Tentangsinopsis.com – Sinopsis True Beauty Episode 7 Part 3, Nih gaes Kamu juga bisa langsung simak recap-recap daftarnya ada di tulisan yang ini. Yuk baca juga bagian-bagian lengkap mulai dari part kedua Episode sebelumnya baca di sini.
Di kelas, Soo Jin lagi mempersiapkan pensilnya.
Ju Kyung tanya, apa Soo A membawa spidol hitam.
Soo A : Tidak. Aku meminjam satu.
Ju Kyung : Seharusnya kau memberitahuku. Aku membawa tiga.
Soo A : Seharusnya aku meminjam darimu.
Ju Kyung lalu tanya, apa Soo A giat belajar.
Soo A : Tidak. Aku akan memilih tiga jika tidak tahu jawabannya. Kau juga harus memilih tiga, jika tidak tahu jawabannya.
Ju Kyung : Tidak. Aku bisa menjawab semuanya.
Ju Kyung memakai jepit rambutnya.
Soo Ho menatap Ju Kyung.
Jarum jam sudah menunjukkan pukul sembilan.
Disaat yang lain serius mengerjakan ujian, Seo Jun malah tidur.
Ujian selesai. Murid-murid langsung bubar.
Ju Kyung dan Soo A bertemu di depan gerbang.
Soo A ngasih kode ke Ju Kyung.
Ju Kyung ngerti.
Pak Lim lagi jualan lilin di salon istrinya. Dia bilang pada pelanggan salon istrinya kalau belum pernah ada lilin seperti itu.
Pak Lim : Lilin beraroma buatan tangan hanya seharga sembilan dolar.
Pelanggan Bu Hong pun akhirnya membeli lilin Pak Lim.
Setelah pelangan pada pergi, Bu Hong memarahi Pak Lim.
Pak Lim bilang, mendapatkan lebih dari 100 dolar hari ini.
Bu Hong : Tutup mulutmu. Kau menghasilkan uang? Berapa yang kau habiskan untuk bahannya?
Pak Lim : Lima dolar sebatang.
Bu Hong : Kau membuat berapa?
Pak Lim : 50 karena aku pemula.
Bu Hong : Berapa yang kau jual?
Pak Lim : Sekitar 30 lilin.
Bu Hong : Kau menghabiskan 250 dolar untuk mendapat 270 dolar. Selain itu, biaya kelasnya 100 dolar.
Pak Lim : Sebenarnya, 80 dolar.
Bu Hong : Ditambah biaya transportasi, kau rugi! Kau selalu rugi. Jadi, berhentilah membuang waktu dan uangmu dan duduklah dengan tenang sambil bernapas.
Ju Kyung dan Soo A pergi menonton pertandingan Hyung Jin.
Ju Kyung penasaran Soo A ngomong apa ke Tae Hoon.
Soo A bilang dia pergi merayakan ulang tahun neneknya yang ke-80.
Tiba-tiba, Tae Hoon datang sama Soo Ho.
Tae Hoon : Semoga kau selalu sehat, nek! Kau pasti menyewa stadion bisbol untuk pestanya. Apa ini pertandingan perayaan? Kau pikir aku tidak tahu?
Tae Hoon nunjukin akun medsosnya Soo A.
Di sana, ada video Hyung Jin lagi bertanding dan terdengar suara Soo A.
Soo A : Oppa, aku akan menghadiri pertandingan semifinalmu.
Soo A : Apa kau menguntitku di media sosial? Itu menakutkan.
Tae Hoon : Tidak seburuk kebohonganmu.
Soo A : Memangnya kau akan mengizinkanku? Kenapa kau cemburu padahal kubilang dia teman? Jika aku tertarik kepadanya secara romantis, aku akan mengirim pesan pribadi, bukan menyemangatinya di depan umum.
Ju Kyung meminta mereka berhenti bertengkar.
Tae Hoon ngegas, aku tidak pernah bilang aku meragukanmu. Bagaimana aku bisa percaya dia hanya menganggapmu sebagai teman padahal kau secantik malaikat? Bagaimana bisa dia tidak jatuh cinta kepadamu?
