Tentangsinopsis.com – Sinopsis Trolley Episode 8 part 2, Cara pintas untuk menemukan spoilers lengkapnya ada di tulisan yang ini.Baca juga episode sebelumnya disini
Yoon Seo dan Da Som duduk di tepi lapangan. Mereka tengah beristirahat usai olahraga. Yoon Seo sibuk menatap ponselnya. Da Som ingin bertanya tapi gak jadi.
Barulah Yoon Seo menatap Da Som.
Yoon Seo : Ada apa? Jangan setengah-setengah.
Da Som : Andaikan ayahmu berselingkuh, lalu kau mengetahuinya. Apa kau akan memberi tahu ibumu?
Yoon Seo : Ibuku? Mengapa cuma Ibu? Berselingkuh itu artinya mengkhianati kepercayaan seluruh anggota keluarga, bukan cuma Ibu. Jadi, Ibu sudah pasti kuberi tahu, begitu pula semua orang supaya Ayah malu.
Da Som : Memang kau tidak keberatan bila orang lain tahu ayahmu berselingkuh?
Yoon Seo : Apa hubungannya? Bukan aku yang salah. Pokoknya, aku akan berusaha sekuat tenaga untuk menghukumnya di hadapan publik. Apa peduliku jika dia ayahku? Menjijikkan sekali. Perselingkuhan itu menjijikkan.
Da Som pun diam.
Yoon Seo : Mengapa ekspresimu begitu? Ini masalahmu?
Da Som : Ya. Ayahku berselingkuh.
Guru memanggil mereka.
Da Som pergi duluan.
Yoon Seo terdiam.
Joong Do pergi menemui seseorang ditemani Woo Jae. Dia memberikan kartu namanya dan mengenalkan dirinya. Wanita itu juga mengatakan namanya. Namanya Park Yeong Su. Dia pun mengajak Joong Do masuk ke dalam.
Soo Bin baringan di kamarnya, sambil mainin ponsel lamanya.
Lalu dia teringat kata2 Ji Soo.
Ji Soo : Janin sudah gugur, tetapi masih ada di rahim sehingga kau harus dikuretase. Jika merasa demam atau sakit perut setelah mengonsumsi obat, lekaslah kemari.
Tiba2, Soo Bin merasakan nyeri di perutnya.
Dia hanya sendirian.
Yeo Jin mau pulang. Dia pamit pada Yeong Seon. Bersamaan dengan itu, siaran televisi menampilkan wawancara Joong Do soal video asusila Seol yang disebarkan Seung Kyu.
Yeong Seon mengomentari berita itu. Dia bilang, dalam kasus seperti itu biasanya si perempuan juga sama saja.
Yeong Seon : Tadinya aku tak mau bilang ini, tetapi perempuan yang memacari lelaki macam itu pun sama-sama…
Mendengar itu, Yeo Jin pun sewot.
Yeo Jin : Apa katamu? Perempuan itu korban. Jangan asal bicara.
Yeong Seon mengalah.
Yeong Seon : Baiklah. Aku salah bicara. Lekaslah pulang.
Ji Soo ke kamar pasien.
Dan si pasien adalah Soo Bin. Soo Bin nampak tidur, tapi raut wajahnya menggambarkan kalau dia tengah menahan rasa sakit.
Seung Hee mencari-cari ibunya tapi ibunya tak ada dimana pun.
Lalu Seung Hee ke kamar ibunya. Pintu kamar sang ibu sedikit terbuka. Seung Hee terkejut melihat obat2an yang berserakan di lantai di dekat ibunya, sedangkan sang ibu terbaring di kasur tak sadarkan diri.
Seung Hee langsung masuk. Dia cemas, eomma, kau baik-baik saja?
Dan Nyonya Lee bangun.
Seung Hee lega.
Nyonya Lee melihat obat2an itu.
Nyonya Lee : Astaga. Apa ini?
Tapi kemudian Nyonya Lee sadar itu obat apa.
Seung Hee : Ini obat penenang untuk malam, ‘kan? Ibu meminumnya hari ini? Kata dokter hanya untuk dikonsumsi malam.
Nyonya Lee : Hari ini ibu tidak minum.
Dan Nyonya Lee langsung diam karena sadar dia keceplosan.
Seung Hee : “Hari ini”? Berarti sebelumnya sering minum siang hari? Ibu!
