Tentangsinopsis.com – Sinopsis True Beauty Episode 7 Part 4, Baca nih gaes daftar recap dan spoiler list lengkap tersedia lho di tulisan yang ini. Jika tertarik akan bacaan hal lain layaknya Episode sebelumnya baca di sini.
Soo Ho mentraktir Ju Kyung ramen di toko komik.
Ju Kyung makan dengan lahap. Soo Ho tanya, kau belum makan?
Ju Kyung mengangguk.
Soo Ho lalu melihat bungkusan plastik disamping Ju Kyung.
Soo Ho tanya, itu apa?
Ju Kyung : Ibuku benar-benar membuang semua alat riasanku karena peringkat kelasku tidak naik 30. Dia sangat kejam.
Soo Ho : Karena itukah kau menangis?
Ju Kyung yang malu, awalnya bilang enggak. Tapi kemudian dia bilang iya kalau dia menangis karena make up nya dibuang.
Ju Kyung lalu bilang kalau dia hanya frustrasi.
Ju Kyung : Dia bahkan tidak tahu kenapa aku sangat terobsesi dengan riasan. Setidaknya dia harus memastikan aku terlahir pintar.
Soo Ho mengelus kepala Ju Kyung. Dia bilang Ju Kyung hebat.
Sontak lah, Ju Kyung langsung terdiam menatap Soo Ho.
Soo Ho : Aku tahu kau giat belajar. Peringkat kelasmu naik 20. Aku bangga padamu.
Tangis Ju Kyung keluar mendengar ucapan Soo Ho.
Soo Ho bilang, kau menangis lagi.
Ju Kyung : Tidak. Berhentilah mengejekku. Aku sama sekali tidak terharu, Tuan Peringkat Pertama.
Soo Ho : Apa yang harus kulakukan untukmu? Haruskah aku membelikanmu satu set kosmetik baru?
Ju Kyung tanya, kenapa Soo Ho baik banget sama dia hari ini.
Ju Kyung : Nada suaramu selalu dingin, tapi nada bicaramu hangat hari ini.
Soo Ho : Kau tidak suka pria yang dingin? Apa yang kau sukai?
Ju Kyung kaget mendengar pertanyaan Soo Ho itu.
Di rumah, ibu khawatir juga rupanya Ju Kyung belum pulang.
Ayah bilang dia menelpon ke toko komik.
Ayah : Dia di toko buku komik.
Ibu : Benarkah? Dia dan toko buku komiknya.
Ibu lalu penasaran apa yang dirahasiakan Ju Kyung darinya. Apa dia menimbulkan masalah?
Ayah bilang masalah apa yang bisa dibuat Ju Kyung.
Tapi kemudian ayah bertanya-tanya apa Ju Kyung dibully karena jelek.
Ibu sewot, kenapa Ju Kyung jelek! Dia cantik!
Ayah : Ya, dia cantik sama sepertimu.
Ibu : Aku tersinggung sekarang.
Soo Ho nganterin Ju Kyung pulang. Pas udah nyampe rumah, Ju Kyung tiba-tiba berhenti melangkah.
Soo Ho ngeliat itu, tanya ada apa.
Ju Kyung : Aku… Kurasa aku menginjak sesuatu yang menjijikkan. Apa itu cacing?
Soo Ho ngeliat ke bawah, lalu bilang itu ranting.
Ju Kyung gak percaya dan ngeliat ke bawah dan ternyata memang cacing.
Ju Kyung langsung geli dan bilang dia benci cacing.
Soo Ho melarang Ju Kyung bergerak.
Lalu Soo Ho melepas sepatu Ju Kyung dan membersihkannya.
Soo Ho lantas menyuruh Ju Kyung duduk. Dia bilang, Ju Kyung bisa jatuh kalau berdiri kayak gitu.
Ju Kyung : Kau serius?
Ju Kyung duduk di bahu Soo Ho.
Soo Ho bilang, maksudnya duduk di kursi. Ya, ada di kursi di depan mereka.
Soo Ho kemudian bilang udah selesai dan makein sepatu Ju Kyung.
Setelah itu, Ju Kyung mau masuk rumahnya tapi ditahan Soo Ho.
Soo Ho mendesak Ju Kyung ke dinding.
Ju Kyung pikir Soo Ho mau nyium dia, tapi rupanya Soo Ho makein jepitan ke rambut Ju Kyung.
