Tentangsinopsis.com – Sinopsis True Beauty Episode 7 Part 2, Temukan jawaban spoiler dan recap lengkapnya ada di tulisan yang ini. Sekalian Kalian bisa mengetahui dan menemukan cerita Episode sebelumnya baca di sini.
Ju Kyung di kamarnya senyum-senyum sendiri gegara diajakin belajar bersama sama Soo Ho.
Ju Kyung bertanya-tanya, kenapa Soo Ho mau belajar dengannya.
Tiba-tiba, topi Soo Ho yang ada di depan Ju Kyung terlempar ke belakang.
Ju Kyung melihat kemana topi itu terlempar dan… Soo Ho tiba-tiba aja muncul memakai topinya.
Soo Ho bilang karena dia ingin bersama Ju Kyung.
Ju Kyung kesenangan dan menutupi wajahnya.
Soo Ho menatap Ju Kyung dari jarak dekat.
Soo Ho : Sampai jumpa besok. Selamat malam.
Ju Kyung : Selamat malam.
Ju Kyung membuka matanya dan sang ibu tiba-tiba sudah muncul di depannya.
Ibu : Selamat malam? Ini masih sore, tapi kau sudah ingin tidur? Kenapa kau berpikir untuk tidur padahal harus belajar?
Ju Kyung : Aku sedang belajar.
Ibu : Jika nilaimu tidak lebih bagus, ibu akan membuang semua alat riasanmu.
Ju Kyung : Baiklah, aku mengerti. Jika Ibu ingin aku belajar, berhentilah menggangguku.
Ibu keluar,, tapi sambil natap tajam Ju Kyung sampai matanya kayak mau keluar.
Ju Kyung ke kafe dan melihat Soo Ho ketiduran di meja.
Ju Kyung mendekati Soo Ho. Lalu dia merebahkan kepalanya di meja dan menatap Soo Ho.
Ju Kyung : Kenapa dia tampan bahkan saat tidur? Dia membuat jantungku berdebar.
Soo Ho tiba-tiba bangun. Mereka saling bertatapan. Tiba-tiba, Ju Kyung cegukan.
Soo A, Soo Jin dan Tae Hoon datang.
Soo Ho reflek berdiri dan pura-pura memarahi Ju Kyung yang ketiduran.
Soo Ho : Kurasa kau tidak berniat belajar. Sebutkan tiga penyair Cheongnokpa. Satu, dua, tiga. Kau tertidur di kelas lagi. Bagaimana cara menaikkan nilaimu?
Tae Hoon : Dia sangat menakutkan. Berhenti mengomeli gadis malang itu.
Soo A mendekati Ju Kyung.
Soo A : Kau mengomelinya terus-menerus sampai dia cegukan?
Mereka mulai belajar.
Soo A tanya, mau ke pertandingan bisbol setelah ujian berakhir.
Soo A : Hyung Jin akan bermain.
Soo Jin : Aku tidak bisa. Ada sesi bimbingan.
Ju Kyung : Baiklah. Sebelumnya menyenangkan.
Soo A : Jangan beri tahu Hoonie-ku, ya?
Tae Hoon tiba-tiba datang dan tanya, jangan beri tahu dia apa?
Soo A : Apa? Tidak ada apa-apa.
Tae Hoon : Apa kau merencanakan kejutan?
Soo A : Tidak. Belajarlah.
Ju Kyung tersenyum ke arah Soo A.
Soo Ho menatap Ju Kyung.
Mereka selesai belajar dan berpisah.
Tae Hoon dan Soo A pergi duluan, disusul kemudian dengan Soo Ho.
Soo Jin heran sendiri melihat Soo Ho.
Soo Jin : Kenapa dia terlihat sangat lelah?
Soo Jin mengajak Ju Kyung pergi tapi Sun Ho tiba-tiba muncul.
Ju Kyung kaget.
