The Road : The Tragedy of One Ep 8 Part 1

Tentangsinopsis.com – Sinopsis The Road : The Tragedy of One Episode 8 Part 1, Cara pintas untuk menemukan spoilers lengkapnya ada di tulisan yang ini. Cek juga episode sebelumnya disini.

Sebelumnya…

Adegan diawali dengan Soo Hyun yang hendak bunuh diri dengan melompat ke sungai tempat dulu ia membuang jasad gadis muda.

Lalu kita mendengar narasi Soo Hyun.

Soo Hyun : Terkadang, satu keputusan mengubah seluruh hidupmu. Itulah yang terjadi di musim panas itu. Kukira aku tidak punya pilihan lain. Aku yakin itu satu-satunya cara agar semua orang selamat dan seperti itulah ibuku dan Yoon Dong Pil bisa hidup.

Soo Hyun teringat masa lalunya, saat dia membuang jasad gadis itu ke dalam sungai.

Soo Hyun juga ingat saat dia melihat Seok Pil bebas dari kejauhan.

Seok Hoon datang menjemput Seok Pil.

Seok Pil dendam pada Soo Hyun.

Seok Pil : Baek Soo Hyun pengkhianat sialan.

Soo Hyun lantas beranjak pergi.

Narasi Soo Hyun kembali terdengar.

“Begitulah musim panas tahun itu berakhir dan mengubah seluruh hidupku. Andai aku membuat pilihan lain, akankah keadaan berubah?”

Soo Hyun lalu berlari menuju gubuk.

Dia bahkan sampai terjatuh saat berlari.

Tak lama kemudian, dia mendengar suara tembakan.

Kembali ke masa kini dimana Soo Hyun terbangun usai memimpikan masa lalunya.

Soo Hyun lantas beranjak ke dapur dan meminum obatnya.

Setelah itu, dia menatap belasan penghargaan yang diterimanya sebagai jurnalis.

Saat hendak kembali ke kamar, dia kembali melihat sosok dirinya di masa lalu yang tengah menatapnya.

Narasi Soo Hyun terdengar lagi.

Soo Hyun : Aku menyesalinya berkali-kali, tapi tidak bisa mengubah apa pun. Sekeras apa pun usahaku, secepat apa pun aku berlari, aku selalu kembali ke awal. Lalu, Yoon Dong Pil tiba-tiba muncul.

Kita diperlihatkan saat Soo Hyun membahas Seok Pil yang memiliki berkas asli dengan tim nya.

Soo Hyun : Kukira itu kesempatan terakhirku untuk mengakhiri mimpi burukku, tapi ternyata itu hanya awal yang baru.

Kita juga diperlihatkan dengan Soo Hyun yang menatap jasad Jun Yeong.

Soo Hyun : Dia tidak pantas mati seperti itu. Tidak seorang pun pantas mati seperti mereka.

Kita juga diperlihatkan dengan Soo Hyun yang menemukan jasad Seok Pil dan Sung Hwan.

Soo Hyun gak ngerti dimana letak kesalahannya.

Karena itulah Soo Hyun ingin bundir.

Tapi kemudian, ponselnya berbunyi dan dia terkejut melihat sinyal dari ponsel Seok Pil.

Soo Hyun : Terkadang, satu keputusan mengubah seluruh hidupmu.

Soo Hyun pun bergegas menuju Royal tempat sinyal ponsel Seok Pil terlacak.

Dalam perjalanan, dia melihat layar yang menampilkan berita tertangkapnya Jung Wook.

Kemudian, seseorang yang mengaku Seok Pil mengirimkan pesan ke Gi Tae.

Karena ponsel Seok Pil sudah disadap Soo Hyun, maka Soo Hyun ikut menerima pesan itu.

“Dari Yoon Dong Pil. Lama tidak bertemu, Pak”

Soo Hyun : Itu dia. Orang yang berpura-pura menjadi Yoon Dong Pil.

