Tentangsinopsis.com – Sinopsis Trolley Episode 12 part 2, Cara pintas untuk menemukan spoilers lengkapnya ada di tulisan yang ini.Baca juga episode sebelumnya disini
Seung Hee lagi mengurus ibunya.
Sedangkan Ki Young duduk di depan mereka. Ki Young terlihat resah.
Seung Hee : Tidak dihabiskan?
Nyonya Lee : Tidak. Astaga.
Seung Hee pun membereskan sisa-sisa sarapan ibunya.
Begitu Seung Hee pergi, Ki Young mendekati Nyonya Lee. Dia mengajak Nyonya Lee bicara. Nyonya Lee yang tahu Ki Young mau membahas apa, menghindar. Dia pura2 kepalanya sakit dan langsung berbaring. Ki Young jadi tak bisa ngomong.
Di koridor RS, Seung Hee melihat berita Joong Do yang akan mengesahkan RUU Namgoong Seol.
Seung Hee pun terdiam.
Joong Do dan Woo Jae di perjalanan.
Woo Jae memberitahu agenda Joong Do hari itu.
Woo Jae : Hari ini ada tujuh wawancara terkait UU Namgoong Sol dari pukul 13.00. Sedangkan besok ada lima.
Tapi Joong Do diam saja. Sorot matanya nampak sedih.
Woo Jae melihat Joong Do tak pakai pin.
Woo Jae : Kau tak pakai bros.
Joong Do : Benar. Aku tak sadar.
Woo Jae : Kau memang mengalami banyak insiden sejak kemarin.
Hye Joo baru bangun. Dia turun dari tempat tidur dan menginjak pin Joong Do. Sontak lah Hye Joo langsung ingat malam itu, ketika ia ingat rendaman iganya, di malam Yoon Seo hilang dan Ji Hoon ditemukan tak bernyawa. Saat itu, Hye Joo turun dari tempat tidur buru2 dan menginjak pin Joong Do.
Hye Joo menaruh pin di atas meja. Dia melangkah ke kamar mandi, tapi kemudian, langkahnya terhenti. Dia pun menatap pin Joong Do lagi dan memikirkan kata-kata Nyonya Jo.soal kapan Joong Do datang melayat Seol.
Nyonya Jo : Dia pasti terburu-buru. Begitu pula dengan orang yang sibuk seperti Pak Nam, yang hadir melayat sebelum matahari terbenam.
Hye Joo : Setahuku dia datang tengah malam.
Maka Hye Joo datang ke kios Nyonya Jo untuk memastikan. Nyonya Jo bilang mana mungkin aku dia orang yang memakai bros emas anggota parlemen?
Kita diperlihatkan flashback…saat Joong Do datang ke pemakaman mertua Pak Bae.
Setelah itu, Joong Do mampir sebentar untuk melayat Seol.
Nyonya Jo awalnya tak tahu siapa Joong Do. Tapi dia melihat pin Joong Do ketika Joong Do lagi mengisi buku tamu.
Flashback end…
Hye Joo terkejut dan teringat saat Joong Do pamit tengah malam padanya untuk melayat.
Hye Joo : Apa tidak terlalu malam?
Joong Do : Besok agendaku padat. Lebih baik sekarang.
Flashback end…
Joong Do dan Woo Jae ada di makam Ji Hoon.
Joong Do berkaca-kaca menatap lemari abu Ji Hoon.
Woo Jae yang berdiri di belakang Joong Do, coba menenangkan Joong Do.
Woo Jae : Meski banyak risiko, tampaknya semua tetap berjalan sesuai rencanamu.
Mereka pun ingat apa yang terjadi sebenarnya.
Flashback…
Joong Do mengantarkan Ketum Woo ke mobil.
Setelah Ketum Woo pergi, Joong Do pun beranjak ke mobilnya namun dia meraih ponselnya. Ternyata dia dihubungi oleh Anggota Dewan Kang.
Joong Do : Ada apa menelepon pagi-pagi?
Anggota Dewan Kang pun mendengarkan rekaman pengakuan dokter soal Soo Bin.
Dokter : Saat Nona Kim Soo Bin bertanya mengenai aborsi, di rekam medis kucatat sebagai kehamilan akibat kekerasan seksual.
Joong Do terkejut mendengarnya.
Anggota Dewan Kang : Dia juga mengaku kalau pelakunya adalah pacarnya. Benar, ‘kan? Kebetulan sekali aku sudah merencanakan konferensi pers pukul 11.00 hari ini. Aku bisa melimpahkan jadwal konferensi pers itu kepadamu asal kau mau beri tahu pers bahwa skandal investasi spekulatif yang kau kemukakan sebelumnya itu adalah kekeliruan. Bagaimana? Jika tak mau, biar aku saja yang maju di konferensi pers untuk membahas kisah putramu.
Joong Do tak mau itu terjadi, langsung kembali ke kantornya. Tapi seseorang menghubunginya. Dia menjawab, namun dia berhenti melangkah ketika melihat Soo Bin di depannya sambil memegang telepon. Yang menelpon ternyata Soo Bin.
Mereka bicara di mobil. Joong Do mendengarkan rekaman itu ke Soo Bin.
Dokter : Di rekam medis kucatat sebagai kehamilan akibat kekerasan seksual.
Dia juga mendengarkan rekaman kata2 Anggota Dewan Kang.
Anggota Dewan Kang : Dia juga mengaku kalau pelakunya adalah pacarnya
Soo Bin membantah, aku mengaku begitu saat konsultasi karena konon aborsi hanya diperkenankan bagi korban kekerasan seksual. Aku tak tahu aturannya berubah. Pokoknya, aku tak hamil karena itu.