Sun Ho mau bicara soal kejadian di tempat karaoke. Tapi Ju Kyung tiba-tiba menyemprotkan cairan ke mata Sun Ho.
Sun Ho kaget, Soo Jin juga.
Sun Ho bilang dia datang buat minta maaf.
Sun Ho lalu pergi dengan mata perih dan bertemu Soo Ho.
Sun Ho bilang ke Soo Ho kalau dia udah minta maaf.
Ternyata Soo Ho lah yang nyuruh Sun Ho minta maaf.
Sun Ho berjalan keluar menuju gerbang. Tiba-tiba, dia dilempat pesawat kertas oleh Soo Ho.
Sun Ho mengambil pesawat itu. Di sana, ada tulisan ‘MINTA MAAF!”
Sun Ho kesal dan mau membalas Soo Ho, tapi dia malah diteriakin satu sekolahnya disuruh minta maaf.
Sun Ho lagi main game di warnet.
Tiba-tiba, layar komputernya ngehang.
Lalu tulisan ‘MINTA MAAF’ muncul di layar.
Ternyata itu ulah Soo Ho.
Sun Ho kesal, sial! Aku hampir menang.
Teror Soo Ho masih berlanjut.
Sun Ho baru pulang.
Ayahnya yang seorang tukang daging, langsung menggebrak meja dengan pisau.
“Apa kau punya salah?”
“Apa?”
Sang ayah menyingkir, menunjukkan Soo Ho yang duduk di belakangnya.
Sun Ho kesal.
Soo Ho menguap. Dia bilang dia belum tidur karena terus mengikuti Sun Ho.
Karena itulah Sun Ho tiba-tiba minta maaf sama Ju Kyung.
Flashback end…
Habis belajar bersama, Soo Jin dan Ju Kyung jalan-jalan di taman.
Ju Kyung : Aku resah dia akan kembali dan membalas dendam. Aku bisa tidur dengan tenang sekarang.
Mereka lalu melihat beberapa mahasiswa di depan toserba.
Ju Kyung : Soo Jin-ah, kapan kita akan menjadi mahasiswa? Kenapa mereka sangat suka minum? Kakakku mabuk setiap kali dia minum.
Soo Jin : Karena itu membuatmu merasa senang?
Ju Kyung : Pernahkah kau minum-minum?
Soo Jin : Ya. Sedikit minuman keras ayahku saat larut malam?
Ju Kyung : Apa?
Soo Jin : Kau belum pernah mencicipi minuman?
Ju Kyung : Keberanianku sebesar ini, jadi, aku belum pernah mencobanya.
Soo Jin pun memikirkan sesuatu.
Ju Kyung mendandani Soo Jin.
Soo Jin : Bagaimana menurutmu? Aku terlihat lebih tua?
Ju Kyung ngeluarin cerminnya.
Ju Kyung : Kau benar-benar terlihat seperti mahasiswi. Ratu kampus.
Soo Jin tertawa, konyol.
Mereka lalu masuk ke toserba dan bicara soal perkuliahan.
Ju Kyung : Kuliah profesor sangat membosankan.
Soo Jin : Aku tahu. Benar.
Ju Kyung : Apa rencana kita hari Senin? Tidak ada kuliah hari itu.
Soo Jin : Entahlah. Haruskah kita minta perwakilan mahasiswa mentraktir kita makan siang?
Ju Kyung : Kedengarannya bagus.
Mereka lalu pergi ke kasir untuk membayar dua kaleng bir.
Kasir minta KTP mereka, tapi mereka pura-pura lupa bawa KTP.
Soo Jin : Tidak bisakah kau membiarkan kami membelinya? Kami sudah kuliah.
Si kasir tanya, kampus mana.
Ju Kyung bilang, Hankuk. Semester kedua.
Kasir : Jurusan apa?
Soo Jin : Bahasa Inggris.
Kasir : Siapa wali kelasmu?
Ju Kyung : Han Joon Woo.
Kasir : Dasar berandal. Kalian masih SMA, bukan? Mau kutelepon wali kelas kalian?
