Tentangsinopsis.com – Sinopsis True Beauty Episode 4 Part 3, Silahkan langsung baca daftar lengkap juga bisa gaes, lihat di tulisan yang ini. Atau jika ingin lihat cerita part keduanya dari Episode sebelumnya baca di sini.
Pak Im ada di salon saat Bu Hong sedang melayani pelanggan.
Sambil mengaduk-ngaduk sesuatu di dalam mangkuk kecil, Bu Hong mengomeli Pak Im.
Bu Hong : Haruskah kau membuat kekacauan di sini seperti ini?
Pak Im : Ini lilin yang kubuat di pusat budaya. Bagikan kepada para pelangganmu. Aku akan mencoba menjualnya secara resmi jika respons mereka positif.
Bu Hong : Bisakah kau tidak melakukan apa pun secara resmi?
Pelanggan membela Pak Im. Dia bilang, suka aroma yang menenangkan.
“Aku hanya menerima pijatan aroma minyak. Apa aromanya, Pak Im?”
“Aromanya berasal dari bunga kenanga. Ini sangat bagus untuk menurunkan tekanan darah dan menyeimbangkan hormonmu.”
Bu Hong tambah kesal, pergilah!
Pak Im : Tentu, aku akan bergegas pergi.
Pelanggan bilang Pak Im tampan sekali, sampai menatapnya saja sudah bikin dia kenyang.
“Kenapa kau terus mengomelinya?”
“Jika bukan karena rupanya, aku akan mencampakkannya bertahun-tahun yang lalu.”
Setelah Pak Im pergi, datanglah Ju Kyung. Tanpa riasan.
Pelanggan bilang, Ju Kyung kembali sebagai Ju Kyung lagi.
“Aku tidak tahu dengan semua riasan itu. Itu kekuatan ajaib yang kau miliki?”
“Namanya sihir Ju Kyung.”
Ju Kyung lalu minta ibunya memberikan perawatan ke wajahnya. Dia juga bilang sudah mencuci muka. Tapi Bu Hong menolak. Dia bilang tidak bisa dan sibuk dan menyuruh Ju Kyung pulang untuk belajar.
Ju Kyung merengek, tapi tidak akan lama.
Seseorang masuk, memanggil nama ibu Ju Kyung.
Bu Lim menoleh dan terkejut, astaga, Mi Hyang. Kau kah itu?
Ju Kyung ikut terkejut, karena melihat Seo Joon.
Dia panic dan bertanya sendiri ngapain Seo Joon di salon ibunya.
Ju Kyung yang panic karena lagi gak pakai riasan, mengambil sesuatu yang tadi diaduk-aduk ibunya.
Ju Kyung lalu lari ke belakang. Ternyata yang diaduk ibunya tadi adalah masker berwarna hijau. Dan sekarang, Ju Kyung tengah memoleskan masker hijau itu ke wajahnya.
Mi Hyang mengenalkan Seo Joon pada Bu Lim.
Seo Joon menyapa Bu Lim dengan sopan, halo.
Bu Lim terpana dan gak nyangka Seo Joon setampan itu.
Bu Lim mau mengenalkan Ju Kyung.
Bu Lim : Itu putri keduaku…
Ju Kyung yang mendengar itu, bergegas kabur. Dia loncat ke atas tempat tidur di belakang. Tapi sialnya, tempat tidurnya ambruk dan ia merosot jatuh ke bawah.
Mi Hyang dan Seo Joon melongo melihatnya.
Ju Kyung yang malu, cuma bisa nyengir.
Dan ibu memarahi Ju Kyung.
Bu Lim : Sedang apa kau? Kau sudah gila?
Bu Lim mendekati Ju Kyung.
Bu Lim : Sadarlah Lim Ju Kyung.
Seo Joon kaget mendengarnya, Lim Ju Kyung?
Bu Lim bicara dengan Mi Hyang. Dia senang Mi Hyang tampak sehatan setelah tidak cuci darah.
Mi Hyang : Operasi berjalan lancar berkat dokterku. Aku beruntung.