Soo Ho lantas menyuruh Ju Kyung belajar dengan giat.
Dia beranjak pergi setelah itu.
Ju Kyung terpana menatap Soo Ho.
Ju Kyung lari secepat kilat ke kamarnya.
Ibu sewot dan manggil dia tapi dia gak peduli.
Sampai di kamar, Ju Kyung berdiri di depan cermin dan ngeliat jepitan dari Soo Ho di rambutnya.
Lalu dia rebahan di kasur dan bilang jantungnya berdetak kencang.
Soo Ho sendiri habis mandi dan lagi ngeringin rambutnya.
Setelah itu, dia latihan bicara, ngajak Ju Kyung kencan.
Soo Jin dimarahi ibunya karena peringkatnya turun. Ibunya bilang, kalah dari Soo Ho itu satu hal, tapi gimana bisa Soo Jin turun ke peringkat 12.
“Tidak tahukah kau bahwa ayahmu sangat marah baru-baru ini? Kau belum pernah keluar dari 10 besar.”
Ibu lalu mengompres wajah Soo Jin. Omo… Soo Jin kayaknya habis dipukul ayahnya.
Ibu tanya, apa Soo Jin pacaran. Ibu bilang hanya ingin tahu kenapa perhatian Soo Jin teralihkan.
Soo Jin menepis tangan ibunya.
Soo Jin : Bisakah ibu berhenti!
Soo Jin kemudian pergi.
Ibu juga kesal karena ayah memukul Soo Jin.
Paginya, Ju Kyung pergi dengan hati berbunga.
Saat melintasi kafe, dia berhenti melangkah dan menatap jepit Soo Ho di rambutnya di kaca.
Ju Kyung senang.
Sementara itu, Soo Ho kayaknya lagi nunggu Ju Kyung di kafetaria. Sambil nunggu Ju Kyung, dia browsing soal makanan yang disukai cewek dan cara membuat cewek terkesan.
Soo Jin datang dan ngeliat Soo Ho.
Soo Ho juga ngeliat Soo Jin, tapi Soo Jin berbalik dan pergi.
Soo Ho langsung mengikuti Soo Jin.
Bersamaan dengan itu, Ju Kyung datang dan melihat Soo Ho pergi. Ju Kyung mengikuti Soo Ho.
Soo Ho ngikutin Soo Jin sampai ke tangga.
Soo Jin berhenti melangkah dan tanya kenapa Soo Ho mengikutinya.
Soo Ho : Kau dipukul? Ayahmu memukulmu lagi?
Soo Jin : Apa kau tahu?
Soo Ho : Bagaimana mungkin aku tidak tahu?
Soo Jin : Kau sangat menyebalkan. Kau bahkan tidak tahu apa yang kualami. Tapi aku berusaha keras mengalahkanmu. Aku muak! Ini sangat menyebalkan! Terlalu menyebalkan selalu dibandingkan denganmu. Aku tidak bisa melakukannya lagi. Kenapa kau harus ada di sekolahku? Kenapa kau tidak bisa pindah saja?
Soo Jin nangis. Soo Ho memeluknya.
Ju Kyung datang dan terkejut melihat Soo Ho memeluk Soo Jin.
Ju Kyung ingat pas Soo Ho bilang ada gadis yang disukai. Ju Kyung pikir, gadis itu adalah Soo Jin.
Ju Kyung yang salah paham, lalu pergi.
Ju Kyung ke toilet. Dia menatap jepit dari Soo Ho di rambutnya, lalu melepasnya.
Soo Ho dan Soo Jin sudah di kelas. Soo Ho celingukan, kayaknya nyariin Ju Kyung.
Lalu Soo Ho menandai meja di sampingnya dengan tasnya.
Soo Jin : Hei, lupakan perkataanku tadi. Kau harus melupakannya, ya.
Soo Ho : Dia sering memukulmu?
Soo Jin : Kalau sering, aku sudah melaporkannya ke polisi.
Soo Ho : Jangan melewatinya sendirian. Beri tahu aku jika butuh bantuan.
Soo Jin : Kau pasti menganggapku sebagai seorang teman.
Soo Ho : Tentu saja.
Soo Jin : Omong-omong, apa mataku masih merah? Apa aku terlihat menangis?
Soo Ho : Sedikit.
