Tentangsinopsis.com – Sinopsis The Worst of Evil Episode 3 Part 1 , Baca episdode lainnya ada di tulisan yang ini. Episode dan Part SEBELUMNYA ADA DISINI.
Episode kali ini diawali dengan masa SMA Jung Ki Cheol dan Yoo Eui Jeong.
Ki Cheol terus menatap Eui Jeong saat mereka tengah paduan suara di gereja.
Eui Jeong duduk sendirian halaman sekolah, sambil mendengarkan musik lewat headphone nya.
Lalu Ki Cheol datang dan duduk di sebelah Eui Jeong. Eui Jeong melepas headphone nya dan melihat tiket film yang diberikan Ki Cheol.
Eui Jeong : Apa ini?
Ki Cheol : Kau bebas akhir pekan ini? Ayo menonton film.
Eui Jeong pun bilang, dia juga punya sesuatu untuk Ki Cheol.
Eui Jeong memberi Ki Cheol kalung salib. Dia bilang, membeli itu karena bagus.
Teman mereka datang membawa kamera. Dia ingin memotret. Eui Jeong bilang tak usah. Ki Cheol bilang tak apa sesekali. Tapi Ki Cheol minta dipotret sekali lagi. Eui Jeong pun langsung menatap Ki Cheol. Ki Cheol bilang, agar masing2 punya.
“Astaga Jung Ki Cheol. Kau bahkan tak menutupinya.” ucap teman mereka.
Tapi Ki Cheol bilang tunggu sebentar. Ki Cheol mau memakai kalung salib dari Eui Jeong. Eui Jeong pun membantu Ki Cheol memakai kalung.
Ki Cheol tersenyum menatap Eui Jeong, gomawo.
Teman mereka mulai memotret dan Ki Cheol bergegas memegang tangan Eui Jeong.
Eui Jeong kaget dan langsung menatap Ki Cheol saat tangannya dipegang. Ki Cheol juga menatap Eui Jeong sembari tersenyum. Mereka lantas difoto lagi. Kali ini, dengan jarak yang sedikit dekat. Eui Jeong malu2.
Eui Jeong menjenguk ibunya. Nyonya Hwang Jin Sook bilang, sudah lama dia tak melihat Jun Mo. Eui Jeong beralasan, Jun Mo sedang sibuk. Eui Jeong lalu tanya, apa sang ibu merindukan Jun Mo.
Nyonya Hwang : Tentu saja. Hanya dia menantuku.
Eui Jeong : Akan kusuruh mampir.
Nyonya Hwang : Suruh dia tampil di acara TV seperti detektif lainnya. Aku mau membanggakan menantuku seperti wanita lain di sini.
Eui Jeong lalu tanya, apa sang ibu ingat anak bernama Jung Ki Cheol dari paduan suara gerejanya.
Nyonya Hwang : Tentu saja. Kudengar kini dia gangster.
Eui Jeong : Ibu juga tahu itu?
Nyonya Hwang : Jika tinggal di satu tempat selama 20 tahun, pasti dengar berbagai hal.
Eui Jeong : Aku tak percaya dia menjadi begitu.
Eui Jeong ingat masa lalu, saat dia melihat polisi menangkap ibu Ki Cheol. Ibu Ki Cheol keluar dari rumah dengan tangan terborgol penuh darah. Tak lama setelah ibu Ki Cheol dibawa polisi, Ki Cheol dan adiknya ikut ke mobil polisi.
Eui Jeong terpaku menatap Ki Cheol.
Begitu pun Ki Cheol yang berada di mobil polisi.
Flashback end…
Di ruang kerjanya, Ki Cheol melamun. Tak lama kemudian, dia memegang kalungnya. Diluar, Jun Mo yang tengah menaruh berkas ke dalam rak, memperhatikan Ki Cheol.
Seseorang menerima fax resume Seung Ho.
Dibawah resume, ada tulisan yang menyuruhnya memeriksa riwayat kriminal ayah Seung Ho.
Tak lama, fax tentang Eui Jeong juga masuk. Disana tertulis, Eui Jeong menikah dengan polisi. Lalu dia diminta mencari tahu tentang suami Eui Jeong.