Orang itu lalu memberikan bukti foto catatan keuangan dana gelap Jegang Group.

Dia mengajak Gi Tae ketemuan.

Dia juga menyuruh Gi Tae datang sendiri.

Mereka akan bertemu di Museum Seni Jegang.

Soo Hyun : Aku harus mendapatkan berkas aslinya sebelum dia bertemu Pimpinan Seo.

Maka Soo Hyun bergegas menuju galeri Jegang.

Soo Hyun melihat GPS nya. Dan dia terkejut karena posisinya hampir dekat dengan mobil Seok Pil palsu.

Soo Hyun : Dia menuju ke galeri seni itu.

Tapi tiba-tiba, Seok Pil palsu merubah tujuannya.

Soo Hyun bingung dan terus mengikuti.

Seok Pil palsu ternyata ke pemakaman tempat Jun Yeong dimakamkan.

Soo Hyun terus menunggu di mobil tapi sudah 15 menit, Seok Pil palsu tak melakukan pergerakan.

Soo Hyun pun akhirnya sadar.

Soo Hyun : Jaminan. Tempat yang tidak bisa ditemukan orang lain. Di sanalah dia menyembunyikan berkas aslinya.

Soo Hyun lantas turun, tapi dia buru-buru sembunyi saat melihat Seok Pil palsu masuk ke mobil.

Dan Seok Pil palsu pergi begitu saja tanpa melihat Soo Hyun.

Setelah Seok Pil palsu pergi, Soo Hyun memeriksa satu per satu makam serta barang2 yang ada di sana untuk mencari berkasnya.

Tapi dia tak menemukan berkas asli dana gelap Jegang.

Tapi kemudian, dia menatap curiga ke patung kecil yang tadi sempat dia periksa.

Soo Hyun memeriksa bawah patung.

Dan dia menemukan kartu memori di sana.

Soo Hyun memasangkan kartu memori itu ke ponselnya.

Dia penasaran apa isinya. Ternyata isinya, berkas asli penggelapan dana Jegang yang dia cari2.

Setelah itu, Soo Hyun bergegas mencabut kartu memori itu dan menghubungi Seok Hoon.

Soo Hyun : Bicaralah dengan formal mulai sekarang. Ada mata-mata di dalam. Kau harus datang sendirian. Aku akan mengirimkan alamatnya.

Usai menelpon Seok Hoon, Soo Hyun melihat bola bisbol di dekat kakinya.

Dia mengambilnya dan ingat bola itu milik Jun Yeong.

Soo Hyun pun menerangi batu nisan makam yang ada di depannya pakai cahaya ponselnya. Dia mau tahu itu makam siapa dan terkejut melihat nama Jun Yeong di batu nisan.

Di galeri, Gi Tae di SMS Yeo Jin.

Yeo Jin : Soo Hyun tidak datang.

Gi Tae heran, dia meninggalkan acaranya?

Lalu Gi Tae menghubungi Pak Cho.

Gi Tae : Ya. Cepatlah kembali. Keadaan bisa menjadi rumit.

Seok Hoon tanya pada Soo Hyun, siapa yang akan melakukan hal macam itu.

Soo Hyun : Orang yang membunuh Yoon Dong Pil. Dia juga orang yang membuatnya bertanggung jawab atas penculikan.

Seok Hoon : Maksudmu dia pelaku kasus penculikan itu?

Soo Hyun : Kita belum bisa yakin.

Seseorang menemui Gi Tae.

Dan orang itu, Se Ra!!

Soo Hyun memberitahu Seok Hoon, bahwa pelakunya adalah Se Ra.

Kita diperlihatkan flashback saat Soo Hyun bersembunyi begitu Seok Pil palsu menuju mobilnya setelah menyembunyikan berkas asli di makam Jun Yeong.

Dan dia terkejut melihat Seok Pil palsu ternyata Se Ra.

Sekarang, Soo Hyun tengah melajukan mobilnya.

