Hentikan, Seung Wan, kenapa kau begini padahal bukan kau yang dipukuli tanya sang kepala sekolah.
Kau tidak boleh begitu kepada gurumu, meski kau sudah lapor ke polisi, kami tidak bisa melakukan apa-apa karena yang berkuasa soal itu semua adalah pihak sekolah jadi murid tidak bisa apa-apa ucap sang polisi, membuat Seung Wan mengepalkan tangannya.
Yi Jin sedang berada di studio, mendengar percapakan para rekannya yang tengah membicarakan kekerasan sekolah dan Seung Wan yang melaporkannya pada polisi. Seorang reporter bernama Yun Seong pergi ke sekolah untuk menemui Seung Wan, dia menawarkan pada Seung Wan agar mau di wawancarai mengenai kejadiannya dan kenapa kau memutuskan untuk lapor.
Jangan mau ucap Yi Jin yang datang seraya mengambil kartu nama millik Yun Seong, memberi tahu kalau Seung Wan adik sepupunya, kemudian berkata jangan gunakan adik sepupuku untuk artikel yang mau kau tulis karena kau bukan mau menulis parahnya kekerasan di sekolah tapi menulis murid yang melapor adalah murid yang tak sopan.
Itu karena murid-murid langsung melapor meski hanya sedikit dipukul, aku hanya mau bahas itu ucap Yun Seung. Lantas, sampai batas apa mereka harus diam, apa boleh lapor setelah berdarah dan kalau memar tak boleh tanya Yi Jin dengan marah, memberi tahu kalau ia alumni sekolah ini dan guru itu selalu memukuli murid, kemudian mengajak Seung Wan pergi.
Chan Mi menyuruh Ye JI untuk memasuki perempatan final dan akan mengijinkannya berhenti beranggar tapi jika Yeji gagal maka akan terus berlatih anggar. Apa aku bisa masuk ke perempat final tanya Ye Ji setelah Chan Mi pergi. Kami bantu ucap Hee Do dan Yu Rim bersamaan. Setelahnya mereka berdua melatih Ye Ji.
Apa ada pertandingan di Daegu tanya Yi Jin kemudian memberi tahu kalau ia akan meliputnya, setelah mendengar rekannya yang membicarakan pertandingan yang bersamaan di hari yang sama. Dan sekarang pada malam hari yang tengah turun hujan, Yi Jin sedang berada di lokasi pertandingan, sedang berlatih sebelum beritanya di mulai.
Di tengah ia membacakan berita, Yi Jin lupa kalimatnya, membuatnya melihat buku catatan bukunya, tapi tinta bolpin luntur di karenakan terkena air hujan. Membuat Yi Jin mulai membawakan berita tanpa melihat bukunya. Setelah selesai, Yi Jin terduduk di lantai dan bernafas lega, karena bisa menyelesaikan beritanya.
Yi Jin sedang menunggu Hee Do datang dengan duduk di sofa yang berada di lobi. Seorang pria sedang mencari kopernya, menanyakan kepada Yi Jin dalam bahasa Perancis. Karena tidak megerti bahasa Perancis, Yi Jin membiarkan orang tersebut mencarinya sendiri. Hee Do datang menanyakan kepada Yi Jin ada apa dan Yi Jin menjelaskannya.
Dengan bahasa Perancis, Hee Do memberi tahu orang tersebut kalau kopernya sudah berada di dalam taksi. Sementara Yi Jin terkagum melihat Hee Do yang bisa berhasa Perancis. Kau bisa bahasa Prancis tanya Yi Jin setelah berada di luar. Waktu masih kecil, aku tinggal sebentar di Paris karena Ibu dan juga mulai beranggar waktu itu jawab Hee Do kemudian mereka pergi ke restoran untuk makan bersama.
Hee Do dan Yi Jin sedang makan bersama di restoran seraya mengobrol mengenai insiden yang terjadi saat pertandingan bisbol. Yi Jin menyuruh Hee Do diam karena mendengar kedua pelanggan yang sedang bertengkar membela atlet yang di dukungnya masing-masing. Karena kesal, Hee Do menyuruh kedua orang tersebut untuk diam dan memakan makanannya.
Kedua priatersebut menanyakan apakah kamu Hee Do atlet anggar setelah melihat Hee Do. Sebelum situasi menjadi kacau, Yi Jin berdiri dari duduknya kemudian membawa Hee Do keluar, menjawab kalau Hee Do bukan atlet anggar. Kenapa kau tak punya rasa takut sama sekali, mereka sedang mabuk tanya Yi Jin. Ada satu perkataan yang sangat kubenci yaitu “Aku lebih mahir bermain daripada atlet itu?” ucap Hee Do dengan kesal.
Setelah sampai di penginapan, Yi Jin menyuruh Hee Do segera masuk dan pergi setelah Hee Do masuk kedalam. Saat akan pulang, Yi Jin bertemu dengan Ho Jin dan sekarang mereka berdua sedang berbicara. Sepertinya kalian berdua masih tetap akrab dan sepertinya alasan kami putus adalah kau padahal dahulu kau bersikap tak acuh dengan siapa pun dia berkencan ucap Ho Jin.
Tentu saja sudah berubah, dahulu kudukung semua pengalaman yang bisa didapatnya terlebih lagi pengalaman tapi kini, tidak lagi karena waktunya bahkan lebih berharga daripada waktuku jadi aku tidak mau dia membuang waktunya bahkan semenit atau sedetik pun dan aku hanya ingin memberi dia pengalaman yang bagus lalu, akulah yang bisa melakukan itu untuknya, dia tidak perlu tahu karena aku yang tahu ucap Yi Jin. Tanpa mereka sadari, Hee Do berada di sana membuatnya mendengar semua ucapannya.