Yong Dae tertidur di mobil. Sementara Jun Mo di telepon umun, lagi bicara dengan Eui Jeong.
Jun Mo : Kubilang kita bertemu karena penangkapan ayahku, dan mereka tak bertanya lagi. Namun, aku tak yakin apa mereka percaya atau tidak.
Jun Mo lalu tanya, apa Eui Jeong dan Ki Cheol sangat dekat.
Eui Jeong sendiri ada di kantor rahasia Jun Mo, Do Hyung dan Jaksa Cho. Eui Jeong bilang pada Jun Mo, dia dekat dengan Ki Cheol saat di SMA dan belum pernah bertemu Ki Cheol lagi sejak itu.
Eui Jeong : Kenapa?
Jun Mo : Bukan apa-apa. Nanti kutelepon lagi. Jangan cemas.
Jaksa Cho minta maaf karena tidak memberitahu Eui Jeong. Dia bilang, itu untuk alasan keamanan. Eui Jeong pun menatap Do Hyung. Dia mengaku kecewa karena Do Hyung menempatkan Jun Mo di operasi berbahaya seperti itu.
Do Hyung minta maaf. Dia bilang, operasi ini hanya bisa dilakukan Jun Mo.
Eui Jeong : Sunbae!
Eui Jeong lalu menatap foto2 Geng Gangnam di papan investigasi. Dia lantas memberitahu mereka kalau Ki Cheol mendapati dia dan Jun Mo saling kenal dan Ki Cheol tahu dia polisi.
Eui Jeong : Kau sungguh akan membiarkan Jun Mo di sana?
Do Hyung : Untuk saat ini, kita harus tunggu langkah Jung Ki Cheol berikutnya. Aku akan mengawasinya. Jangan cemas.
Eui Jeong : Sunbaenim!
Do Hyung : Kau lebih kenal Jun Mo daripada aku. Begitu memulai sesuatu, dia tak pernah berhenti.
Eui Jeong kembali menatap foto2 di papan investigasi.
Jaksa Cho : Inspektur Yoo. Kau mau Detektif Park menutup kasus dengan cepat dan bisa pulang, bukan? Maka untuk itu, kami ingin dukungan penuhmu. Aku akan sangat menghargainya.
Eui Jeong bingung harus bagaimana.
Pria tua yang mendapat fax dan tugas mencari tahu soal ayah Seung Ho dan suami Eui Jeong, menemui Kepala Lee. Kepala Lee memberikan dokumen pada pria itu. Sebagai imbalan, pria itu memberikan kotak kue pada Kepala Lee. Dia bilang, itu donat amerika dan menyuruh Kepala Lee membagikan donat itu pada petugas yang lain.
Kepala Lee memeriksa kotak itu dan menemukan amplop yang sudah pasti isinya uang. Dia pun bergegas menyimpan uang itu ke balik jasnya.
Kepala Lee : Terima kasih donatnya.
Pria itu lantas pergi.
Ki Cheol dan seluruh anak buahnya tengah di loker.
Pria tua itu datang dan lewat di belakang mereka, lalu pergi. Ki Cheol mengikuti pria tua itu.
Pria tua itu lalu memberi Ki Cheol info soal ayah Seung Ho.
“Ayah Kwon Seung Ho, Kwon Jang Seok, dihukum empat kali karena melanggar UU Kendali Narkotika. Soal sekolahnya dulu, aku akan periksa ke Wonju.”
Dia juga memberikan info tentang Eui Jeong.
“Ayah Yoo Eui Jeong mantan komisaris Kepolisian Metro Seoul, Yu Duk Hoon, yang pensiun tahun lalu. Ibunya sedang perawatan kanker di RS Severance Yeongdong. Dia di Divisi Keamanan dan suaminya detektif di Kantor Polisi Eumseong.”
Terakhir, dia memberi Ki Cheol info soal Jun Mo.
“Ini fotonya.”
Setelah itu, Ki Cheol memanggil Jun Mo.
Ki Cheol : Saat kau bertemu Eui Jeong dia cerita soal suaminya?
Jun Mo : Tidak.