Narasi Soo Hyun terdengar.

“Tepat setelah penculikan itu, pada malam pertama, Yoon Dong Pil meneleponku. Itu artinya Se Ra memegang ponselnya saat itu. Yoon Dong Pil sudah mati. Ada yang tidak beres dengan Seo Jung Wook, jadi, dia butuh jaminan. Begitu dia ditangkap, dia menawarkan kesepakatan kepada Pimpinan Seo. Kukira Pimpinan Seo-lah dalang di balik semuanya. Itulah kesalahanku.”

Kita ke Se Ra dan Gi Tae sekarang.

Se Ra yang baru datang, langsung mengomentari lukisan hitam Gi Tae.

Se Ra : Artis ini cukup populer. Pimpinan Seo air hitam itu? Aku anjing hitamnya?

Gi Tae pun berdiri dan ikut menatap lukisannya. Dia tak menyangka Se Ra tahu lebih banyak soal seni daripadanya.

Se Ra : Aku juga lebih berwawasan daripada dugaanmu.

Gi Tae : Tapi kau tidak tahu kalau waktu berharga?

Se Ra : Aku ingin menikmati ini. Aku jarang mendapatkan keuntungan dari orang sepertimu.

Gi Tae : Aku tidak tahu bagaimana orang sepertimu bisa bersama orang seperti putraku. Pengetahuanmu luas dan menyukai seni, kau pun murah hati. Kurasa kau tidak pandai memilih pria yang tepat. Hanya karena lihai, sebagian orang berpikir mereka pintar. Padahal tidak.

Se Ra : Berat otak manusia sama. Tidak banyak. Namun, yang asli memang istimewa. Menurut berita itu.

Gi Tae : Yang asli. Dari mana kau mendapatkannya?

Se Ra : Rahasia.

Gi Tae : Tidak ada rahasia di dunia ini.

Se Ra : Ya, ada. Jika tenggelam ke dalam air hitam itu.

Gi Tae : Baiklah. Biar kutebak apa yang kau inginkan. Kau ingin namamu tidak dikaitkan lagi dengan kematian anak itu.

Se Ra : Lakukan besok. Semuanya. Aku ingin semuanya dihapus. Aku tidak mau terseret karena ulah bodoh putramu.

Gi Tae : Ini tidak akan berakhir sampai pembunuh sebenarnya tertangkap.

Mendengar itu, Se Ra mulai gugup. Tapi dia berusaha tenang.

Se Ra : Aku ingin tahu siapa yang akan menjadi pembunuhnya.

Gi Tae : Hal seperti ini tidak pernah berakhir semudah itu. Ingat saja itu.

Seok Hoon ke galeri Jegang.

Sampai disana, dia bertemu Se Ra yang kebetulan baru keluar dari galeri.

Se Ra : Aneh melihatmu di sini, Detektif Tampan.

Seok Hoon menghubungi ponsel Seok Pil.

Se Ra : Sial. Kau membuatku takut. Kau bukan polisi, tapi bawahan Pimpinan?Cepat sekali.

Se Ra menunjukkan ponsel Seok Pil yang ada padanya.

Se Ra : Bagaimanapun juga, kau tidak akan menemukan apa pun di sana.

Seok Hoon mulai marah, apa masalahmu? Kenapa kau memilikinya? Kenapa kau di sini? Kenapa kau membuat kesepakatan dengan Pimpinan Seo? Kau ingin ditangkap karena menahan bukti atau kau bersedia memberikan pernyataan saksi?

Se Ra : Yang terakhir. Aku menemukan ponsel itu. Aku datang untuk mendapatkan rekomendasi beasiswa.

Seok Hoon : Tunjukkan jalannya.

Se Ra : Biaya parkirnya mahal. Kau akan membayarnya untukku, bukan?

Moon Do lantas datang.

Seok Hoon langsung menarik Se Ra ke belakangnya.

Moon Do : