Tentangsinopsis.com – Sinopsis The Sweet Blood Episode 5 (Gadis Vampir), Link selengkapnya terhadap daftar di tulisan ini lho. Jika Ingin menemukan link Episode Sebelumnya ada di sini.
Yeon seo menuruni tangga. Chi woo dengan penampilan keren memanggilnya.
Chi woo : Hei Yeon Seo. Tunggu aku.
Yeon seo kaget : Apa apaan kamu?
Chi woo : Entahlah.
Yeon Seo takut takut : Tidak jangan lakukan itu. Jangan datang. Itu bukan tempat yang kamu pikirkan. Di sana sangat membosankan. Kamu tidak tahu apa artinya bukan? Anak anak zaman sekarang….
Chi woo : Tahukah kamu? Jika kamu tampan semuanya baik baik saja. Kamu mau berpegangan tangan?
Yeon seo : Jika kamu berlagak mengenalku di sekolah aku akan membunuhmu.
Chi woo tertawa : Kenapa? Korea memiliki prasangka tentang tinggal bersama?
Yeon seo : Bukan begitu, tapi aku murid SMA sekarang. Hati hati.
Yeon seo berbalik diikuti chi woo.
Saat menunggu bus Yeon seo sepertinya jaga jarak sama Chi woo.
Chi woo : Di usia kita, kita seharusnya naik mobil. Apa ini?
Yeon seo cuma meliriknya kesal. Yeon seo jalan lagi chi woo terus mengikutinya. Sampai di sekolah tiba tiba chi woo menghialng.
Episode 5. Lebih Baik Kamu Menggigitku.
(Yeon seo,pucat,mata,cermin,dingin)
Di kelas. Yeon seo tampak murung. Meo Ru yang duduk di paling belakang seperti biasa terus mengawasinya. Su jung melihat bayangan Meo Ru pada cermin yang ia pegang lalu ngasih tahu Yeon seo.
Su jeong: Hei
Yeon seo : Apa?
Su jeong : Dia terus menatapmu
Yeon seo menoleg kebelakang
Yeon seo : Benarkah?
Su jeong : Ini tidak bagus. Apa menurutmu pria tampan itu akan kembali lagi?
Yeon seo : Siapa?
Su jeong : Orang yang menanyakan arah. Kenapa dia datang ke sekolah kita untuk menanyakan arah? Apa dia kakak seseorang?
Pak guru masuk dan mempersilakan mereka duduk lalu mengumumkan ada murid pindahan. Yeon seo tegang duluan. Kumohon.Benar saja. Chi woo lewat di depannya. Sial. Chi woo mengedipkan mata. Guru bertanya tanya kalau ia mau menyapa.
Chi woo : Hai Aku Toon Chi woo. Aku datang untuk mencari sesuatu, jadi perlakukan aku dengan baik.
Guru : Chi woo lama tinggal di luar negeri. Jadi perlakukan dia dengan baik. Kalau begitu duduklah di kursi kosong itu.
Yeon seo terlihat cemas dia menoleh melihat Meo ru sebentar. Meo sendiri terus menatap Chi woo.
Chi woo : Boleh aku duduk di kursi yang ingin aku duduki?
Guru : Apa? Baiklah.
Chi woo melangkah menuju bangku Yeon seo.
Chi woo : Aku mengenalnya jadi aku punya banyak pertanyaan. Boleh aku duduk di sini?
Su jeong mengangguk : Baiklah ini akan hangat. Su jeong beranjak dari duduknya. Yeon seo meneguk botol darahnya.
Chi woo : Cuacanya bagus. Ada banyak orang tertidur di kelas. Tidak apa apa jika tertidur di kelas? Tapi juga berbaring di meja? Boleh aku minta jusnya?
Yeon seo : Enyahlah. Ini darah hewan.
Meo Ru dan teman sebangkunya.
Teman : Hei apa yang akan kamu lakukan sekarang? Dia sngat tampan.
Meo Ru : Si brengsek itu menyukai pria.
Guru di depan kelas : Bersiaplah untuk pelajaran pertama. Pengarahan pagi selesai. Selain itu kelas kita akan mendonorkan darah besok.
Yeon seo cemas lagi, jika kita mendonorkan darah dia akan tahu bahwa Song meo ru memiliki darah pria hebat.
Usai kelas pagi itu. Su jeong menarik tangan Yeon seo untuk mengajak bicara.
Su jeong : Siapa dia?
Yeon seo : Entahlah
Su jeong : Dia pria yang kemarin. Katanya dia mengenalmu. Kamu yakin dia tidak tertarik kepadamu?
Yeon seo : Apa? Tidak bukan begitu. Kami salung mengenal. Dia putra teman ayahku.
Su jeong : Itu gila. Bisakah kamu menjodohkanku?
Yeon seo : Apa? Dia sepertinya bukan pria yang baik. Bagaimana jika kamu terluka?
Su jeong : Hei kita tidak akan menikah di usia kita.
Yeon seo : Baiklah.
Su jeong : Kamu berjanji bukan? Jangan berubah pikiran nanti.
Su jeong memeluk yeon seo.
Yeon seo mendongak ke langit : Aku yakin orang orang di sana mengutuk keinginanku untuk hidup seperti manusia.
Di kelas agak sepi. Chi woo mendekati Meo ru.
Chi woo : Kita pernah bertemu bukan? Kamu mau kuberitahu rahasia yeon seo?
Meo ru : Tidak
Chi woo : Benar juga kamu sudah tahu bukan? Chi woo meraih botol minuman yeon seo yang ditinggalkan di atas meja dan membauinya.
Chi woo : Aromanya unik. Aromanya seperti anggur. Kita anak di bawah umur.. kita tidak boleh minum seperti ini.
Suaranya terdengar beberapa temna yang langsung menatapnya. Beberapa siswa mengerubunginya Seorang siswi mengambil botol itu membauinya dan berkomentar sama dengan chi woo.
???? : Dia selalu membawa ini
???? : Apa ini merah sekali
Tepat saat itu Yeonseo datang
Yeon seo : Apa yang kamu lakukan? Kenapa kamu menyentuh barang orang lain?
???? : Bukan begitu. Murid pindahan bilang baunya unik jadi kami menciumnya.
Chi woo : Kenapa? Jika enak tidak bisakah kamu berbagi? Kamu tidak berbagi jadi aku penasaran.
???? : Ini benar benar anggur?
???? : Kamu sulit dipercaya kamu minum di Sekolah?
Su jeong : Bukan begitu. Dia bilang itu tonik herbalnya. Kenapa kamu tidak mencobanya?
??? : Aku penasaran kamu bersikap sangat sensitif
???? : Baiklah aku akan mencobanya
Yeon seo berusaha merebut botol itu dari teman temannya saat salah satu tangan hampir meraihnya seseorang merebutnya duluan dan meminum isinya. Song Meo Ru.
Meo Ru : Ini tonik herbal astaga pahit. Teman teman yang lain percaya dan pergi. Yeon seo terdiam sebentar lalu merebut minumannya dari tangan meo ru tanpa bicara dan pergi. Su jeong memanggilnya.
Setelah semuanya pergi.
Chi woo : Jangan khawatir. Itu bukan darah manusia tapi darah hewan.
Meo ru : Aku tahu
Chi woo : Kamu tahu? Bagaimana menurutmu? Bukankah itu menyenangkan?
Meo Ru : Ini sama sekali tidak menyenangkan. Jangan lakukan ini lagi.
Meo ru menepis tangan Chi woo yang menyentuh lengannya lalu meninggalkannya.
Yeonseo membuang darah di dalam botol minumannya di saluran air dantampak mmerasa bersalah. Rasanya hanya aku yang salah lagi. Meo ru melihatnya lalu menghampirinya.
Yeon seo : Kenapa kamu meminumnya?
Meo ru : Karena kamu seperti terjebak dalam posisi sulit.
Yeon seo : Kamu harus berhati hati mulai sekarang. Kamu tidak boleh ketahuan olehnya.
Meo Ru : Baiklah. Benar juga. Aku bertanya kepada ibuku. Ternyata kakek buyutku adalah aktivis kemerdekaan.
Yeon seo : Kurasa karena itu darahmu seperti itu.
Meo Ru : Yeon seo bolehkah aku mendonorkan darah besok? Apa aku akan mati jika tertangkap karena mereka mengambil semua darahku?
Yeon seo : Lantas kamu harus memastikan itu tidak terjadi. Mereka mungkun tidak melakukan itu meski kamu tertangkap
Meo Ru : Kamu bilang begitu
Yeon seo : Benar. Aku memang bilang begitu
Meo Ru : Jika ketahuan dan hendak digigit lebih baik kamu yang menggigitku lebih baik kamu yang melakukannya daripada dia.
Yeon seo mengangguk pelan lalu pergi.
Meo ru memanggilnya
Meo ru : Yeon seo.. maksudku untuk berjaga jaga.
Yeon seo : Itu tidak akan pernah terjadi. Aku tidak akan membiarkan itu terjadi.
Meo ru : Terima kasih
Yeon seo nyengir.
Meo ru : Kenapa?
Yeon seo : Kamu tinggi kenapa kepribadianmu begitu?
Meo Ru : Kepribadianku? Ada apa dengan kepribadianku?
Yeon seo : Manis
Meo ru bertanya dengan penasaran.
Meo Ru : Apa?
Yeon seo : Itu… kamu seperti anak kecil.
Meo Ru : Itu karena aku bungsu dari empat bersaudara. Yeon seo tersenyum.
Meo Ru : Yeon seo tersenyum untuk kali pertama.
Kebetulan Chi woo lewat dan melihat kedekatan mereka.