Ki Cheol membaca data2 Jun Mo.
Ki Cheol : Kantor Polisi Eumseong, Divisi Urusan Pidana. Petugas Polisi Senior Park Jun Mo”.
Sontak lah Jun Mo langsung tegang. Dia menatap semua anak buah Ki Cheol di belakangnya. Jun Mo lantas mempersiapkan sebuah kunci di tangannya untuk melindungi dirinya kalau2 identitas aslinya kebongkar.
Ki Cheol lantas menunjukkan data2 Jun Mo, lengkap dengan fotonya Jun Mo.
Namun, fotonya bukan foto Jun Mo tapi fotonya Do Hyung.
Ki Cheol : Pernah lihat dia?
Jun Mo : Belum.
Ki Cheol : Perhatikan baik-baik. Kau pernah lihat dia?
Jun Mo : Belum pernah.
Ki Cheol : Siapa lebih tampan? Aku atau dia?
Jun Mo menahan rasa kesalnya. Kau, Bos.
Ki Cheol : Mandilah.
Jun Mo beranjak tapi Ki Cheol memanggilnya lagi.
Ki Cheol : Apa Eui Jeong berasal dari Wonju?
Jun Mo : Setahuku dia pindah ke Wonju karena pekerjaan ayahnya. Lalu dia pindah kembali ke Seoul saat SMP.
Ki Cheol pun mengizinkan Jun Mo pergi.
Jaksa Cho menyumpal mulut Kepala Lee dengan donat. Dia marah.
Jaksa Cho : Kau tak tahu intranet polisi menyimpan riwayat pencarian saat kau masuk?
Kepala Lee : Aku tahu.
Jaksa Cho : Lalu kenapa kau begitu ceroboh dan menjual info ke detektif swasta?
Kepala Lee : Maaf, Pak.
Jaksa Cho : Aku tahu anakmu belum menikah. Kau mau jadi berita utama?
Kepala Lee : Tidak, Pak.
Jaksa Cho lalu menyita uang Kepala Lee yang diberikan pria tadi.
Jaksa Cho : Mulai hari ini, kau akan menurutiku. Jika kau menuruti semua kataku, akan kuabaikan. Namun, jika salah sedikit saja, kau akan langsung dipenjara.
Kepala Lee mengerti dan beranjak pergi.
Begitu Kepala Lee beranjak, Jaksa Cho turun dari mobilnya. Do Hyung yang menunggu diluar, beranjak mendekati Jaksa Cho.
Jaksa Cho : Dia menyebut dirinya kepala polisi.
Jaksa Cho lantas bilang jika Do Hyung tak siap sebelumnya, mereka bisa kena masalah.
Do Hyung : Melihat bagaimana dia mengelabui preman Busan di kelab rock dan memeriksa latar belakang setelah bertemu Inspektur Yoo, Jung Ki Cheol tampaknya lebih cerdik dan cermat dari dugaanku.
Do Hyung, Jaksa Cho dan Jun Mo kembali rapat.
Jun Mo mulai semangat, mari kita cari tahu siapa lebih cerdik.
Jaksa Cho : Caranya?
Jun Mo :Ayo kita maksimalkan.
Jaksa Cho : Ya, caranya?
Malamnya, Jun Mo berkendara bersama Yong Dae.
Yong Dae : Omong-omong, kau ke mana di siang hari dan bukannya tidur?
Jun Mo : Aku naik metro dan tidur di kursinya. Membantuku tidur lebih lama.
Jung Dae : Hei, jangan begitu. Aku jadi merasa tak enak.
Jun Mo : Bukan begitu. Setiap orang punya preferensi.
Jung Dae : Kedengarannya cukup keren.
Jun Mo : Kenapa kau mulai bekerja di sini?
Mereka berhenti di lampu merah.
Jung Dae : Karena aku ingin kehidupan yang keren. Dunia akan berakhir pada tahun 1999. Nostradamus yang bilang. Apa itu namanya? Aku akan hidup keren selama empat tahun, lalu melihat dunia berakhir.
Sebuah mobil van berhenti di samping mobil mereka.
Jun Mo pun heran sendiri melihat orang2 di mobil itu.
Yong Dae menatap Jun Mo yang diam saja.
Yong Dae : Kenapa? Aku terlalu Gen X?
Jun Mo : Kenapa seisi mobil itu bermasker? Mereka sangat mencurigakan.
Yong Dae : Mereka sedang apa? Kenapa bermasker?
Lampu hijau menyala. Jun Mo mau gerak, tapi mobil van itu tiba2 dengan seenaknya motong jalan dan pergi. Jun Mo pun jadi kesal dan bergegas mengikuti mobil van itu.
Ternyata mobil van itu berhenti di depan kelab Ki Cheol.
Mereka semua membawa senjata masuk ke dalam.
Ki Cheol masih di ruangannya. Lampu tiba2 padam. Ki Cheol mendengar orang2 berteriak marah menyuruhnya keluar. Ki Cheol pun bergegas keluar.
Jun Mo dan Yong Dae tiba di depan kelab.
Jun Mo melihat lampunya padam.
Jun Mo : Lampunya mati. Siapa para bajingan itu? Bos di dalam.
Ki Cheol mendengus kesal melihat orang2 datang menyerangnya.
Tepat saat itu, Jun Mo dan Yong Dae datang.
Jun Mo : Bos, kita diserang.
Jun Mo lalu menyuruh Yong Dae membawa Ki Cheol.
Orang2 itu masuk ke ruangan Ki Cheol.
Jun Mo mengaku dirinya adalah Ki Cheol dan baku hantam melawan mereka.
Ki Cheol mengambil pistolnya.
Jun Mo sendirian melawan mereka.
Ki Cheol datang dan langsung menembakkan pistolnya ke semua arah.
Orang2 itu bergegas lari. Jun Mo mengambil senter yang jatuh di lantai dan menyinari segala arah.
Ki Cheol mendekat.
Jun Mo : Kurasa mereka semua lari.
Ki Cheol mengambil senter di tangan Jun Mo dan menyinari semua arah.
Mereka semua sudah pergi.
Lalu dia menyinari wajah Jun Mo.
Jun Mo terluka.
Ki Cheol : Kau tak apa-apa?
Jun Mo : Ya.
Sekarang, anak buah Ki Cheol menunggu di depan Klinik Seongmo.
Di dalam, Jun Mo tengah diobati.
Ki Cheol, Hee Seong dan Jung Bae menunggu Jun Mo.
Ki Cheol : Sakit?
Jun Mo : Tak apa-apa. Hanya tergores.
Hee Seong mendekati Ki Cheol.
Hee Seong : Mau kita apakan si bajingan Song Dong Hyuk itu? Jika kita diam saja, nanti dianggap pengecut. Mungkin kita harus ke Busan dan membantai mereka semua.
Ki Cheol : Akan kuurus.
Dokter berpesan pada Jun Mo, agar lukanya tetap kering dan jahitan akan dibuka seminggu lagi.
Jung Bae menyuruh dokter keluar. Dokter keluar. Jun Mo pun berdiri.
Jong Ryul memuji Jun Mo.
Jong Ryul : Kerja bagus.
Jun Mo : Aku hanya melakukan yang seharusnya.
Jung Bae minta maaf pada Ki Cheol. Lalu dia bilang, Jong Ryul akan bersiaga di sebelah kamar Ki Cheol mulai besok. Tapi Ki Cheol maunya Jun Mo. Ki Cheol ingat saat tadi Jun Mo mengaku sebagai dirinya di hadapan pelaku penyerangan yang mencari dirinya.
Jung Bae berbisik pada Jun Mo.
Jung Bae : Bos, Seung Ho baru saja bergabung. Kau tak pikir semua anak buah kita akan menyadarinya? Juga, jangan buat orang yang bersama polisi di dekatmu.
Ki Cheol : Di mana kau atau anggota lainnya saat semua ini terjadi?
Jung Bae pun diam.
Jung Bae memukul perut Yong Dae. Lalu dia menyuruh Yong Dae membelikan ponsel untuk Jun Mo dan memberikan uang. Hee Seong juga memberikan uang untuk membelikan jas baru buat Jun Mo. Semua anggota beranjak keluar.