Soo Jin : Kalau begitu, pinjami aku ini.
Soo Jin mengambil topi Soo Ho dan memakainya.
Ju Kyung datang dan salah paham melihat Soo Jin makai topi Soo Ho.
Soo Ho ngeliat Ju Kyung dan nyuruh Ju Kyung duduk disampingnya. Ju Kyung menolak dan bilang akan duduk di belakang.
Kelas dimulai.
Soo Jin terus menatap Soo Ho.
Ju Kyung melihat itu.
Kelas selesai. Begitu kelas selesai, Ju Kyung yang salah paham langsung pergi.
Soo Ho mengambil kembali topinya. Dia bilang mata Soo Jin sudah baikan.
Soo Ho lalu ngeliat Ju Kyung udah pergi.
Tapi Soo Jin malah meminta topi Soo Ho. Soo Ho belum mengiyakan, Soo Jin udah pergi membawa topi Soo Ho.
Hari sudah malam. Ju Kyung di kamarnya, coba menghibur diri. Dia bilang, perasaannya ke Soo Ho gak sedalam itu.
Ju Kyung : Mana bisa orang tidak jatuh cinta untuk wajah seperti itu? Seperti jatuh cinta pada artis. Mengesalkan mengetahui artis yang kau sukai berkencan. Kurasa aku bisa berhenti menyukainya jika aku ingin.
Ju Kyung kemudian tertawa.
Setelah itu, Ju Kyung joget metal.
Lalu dia memukul-mukul bonekanya.
Ju Kyung : Kau seharusnya memberitahuku jika menyukai orang lain. Kenapa kau membuatku bingung seperti itu? Kenapa memberi jepit rambut? Kenapa membiarkanku duduk di bahumu? Dasar buaya darat! Lee Soo Ho, aku akan menghancurkanmu!
Ju Young masuk ke kamar Ju Kyung.
Ju Young : Lim Ju Bal.
Ngeliat Ju Kyung ngamuk, Ju Young ngeri dan langsung nutup pintu kamar Ju Kyung.
Hee Kyung baru kembali dari perjalanan bisnisnya dan langsung ke kantor.
Sampai kantor, dia dapat hadiah.
Hee Kyung membukanya. Hadiahnya, toples berisi kelopak bunga yang dia berikan pada Pak Han.
Tahulah Hee Kyung itu dari Pak Han.
Hee Kyung : Orang ini perlu diberi pelajaran.
Pak Han sendiri lagi baca buku sambil minum teh dan dengerin musik klasik.
Tiba-tiba ponselnya berdering. Telepon dari Hee Kyung.
Pak Han menjawabnya. Hee Kyung tanya, Pak Han lagi apa. Pak Han jawab lagi tidur tadi.
Hee Kyung : Apa aku membangunkanmu?
Pak Han : Bagaimana perjalanan bisnismu?
Hee Kyung : Kau menunggu kepulanganku?
Sontak, Pak Han yang lagi minum kesedak.
Hee Kyung : Kurasa tidak. Astaga, aku merindukanmu.
Pak Han : Kau belum pulang?
Hee Kyung : Lihat keluar jendelamu.
Pak Han buru-buru ke jendela dan ngeliat Hee Kyung dibawah.
Lalu Pak Han menutup jendelanya.
Hee Kyung kecewa, astaga. Kau bahkan tidak membiarkanku melihat wajahmu.
Hee Kyung : Tampaknya tatapan penuh cintaku tidak berhasil.
Tapi ternyata Pak Han bergegas keluar dari dalam.
Begitu melihat Pak Han, Hee Kyung langsung menghampirinya.
Pak Han tanya, kenapa Hee Kyung datang.
Lah si Hee Kyung malah mendesak Pak Han ke dinding.
Hee Kyung : Kenapa kau kembalikan kelopaknya? Agar tidak perlu memikirkanku lagi? Kau sudah bosan denganku? Haruskah ini kita akhiri?
Pak Han nyium kening Hee Kyung.
Kemudian Pak Han bilang, tidak.
Hee Kyung pun mencium Pak Han.
Gila sih. Mereka ciuman sampai ke lantai atas.
Soo Ho di toko komik, ngirim pesan ke Ju Kyung.
Soo Ho ngajak Ju Kyung ketemuan di toko komik.
Seo Jun di mal, lagi baca pesannya.