Bu Lim : Aku bahagia untukmu.
Mi Hyang : Apakah kabarmu baik, Hyun Sook?
Bu Lim : Tentu saja.
Sementara Ju Kyung berbaring di sofa dan Seo Joon sibuk memotret wajahnya.
Ju Kyung yang kesal, lalu berdiri dan bilang pada ibunya kalau dia mau pulang.
Lah ibunya sewot, kau akan menakuti tetangga selarut ini? Basuh wajahmu dahulu.
Tentu aja Ju Kyung kesal karena harus merias wajahnya lagi selarut itu.
Soo Ho di kamar mandi, mau mencuci tangannya. Tapi dia menemukan bekas lipstick Ju Kyung di telapak tangannya. Dia terdiam sesaat teringat bagaimana ia mendapatkan bekas lipstick itu.
Seperti ada sihir, bekas lipstick Ju Kyung membuat Soo Ho ingin menciumnya. Tapi Soo Ho kemudian tersadar dan bergegas mencuci tangannya.
Selesai merias dirinya, Ju Kyung keluar dan menghampiri ibunya.
Mi Hyang yakin, Ju Kyung populer di sekolah karena Ju Kyung sangat cantik.
Mi Hyang : Kau pasti akrab dengan Seo Joon karena kalian teman sekelas.
Ju Kyung bilang enggak.
Bu Lim : Mereka bisa akrab mulai hari ini. Kalian berdua jelas punya segalanya untuk mendukung itu.
Bu Lim lalu menyuruh Seo Joon ke rumahnya besok. Dia bilang akan memasak untuk Seo Joon.
Ju Kyung : Tapi aku belajar dengan teman-teman besok.
Seo Joon : Dia akan pergi berkencan buta.
Sontak lah Bu Lim marah.
Bu Lim : Kencan buta di usiamu ini? Sekarang ibu mengerti kenapa kau sangat menginginkan perawatan wajah.
Tapi Mi Hyang membela Ju Kyung.
“Sudahlah. Kau hanya bisa muda sekali. Aku ingin Seo Joon punya pacar, tapi dia hanya suka mengendarai sepeda motornya. Tapi dia berhenti baru-baru ini.”
Ju Kyung ngadu kalau Seo Joon selalu mengendarai motor dan mengebut.
Seo Joon reflek membekap mulut Ju Kyung.
Ju Kyung menyingkirkan tangan Seo Joon dari mulutnya.
Ju Kyung : Dia mengebut melewatiku dan hampir menabrakku.
Mi Hyang memarahi Seo Joon.
Mi Hyang : Apa kau bercanda? Kau sudah janji.
Seo Joon : Bagaimana bisa aku tidak mengendarai motorku? Naik bus buang-buang uang.
Melihat Seo Joon takluk, Ju Kyung ngomong dalam hati, “Sikap sok tangguh itu sirna. Dia selembut adikku di depan ibunya.”
Mi Hyang lalu minta Ju Kyung untuk mengawasi Seo Joon.
Mi Hyang : Segera kabari aku jika kau melihatnya.
Seo Joon : Ibu, tidak perlu…
Mi Hyang : Jadi, kau akan melanggar janji kita?
Mi Hyang lalu tanya ke Ju Kyung, bisakah Ju Kyung melakukan itu untuknya.
Ju Kyung langsung menyanggupi.
Ju Kyung keluar dari salon ibunya sendirian. Dia bilang dia sudah tak bisa lagi berada di sekitar salon ibunya tanpa riasan.
Seo Joon nyamperin Ju Kyung. Hei, kau.
Ju Kyung berbalik dan kaget melihat Seo Joon udah ada di belakangnya.
Seo Joon : Jangan mengatakan apa pun yang aneh kepada ibuku.
Ju Kyung gugup, tapi dia sok berani pada Seo Joon.
Ju Kyung : Apa… Apa maksudmu? Tentang sepeda motormu? Aku sudah berjanji kepada ibumu…
Seo Joon : Dan?
