Tentangsinopsis.com – Sinopsis True Beauty Episode 4 Part 4, Banyak cerita lengkap, simak fullnya di tulisan yang ini. Untuk Kalian yang mencari bagian ketiganya dari Episode sebelumnya baca di sini.
Perasaan Soo Ah kembali membaik. Soo Ah duduk di bangkunya, menghadap Ju Kyung. Tae Hoon berdiri di tengah mereka.
Soo Ah nanyain kelanjutan kencan buta Ju Kyung dan Woo Hyun.
Soo Ah : Bukankah kalian cocok?
Ju Kyung akhirnya ngasih tahu Soo Ah kalau dia ditolak. Ju Kyung bilang dia mendapat kabar setelah chat-an sama Soo Ah.
Ju Kyung nunjukin pesan Woo Hyun.
Lah Soo Ah malah membaca keras-keras.
“Kutarik kembali kerinduanku padamu. Sebenarnya, aku punya pacar. Aku sampah. Aku berniat berselingkuh denganmu. Aku minta maaf.”
Soo Ah kesal sama Woo Hyun, dasar berandal.
Seo Joon dan temen sekelas mereka tertawa mendengar Ju Kyung ditolak.
Ju Kyung mendengus kesal menatap Seo Joon.
Soo Ho menatap Ju Kyung dan teringat kejadian malam itu usai dia memergoki Woo Hyun dan pacarnya.
Flashback…
Woo Hyun di toilet, lagi teleponan sama temennya ngebicarain Ju Kyung.
Woo Hyun : Gadis SMA itu? Entahlah. Tubuhnya indah, tapi parasnya lumayan. Tapi dia sangat naif. Dia akan sangat mudah. Aku akan bermain-main dengannya sebentar.
Soo Ho mendadak datang dan ngasih pelajaran sama Woo Hyun.
Woo Hyun takut, si.. siapa kau?
Soo Ho : Tarik ucapanmu sekarang juga.
Woo Hyun : Aku tarik kembali. Aku menarik kembali semua perkataanku. Aku tarik kembali. Puas? Baiklah, kalau begitu…
Soo Ho juga memeriksa ponsel Woo Hyun dan membaca pesan yang ditulis Woo Hyun untuk Ju Kyung. Tapi nama Ju Kyung di kontaknya dia tulis ‘Bibi Ketiga’.
Soo Ho tambah marah.
Flashback end…
Kantin lagi heboh. Ju Kyung ngeliat Seo Joon nunjukin sesuatu di ponsel ke temen-temennya.
Ju Kyung curiga, kalau Seo Joon lagi nunjukin fotonya.
Ju Kyung pun mau membalas. Dia melirik kunci motor Seo Joon di dalam saku jaket.
Ju Kyung bergegas mengambilnya dan lari keluar kelas.
Seo Joon mengejar Ju Kyung. Tapi dia sempat kedorong oleh temen-temennya yang lain, sebelum lari keluar kelas mengejar Ju Kyung.
Ju Kyung lari sampai ke taman Saebeom. Tapi Seo Joon berhasil meraih tangannya.
Seo Joon minta kuncinya dibalikin.
Soo Ho tiba-tiba datang dan memegang tangan Ju Kyung satunya.
Takut mereka bertengkar, Ju Kyung akhirnya mengembalikan kunci motor Seo Joon. Dia juga menyuruh Seo Joon dan Soo Ho pergi, lalu kabur duluan.
Seo Joon dan Soo Ho saling bertatapan dengan tajam. Soo Ho kemudian pergi ke arah yang sama dengan Ju Kyung. Seo Joon menatap mereka berdua.
Ju Kyung, Soo Jin, Soo Ah dan Tae Hoon berjalan bersama menuju suatu tempat.
Hari sudah malam. Soo Ah asik sama Tae Hoon.
Soo Jin menyemangati Ju Kyung.
Soo Jin : Guru kita membuatnya mudah dipahami.
Ju Kyung : Apakah hari-hariku sebagai pecundang matematika akhirnya usai?
Soo Jin : Kau pasti bisa. Jadi, jangan menyerah. Kita berdua tidak boleh menyerah.
Mereka akhirnya berhenti berjalan di depan sebuah kafe.
Soo Ah tanya, bolehkah temannya dari SMA Shinwa gabung sama mereka.
Tae Hoon cemburu, SMA Shinhwa untuk pura. Siapa temanmu ini? Triliunan pertanyaan menari-nari di benakku sekarang. Untuk apa orang asing bergabung?