Dia ngeluh, daftarnya panjang sekali.
Lalu Ju Kyung mendadak muncul di belakangnya. Seo Jun menoleh dan kaget.
Seo Jun : Apa kau hantu?
Ju Kyung : Aku sedang tidak ingin diejek.
Seo Jun : Apa kau sakit? Seharusnya kau bilang sebelum keluar.
Ju Kyung : Aku tidak sakit. Tentu saja, aku harus membantumu memilih hadiah ulang tahun Go Woon.
Seo Jun : Apa Ryu Hyung Jin mencampakkanmu?
Seo Jun mengatakan itu dengan wajah gembira.
Ju Kyung : Bukan begitu.
Seo Jun : Ternyata benar!
Ju Kyung : Bukan begitu. Dia bahkan mengirimiku tiket ke pertandingannya.
Seo Jun : Benarkah? Tapi kau terlihat seperti dicampakkan. Kalau begitu, ayo pergi.
Seo Jun pergi duluan.
Ju Kyung sebal, aku hanya kurang tidur!
Ponsel Ju Kyung berbunyi. Telepon dari Soo Ho.
Soo Ho : Kau di rumah?
Ju Kyung : Tidak, aku mampir ke pasaraya. Kenapa?
Soo Ho : Sendirian?
Belum dijawab Ju Kyung, Soo Ho udah tahu jawabannya.
Ya, Soo Ho mendengar suara Seo Jun memanggil Ju Kyung.
Soo Ho : Kau bersama Han Seo Jun?
Ju Kyung : Di sini berisik, nanti kutelepon lagi.
Ju Kyung dan Seo Jun mulai melihat-lihat. Ju Kyung bilang aroma kosmetik membuat semangatnya bangkit.
Ju Kyung : Kau ingin membeli ini untuknya?
Seo Jun : Ya. Dia akan menyanyi di panggung sebentar lagi, dan dia melatih keterampilan meriasnya.
Ju Kyung : Kudengar dia ikut akademi musikal. Luar biasa melihat kakak beradik pandai menyanyi.
Seo Jun : Tapi kau tidak pernah mendengarku bernyanyi.
Ju Kyung : Kau mantan peserta didik K-pop yang terkenal dengan vokal bertalentamu. Tapi kenapa kau berhenti?
Seo Jun agak terdiam mendengar pertanyaan Ju Kyung. Lalu dia bilang gak ada bagusnya menjadi selebritis.
Seo Jun lantas nyuruh Ju Kyung milihin kosmetik buat Go Woon.
Ju Kyung mulai memilih.
Ju Kyung : Karena dia akan tampil di panggung, perona mata yang menonjol dan pelembap bibir semipermanen adalah pilihan terbaik.
Ju Kyung melihat pelembap bibir dan langsung mencoba ke bibirnya.
Seo Jun senyum melihat Ju Kyung.
Ju Kyung : Aku tidak bisa lihat karena sudah memakainya.
Ju Kyung lalu minta Seo Jun mencobanya.
Seo Jun menolak. Tapi Ju Kyung maksa.
Ju Kyung makein pelembap bibirnya ke bibir Seo Jun.
Lah Seo Jun malah terdiam memandangi Ju Kyung.
Ju Kyung merasa warnanya bagus.
Lalu dia tanya, gimana kalau yang ini?
Seo Jun masih diam memandangi Ju Kyung.
Ju Kyung : Hei, Han Seo Jun.
Seo Jun sadar. Seo Jun yang gugup, mutusin buat membeli pelembap bibirnya dan pergi duluan.
Sekarang Seo Jun dan Ju Kyung di lift.
Ju Kyung asik menyeruput minumannya yang berukuran large.
Setelah minumannya habis, Ju Kyung makan es nya.
Seo Jun menatap Ju Kyung. Dia gak percaya bisa suka sama cewek kayak Ju Kyung.
Tiba-tiba, beberapa pria berbadan besar masuk ke lift.
Seo Jun dengan sigap melindungi Ju Kyung. Dia menggunakan badannya untuk menahan badan pria gemuk itu.
Lift kelebihan beban.
Para pria gemuk itu pun menahan napas mereka untuk mengurangi beban, tapi gagal.
Akhirnya mereka keluar.
Seo Jun pun kembali ke posisinya semula.