Ju Kyung : Dan? Apa ada lagi?
Ju Kyung teringat sederet dosa Seo Joon.
Ju Kyung : Bahwa kau dipukuli oleh mereka.
Seo Joon : Apa?
Ju Kyung : Jika bukan itu… apalagi kesalahanmu?
Ju Kyung berpikir. Lalu dia ingat Seo Joon hampir saja kena sanksi gara-gara berantem sama Soo Ho.
Ju Kyung bicara sambil menunjuk-nunjuk Seo Joon.
Ju Kyung lalu bilang dia takkan memberitahu hal itu pada ibunya Seo Joon. Dia juga membuat gerakan mengunci bibir dan mengaku pandai menyimpan rahasia.
Tapi Seo Joon melengos pergi gitu aja usai mendengar kata-kata Ju Kyung soal dosa-dosanya.
Ju Kyung : Dia pembuat onar sungguhan.
Tanpa Ju Kyung sadar, Seo Joon ketawa-ketawa menatap fotonya sedang maskeran.
Seo Joon : Ini lucu sekali.
Paginya, Ju Kyung bersiap untuk kencan buta.
Dia merias wajahnya sambil menonton video tutorial make up yang biasa dia tonton.
Sang tutorial make up mengatakan, saat berkencan buta, jangan melihat cermin di depan pasangan kencanmu terlalu sering.
Ju Kyung pengen mencoba eyeshadow yang berbeda. Tapi baru juga mengoleskan eyeshadownya, sang tutorial langsung berteriak menghentikannya, seolah bisa melihatnya.
Sang tutorial berkata, gunakan saja riasan yang biasanya kau pakai. Sebagai gantinya, tekankan detailnya, dan berusahalah sebaik mungkin untuk terlihat rupawan.
Akhirnya Ju Kyung pakai eyeshadow yang biasa dia pakai.
Selesai merias wajahnya, dia mencatok rambutnya sambil latihan.
“Aku banyak mendengar tentangmu, Oppa.”
Tapi dia merasa panggilan oppa terlalu ramah.
Ju Kyung bertanya-tanya, haruskah ia panggil Woo Hyun secara formal. Tapi dia lagi-lagi merasa itu agak aneh.
Ju Kyung bingung sendiri harus manggil Woo Hyun apa.
Ju Kyung akhirnya selesai mengurus wajah dan rambutnya.
Sekarang tinggal mengganti pakaiannya tapi pas membuka lemari, bajunya kaos gambar tengkorak semua.
Ju Kyung pun lari ke kamar kakaknya dan mendapati kakaknya masih tidur.
Ju Kyung masuk diam-diam ke kamar kakaknya. Dia membuka lemari sang kakak, tapi gak menemukan pakaian yang cocok.
Lalu saat menutup lemari, dia melihat sebuah kotak di atas lemari.
Ju Kyung : Bukankah ini pakaian yang dibelikan ibu untuknya baru-baru ini?
Ju Kyung menurunkan kotaknya.
Tepat saat itu, Hee Kyung teriak, siapa kau, berandal!
Tapi Hee Kyung ternyata cuma mengigau saja.
Ju Kyung membuka kotaknya. Dress yang sangat cantik dan masih ada labelnya.
Ju Kyung senang, dia tidak melepas labelnya.
Ju Kyung kemudian pergi diam-diam.
Soo Ho di tempat kompetisi.
Cewek-cewek yang ada papasan sama Soo Ho pun langsung kesengsem wajah tampan Soo Ho.
Soo Jin menghampiri Soo Ho. Cewek-cewek disana pun penasaran siapa Soo Jin.
Soo Jin : Kau giat belajar?
Soo Ho : Apa yang bisa dipelajari?
Soo Jin : Kau sangat menyebalkan. Kau pura-pura tidak belajar, tapi nilai ujianmu pasti bagus.
Soo Ho : Tidakkah kau bosan berkata begitu setiap kali kita ujian?
Soo Jin : Nilaimu adalah subjek terpopuler kedua setelah nilaiku di antara anggota keluargaku.
Soo Jin sampai di kelasnya tempat ia mengikuti ujian.
Soo Jin : Aku ujian di sini. Semoga berhasil.
Soo Ho : Terima kasih. Kau juga.
Soo Ho pergi tapi Soo Jin memanggilnya lagi.
Soo Jin : Jangan meraih nilai yang lebih bagus dariku. Dapatkan nilai biasa.
Soo Ho cuek dan lanjut berjalan.
Soo Jin menghela nafas dan masuk ke kelasnya.
Ju Kyung masuk ke kafe. Dia siap bertemu Woo Hyun.
Tapi dia gak tahu Woo Hyun yang mana. Ada banyak orang di kafe saat itu.
Pria tua yang lagi bersama pasangannya, terpesona sama kecantikan Ju Kyung.
Ju Kyung menghubungi Woo Hyun.
Woo Hyun duduk di dekat jendela.
Woo Hyun : Aku duduk di dekat jendela.
Ju Kyung akhirnya melihat Woo Hyun. Dia pun bergegas ke sana.
Si pria tua masih memperhatikan Ju Kyung, membuat pasangannya insecure dan marah.
Woo Hyun bilang, Ju Kyung lebih cantik dari di foto, bahkan ia sampai gak mengenali Ju Kyung.
Ju Kyung gak percaya, astaga. Tidak mungkin.
Woo Hyun : Aku serius. Boleh aku bicara dengan nyaman?
Ju Kyung : Tentu. Silakan.
Woo Hyun : Kau mau minum apa? Bubble tea di sini lezat.
Ju Kyung : Ya. Aku menyukainya.
Woo Hyun : Kau baru saja membuat jantungku berdebar. Kau bilang menyukaiku?
Ju Kyung bilang, maksudnya ia suka bubble tea nya.
Woo Hyun bilang dia cuma bercanda.
Soo Ho lagi ujian.
Woo Hyun dan Ju Kyung pergi nonton.
Mereka memesan popcorn dan dua cola sebelum masuk.
Ju Kyung bilang biar dia yang bayar karena Woo Hyun udah bayar tiket filmnya. Ju Kyung merasa gak enak.
Woo Hyun : Hari ini kencan pertama kita, jadi, aku akan membayar semuanya. Dengan begitu, aku bisa menemuimu lain kali.
Ju Kyung tercengang, lain kali? Apa itu berarti dia ingin bertemu lagi?
Popcornnya siap. Woo Hyeon bergegas mengambilnya.
Ju Kyung yang kepanasan entah karena baju yang dipakainya atau karena dia kesenangan, langsung mengipas-ngipas dirinya.
Ju Kyung dan Woo Hyeon masuk ke bioskop. Mereka berjalan melewati Soo Ho, menuju bangku mereka. Ju Kyung gak sadar ada Soo Ho disana.
Woo Hyeon dan Ju Kyung duduk di depan Soo Ho.
Film dimulai.
Soo Ho menatap mereka dengan kesal.
Tiba-tiba aja, Soo Ho ngeliat mereka mau ciuman.
Sontak Soo Ho marah. Dia langsung melompat dari satu bangku ke bangku lain menuju ke bangku Ju Kyung dan Woo Hyun.
Sampai disana, dia memisahkan mereka yang lagi ciuman tapi dia langsung terdiam karena mereka bukanlah Ju Kyung dan Woo Hyun.
“Siapa dia? Apa kau mengenalnya?” tanya si pria.
“Tidak, bagaimana mungkin aku mengenalnya?” jawab si wanita.
Soo Ho minta maaf karena salah orang.
Si wanita kemudian panic dan bilang gak harusnya dia ada disana. Dia juga menyebutkan nama si pria kekasihnya. Haru.
Si wanita pergi.
Haru teriak, Dan Oh! Eun Dan Oh!
Haru lari mengejar Dan Oh yang memakai baju yang sama kayak Ju Kyung.