== KOMPETISI ANGGAR NASIONAL (SMP DAN SMA 1999) ==
Sebelum pertandingannya di mulai, Hee Do dan Yu Rim menyemangati Ye Ji. Setelahnya pertandingannya di mulai, Ye Ji dan lawannya mulai menyerang satu sama lain dan pertandingan tersebut di menangkan oleh Ye Jin dengan sekor 12:15. Chan Mi mendekati Ye Ji, memberikan pujian dan mengucapkan selamat. Ye Ji memberi tahu kalau ia tetap berhenti bermain anggar.
Teruslah ingat hari ini, jangan pernah lupa bagaimana caramu mendapatkan kesempatan baru dan setiap kau merasa lelah, ingatlah betapa sulit kau memulainya karena kau sudah berusaha keras selama ini ucap Chan Mi. Ye Ji mengucapkan terima kasih kepada Chan Mi seraya menjawab tangannya.
Seung Wan menghentikan langkahnya dan bersembunyi saat melihat guru memukuli para siswa dan baru keluar saat sesesai. Sang guru menyuruh Seung Wan mengikutinya, dan sekarang mereka sedang berada di ruang siaran, dengan guru tersebut yang memutar rekaman Seung Wan yang sedang membicarakan kekerasan sekolah di radio, dengan menyebutkan nama sekolah dan gurunya.
Guru tersebut yang bernama Yeong Seong, membacakan hukuman yang di langgar Seung Wan kemudian menyuruhnya untuk menulis pernyataan tak akan siaran lagi, menjelaskan kesalahan satu per satu di depan semua murid dan meminta maaf kepadaya. Seung Wan menyuruh Yeong Seong meminta maaf kepada Ji Woong karena di pukul sampai berdarah.
Karena Yeong Seong tidak mau meminta maaf kepada Ji Woong, Seung Wan memberi tahu kalau ia tidak akan minta maaf, tidak akan menulis pernyataan bersalah dan akan keluar dari sekolah kemudian pergi.
Seung Wan memberi tahu Hee Do dan yang lainnya yang tengah berkumpul di ruang persembunyiaan kalau ia menghina sekolah beserta Pak Seo saat siaran dan akan keluar dari sekolah, membuat mereka semua terkejut dan menanyakan alasannya. Ji Woong membawa Seung Wan keluar dan sekarang mereka berdua berada di atap, dengan Ji Woong yang berkata kau tak perlu sampai begini karena ini semua karenaku.
Ini bukan karena kau tapi demi diriku ucap Seung Wan. Makanya, pikirkan sekali lagi demi diriku, jika kau begini kau pikir aku tidak akan merasa bersalah tanya Ji Woong. Ji Woong, jangan menangis karena kali ini, aku juga benar ucap Seung Wan seraya memeluk Ji Woong yang tengah menangis.
Seung Wan memasuki ruang guru bersama dengan ibunya. Ibu Seung Wan menghampiri Yeong Seong kemudian berkata dengan marah, cepat bawa surat keluarnya agar bisa kuteken dan segera minta maaf kepada Ji Woong, jika tidak minta maaf, aku akan laporkan secara resmi ke Asosiasi Orang Tua tentang bagaimana kau memukulinya.
Teman-teman sekelas Seung Wan mengadakan perpisahan sebelum Seung Wan keluar, dengan memberikan bunga dan kertas ucapan perpisahan, seraya mengenang saat kenangannya. Ji Woong mengantar Seung Wan keluar, menanyakan apa rencanannya. Aku mau mengeriting rambutku jawab Seung Wan kemudian pergi.
Saat akan pergi, Seung Wan bertemu Ye Ji yang juga keluar. Ternyata gerbangnya dalam ke adaan terkunci, membuat mereka berdua keluar dengan melompati gerbang. Setelah sampai di luar, mereka berdua melihat Hee Do dan Yu Rim yang tengah berjongkok dan berdebat, menanyakan sedang apa.
Hee Do dan Yu Rim segera memasang lilin di kue dan menyalakannya kemudian menyuruh Seung Wan dan Ye Ji meniupnya, setelahnya mereka berdua meniup lilinnya. Selamat atas awal yang baru ucap Yu Rim dan Hee Do, setelahnya mereka bermain coret-coretan menggunakan krim dari kue tersebut, membuat mereka semua tertawa.
Yi Jin, Yu Rim dan Seung Wan datang ke universitas tempat Ji Woong dan Hee Do mengikuti ujian. Mereka semua memberikan semangat kepada mereka berdua, dengan Yi Jin yang memberikan minuman kepada Hee Do dan Yu Rim memberikan garpu kepada Ji Woong. Setelahnya Ji Woong dan Hee Do berjalan memasuki universitas.
Setelah Ji Woong dan yang lainnya pulang, kini tinggal ada Yi Jin dan Hee Do. Mereka berdua menonton berita yang menayangkan pergantian tahun baru. Tepat pada pukul 00:00, Hee Do mencium bibir Yi Jin.
“Ciuman yang dimulai saat aku berumur 19 tahun, berakhir saat aku berumur 20 tahun. Tahun berubah, abad pun berubah, sepertinya aku juga ingin berubah.”
BERSAMBUNG……
Sampai berjumpa lagi di Twenty Five, Twenty One Eps 13 dan jangan pernah bosen untuk membaca di drama yang aku tulis, salam A2One.