Joong Do : Lantas siapa ayahnya? Kalau bukan akibat pelecehan seksual, apa benar ayahnya Ji Hoon?
Soo Bin : Bukan. Namun, mantan pacarku. Intinya, rekam medis dokter itu salah. Kehamilanku tidak ada hubungannya dengan Ji Hoon.
Joong Do yang udah tahu itu, malah menyuruh Soo Bin ngaku sebagai korban pemerkosaan Ji Hoon.
Soo Bin kaget, kau ingin aku menemui pers dan mengaku sebagai korban pemerkosaan Ji Hoon?
Joong Do : Katamu kau butuh rumah. Biar aku yang urus sisanya.
Soo Bin : Istrimu pasti sakit hati.
Joong Do : Kau tidak ada hubungan lagi dengannya. Dia bersikap baik kepadamu karena dia percaya kau mengandung anak Ji Hoon.
Soo Bin : Baiklah. Kapan uangnya siap?
Setelah itu, Joong Do langsung menggelar konferensi pers.
Joong Do : Saya ingin meminta maaf kepada korban dan seluruh rakyat Republik Korea. Saya pun ingin menyampaikan bahwa skandal investasi spekulatif di Youngsan, Chungcheong Utara, yang dilakukan Pak Kang Soon Hong dari Partai Abdi Negara akan saya bongkar sampai ke akarnya dalam waktu dekat. Aku berjanji kepada seluruh rakyat Republik Korea.
Anggota Dewan Kang yang menonton itu, marah.
Anggota Dewan Kang : Apa… Sialan.
Hyung Tae : Mengapa jadi begini?
Flashback end…
Joong Do : Aku pasti akan merasa bersalah kepada istriku dan Ji-hoon sampai mati. Namun, demi dunia ini dan kebaikan banyak orang aku tak punya pilihan lain.
Woo Jae pun ingat saat mendatangi Soo Bin.
Flashback..
Ternyata Woo Jae lah yang datang ke rumah baru Soo Bin.
Woo Jae : Dengarkan baik-baik. Sekali lagi kau ingkar janji, rumah ini dan segalanya akan lenyap. Paham?
Soo Bin takut, baik.
Flashback end…
Woo Jae : Kim Soo Bin tak akan bertindak di luar perhitungan kita. Namun, andai istrimu tahu…
Joong Do : Itu tak akan terjadi.
Hye Joo sendiri mendatangi Pak Bae. Pak Bae menemui Hye Joo bersama istrinya.
Pak Bae : Pak Nam? Seingatku dia datang begitu rumah duka dibuka. Benar, ‘kan, Sayang?
Nyonya Bae : Benar. Dia datang menjelang malam, tetapi langsung pergi, tak sempat makan, karena punya janji.
Terdengar narasi Joong Do, kalau Hye Joo tidak akan pernah meragukannya.
Kembali ke Joong Do. Joong Do memperingatkan Woo Jae untuk bersiap.
Joong Do : Kasus Jin Seung Ho akan tersebar hari ini atau besok. Bersiaplah. Pihak Jin Seung Hee pasti tak akan tinggal diam bila kita melakukan jumpa pers. Berbeda dengan kasus tanah Youngsan, mereka akan merasa UU Namgoong Seol adalah serangan pada Jin Seung Ho.
Woo Jae : Baik.
Joong Do : Lagi pula, faktanya tak bisa diungkap dengan cara apa pun. Namun pihak yang berhasil meraih simpati publik akan menjadi faktanya.
Hye Joo di depan toko Pak Bae. Dia ingat saat tadi datang ke kios Nyonya Jo.
Nyonya Jo nunjukin buku tamu.
Nyonya Jo : Ini, Bu. Seingatku Pak Nam pelayat pertama setelah kau pergi. Namanya ada di urutan paling awal.
Hye Joo memikirkan saat Joong Do pamit padanya untuk melayar.
Joong Do : Aku harus melayat.
Hye Joo : Siapa?
Joong Do : Ibu mertua ketua Asosiasi Kesejahteraan Pertokoan Taeyang.
Hye Joo : Apa tak terlalu malam?
Joong Do : Besok agendaku padat. Lebih baik sekarang.
Usai dari melayat mertua Pak Bae, Joong do mampir ke rumah duka Seol.
Saat menulis namanya di buku tamu, Nyonya Jo melihat pin Joong Do.
Nyonya Jo : Dia memakai bros hari itu. Jelas-jelas aku melihatnya. Saat dia masuk ke ruangan rumah duka Seol, aku mengenali siapa dirinya dari bros itu. Aku mungkin bisa lupa soal yang lain, tetapi masalah mengenali Pak Nam dari bros, tidak akan kulupakan sampai mati.
Lalu Hye Joo ingat kata2 Soo Bin kepadanya.
Soo Bin mau pergi tapi dia balik lagi menghampiri Hye Joo.
Soo Bin : Di malam kematian Ji Hoon, suamimu yang terakhir bertemu dengannya.
Hye Joo kaget.
Kita diperlihatkan flashback saat Joong Do dan Ji Hoon bertengkar di mobil malam itu.
Ji Hoon : Aku bersumpah akan membuat ayah berhenti berpolitik.
Setelah mengatakan itu, Ji Hoon bunuh diri.
Flashback end…
Hye Joo ingat kata2 Joong Do saat ditanya polisi.
Polisi : Lantas, apa bapak pernah bertemu putramu?
Joong Do : Tidak.
Hye Joo membeku.
Bersambung…..