Keduanya minta maaf. Tapi mereka kayaknya berhasil membeli bir.
Keduanya duduk di depan toserba dan minum bir mereka.
Ju Kyung membuka tutup wadah ramen mereka.
Soo Jin membauinya.
Soo Jin : Itu tampak lezat. Aromanya juga sedap.
Ju Kyung mencicipi duluan.
Soo Jin : Bagaimana rasanya?
Ju Kyung : Lezat.
Ju Kyung : Aku sangat bodoh.
Soo Jin : Tidak ada wali kelas di universitas.
Soo Jin mengambil sumpit. Saat itulah, Ju Kyung ngeliat lagi tangan Soo Jin yang pecah-pecah.
Ju Kyung pun tanya bagaimana itu bisa terjadi.
Soo Jin : Itu karena kebiasaanku. Aku mencuci tanganku dengan keras tiap kali aku stres. Aku harus menghentikannya, tapi sulit.
Ju Kyung : Saat kau stress? Tentang apa?
Soo Jin : Apa lagi? Karena nilaiku.
Ju Kyung : Jika aku mendapatkan nilaimu, keluargaku akan menyembahku.
Soo Jin : Itu melukai harga diriku, jadi, rahasiakan ini, ya? Kau orang pertama yang kuberi tahu.
Ju Kyung : Terima kasih sudah memberitahuku.
Soo Jin : Kenapa berterima kasih kepadaku?
Ju Kyung pun ngasih tahu Soo Jin kalau dia dikucilkan di sekolah lamanya.
Soo Jin kaget, apa?
Ju Kyung : Tapi kini aku senang sekali punya teman sepertimu. Rahasiakan ini, ya?
Mereka lalu bersulang lagi.
Paginya, Ju Kyung berjalan ke sekolah sambil membaca buku.
Tapi karena serius membaca,, Ju Kyung sampai-sampai gak merhatiin ada pohon di depannya.
Nyaris saja Ju Kyung kepala Ju Kyung menabrak pohon. Untunglah, ada Seo Jun yang sigap melindungi kepala Ju Kyung dengan tangannya.
Ju Kyung kaget ngeliat kepalanya hampir terbentur.
Ju Kyung : Kepalaku hampir retak.
Ju Kyung lalu berterima kasih pada Seo Jun udah melindungi kepalanya.
Seo Jun bilang, dia melindungi pohonnya.
Lalu Seo Jun menggeplak kening Ju Kyung.
Seo Jun : Ini batu yang keras.
Seo Jun pergi.
Ju Kyung kesal dikatai kepalanya keras. Lalu dia menyusul Seo Jun.
Seo Jun tanya, apa yang Ju Kyung baca.
Ju Kyung : Jangan bicara padaku. Aku tidak boleh gagal di ujian ini.
Seo Jun : Kita ada ujian hari ini? Apa itu?
Ju Kyung : Sastra.
Ju Kyung lalu bilang dia tahu Seo Jun gak memedulikan sekolah, tapi Seo Jun udah keterlaluan kali ini.
Seo Jun tanya, apa nilai Ju Kyung bagus.
Ju Kyung bilang seenggaknya dia berusaha.
Ju Kyung : Cho Chi Hun, Pak Tu Jin, dan Park Mok Wol masuk dalam kelompok apa?
Seo Jun : Siapa yang peduli itu tim olahraga atau grup musik?
Ju Kyung : Dasar bodoh. Cheongnokpa. Pasti akan muncul di ujian, jadi, ingatlah. Serta Saengmyungpa tampil pada tahun 1930-an.
Seo Jun : Lupakan saja! Berapa angka favoritmu dari satu sampai lima?
Ju Kyung : Tiga?
Seo Jun : Aku akan memilih lima untuk semuanya.
Seo Jun pergi.
Ju Kyung geleng-geleng kepala melihat ketidakjelasan Seo Jun.
Bersambung ke part 3…