Tentangsinopsis.com – Sinopsis True Beauty Episode 6 Part 3, Jika Kalian minat juga untuk membaca recap full ada lho gaes di tulisan yang ini. Selain itu bahkan Kalian juga bisa tahu lho tentang Episode sebelumnya baca di sini.
Ju Kyung berhasil dapatin lagi make up nya.
Dia lagi nyusun kembali make up nya di meja.
Ju Kyung : Anak-anakku, malangnya kalian. Aku akan melindungi kalian.
Ju Kyung lalu melihat botol minuman stroberi yang dikasih Soo Ho waktu itu. Botolnya sudah kosong dan Ju Kyung masih menyimpannya.
Ju Kyung : Kenapa aku menyimpanmu?
Ju Kyung lalu bertanya-tanya, apa hubungan Soo Ho sama Pak Lee gak akur sampai Soo Ho bilang gak punya keluarga.
Ju Kyung kemudian berusaha gak memikirkan Soo Ho lagi. Dia bilang mereka udah bukan teman.
Besoknya, kelas Ju Kyung lagi praktek biologi.
Soo Ho natap Ju Kyung.
Ju Kyung juga natap Soo Ho.
Selesai prakter, Ju Kyung dan Soo Ho beresin lab. Tapi mereka masih diam-diaman.
Ju Kyung keluar kelas, tapi mantelnya ditarik Soo Ho.
Ju Kyung minta Soo Ho lepasin dia. Tapi Soo Ho gak mau.
Ju Kyung : Bicara saja. Jangan mencengkeramku. Tidak ada yang ingin kukatakan, jadi, biarkan aku…
Ju Kyung menoleh. Ternyata mantelnya nyangkut di pintu, bukan dipegang Soo Ho.
Soo Jin lewat dan tanya, apa mereka bertengkar.
Ju Kyung pun bergegas narik mantelnya dan kabur.
Ju Kyung malu banget.
Tiba-tiba, Go Woon meng-SMS nya.
Go Woon tanya, apa Ju Kyung punya waktu luang usai sekolah.
Ju Kyung dan Go Woon ke kafe.
Go Woon mentraktir Ju Kyung minuman dan kue.
Ju Kyung : Kalorinya menghiburku. Terima kasih, Go Woon.
Go Woon : Aku ingin membelikanmu sesuatu yang lebih enak.
Ju Kyung : Ini sudah cukup. Aku tidak berbuat banyak.
Go Woon : “Aku hanya mencuci mulut kotor kalian.” Kau tidak ingat? Terima kasih banyak untuk hari itu dan hari festival.
Ju Kyung : Aku senang kau terlihat ceria.
Ju Kyung lalu tanya apa mereka masih mengganggu Go Woon.
Go Woon : Mereka membicarakanku di belakangku. Mereka bilang aku melukis wajahku untuk bernyanyi di panggung. Mereka bilang aku berani datang tanpa riasan.
Ju Kyung tanya apa Go Woon baik-baik saja.
Go Woon bilang jika dia benci wajahnya karena kata-kata mereka, artinya dia mengakui dia pecundang.
Go Woon : Karena itu aku akan abaikan dan hidup dengan wajah yang kupunya.
Mendengar itu, Ju Kyung tersenyum getir. Dia memuji Go Woon keren, lalu bicara dalam hatinya kenapa dia takut dengan wajahnya sendiri.
Go Woon lalu minta Ju Kyung mengajarinya merias.
Seo Jun abis mandi, memakai lotion ke mukanya.
Seo Jun : Bisa kita mulai?
Seo Jun lalu keluar kamar cuma pakai baju handuk sama kolor macan.
Dia joget sambil nyanyiin lagu Okey Dokey nya Zico.
Seo Jun ngambil air putih di kulkas.
Dia meminumnya seteguk, lalu menyiramkan air ke kepalanya.
Tapi pas balik badan, Seo Jun kaget ngeliat Ju Kyung dan Go Woon.