Ju Kyung yang ternyata duduk di depan Haru dan Dan Oh, menoleh ke Soo Ho. Sontak, Soo Ho langsung menyembunyikan mukanya ke paha pengunjung pria.
Selesai menonton, Woo Hyun minta maaf karena gak bisa mengantar Ju Kyung pulang. Dia bilang dia ada pertemuan sekolah.
Ju Kyung : Tidak apa-apa. Sebaiknya kau pergi.
Woo Hyeon : Bisakah kita bertemu lagi?
Ju Kyung senang diajak ketemu lagi. Dia pun mengangguk.
Woo Hyun mengelus kepala Ju Kyung.
Soo Ho yang melihat itu tambah panas.
Ju Kyung kemudian pergi.
Melihat Ju Kyung berbalik dan jalan ke arahnya, Soo Ho ngumpet di dalam banner. Ju Kyung berlalu melewatinya. Soo Ho gak ngerti kenapa dia begitu.
Woo Hyun telponan sama pacarnya. Lah, udah punya pacar toh.
Woo Hyun : Chagiya, kau dimana?
Pacar Woo Hyun datang. Aku disini. Mereka pelukan dan Soo Ho melihat itu.
Sambil menuju rumahnya, Ju Kyung chat-an sama Soo Ah. Ju Kyung sudah hampir sampai di rumah.
Soo Ah penasaran dan tanya gimana penampilan Woo Hyun dan mereka makan apa aja. Seperti apa kepribadiannya dan apakah mereka akan ketemu lagi.
Ju Kyung tersenyum, pertanyaanmu banyak. Dia memang bertanya bisakah kami bertemu lagi.
Soo Ah : Sepertinya kalian akan cocok.
Tiba-tiba, pesan dari Woo Hyun masuk.
“Kau sudah pulang? Aku sudah merindukanmu.”
Tepat saat itu, Ju Kyung berhenti di depan gerbang rumahnya. Dia lalu tanya ke Soo Ah harus balas apa.
Soo Ah : Hei, tenanglah. Jangan langsung membalasnya. Tunggu dahulu sebelum membalasnya.
Ju Kyung : Aku tidak bisa. Dia akan marah jika mengira aku mengabaikannya.
Soo Ah : Jangan melihat ponselmu. Ini saatnya jual mahal.
Ju Kyung tercengang, jual mahal?
Di dalam, ayah lagi membekam punggung ibu.
Ayah lalu tanya, apa tidak sakit? Kau yakin ini enak. Ibu bilang iya.
Sementara Hee Kyung lagi makan nasi campur sambil ngeliatin ponselnya.
Hee Kyung ngomong sendiri, jadi kau tidak akan menghubungiku? Haruskah aku pergi ke sekolah?
Ju Kyung pulang dan pandangannya langsung tertuju pada sang kakak yang lagi makan nasi campur.
Ju Kyung pun langsung menarik wadahnya dan menikmati nasi campurnya.
Ayah tanya, Ju Kyung kemana aja berdandan secantik itu.
Hee Kyung melihat baju Ju Kyung. Dia teriak, gaun itu…!
Ju Kyung tegang, mikir kakaknya tahu itu gaunnya. Tapi Hee Kyung bilang, dia belum pernah melihatnya.
Hee Kyung bilang gaunnya cantik. Hee Kyung lalu pergi.
Ibu : Kau berkencan buta, kan?
Ayah kaget, kau sudah melakukannya? Kencan buta?
Ju Kyung : Ibu. Soo Ah bilang kau bisa menunda belajar, tapi tidak bisa mendorong asmara.
Ibu ngedumel, yang benar saja. Jika kau belajar dan masuk universitas ibu akan menjodohkanmu dengan lelaki seperti Seo Joon.
Ayah bingung, Seo Joon.
Ju Kyung : Dia berandal.
Ayah : Berandal? Ju Kyung-ah, bukan. Jangan dengan berandal.
Ibu : Apa maksudmu? Dia anak yang baik. Mi Hyang dirawat berbulan-bulan di RS setelah transplantasi ginjalnya, dan dia merawatnya selama itu. Dia punya beberapa pekerjaan untuk membayar uang sekolah, uang saku, dan tagihan rumah sakit ibunya.