Nyonya Lee : Jangan cerewet! Jika kau mencemaskan ibu, lakukanlah sesuatu. Mengapa mendadak sok khawatir usai kabur meninggalkan ibumu yang sakit?
Seung Hee : Ibu.
Nyonya Lee : Berisik. Pergi sana.
Nyonya Lee tidur lagi.
Seung Hee yang kesal balik ke kamarnya.
Lalu dia membaca lagi pesan dari temennya beberapa hari lalu.
Temannya, Ko Seong Chang minta maaf karena kakak iparnya tidak bisa memberi informasi pribadi orang lain.
Seung Hee makin kesal. Dia pun memikirkan cara lain untuk mengusik Hye Joo.
Soo Bin sudah di kamarnya sekarang.
Dia mau minum, tapi airnya habis.
Dibawah, Hye Joo lagi makan sama Yeo Jin. Tiba2, Hye Joo menyudahi makannya. Hye Joo bilang dia gak terlalu lapar. Hye Joo pun beranjak membawa mangkuknya ke dapur tapi dia tersandung dan mangkuknya jatuh ke lantai.
Yeo Jin kaget, Hye Joo, kau tak apa? Tidak terluka?
Hye Joo : Berikan lapnya.
Yeo Jin : Kau bisa terluka. Diam di situ.
Hye Joo : Tidak, biar aku saja. Berikan padaku.
Tapi Hye Joo kemudian nangis.
Yeo Jin tanya ada apa.
Hye Joo pun akhirnya cerita.
Tepat saat itu, Soo Bin keluar dari kamar. Tapi melihat Hye Joo, dia hanya diam di tangga. Dia menahan tangisnya mendengar cerita Hye Joo soal pelecahan yang dilakukan Seung Ho.
Yeo Jin pun bergegas memeluk Hye Joo.
Hye Joo : Aku sama sekali tak menduga dia akan bunuh diri.
Yeo Jin : Tidak apa. Tak perlu dibicarakan lagi. Kau tak perlu bercerita, Hye Joo-ya. Ya Tuhan. Mengapa baru bilang sekarang? Kau pasti menderita memendam semua itu sendirian sampai sekarang. Kau pasti merasa amat tertekan.
Hye Joo dan Yeo Jin bicara di kamar Yeo Jin.
Hye Joo : Pada akhirnya, tidak ada solusi. Joong Do melarangku mengambil tindakan apa pun karena dia yang akan membereskannya. Namun aku merasa meminta maaf kepada ibunya adalah jalan terbaik bagi semua orang.
Yeo Jin : Jangan, Hye Joo-ya. Suamimu tokoh masyarakat. Bila minta maaf, mereka akan memanfaatkan hal itu dan memeras dengan cara lain.
Hye Joo : Tetap saja… ibunya dan temanku kehilangan seorang anak dan kakak. Aku amat tertekan setelah merasakannya sendiri saat kehilangan Ji Hoon.
Yeo Jin : Ya. Aku juga tahu rasanya kehilangan anak. Aku memahaminya. Namun, Hye Joo-ya, jangan minta maaf. Di saat begini, sikap yang paling tepat bukan minta maaf, melainkan ungkapan turut berduka. Tak lebih daripada itu. Itu musibah. Bukan salahmu. Memang berat bagi mereka yang ditinggalkan. Kudengar nenek dari kios minyak itu pun hendak menyusul cucunya karena terkejut soal tersebarnya video sang cucu.
Hye Joo : Dari mana kau dengar itu?
Yeo Jin : Apa?
Hye Joo : Cerita soal nenek itu.
Yeo Jin : Joong Do membahasnya di berita TV tadi siang.
Hye Joo kaget, TV?
Seung Hee membaca berita di internet soal Nyonya Jo yang mencoba bunuh diri setelah video Seol tersebar. Disana juga disebutkan nama reporter yang mewawancarai Joong Do. Dia Park Yeong Su yang sebelumnya didatangi Joong Do dengan Woo Jae.
Seung Hee membaca komentar warganet. Dia terperangah melihat warga net mendukung Joong Do.
Lalu dia menemukan komentar tentang alamat restoran ibu Seung Kyu.
Di kamarnya, Hye Joo membaca komentar buruk netizen terhadap ibu Seung Kyu imbas wawancara Joong Do tadi televisi. Tapi Hye Joo juga menemukan satu komentar yang menyudutkan Seol. Di komentar itu tertulis, bahwa cucu Nyonya Jo juga mencurigakan. Hye Joo menghela nafas.