Ki Cheol berdiri diluar bersama anak buahnya.
Di dalam, Jun Mo terus menatap Ki Cheol.
Jun Mo lantas menghubungi Do Hyung dari telepon umum. Dia bilang, rencana mereka berhasil.
Jun Mo : Ya. Mulai sekarang, aku jadi pengawal pribadinya.
Do Hyung : Bagus.
Jun Mo : Omong-omong, kurasa lebih baik jangan beri tahu anggota lain bahwa Jung Ki Cheol punya pistol.
Do Hyung : Baik. Terima kasih atas kerja kerasmu.
Do Hyung lantas masuk ke sebuah ruangan. Di sana, para penyerang Ki Cheol tadi sudah berkumpul. Rupanya, itu rencana Jun Mo dan Do Hyung. Para penyerang tadi adalah polisi.
Do Hyung : Kerja bagus. Duduklah. Awal yang mulus. Kau berhenti di samping mobil mereka tepat waktu.
Polisi 1 : Omong-omong, pria itu cukup hebat. Sikapnya seolah akan memukul, tetapi lalu memukul dinding atau lantai. Hanya menyerempet pahaku. Menakjubkan. Apa pekerjaannya?
Do Hyung : Hanya preman. Informan.
Besoknya, anak buah Ki Cheol lagi membereskan kekacauan yang terjadi tadi malam. Jun Mo berjalan bersama Jung Bae, sambil menenteng dua tas besar, menuju sebuah ruangan.
Jung Bae : Ranjang di atas sofa punyamu. Paham?
Jun Mo : Ya, Pak.
Jung Bae : Kami mengunci kantor dengan kode.
Jun Mo melihat kodenya.
Jun Mo : Satu, dua, nol, enam.
Jung Bae : Ya, ini ulang tahunku.
Jun Mo lalu tanya kode ruangan lainnya.
Jun Mo : Kau banyak tanya. Kau hanya perlu tahu yang ini.
Jung Bae beranjak pergi.
Jun Mo masuk ke kamarnya dan menelpon seseorang.
Jun Mo : Hei, ini Seung Ho. Apa kabar? Ya, aku baik-baik saja. Aku mendapat ponsel. Meskipun mereka memeriksa riwayat panggilan di ponsel ini, mereka akan lewatkan untuk panggilan dengan “Eui Jeong”. Hubungi nomor ini mulai sekarang.
Sekarang, Ki Cheol lagi bicara dengan Jun Mo di ruangannya.
Ki Cheol : Kau bilang ayahmu sering memukulimu.
Jun Mo : Ya, Bos.
Ki Cheol : Dia pencandu sabu-sabu?
Jun Mo : Ya, Bos.
Ki Cheol : Pasti sulit bagi ibumu.
Jun Mo : Dia pergi saat usiaku tujuh tahun.
Ki Cheol pun menatap Jun Mo.
Ki Cheol : Orang seperti kita punya kisah serupa. Apa rasanya melihatnya setelah sekian lama?
Jun Mo : Apa maksudmu dengan…
Ki Cheol : Apa Eui Jeong masih supel dan tenang?
Jun Mo : Ya.
Ki Cheol : Dia seharusnya menikah dengan pria kaya dan hidup nyaman. Kenapa dia menikahi detektif kampung payah?
Ki Cheol lalu mengambil jasnya dan mengajak Jun Mo pergi.
Ki Cheol keluar dan memberitahu anak buahnya dia mau pergi.
Ki Cheol : Makan malam saja tanpa aku.
Hee Seong : Kau mau ke mana? Mungkin masih berbahaya. Kita belum selesai dengan para bajingan Busan. Apa tak berisiko berpencar?
Ki Cheol : Sampai nanti.
Jung Bae : Bos. Kami sudah pesan makanan. Ayo mengobrol sambil makan.
Ki Cheol pun pergi. Jun Mo mengikutinya.
Mereka naik lift.
Jun Mo : Boleh kutanya kita mau ke mana?
Ki Cheol : RS Severance Yeongdong.
Bersambung ke part 2….