Ju Kyung tak percaya, benarkah?
Ibu : Dia sempurna jika tidak mengendarai motor. Mi Hyang sangat gugup tentang itu. Suaminya tewas dalam kecelakaan mobil.
Ju Kyung kaget mendengar ayah Seo Joon tewas karena kecelakaan mobil.
Ibu pun melarang Ju Kyung ngasih tahu Seo Joon soal itu.
Ju Kyung heran, kalau Seo Joon anak baik, kenapa dia malah bandel dibilangin.
Ponsel Hee Kyung bunyi.
Hee Kyung bersemangat sekali menjawab ponselnya tapi… itu telepon dari operator kalau Hee Kyung menang undian.
Hee Kyung sewot dan teriak, bukan itu panggilan yang kuharapkan! Dasar bodoh! Kau ingin nyawamu melayang sebagai jaminan? Aku sangat kesal.
Ibu, ayah dan Ju Kyung bengong ngeliat Hee Kyung marah-marah.
Hee Kyung yang masih kesal, lanjut makan nasi campurnya.
Di rumahnya, Pak Han lagi kacaan dengan rambutnya dikuncir ke atas. Dia juga mendengarkan alunan lembut piringan hitam.
Pak Han : Mona Lisa, aku memahami penderitaanmu.
Pak Han kemudian mau mengambil cangkirnya. Tapi baru nyentuh tangkainya, dia reflek narik tangannya karena cangkirnya panas.
Pak Han lalu teringat Hee Kyung.
Dia mengambil ponselnya dan menatap nomor Hee Kyung.
Pak Han : Dia menyuruhku membelikannya makanan.
Pak Han pusing dan bingung harus gimana.
Ju Kyung mencuci wajahnya di kamar mandi.
Ju Kyung : Itu menyegarkan.
Hee Kyung masuk dan melihat adiknya senyum-senyum.
Hee Kyung mengambil sikat gigi dan tanya apa sesuatu yang baik terjadi pada Ju Kyung.
Ju Kyung cerita, dia ikut kencan buta dan berjalan lancar.
Hee Kyung : Bagus. Kau sudah dewasa. Kau bahkan berkencan buta.
Ju Kyung : Keahlianku berdandan mengubah hidupku.
Ju Kyung lalu tanya, berapa lama dia harus menunggu sebelum membalas untuk jual mahal.
Ju Kyung : Soo Ah menyuruhku menunggu lama. Sudah 30 menit.
Hee Kyung : Aku tidak jual mahal. Aku langsung maju. Jangan membuatnya menunggu. Langsung jawab.
Tapi pesan dari Woo Hyun masuk. Woo Hyun bilang dia akan menarik kembali kata-katanya kalau dia merindukan Ju Kyung.
Woo Hyun : Sebenarnya, aku punya pacar. Aku sampah. Aku berniat berselingkuh denganmu. Maafkan aku.
Ju Kyung kaget, apa ini?
Hee Kyung ikut membaca pesan Woo Hyun.
Hee Kyung : Kau ditolak. Siapa yang menolak gadis seperti itu?
Ju Kyung : Aku ditolak?
Hee Kyung : Maksudku, jika tidak menyukaimu, seharusnya dia bilang kalian tidak berjodoh. Itu saja. Dasar sampah.
Ju Kyung ngeliat wajahnya.
Ju Kyung : Pantas aja aku ditolak. Bagaimana aku bisa mendapatkan pria dengan wajah ini?
Hee Kyung : Kencan buta jarang berhasil. Lupakan dia.
Pesan dari Pak Han masuk. Hee Kyung senang. Tapi Pak Han minta nomor rekening Hee Kyung. Pak Han bilang dia tak sopan jika merenggut waktu Hee Kyung yang berharga.
Hee Kyung : Apa? Nomor rekening apa?
Terdengar suara Ju Young dari belakang, bilang Hee Kyung ditolak.