Go Woon : Kakak di rumah? Tolong kenakan pakaian saat kakak di rumah.
Seo Jun nyapa Ju Kyung, setelah itu dia nari-nari lagi.
Tapi pas udah gak kelihatan oleh Ju Kyung, dia panic dan langsung masuk kamarnya.
Seo Jun meringkuk di kasur dan teriak.
Ju Kyung : Aku tak melihat apapun. Serius.
Makin panic lah itu si Seo Jun.
Ju Kyung dandanin Go Woon.
Go Woon bilang kakaknya pantas menerima itu karena tidak mendengarkannya buat pakai baju saat di rumah.
Ju Kyung : Adikku juga seperti itu di rumah. Tunggu. Dia seangkatan denganmu. Kau mengenal Lim Ju Young?
Go Woon : Tidak, kami pasti tidak sekelas.
Ju Kyung :Dia tidak pantas dikenal. Berpura-puralah dia tidak ada.
Seo Jun nguping di pintu tapi dia gak denger suara Ju Kyung lagi.
Seo Jun : Dia sudah pergi?
Seo Jun akhirnya keluar nyusul Ju Kyung.
Seo Jun : Hei, Lim Ju Kyung.
Tapi Ju Kyung nya gak denger karena lagi pakai earphone.
Seo Jun mengejar Ju Kyung. Tapi dia malah narik rambut Ju Kyung.
Ju Kyung berbalik dan menatap kesal Seo Jun.
Seo Jun : Maaf.
Ju Kyung : Sekarang kau menjambakku juga?
Seo Jun : Seharusnya kau berhenti saat aku memanggilmu.
Ju Kyung : Kenapa kau memanggilku?
Seo Jun : Tidak ada alasan.
Ju Kyung tambah kesal.
Seo Jun lalu nawarin diri nganterin Ju Kyung.
Ju Kyung bilang buat apa nganterin dia. Dia bisa pulang naik bis.
Seo Jun bilang maksudnya nganter Ju Kyung sampai halte.
Ju Kyung : Aku tahu tempatnya. Sebaiknya kau pulang.
Seo Jun bilang mana bisa begitu. Seo Jun lalu tetap mengawal Ju Kyung.
Seo Jun akhirnya ngucapin hal yang mau dia ucapkan dari kemaren2, yaitu kata terima kasih karena Ju Kyung udah jagain Go Woon.
Ju Kyung kaget Seo Jun bilang makasih.
Ju Kyung : Apa katamu barusan?
Seo Jun : Apa?
Ju Kyung : Kau berterima kasih padaku tadi.
Seo Jun : Benarkah?
Ju Kyung : Aku tidak pernah membayangkan itu darimu.
Ju Kyung malah ngelunjak minta Seo Jun bilang makasih sekali lagi supaya dia bisa mendengar dengar jelas.
Seo Jun : Untuk apa kuulangi jika kau sudah mendengarnya?
Ju Kyung : Aku tidak mendengarnya dengan jelas.
Seo Jun menghela nafas. Lalu, dia minta maaf sama Ju Kyung.
Seo Jun : Aku tidak akan mengatakannya dua kali.
Ju Kyung : Tidak, aku yang minta maaf.
Seo Jun : Kenapa.
Ju Kyung ngaku kalau sebenarnya dia bisa melihatnya.
Seo Jun : Melihat apa.
Ju Kyung bilang sempak Seo Jun.
Ju Kyung lalu meng-aum-kan Seo Jun.
Seo Jun membeku.
Ju Kyung pergi.
Seo Jun : Katamu kau tidak melihat apapun.
Seo Jun mengejar Ju Kyung.
Soo Ho ke toko komik.
Paman Komik bilang Ju Kyung udah seminggu gak datang, apa ada ujian.
Lalu tiba-tiba, ibunya Ju Kyung datang dan langsung teriak-teriak manggil Ju Kyung. Ibu yakin Ju Kyung ada di sana, bukan belajar.
Tapi kemudian ibu senyum-senyum pas liat Soo Ho.
Ju Kyung baru pulang. Begitu masuk rumah, dia langsung nyopot kaus kakinya dan minta ayah bikinin dia makan malam.
Ibu memanggil Ju Kyung, putriku.
Ju Kyung berbalik dan… ngeliat ibu berdandan rapi. Dan yang lebih mengejutkannya adalah pria yang berdiri disamping ibunya adalah Soo Ho.
Tahu itu Soo Ho, Ju Kyung langsung kabur ke kamarnya.
Ju Kyung udah ganti baju dan nyamperin ibunya yang lagi masak.
Ju Kyung : Kenapa ibu mengundangnya ke rumah?
Ibu : Ibu ingin memasak makan malam untuk teman sekelas putri ibu.
Ju Kyung : Apa ibu sangat membenciku? Kenapa ibu melakukan ini kepadaku?
Ibu nyuruh Ju Kyung nyicipin supnya.
Ju Kyung bilang lebih enak buat ayah.
Soo Ho lagi duduk sama ayah dan Ju Young.
Ayah tanya, apa Soo Ho temen deketnya Ju Kyung atau teman biasa doang.
Ju Kyung muncul dari dapur bawa dua mangkuk sayur dan bilang kalau dia dan Soo Ho gak deket.
Ayah lalu bilang kalau begitu dia gak bakal berharap lebih.
Ju Kyung melihat Soo Ho.
Ju Kyung : Hei, kau tak sibuk hari ini?
Ju Kyung ngode Soo Ho dengan matanya, supaya Soo Ho pergi. Tapi Soo Ho bilang gak sibuk.
Ju Kyung bilang Soo Ho ada les hari itu.
Ibu muncul dari dapur, les?
Soo Ho bilang hari itu hari libur lesnya dia.
Ibu senang Soo Ho bisa makan malam dengan mereka.
Ibu lalu menyuruh ayah dan Ju Young nyiapin meja makan karena mereka akan berpesta.
Ayah mau berdiri tapi dihalangi Ju Young.
Ju Young menyuruh Soo Ho membantunya.
Soo Ho bantuin Ju Young ambil meja di atas lemari.
Ju Young lalu bilang akan memanggil Soo Ho sesukanya karena Soo Ho bukan kakaknya.
Ju Young : Kau yang melihat kakakku tanpa riasan, bukan?
Soo Ho : Sepertinya begitu.
Ju Young : Apa kau merisaknya dengan memanfaatkan rahasianya?
Soo Ho : Bukan begitu.
Ju Young : Sudah jelas, kehadiranmu membuatnya tidak nyaman. Jadi, kenapa kau menerima undangan ini? Apa kau menyukainya?
Soo Ho : Benar.
Ju Young : Kau lucu. Kau pria yang lucu. Tapi jangan membuat lelucon seperti itu kepadanya. Dia akan salah paham dan akhirnya terluka.
Soo Ho : Kudengar kamulah yang lebih melukainya. Kau meremehkannya setiap kali ada kesempatan.
Ju Young : Dia memberitahumu itu? Kalau begitu, kalian benar-benar teman. Kau tahu tentang hidupnya.
Soo Ho dan Ju Young nurunin meja lipat dari atas.
Tapi pas mejanya mau diberdiriin, Soo Ho gak sengaja matahin kaki mejanya.
Ibu bilang itu meja yang dia beli saat dia menikah.
Soo Ho minta maaf.
Ibu gak bisa marah karena itu Soo Ho, putra aktor favoritnya.
Ibu : Aku tidak bisa menikah lagi, tapi aku selalu bisa membeli meja.
Ibu lalu memaksakan tawanya.
Akhirnya, meja pun diganjal pakai buku aroma nya ayah.
Ibu bahkan menyuapi Soo Ho daging juga.
Ibu : Enak?
Soo Ho mengiyakan.
Ibu : Jika kami tidak kehilangan rumah, aku akan mentraktirmu daging mahal, bukan daging murah.
Ayah : Sayang, daging murah lebih baik untukmu.
Ayah langsung diam pas ditatap sengit ibu.
Ju Young ngambil jaket Soo Ho yang tersampir di kursi.
Ju Kyung yang melihat itu menegur Ju Young.
Ju Kyung : Letakkan itu.
Tapi Ju Young gak mau.
Ibu lalu bilang ke Soo Ho kalau Ju Kyung gak cuma ceroboh tapi nilainya juga jelek.
Ju Kyung kesal, ibu tak perlu mengatakan itu padanya!
Ibu : Kudengar kau peringkat pertama di kelasmu. Bisakah kau mengurus Ju Kyung dan belajar dengannya?
Soo Ho : Tentu.
Ayah : Tapi jangan berduaan. Selalu berkelompok.
Ju Kyung : Untuk apa aku belajar dengannya?
Lalu Ju Kyung menatap galak Soo Ho.
Ju Young malah sibuk sama jaketnya Soo Ho.
Ju Young tanya ke Soo Ho, ini bukan tiruan, kan? Boleh aku mencobanya? Aku hanya ingin tahu cocok atau tidak.
Soo Ho : Mau memilikinya?
Ju Young : Hyung! Aku sangat berterima kasih.
Ju Kyung pun protes dan nyuruh Ju Young balikin jaket Soo Ho. Dia bahkan menendang lutut Ju Young.
Ju Young : Berhenti mendorongku dengan kaki kotor Kakak.
Ju Young megang kaki kakaknya.
Ju Kyung nyuruh Ju Young lepasin kakinya. Ju Young gak mau.
Akhirnya ibu teriak, menghentikan keributan mereka.
Sontak, semua pandangan langsung ngarah ke Soo Ho.
Karena ada Soo Ho, ibu berubah kalem lagi. Ibu mengajak mereka makan dengan anggun.
Ju Young : Tapi dia terus mendorongku dengan kakinya.
Ju Kyung : Ju Young, lepaskan kakak!
Ju Kyung berusaha lepasin kakinya yang dipegang Ju Young, tapi dia malah tersungkur ke pelukan Soo Ho.
Sontak, mereka semua langsung diam.
Ibu menahan kesalnya, Ju Kyung ayo makan.
Ju Young tanya, apa Soo Ho punya adik.
Soo Ho bilang gak.
Ju Young : Kalau begitu bisakah kau mengangkatku sebagai adikmu? Aku tidak mau menjadi adiknya.
Ibu ikut-ikutan. Ibu bilang, jika bisa dia mau menukar Ju Kyung dengan Soo Ho.
Ayah : Mereka bukan orang dewasa.
Ibu : Aku hanya bercanda. Tidak perlu terlalu serius. Omong-omong, sepertinya takdir kita sudah terangkai.
Soo Ho : Apa?
Ibu : Putri sulungku bekerja di Move. Agensi ayahmu.
Untuk mengakhiri ocehan ibu, Ju Kyung nyuruh mereka cepat makan biar makan malam itu cepat berakhir.
Tapi ibu terus mengoceh.
Ibu : Dia berganti karier dari perusahaan besar tahun lalu. Kecermatan dan kecerdasannya pasti akan membantu ayahmu mengelola bisnisnya.
Tepat saat itu, Hee Kyung pulang dalam kondisi mabuk berat.
Hee Kyung : Comeback home. Aku sudah pulang. Apa aku sudah pulang? Astaga, aku haus.
Hee Kyung mau buka kulkas. Tapi kakinya tersandung kabel, yang membuat kabel tercabut. Hee Kyung jatuh. Lampu di rumah mereka seketika padam.
Ju Kyung langsung nyariin ponselnya.
Pas udah dapat ponselnya, dia make cahaya ponsel sebagai penerangan dan melihat keluarganya jatuh bertumpuk menimpa Soo Ho.
Lah kakaknya malah asik makan.
Ju Kyung yang malu bilang kalau dia mau menghilang saja.
Bersambung ke part 4…