Pas lift mau menutup, Soo Ho mendadak muncul dan menahan pintu lift dengan tangannya. Pintu lift kembali terbuka.
Ju Kyung kaget lihat Soo Ho.
Soo Ho menarik Ju Kyung keluar.
Seo Jun juga menarik Ju Kyung.
Ju Kyung pun berdiri di tengah-tengah pintu lift karena dua orang itu.
Tiba-tiba, pintu lift mau menutup. Sontak lah, Ju Kyung merasa ngeri.
Soo Ho menahan pintu dengan memencet tombol lift.
Soo Ho dan Seo Jun sama-sama menarik Ju Kyung.
Pintu lift mau menutup lagi. Ju Kyung yang masih di tengah-tengah, ngeri.
Soo Ho berusaha menahan lift dengan memencet tombol lift, tapi sudah tak bisa. Akhirnya, Soo Ho mendorong Ju Kyung ke dalam, lalu dia ikut masuk bersama Ju Kyung.
Soo Ho dan Seo Jun saling bertatapan dengan tajam.
Tiba-tiba, lift berguncang.
Ju Kyung panic, kurasa liftnya berhenti.
Seo Jun dan Soo Ho masih sama-sama megangin Ju Kyung.
Seo Jun : Kenapa tidak melepasnya?
Soo Ho : Kau yang melepasnya dahulu.
Seo Jun : Kenapa kau disini?
Soo Ho : Aku datang untuk berbelanja.
Seo Jun : Kau berbelanja?
Soo Ho : Aku tidak boleh berbelanja?
Seo Jun : Kalau begitu, pergilah berbelanja. Kenapa kau menahannya?
Soo Ho : Aku hendak berbelanja dengannya.
Ju Kyung minta mereka lepasin dia.
Tapi mereka gak mau.
Ju Kyung ngomel dan menghempaskan tangan mereka.
Setelah itu, Ju Kyung megangin rambutnya. Sontak lah para pria itu cemas.
Soo Ho : Kau sakit?
Seo Jun : Kau takut?
Soo Ho : Aku yakin pintunya akan segera terbuka. Bertahanlah.
Ju Kyung : Tidak. Aku tidak bisa.
Ju Kyung nyilangin kakinya dan berkata dia harus segera ke kamar mandi.
Ju Kyung lalu ngomelin Seo Jun karena membelikannya kopi dalam ukuran large.
Soo Ho juga kena omel gegara liftnya rusak abis diotak-atik Soo Ho.
Seo Jun memencet tombol intercome dan minta pertolongan.
Soo Ho ngambil gelas kopi Ju Kyung di tangan Seo Jun, dan menyuruh Ju Kyung pipis di sana.
Ju Kyung sewot, kau gila!
Lalu Ju Kyung memegang Seo Jun dan meminta Seo Jun mencari bantuan.
Tak lama, para petugas membuka paksa pintu lift.
Ju Kyung langsung manjat keluar, membuat Seo Jun dan Soo Ho ternganga.
Ju Kyung mengendap-ngendap keluar dari kamar mandi.
Ju Kyung merasa malu karena sikapnya di lift tadi dan gak tahu gimana harus ngadepin Soo Ho selanjutnya.
Ju Kyung keluar dari department store dan terkejut melihat salju turun.
Ju Kyung : Aku tidak tahu hari ini akan bersalju.
Ju Kyung melindungi kepalanya dengan tangannya, lalu berlari menerobos salju.
Seo Jun dan Soo Ho juga berlari keluar dari sisi berlawanan.
Tapi kaki mereka terhenti saat melihat Hyung Jin tiba-tiba datang memayungi Ju Kyung.
Hyung Jin : Hai, cantik.
Ju Kyung : Bagaimana…
Hyung Jin : Astaga, kita memang berjodoh.
Terdengar narasi Soo Ho.
“Beberapa dari kalian tidak tahu apa yang sebenarnya kalian inginkan. Beberapa dari kalian tahu, tapi ragu. Tapi peluang datang tanpa peringatan dan kalian harus siap untuk memanfaatkannya.”
Hari pertandingan tiba.
Soo Ho berlari ke stadion. Lalu dia menghubungi Ju Kyung. Tak lama, dia melihat seorang gadis. Mengira gadis itu Ju Kyung, Soo Ho bergegas mengejarnya.
Bersamaan dengan itu, Seo Jun juga menghampiri gadis itu. Tapi ternyata dia bukan Ju Kyung.