Soo Ah : Bukankah sudah jelas? Agar ada yang bisa dirayu Ju Kyung. Berkencan adalah keharusan. Pernikahan adalah pilihan.
Yang lain hanya tertawa.
Mereka kemudian masuk dan tercengang melihat Soo Ho udah di dalam.
Soo Jin : Apa-apaan ini? Kukira kau tidak tertarik.
Soo Ho : Tapi aku tidak pernah bilang tidak akan bergabung.
Tae Hoon : Astaga. Dua anak terpintar di kelas kita ada di kelompok belajar kita. Kita seperti Avengers.
Mereka belajar bersama, tapi Ju Kyung kebingungan. Soo Ho melihat itu, langsung mengomeli Ju Kyung. Dia gak habis pikir gimana Ju Kyung bisa gak tahu dasar-dasarnya.
Soo Ho lalu mengambil kertasnya dan menjelaskan. Bukannya merhatiin penjelasan Soo Ho, Ju Kyung malah memperhatikan wajah Soo Ho.
Soo Ho : Ada apa?
Ju Kyung : Bagaimana caramu memuat semua ini di kepalamu yang kecil itu? Sepintar apakah dirimu? Apakah IQ-mu di atas 150?
Soo Ho : Kenapa kau tidak bisa fokus selama beberapa menit saja? Aku yakin IQ-mu dua digit. Sekadar info, IQ lumba-lumba 80.
Ju Kyung : Apa lumba-lumba sepintar itu?
Soo Ho : Bekerja keraslah jika mau menjadi lebih pintar.
Tapi Ju Kyung terus merhatiin Soo Ho.
Soo Ho mengetuk meja dan menatap Ju Kyung, fokus.
Soo Jin menatap mereka dengan tatapan penasaran.
Soo Jin dan Ju Kyung di kamar mandi. Ju Kyung lagi merias wajahnya. Soo Jin mencuci muka.
Ju Kyung menatap Soo Jin dan iri karena Soo Jin punya wajah cantik.
Soo Jin lalu tanya, sejak kapan Ju Kyung dan Soo Ho dekat.
Soo Jin : Dia bukan tipe yang mau membantu orang lain belajar.
Ju Kyung : Inikah yang kau sebut akrab?
Soo Jin : Dari standarnya.
Ju Kyung : Begini… Sebenarnya, aku tidak tahu kenapa. Mungkin karena aku sangat payah dalam matematika.
Soo Jin ketawa, dia mencoba pamer bukan?
Mereka selesai belajar. Tae Hoon dan Soo Ah mengajak Ju Kyung, Soo Jin dan Soo Ho karaoke-an untuk merayakan sesi pertama belajar mereka.
Soo Ah menggandeng Tae Hoon dan Ju Kyung, lalu mereka pergi duluan.
Soo Jin melirik Soo Ho. Dia tanya, Soo Ho tidak akan pergi, kan?
Soo Ho bilang beberapa menit tidak masalah.
Soo Ho pergi.
Soo Jin pun ikutan.
Soo Jin, Soo Ah, Ju Kyung dan Tae Hoon asyik bernyanyi.
Soo Ho diam aja, menonton mereka.
Ju Kyung terus menyanyi. Dia semangat sekali. Soo Ho memperhatikannya.
Sekarang, gantian Soo Ah yang nyanyi berdua dengan Tae Hoon.
Soo Jin, Ju Kyung dan Soo Ho duduk menonton mereka.
Ju Kyung terus menggerakkan kedua tangannya, sampai gak sadar pahanya terlihat.
Soo Ho yang melihat itu, menaruh bantal di atas paha Ju Kyung. *Ini baru cowok.
Tapi Ju Kyung gak sadar saat Soo Ho menaruh bantal untuk menutupi pahanya.
Ju Kyung keluar dari toilet. Saat mau kembali ke biliknya, dia mendengar suara pria bernyanyi di bilik lain.
Ju Kyung penasaran dan bergegas mencari asal suara.
Ju Kyung menemukan dari bilik mana suara itu berasal dan mendengarkan suara pria itu bernyanyi.
Ju Kyung : Astaga, dia hebat. Dia bisa menjadi penyanyi.
Tapi kemudian Ju Kyung merasa lagu yang dinyanyikan pria itu tidak asing.
Ju Kyung kemudian pergi.
Kamera menyorot pria yang bernyanyi. Ternyata, dia Seo Joon.
Joo Hun kembali ke kantor dan disambut beberapa karyawannya.
Joo Hun bilang, pergi begitu lama membuatknya melihat wajah-wajah baru.
Joo Hun : Kita harus makan malam kapan-kapan agar bisa mengenali wajah kalian.
Mereka mulai rapat. Salah satu karyawannya adalah Hee Kyung. Ya, Hee Kyung kakak Ju Kyung!! Hee Kyung memulai presentasinya.
Hee Kyung : Untuk mengenang Jung Se Yeon pada hari peringatan kematiannya yang pertama, kami mengusulkan perilisan album. Alih-alih mempromosikan penampilan kembali N-6IX tanpa Se Yeon, kami yakin lebih baik menghibur penggemar dan rekan satu timnya dengan satu malam untuk mengenangnya. Ini lagu yang kami temukan di fail yang ditinggalkan Se Yeon. Se Yeon menulis liriknya dan lagu itu ditulis oleh seseorang bernama Leo.
Lagu itu diputar. Omo. Lagu yang dinyanyikan Seo Joon tadi di bilik karaoke. Lantas apakah Leo adalah Seo Joon?
Joo Hun bilang dia suka lagunya.
Dia lalu tanya ke seketarisnya soal Leo.
Hee Kyung bilang siapa Leo masih menjadi misteri dan mereka sedang berusaha melacaknya.
Ju Kyung berdiri di depan jendela dan melihat motor Seo Joon terparkir di bawah.
Ju Kyung : Bukankah itu sepeda motor Seo Joon? Apa dia ada di dekat sini?
Ju Kyung pun akhirnya keluar dan mendekati motor Seo Joon.
Ju Kyung : Aku benar. Aku lihat dia mengendarainya lagi. Sepeda motor sialan ini. Han Seo Jun, dasar berengsek. Aku akan menghancurkannya.
Ju Kyung menendang-nendang motor Seo Joon.
Seo Joon lalu keluar dan melihat motornya lagi ditendang-tendang. Dia langsung mendekati Ju Kyung.
Seo Joon : Apa yang kau lakukan?
Ju Kyung kaget Seo Joon tiba-tiba nongol di depannya.
Ju Kyung : Apa? Tidak ada apa-apa.
Seo Joon : Apa yang kau lakukan pada motorku?
Ju Kyung : Aku bahkan tidak menyentuhnya.
Soo Ho melihat-lihat barang di dekat jendela.
Ju Kyung melihat Soo Ho. Sontak dia panic. Tak mau Soo Ho dan Seo Joon berantem lagi, Ju Kyung langsung menarik Seo Joon ke tempat lain.
Soo Ho melihat mereka.
Ju Kyung membawa Seo Joon ke gang sempit.
Seo Joon heran sendiri, ada apa ini?
Ju Kyung : Kupikir lebih baik bicara di sini.
Seo Joon : Haruskah dikatakan diam-diam?
Ju Kyung : Ya.
Mendadak, berandalan yang waktu itu memukul Seo Joon datang.
Seo Joon kesal mereka tiba-tiba nongol.
Ju Kyung kaget. Dia ingat mereka berandalan yang memukul Seo Joon waktu itu.
Berandalan itu melirik Ju Kyung.
“Kenapa kau membawa seorang gadis ke gang gelap?”
Seo Joon langsung melindungi Ju Kyung. Dia menarik Ju Kyung ke belakangnya dan menyuruh mereka pergi.
Tapi para berandalan itu gak mau pergi.
Tak mau para berandal itu mengganggu Seo Joon, Ju Kyung pun membawa Seo Joon kabur.
Seo Joon kaget tangannya ditarik oleh Ju Kyung.
Para berandal itu mengejar mereka.
Seo Joon dan Ju Kyung berlari melewati tempat karaoke mereka tadi.
Soo Ho keluar dan melihat mereka dikejar berandalan.
Ju Kyung dan Seo Joon terus berlari.
Gantian Seo Joon yang memegang tangan Ju Kyung, membuat Ju Kyung terhenyak.
Soo Ho mengejar mereka.
Singkat cerita, Seo Joon dan Ju Kyung berhasil meloloskan diri. Mereka sembunyi dibalik tumpukan kardus diatas tangga sebuah bangunan.
Para berandal itu kehilangan jejak Seo Joon.
Soo Ho berhenti berlari saat dia sudah di depan para berandalan. Dengan napas ngos-ngosan, dia mencari Ju Kyung.
“Kau dari SMA Saebeom juga?” ucap si ketua berandal.
Ju Kyung mengendap-ngendap turun ke bawah, sambil memeriksa apa berandal2 itu sudah pergi atau belum.
Ju Kyung lalu menyuruh Seo Joon keluar. Dia bilang berandal itu sudah pergi. Sudah aman.
Seo Joon protes, hei, aku sudah menyuruhmu pergi. Kenapa kau menyeretku? Apa yang akan mereka pikirkan?
Ju Kyung : Apa yang akan mereka pikirkan?
Seo Joon : Bukankah mereka mengira aneh jika kita melarikan diri? Apa kau bodoh?
Seo Joon melengos pergi.
Ju Kyung gak terima dibilang bodoh. Dia bilang dia udah menyelamatkan Seo Joon, tapi Seo Joon malah ngatain dia bodoh.
Ju Kyung lalu ngetes Seo Joon. Dia ngajuin pertanyaan yang sama yang diajukan Soo Ho padanya.
Ju Kyung : Hei! Kau tahu siapa Raja setelah Sejong?
Seo Joon dengan cepat menjawab, Gojong.
Ju Kyung : Apa yang terjadi 400 tahun? Kau lebih bodoh daripada aku.
Seo Joon gak terima dibilang bodoh.
Sementara itu, Soo Ho berniat pergi setelah menyadari Ju Kyung gak ada di sana.
Tapi para berandal itu gak mau membiarkan dia pergi gitu aja. Mereka mengepung Soo Ho.
Si pemimpin menyuruh Soo Ho menelpon Seo Joon. Dia yakin, Soo Ho adalah temannya Seo Joon. Tapi Soo Ho bilang Seo Joon gak bakal angkat telepon dari dia.
Dia lalu menyuruh anak buahnya mengambil ponsel Soo Ho. Mereka mau menghubungi Seo Joon pakai ponsel Soo Ho.
Soo Ho gak terima. Dia mencengkram tangan berandal yang mau mengambil ponselnya.
Dan dengan mudahnya, Soo Ho menjatuhkan mereka satu per satu tanpa terluka.
Berandal-berandal itu akhirnya memegangi Soo Ho.
Si pemimpin maju dan memukul wajah Soo Ho, sampai bibir Soo Ho terluka.
Saat dia masih mau memukul Soo Ho, polisi datang. Para berandal itu langsung pergi.
Ju Kyung balik ke tempat karaoke, tak lama, dia keluar lagi dan menghampiri Seo Joon yang sudah memakai helm.
Ju Kyung mencoba meminjam uang pada Seo Joon. Dia bilang, karena dia pergi terlalu lama jadi teman-temannya udah pergi membawa tasnya dan dompetnya juga ponselnya ada di dalam tas.
Tapi Seo Joon gak mau minjamin dan menyuruh Ju Kyung pulang sendiri.
Ju Kyung langsung lemas. Dia berbalik dan berjalan gontai.
Tapi Seo Joon gak tega ninggalin Ju Kyung. Dia pun akhirnya manggil Ju Kyung dan nyuruh Ju Kyung naik ke motornya sebelum dia berubah pikiran.
Ju Kyung senang. Dia langsung memakai helm, tapi kemudian bingung gimana naik motor Seo Joon yang gede.
Ju Kyung akhirnya duduk menyamping.
Seo Joon menyuruh Ju Kyung pegangan erat-erat.
Seo Joon mulai melajukan motornya, tapi tiba-tiba mengerem mendadak membuat Ju Kyung reflek memeluk pinggangnya.
Soo Ho di depan toko komik, sepertinya menunggu Ju Kyung.
Dan tak lama, dia melihat Ju Kyung datang diantar Seo Joon.
Ju Kyung berterima kasih pada Seo Joon sudah diantar pulang. Seo Joon bilang, jika Ju Kyung berterima kasih, maka Ju Kyung harus menghapus fotonya.
Soo Ho memanggil Ju Kyung.
Sontak Ju Kyung kaget Soo Ho di sana.
Soo Ho menghampiri mereka.
Ju Kyung bicara dalam hatinya, kalau dia mengalami semua masalah hari itu agar mereka tidak bertemu.
Ju Kyung : Apa kalian menikah di kehidupan lampau? *LOL
Soo Ho tanya, kenapa Seo Joon nganterin Ju Kyung pulang.
Seo Joon bertanya balik, kenapa Soo Ho menunggu Ju Kyung.
Gak mau ada ribut-ribut, Ju Kyung menyuruh mereka pulang. Dia bilang, hari sudah larut.
Ju Kyung : Kau ke sana dan kau ke sana. Mari pergi ke arah yang berbeda.
Tapi pas Ju Kyung mau pergi, dia ditubruk seseorang dari belakang.