Tak lama, Joong Do pulang. Hye Joo pun diam menatap Joong Do.
Joong Do : Mengapa kau belum tidur padahal sudah larut malam?
Hye Joo diam saja sambil terus menatap Joong Do.
Joong Do : Mengapa diam saja? Aku jadi takut. Apa aku buat salah?
Hye Joo : Yeobo.
Joong Do : Ya?
Hye Joo : Kau muncul di TV tadi siang, ‘kan?
Joong Do : Ya, kau lihat?
Hye Joo : Ya. Bisa tolong jangan bahas cerita Bu Jo di TV?
Joong Do : Apa maksudmu?
Hye Joo pun menunjukan komentar2 pedas netizen untuk ibu Seung Kyu.
Hye Joo : Lihat ini. Komentarnya berisi makian ke ibu mahasiswa kedokteran itu.
Joong Do : Lalu, mengapa?
Hye Joo : Dia mendapat banyak kritikan keras akibat pemberitaan tentang percobaan bunuh dirinya, dan kini dia dikritik lagi karena kau membahas Bu Jo di TV. Mahasiswa kedokteran itu memang salah besar, tetapi ibunya mencoba bunuh diri karena tertekan anaknya dikecam. Aku jadi sangat cemas melihat dia dibanjiri kritikan lagi, Sayang. Itu demi kebaikan Bu Jo dan cucunya. Orang yang menghina Bu Jo dan cucunya pun ada. Cucunya disebut pemeras lelaki, dan dia bersandiwara demi kompensasi. Jika Bu Jo tahu, dia pasti…
Joong Do : Kau tak perlu cemas. Dia sudah tahu.
Hye Joo : Tahu dari mana?
Joong do : Aku sudah menemui Bu Jo untuk minta izin mengekspos kisahnya, dan menjelaskan apa yang akan terjadi.
Flashback…
Joong Do datang menemui Nyonya Jo setelah Hye Joo.
Nyonya Jo : Manfaatkanlah aku sesuka hatimu. Aku tak masalah dihina selama bisa memberi tahu dunia bahwa Seol tidak bersalah.
Flashback end…
Joong Do : Tetap saja aku selalu waswas kepada orang tua mahasiswa kedokteran itu tiap kali berita cucu Bu Jo diekspos. Mengapa kau berempati kepada pelaku?
Diluar, Soo Bin dan Yoon Seo mendengar pertengkaran mereka.
Soo Bin menatap Yoon Seo.
Yoon Seo menatap kesal Soo Bin, lalu beranjak masuk ke kamarnya.
Hye Joo : Aku tak berempati!
Joong Do : Lantas apa kalau bukan berempati?
Hye Joo : Bukan begitu. Aku hanya…
Hye Joo akhirnya mengakui kalau benar dia berempati.
Hye Joo : Namun, kepada ibunya, bukan pelaku. Mahasiswa kedokteran itu memang pelaku tindak kejahatan, tetapi keluarganya? Keluarga yang ditinggalkan akan terus merasa tersiksa. Jika ada yang bunuh diri lagi, bagaimana nasib yang ditinggalkan?
Joong Do : Hye Joo-ya?
Hye Joo : Aku sangat waswas dan takut tragedi lain mungkin akan terjadi lagi. Oleh karena itu, kuharap kau berhenti menggunakan media membesarkan perkara ini. Yeobo, hentikan. Tolong hentikan. Aku mohon.
Joong Do : Maaf. Perkara ini akan jadi makin besar sampai diketahui seluruh rakyat. Aku akan mengamendemen hukum pidana yang membuat penyidikan tetap berlanjut meski pelaku kekerasan seksual meninggal.
Maka itu, kritikan keras harus makin banyak sebab itu dukungan rakyat yang dapat meloloskan amendemen ini. Aku berusaha mencegah penderitaan korban akibat tindak bunuh diri pelaku. Bukankah itu pula yang kau harapkan? Andai hukum itu ada sejak dahulu, kau maupun keluarga itu tak perlu menderita selama 20 tahun. Jadi, mohon dukung rencanaku. Dukunganmu, Istriku yang kucintai, adalah yang paling kuinginkan.