Soo A : Kurasa itu benar. Tapi bagaimana aku bisa pergi padahal sudah membeli ayam goreng?
Tae Hoon : Bagaimana mungkin? Maafkan aku… Kau terlalu manis untuk dimarahi.
Tae Hoon akhirnya duduk disamping Soo A. Dan Soo Ho disamping Ju Kyung.
Soo A tanya, sejak kapan Soo Ho ama Tae Hoon nya dekat.
Soo Ho bilang mereka temenan sejak hari ini.
Tae Hoon pun berniat ngasih Soo Ho ayam goreng kesukaannya karena sudah dianggap teman.
Tapi Soo Ho diam saja, gak menerima pemberian Tae Hoon.
Hyung Jin memenangkan pertandingan.
Para pendukung Hyung Jin senang, termasuk Ju Kyung dan Soo A.
Ju Kyung sampai memegang tangan Soo Ho saking senangnya.
Soo Ho dan Ju Kyung kemudian sadar mereka lagi pegangan tangan.
Soo Ho yang gugup, akhirnya mendorong Ju Kyung sampai Ju Kyung nabrak Soo A.
Soo A : Dasar kasar. Kenapa kau bersikap kasar pada Lim Ju!
Pertandingan selesai.
Soo A meninggalkan stadion bersama Tae Hoon dan Ju Kyung.
Soo A terus memuji Hyung Jin. Dia bilang pada Ju Kyung, bukankah Hyung Jin yang terbaik? Gimana kalau Hyung Jin direkrut ke liga utama.
Hyung Jin lewat.
Soo A langsung memanggil Hyung Jin, oppa! Sebelah sini.
Hyung Jin menoleh dan dia terpana melihat Ju Kyung.
Soo A mau nyamperin Hyung Jin.
Tae Hoon langsung melindungi Soo A karena berfikir Hyung Jin bakal deketin Soo A, eh taunya Hyung Jin deketin Ju Kyung.
Soo A dan Tae Hoon menghampiri Ju Kyung.
Hyung Jin bilang, dia terus mencari Ju Kyung kemana-mana setelah pertandingan terakhirnya.
Hyung Jin : Kau temannya Soo A?
Ju Kyung mengiyakan dengan ekspresi kaget.
Hyung Jin lalu bilang dua strike.
Hyung Jin : Kau lebih memesona dari dekat.
Soo A langsung heboh.
Hyung Jin : Kau temannya Soo A, berarti aku lebih tua. Boleh minta nomor ponselmu?
Ju Kyung : Nomor ponselku?
Temen-temen Hyung Jin lewat dan kompak bersorak nyuruh Ju Kyung ngasih nomor hp ke Hyung Jin.
Soo Ho datang dan melihat Ju Kyung ngasih nomor hp ke Hyung Jin.
Setelah mendapat nomor Ju Kyung, Hyung Jin dan temen-temennya bergegas pergi.
Sebelum pergi, Hyung Jin bilang dia bakal nelpon Ju Kyung.
Soo A yakin, Hyung Jin menyukai Ju Kyung.
Soo Ho mendekat dan mengomeli Ju Kyung.
Soo Ho : Tidakkah kau tahu betapa menakutkannya dunia ini? Soo A mengenalnya tidak menjadikannya baik. Bagaimana jika dia jahat?
Ju Kyung, Soo A dan Tae Hoon heran Soo Ho marah-marah.
Soo Ho yang gugup kemudian pergi gitu aja.
Pak Han ngeliatin bunga dari Hee Kyung sambil mikirin kata-kata Hee Kyung pas mereka makan malam.
Hee Kyung : Aku akan jujur kepadamu. Aku jatuh cinta kepadamu.
Pak Han : Bahkan saat membeli sepatu, aku baru memutuskan setelah sekian lama melihatnya dari setiap sudut. Begitulah aku makin terikat dengannya dan menyayanginya walau sudah usang.