Seo Jun menyapa Soo Ho. Dia bilang senang bertemu Soo Ho.
Soo Ho : Kenapa kau disini?
Seo Jun : Menurutmu kenapa aku di sini? Aku datang untuk menonton bisbol.
Soo Ho : Kukira kau tidak suka bisbol.
Seo Jun : Aku menyukainya sekarang.
Soo Ho : Sejak kapan?
Seo Jun : Barusan.
Soo Ho : Jadi kau datang untuk menonton pertandingan bisbol SMA?
Seo Jun : Mereka sama profesionalnya. Jangan meremehkan mereka.
Akhirnya, Soo Ho duduk sama Seo Jun.
Seo Jun bilang, ini akan menyenangkan.
Soo Ho kesal, selamat menikmati.
Ryu Hyung Jin akhirnya tiba. Astaga, aku suka tatapan matanya.
Di rumah, ayah bersiap menonton pertandingan Hyung Jin. Dia bahkan udah nyiapin camilan.
Ju Young duduk di sofa, main game.
Ibu turun ke bawah dan nanyain Ju Kyung. Ayah bilang Ju Kyung udah pergi.
Ibu bilang Ju Kyung harus belajar selama akhir pekan.
Ibu merasa gak ada gunanya memarahi Ju Kyung.
Soo Ho dan Seo Jun mendengar percakapan dua orang yang juga menonton pertandingan Hyung Jin.
Mereka membahas seseorang dari liga utama yang datang menyaksikan pertandingan Hyung Jin. Jika Hyung Jin menang, maka Hyung Jin akan ke Amerika.
Sontak, Seo Jun dan Soo Ho seneng mendengarnya. Mereka pun langsung menyemangati Hyung Jin.
Ayah, ibu dan Ju Young lagi menonnton pertandingan Hyung Jin.
Ju Kyung pulang. Ibu tanya, Ju Kyung darimana. Ju Kyung bilang membeli tongsis.
Melihat Hyung Jin di tv, Ju Kyung ikut nonton.
Ibu bilang dia belum pernah melihat pemain bisbol setampan itu.
Ju Kyung : Dia mengajakku kencan.
Ju Young : Kenapa?
Ju Kyung : Aku serius. Aku bahkan menolaknya.
Ju Young gak percaya.
Ju Kyung pun ingat saat dia memberitahu Hyung Jin bahwa ada orang yang disukainya.
Flashback….
Ju Kyung bilang dia akan mengembalikan bola Hyung Jin lewat kurir.
Hyung Jin kaget dan tanya kenapa.
Ju Kyung bilang dia menyukai seseorang.
Hyung Jin tersenyum dia ditolak. Lalu dia tanya, ada orang itu juga menyukai Ju Kyung.
Ju Kyung : Kau bilang peluangnya serendah pertandingan sempurna.
Flashback end…
Hyung Jin memenangkan pertandingan.
Ayah dan Ju Young senang.
Ju Kyung kemudian terkejut saat melihat Soo Ho dan Seo Jun di tv.
Soo Ho dan Seo Jun saling pelukan karena Hyung Jin menang.
Tapi tak lama mereka sadar dan jauh2an lagi.
Soo Ho dan Seo Jun keluar dari stadion.
Soo Ho tanya, Seo Jun menikmati pertandingan.
Seo Jun : Ya, itu menyenangkan.
Soo Ho : Aku tidak menikmatinya. Aku datang karena kupikir Ju Kyung mungkin ada di sini. Aku gugup. Karena itu aku datang hari ini. Tapi kau datang hanya untuk menonton bisbol, kan?
Seo Jun agak terdiam mendengar pertanyaan Soo Ho, tapi kemudian dia bohong.
Soo Ho : Ya. Aku sudah memberitahumu. Kenapa menanyaiku dua kali?
Seo Jun kemudian pergi.
Tapi dia ngomel karena Soo Ho juga menyukai Ju Kyung.
Seo Jun yang juga suka Ju Kyung, akhirnya berbalik dan memanggil Soo Ho lagi.
Seo Jun ngasih tahu Soo Ho kalau dia juga suka Ju Kyung.
Soo Ho langsung menatapnya tajam.
Seo Jun tanya, apa dia tak boleh menyukai Ju Kyung?
Bersambung…….