Joong Do mau memeluk Hye Joo.
Tapi Hye Joo menghindar.
Joong Do : Kau tidurlah dulu. Kita bicara lagi nanti. Tidak ada pilihan lain selain mengorbankan hal kecil demi sesuatu yang lebih besar.
Joong Do pun pergi.
Paginya, Soo Bin berlari mengejar Hye Joo yang mau pergi.
Hye Joo : Kau sudah bangun?
Soo Bin : Kau baik-baik saja?
Hye Joo : Ya. Makanlah dahulu. Kau tak makan malam kemarin.
Soo Bin : Kau tak perlu menyiapkan makan untukku lagi.
Hye Joo : Baiklah. Namun, hari ini Kak Yeo Jin yang memasak. Ucapkan terima kasih kepadanya.
Soo Bin : Baik.
Hye Joo : Aku pamit, ya.
Hye Joo pergi, tapi Soo Bin memanggil lagi.
Hye Joo tanya ada apa.
Soo Bin : Tidak jadi.
Hye Joo : Lekas makan sana.
Hye Joo beranjak pergi.
Diluar, dia papasan sama mobil van. Supir mobil van turun dan menaruh paket di kotak surat pagar Hye Joo.
Yeo Jin di restoran, teringat saat dia menjaga Soo Bin di RS.
Dia juga ingat kata2 Soo Bin yang melarangnya memberitahu Hye Joo.
Yeo Jin pun jadi bingung.
Soo Bin melihat lauk di meja makan. Salah satu menunya, ada sup rumput laut.
Dia pun tak makan dan pergi meninggalkan kediaman Hye Joo.
Begitu dia pergi, seseorang mengambil paket Hye Joo.
Hye Joo di toko, berbicara dengan seseorang di telepon.
Hye Joo : Hari ini? Bukan besok? Kalau begitu, bisa datang sekitar pukul 15.00? Aku masih membereskannya. Baik.
Lalu dia menerima kiriman pesan kalau paketnya dari percetakan foto sudah diantar.
Hye Joo pun bergegas pulang.
Hye Joo membuka paketnya. Isinya foto2 buku yang akan dikonservasinya, yang di fotonya kemarin.
Di sana, juga ada banyak foto2 Ji Hoon.
Hye Joo pun meraih ponselnya. Dia mengambil kontak nenek kandung Ji Hoon.
Hye Joo : Aku lupa mengirimkan fotonya kepada mereka.
Hye Joo pun masuk ke dalam.
Dia melewati kamar Soo Bin.
Hye Joo : Soo Bin-ah, aku pulang sebentar.
Tapi tak ada respon. Hye Joo pikir Soo Bin tidur.
Hye Joo pun masuk ke kamarnya. Dia mencari2 amplop, tapi tak jumpa.
Hye Joo heran, seingatku aku sudah beli amplop besar.
Lalu Hye Joo ingat kata2 Joong Do, kalau di laci kerja Joong Do ada amplop besar.
Hye Joo pun ke ruang kerja Joong Do. Dia membuka laci Joong Do satu per satu untuk mencari amplop, tapi tak jumpa.
Tinggal satu laci lagi. Dia membuka laci terakhir dan menemukan amplop besar. Setelah mendapatkan amplop, dia menutup lagi laci Joong Do tapi sesuatu menarik perhatiannya. Hye Joo membuka lagi laci Joong Do.
Ada benda berwarna pink dibalik tumpukan buku. Hye Joo menarik benda itu. Ternyata sebuah ponsel. Hye Joo ingat itu ponsel Ji Hoon.
Joong Di di ruangannya bersama Woo Jae.
Joong Do bilang, Ji Hoon meninggal karena Soo Bin.
Hye Joo menyalakan ponsel Ji Hoon.
Seketika dia syok mengetahui itu beneran ponsel Ji Hoon.
Saking syoknya, ponsel Ji Hoon sampai jatuh ke lantai.
Ponsel Ji Hoon yang sudah menyala, menampilkan pesan2 Ji Hoon ke Soo Bin.
Ji Hoon : Jangan coba-coba minta putus. Kau mau mati?
Hye Joo ingat kata2 Joong Do soal polisi yang gak bisa nemuin ponsel Ji Hoon.
Kita diperlihatkan flashback saat Ji Hoon mengirim pesan ke seseorang, kalau akan bunuh diri.
Bersambung….