Hee Kyung : Kalau begitu, mulai sekarang, pikirkan aku saat kau sempat, cari tahu orang macam apa aku, dan gunakan waktumu untuk mengenalku.
Pak Han : Tapi jika tidak mau membeli sepatu, aku bahkan tidak masuk ke toko sepatu. Kau tampak hebat, tapi ini bukan waktu yang pas bagiku untuk mengencani siapa pun.
Flashback end…
Pak Han jatuhin ponselnya. Pas dia mau ngambil ponselnya, dia ngeliat sepatunya yang udah jelek dan teringat pertanyaan Hee Kyung.
“Kau tetap tidak mau membeli sepatu?”
“Cinta adalah kemewahan yang tidak sanggup kumiliki sekarang.” ucap Pak Han.
Guru yang sering menghukum Seo Jun, mendekati Pak Han.
“Apa kau memikirkan pacarmu?”
Pak Han bilang enggak.
Guru itu yakin Pak Han mikirin pacar.
Lah guru cewek yang di depan Pak Han sewot, tidak! Dia bilang tidak!
Ju Young lewat depan kelas Go Woon, tapi langkahnya langsung berhenti pas denger suara Go Woon. Dia ingat suara Go Woon.
Ju Young mengintip dan melihat Go Woon bernyanyi.
Ju Young : Dia tidak bisa dikenali. Dia seperti Ju Bal.
Ju Young masuk dan bilang Go Woon hebat.
Ju Young : Aku sangat memujimu. Vibrato-mu tepat dan suara kepalamu sempurna untuk nada tinggi.
Go Woon ngatain Ju Young gila lalu pergi.
Soo Ho lagi main bisbol sendirian. Tae Hoon datang. Soo Ho tanya, ngapain Tae Hoon ngikutin dia.
Tae Hoon : Kau suka Ju Kyung, kan? Bagaimana bisa aku tidak tahu padahal sikapmu sangat kentara? Kau mengikutiku ke stadion saja sudah cukup aneh, tapi kemudian kau membiarkan Ju Kyung memakan semua paha ayamnya. Itu cinta sejati. Lalu saat kau cemburu karena Ryu Hyung Jin, itu…
Tae Hoon lalu tanya kapan Soo Ho mau nembak Ju Kyung. Jika terlalu lama, Soo Ho bakal kehilangan Ju Kyung karena Hyung Jin.
Soo A ngasih kode ke seseorang, lalu dia bilang ke Ju Kyung ‘Nikmati kencanmu’ dan setelah itu dia pergi.
Setelah Soo A pergi, Hyung Jin datang.
Hyung Jin bilang dia mau nganterin Ju Kyung pulang.
Ju Kyung kaget, apa?
Hyung Jin : Itu hanya alasan. Aku ingin bertemu denganmu sampai menyelinap dari asrama.
Ju Kyung : Apa? Bolehkah kau melakukan itu?
Hyung Jin : Tentu tidak. Jika ketahuan, aku akan dikeluarkan dari tim.
Ju Kyung panic, astaga! Kalau begitu, kembalilah.
Hyung Jin : Aku hanya bercanda. Seakan-akan mereka bisa mengusir pemain bintang.
Ju Kyung : Kau benar.
Hyung Jin lalu bilang, 3 strike.
Hyung Jin : Tampaknya aku sungguh jatuh cinta.
Soo Ho terus mukul bola sampai pinggangnya kecengklek.
Tae Hoon bilang Soo Ho sangat kasar selama sesi belajar.
Tae Hoon : Menyembunyikan perasaanmu seperti itu tidak akan berhasil. Jika itu aku, lebih baik aku memberikan lemparan lurus seperti Hyung Jin.
Soo Ho : Kau ingin aku melakukan apa?
Tae Hoon : Apa yang harus kau lakukan? Kau tidak tahu apa-apa soal berkencan. Astaga. Bagaimana kalau aku memberimu sejumlah kiat?
Hyung Jin tanya ke Ju Kyung, apa Ju Kyung punya pacar. Ju Kyung bilang enggak.