Mereka menoleh dan mendapati Ju Young lagi pup.
Hee Kyung : Ditolak? Dia menolakku? Tidak ada pria yang pernah melakukan itu kepadaku.
Hee Kyung makin tertantang.
Ju Kyung : Kau bisa ditolak dengan wajah seperti itu? Kalau begitu, aku harus menjadi secantik apa lagi?
Ju Young nyuruh kedua kakaknya keluar karena ia mau pup dengan tenang.
Tapi kedua kakaknya kembali sibuk dengan ponsel mereka masing-masing.
Besoknya, Ju Kyung bingung gimana ngasih tahu Soo Ah kalau dia ditolak.
Lalu Seo Joon lewat di depan Ju Kyung dengan motornya.
Ju Kyung berseru, ketahuan!
Ju Kyung memotret Seo Joon yang turun dari motor.
Seo Joon melihatnya, apa yang kau lakukan?
Seo Joon mendekati Ju Kyung.
Ju Kyung : Ibumu menyuruhmu berhenti mengendarai sepeda motormu.
Seo Joon : Aku benar-benar tercengang.
Seo Joon : Sebaiknya kau tidak mengendarainya jika ibumu melarangmu.
Seo Joon mau ngambil ponsel Ju Kyung tapi Ju Kyung langsung menjauhkannya dari Seo Joon.
Seo Joon : Apa kau mafia ibuku?
Ju Kyung tertawa, mafia? Maksudmu mata-mata.
Seo Joon : Sama saja. Keduanya penjahat.
Seo Joon lalu bilang bukan cuma Ju Kyung aja yang punya sesuatu.
Seo Joon nunjukin foto Ju Kyung yang diambilnya semalam di salon.
Ju Kyung kaget Seo Joon punya fotonya.
Seo Joon : Hapuslah selagi aku masih bersikap baik.
Seo Joon pergi. Ju Kyung pun mengejar Seo Joon.
Ju Kyung : Hei, Han Seo Joon!
Seo Joon santai, apa? Menjauhlah dariku.
Ju Kyung : Hapus itu. Hapus sekarang!
Soo Ho datang dan melihat Ju Kyung mengejar Seo Joon. Seo Joon lari.
Ju Kyung jalan koridor sambil ngipas-ngipas wajahnya dengan tangannya.
Ju Kyung : Aku membuang banyak energi.
Saat hampir sampai di kelas, tiba-tiba Soo Ho muncul dan menjauhkan kening Ju Kyung darinya pakai telunjuk.
Soo Ho : Kau nyaris menempelkan cap wajahmu di seragamku lagi.
Ju Kyung : Sorry.
Soo Ho : Jangan lengah.
Ju Kyung : Apa?
Soo Ho : Maksudku, jangan sampai teralihkan. Seharusnya kau belajar…
Ju Kyung : Kau mulai lagi. Aku mengingat semuanya.
Ju Kyung mulai nyebutin nama-nama Raja Joseon.
Ju Kyung : Taejo, Jeongjong, Taejong, Sejong, Munjong, Danjong, Sejo, Yejong, Seongjong, Yeonsangun, Jungjong, Injong, Myeongjong, Seonjo.
Di kelas, Tae Hoon dan Soo Ah lagi selfie. Tapi Tae Hoon kecewa dengan hasilnya.
Tae Hoon : Kau tidak melindungi wajahku?
Soo Ah : Jangan terlalu dekat saat kita berswafoto. Tampak jelas saat aku mengeditnya.
Tae Hoon : Aku merasa seperti berkencan dengan dua gadis. Soo Ah di depanku dan Soo Ah di Stargram.
Soo Ah ngambek dan jalan menuju bangkunya.
Soo Ah : Kalau begitu, putuslah dengan gadis di depanmu, dan berkencan lewat DM.
Tae Hoon nyusulin Soo Ah. Dia memegang kedua pipi Soo Ah dan bilang bagaimana dia bisa putus dengan cewek semanis Soo Ah.
Bersambung ke part 4…