Ju Kyung menoleh dan kaget ngeliat yang nubruk dia Hee Kyung.
Hee Kyung mabuk! Seo Joon dan Soo Ho sama-sama memegangi Hee Kyung yang bahkan tak bisa berdiri tegak.
Hee Kyung : Apa ini? Kenapa aku melihat dua pria tampan? Sudahkah aku mati? Apa aku di surga?
Ju Kyung yang malu sama Soo Ho dan Seo Joon, mencoba memapah kakaknya tapi Hee Kyung malah menghantukkan wajahnya ke Ju Kyung.
Hee Kyung kemudian merangkul Soo Ho dan Seo Joon.
Hee Kyung : Aku akan membantu kalian melakukan debut!
Ju Kyung memeriksa mata Hee Kyung.
Ju Kyung : Ini gila. Bisakah kau sadar?
Tapi Ju Kyung refleks ngejauhin Hee Kyung karena Hee Kyung mau muntah.
Ju Kyung kesal, aku akan membunuhmu jika kau muntah.
Soo Ho mengajak Seo Joon mengantar Hee Kyung pulang.
Seo Joon protes, kenapa aku harus membantu?
Tapi Seo Joon tetap membantu mengantar Hee Kyung pulang.
Ju Kyung sebal, Lim Hee Kyung, kau akan mati begitu bangun.
Mereka akhirnya sampai di rumah. Ju Kyung mau bawa Hee Kyung masuk. Tapi Hee Kyung mendorong Ju Kyung dan memeluk Seo Joon.
Hee Kyung mau muntah. Seo Joon sontak menjauhkan Hee Kyung darinya dengan mendorong Hee Kyung ke Soo Ho. Dan Hee Kyung pun muntah di jaket Soo Ho.
Ju Kyung syok kakaknya muntah di jaket Soo Ho.
Soo Ho apalagi.
Habis muntah, Hee Kyung masuk ke rumah gitu aja tanpa merasa bersalah.
Ju Kyung langsung melepas jaket Soo Ho. Dia minta maaf dan bilang akan membelikan jaket baru untuk Soo Ho.
Ju Kyung menyusul kakaknya masuk.
Soo Ho masih mematung.
Seo Joon pengen muntah.
Seo Joon berjalan menuju motornya. Tak lama, Soo Ho jalan melewatinya.
Seo Joon manggil Soo Ho. Seo Joon tanya, apa Soo Ho naksir Ju Kyung.
Soo Ho pun tanya balik, kenapa Seo Joon terus mendekati Ju Kyung. Apa Seo Joon naksir Ju Kyung.
Seo Joon pun mendekatkan wajahnya ke Soo Ho dan tersenyum, bisa saja.
Soo Ho kesal.
Soo Ho gak bisa tidur karena mikirin Ju Kyung. Dia menatap stiker tengkorak, wafer cokelat serta ikat rambut Ju Kyung di atas meja.
Soo Ho lalu ingat saat dia pergi meninggalkan ujian, padahal ujiannya baru dimulai.
Lalu dia memikirkan pertanyaan Seo Joon tadi, apa dia naksir Ju Kyung.
Besoknya, Soo Ho yang baru nyampe sekolah, terpana melihat Ju Kyung yang juga baru datang dan melintas di depannya.
Seo Joon memperhatikan Soo Ho.
Tahu Soo Ho menyukai Ju Kyung, Seo Joon pun mendekati Ju Kyung.
Seo Joon melemparkan kunci motornya ke Ju Kyung.
Ju Kyung heran mendadak Seo Joon ngasih kunci motor ke dia.
Seo Joon : Kau menyuruhku berhenti mengendarai sepeda motorku. Kau dengar itu?
Seo Joon mendekatkan wajahnya ke Ju Kyung.
Seo Joon : Mulai hari ini, aku hanya akan mendengarkanmu.
Seo Joon pergi.
Si Hyun dan Hyun Kyu lewat.
Si Hyun : Apa itu tadi? Dia mengajakmu berkencan?
Hyun Kyu : Apakah Seo Jun menyukai Ju Kyung? Aku tidak percaya ini.
Ju Kyung mau ngejar Seo Joon.
Ju Kyung : Hei, Han Seo Joon.
Tapi Soo Ho menahan dia. Soo Ho memegang tangannya.
Soo Ho : Jangan pergi.
Ju Kyung : Biarkan aku….
Soo Ho : Jangan pergi.
Tentu aja Ju Kyung kaget dengan sikap Soo Ho.
Bersambung…