Hyung Jin : Aku juga tidak punya pacar. Berapa peluang orang yang kusukai juga menyukaiku? Tampaknya serendah peluang pertandingan sempurna di bisbol.
Sontak lah, Ju Kyung langsung bertanya dalam hati berapa peluang seseorang yang disukainya juga menyukainya.
Besoknya, Soo Ho di kelas mengejutkan semua orang.
Soo Ho yang baru masuk kelas, disapa Tae Hoon.
Tae Hoon bilang, hai sobatku.
Tae Hoon bilang begitu sambil ngajak Soo Ho high-five. Kali ini, Soo Ho meresponnya. Inilah yang membuat temen-temennya kaget karena biasanya Soo Ho gak ngerespon sama sekali.
Di kelas, Pak Han ngebagiin lembar nilai. Pak Han bilang kalau peringkat nilai kalian tidak menentukan kebahagiaan tapi nilai yang lebih tinggi selalu membawa kebahagiaan.
Pak Han lalu bilang, Soo Ho dapat nilai tertinggi dan meminta murid-murid memberi applause.
Ju Kyung stress lihat nilainya.
Ju Kyung : Habislah aku.
Seo Jun ngambil nilainya. Pak Han nyuruh yang lain ngasih applause juga ke Seo Jun supaya Seo Jun senang.
Pas menuju bangku, Seo Jun kaget lihat nilai sastranya 50.
Seo Jun : Aku hanya menandai nomor tiga untuk semuanya. Sulit dipercaya.
Seo Jun lalu penasaran dengan nilai Ju Kyung. Dia melihat nilai sastra Ju Kyung. 49.
Seo Jun : Kau bersikap seolah-olah tahu apa yang kau lakukan. Semoga berhasil.
Ju Kyung nyesel gak dengerin omongan Seo Jun buat milih angka 3.
Ju Kyung : Ibuku akan membunuhku.
Soo Jin ditanyai Soo Hyun dapat rangking berapa. Soo Jin : Kau dua lagi. Kau pasti kesal.
Ternyata Soo Jin di peringkat 4.
Soo Jin dipanggil ke ruangan guru. Guru bulang Soo Jin menandai angka yang salah dari nomor 30.
“Soo Jin, kau tidak seperti ini. Kenapa kau membuat kesalahan?”
Soo Jin yang kesal, langsung pergi.
Di pintu, dia ketemu Soo Ho.
Soo Ho : Ada apa?
Soo Jin kesal lihat Soo Ho.
Soo Jin : Jangan tanya. Kau menyebalkan.
Siswa siswi Saebeom heboh. Pasalnya Hyung Jin datang ke sekolah mereka.
Hyung Jin tanya pada So Hyun, dimana Ju Kyung.
Ju Kyung masih lemas karena nilainya. Soo A bilang, Ju Kyung tetap naik 20 peringkat.
Soo A : Nilaimu tidak turun, ibumu pasti tidak akan marah.
Soo Hyun berlari ke kelas sambil berteriak heboh manggilin Ju Kyung.
Gak lama, Hyung Jin masuk ke kelas mereka dan menghampiri Ju Kyung.
Ju Kyung kaget Hyung Jin tiba-tiba ada di sekolahnya, bahkan di kelasnya.
Ju Kyung : Sedang apa kau disini?
Hyung Jin : Untuk menemuimu.
Makin heboh lah itu kelas pas Hyung Jin bilang begitu.
Hyung Jin memberikan bola bisbolnya ke Ju Kyung. Dia bilang, dia gak bisa main tanpa bola itu.
Ju Kyung : Lalu kenapa kamu memberiku ini?
Hyung Jin : Jadi, aku bisa memintamu datang ke pertandingan final. Jika aku menang, aku ingin menanyakan sesuatu.
Hyung Jin menaruh bolanya ke tangan Ju Kyung.
Ju Kyung : Tidak bisakah kau menanyaiku di sini saja?
Hyung Jin : Tidak. Aku tidak bisa mengajakmu berkencan di sini.
Temen-temen Ju Kyung makin heboh mendengar itu.
Seo Jun sewot, langsung berdiri sampai kursinya jatoh. Dia lalu menghampiri Ju Kyung.
Seo Jun : Ju Kyung, kau sangat populer. Sampai baru-baru ini, orang-orang mengira dia berpacaran denganku. Kau tidak boleh melupakannya secepat itu.
Ju Kyung : Apa?
Seo Jun : Kau tidak menghargai mantanmu?
Guru yang doyan ngehukum Seo Jun masuk dan melihat Hyung Jin.
“Siapa kau?” tanyanya.
Hyung Jin gak jawab dan malah nyuruh Ju Kyung datang ke pertandingan finalnya.
Hyung Jin lalu kabur lewat jendela.
Para siswi makin heboh dan teriak-teriak manggil Hyung Jin dari jendela.
Ju Kyung mengejar Hyung Jin. Kayaknya sih mau ngembaliin bolanya. Tapi di depan sekolah, dia malah ngeliat Soo Ho disamperin seorang siswi.
Siswi itu tanya apa Soo Ho ingat padanya? Mereka satu kelas tahun lalu dan mengerjakan beberapa proyek kelompok. Gadis itu juga bilang dia sudah naksir Soo Ho sejak tahun lalu dan berharap Soo Ho mau jadi kekasihnya jika Soo Ho belum punya kekasih.
Soo Ho melihat Ju Kyung memegang bola bisbol. Lalu dia bilang pada gadis itu kalau dia menyukai gadis lain.
Soo Ho lalu pergi setelah mengatakan itu. Gadis itu kecewa.
Ju Kyung penasaran siapa yang disukai Soo Ho.
Ju Kyung di bis, mikirin Soo Ho. Dia gak menyangka Soo Ho menyukai gadis lain.
Tak lama kemudian, dia menerima pesan dari Hyung Jin. Hyung Jin memberikan undangan pertandingannya dan mengingatkan Ju Kyung untuk datang.
Bu Hong duduk sendirian di ruang tengah dengan wajah tegas.
Tak lama kemudian, Ju Kyung pulang dan mengendap-ngendap menuju tangga menuju kamarnya.
Ayah keluar dari dapur membawa buah dan ketemu Ju Kyung.
Ayah mengkode Ju Kyung, ngasih tahu kalau ibu sangat marah dan membuang semua riasan Ju Kyung.
Ju Kyung mau naik ke tangga. Tapi ayah menghentikannya.
Ayah membuang garpu ke dekat pintu.
Sontak, ibu langsung menoleh ke pintu dan Ju Kyung bergegas ke atas.
Ibu noleh ke ayah dan ngomel minta apelnya.
Ayah langsung duduk disamping ibu dan bilang dia membawa apel.
Ju Kyung masuk ke kamarnya dengan selamat. Tapi pas melihat ke meja, dia kaget melihat semua alat make up nya udah gak ada.
Ju Kyung pun langsung keluar kamar dan turun lalu menghampiri ibunya.
Ibu kaget Ju Kyung udah pulang.
Ju Kyung : Dimana semua riasanku.
Ibu : Ibu membuangnya. Kenapa?
Ju Kyung : Apa?
Ibu : Ibu menelepon wali kelasmu dan menanyakan tentang nilaimu. Nilaimu tidak naik 30 peringkat.
Ju Kyung : Tapi nilaiku tetap lebih bagus. Nilaiku tidak turun, tidak bisakah ibu memberiku kelonggaran?
Ayah mencoba membela Ju Kyung. ya, peringkat kelasnya naik 20.
Ibu : Meski peringkat kelasmu naik 50, kau tetap tidak bisa masuk universitas di Seoul. Ibu tidak memintamu masuk 30 besar di angkatanmu. Jika kau berusaha sebaik mungkin, peringkat kelasmu akan dengan mudah naik 30.
Ayah setuju sama ibu.
Ayah : Dia benar. Nilaimu memang terlalu rendah sejak awal.
Ju Kyung : Tapi aku sungguh berusaha sebaik mungkin. Di mana semua alat riasanku? Ibu tidak membuang semuanya, bukan? Apa ibu menyembunyikannya?
Ibu : Ibu membuangnya! Ibu tidak mau melihatmu memakai riasan lagi. Jika kau melakukannya, ibu juga akan mengusirmu dari rumah ini.
Mendengar itu, Ju Kyung emosi, eomma!
Ibu kaget diteriakin Ju Kyung.
Ju Kyung : Teganya ibu melakukan itu walau tahu betapa berharganya itu bagiku? Itu milikku, bukan milik ibu.
Ibu : Beraninya kau membentak ibu!
Ju Kyung : Kenapa ibu memarahiku padahal aku sudah berusaha maksimal? Bukan salahku jika aku bodoh.
Ibu : Jika kau berusaha sebaik mungkin, nilaimu pasti lebih bagus. Itu karena kau tidak giat belajar.
Ju Kyung : Kali ini, aku benar-benar giat belajar! Kenapa ibu tidak memercayaiku? Ibu tidak pernah memercayai perkataanku.
Ju Kyung nangis.
Ayah ikut nangis.
Ju Kyung : Ini alasanku tidak pernah memberi tahu ibu.
Ibu : Ibu tidak percaya kau menjadi sangat emosional hanya karena ibu membuang alat riasanmu. Baiklah, katakan. Kau tidak bilang apa kepada ibu? Apa yang tidak kau beri tahu?
Ju Kyung : Ibu tahu kenapa aku sangat terobsesi memakai riasan? Tahukah ibu bagaimana perasaanku? Ibu tidak tahu apa-apa. Ibu tidak tahu apa yang kualami di sekolah lamaku.
Ju Kyung lantas pergi keluar.
Ibu teriak, kau mau kemana selarut ini! Baik, pergilah! Jangan pernah kembali!
Ayah : Sayang, tenanglah.
Soo Ho sudah berdiri di depan rumah Ju Kyung. Dia ingat nasihat Tae Hoon. Tae Hoon nyuruh dia buat Ju Kyung berbunga-bunga.
Tae Hoon : Pertama, pergilah ke rumahnya. Lalu telepon dia dan katakan kau merindukannya. Tarik napas dalam-dalam. Pastikan kau menunjukkan kerinduanmu. Lalu dia akan bertanya, “Di mana kau?” Saat itulah kau membuka jendelanya. Tataplah dia dengan penuh kasih sayang. Tataplah dia seperti itu. Itu sangat penting. Catat itu. Begitu dia keluar, peluk dan dorong dia ke dinding.
Soo Ho : Harus kudorong ke dinding?
Tae Hoon : Kau tidak menonton drama? Kau bebal untuk pria yang tampak seperti tokoh utama.
Soo Ho : Apa yang harus kulakukan?
Tae Hoon : Pernahkah kau berciuman…
Sadar Soo Ho gak tahu apa-apa soal cinta, Tae Hoon gemes dan akhirnya pergi ninggalin Soo Ho.
Soo Ho ngejar Tae Hoon dan tanya dia harus apa. Tae Hoon bilang lupakan saja.
Flashback end…
Soo Ho nurutin saran Tae Hoon. Dia mendorong pintu gerbang rumah Ju Kyung.
Tepat saat itu, Ju Kyung berlari keluar dari dalam rumah sambil nangis.
Ngeliat Ju Kyung keluar, Soo Ho bergegas nutup kembali gerbangnya dan ngumpet dibalik tembok rumah Ju Kyung.
Ju Kyung keluar gerbang dan memeriksa kantong sampah di depan rumahnya, nyari riasannya.
Ju Kyung masih nangis.
Soo Ho ngeliat Ju Kyung nangis. Lalu dia keluar dari persembunyiannya.
Soo Ho : Lim Ju Kyung.
Ju Kyung menoleh ke Soo Ho sambil terisak.
Bersambung ke part 4
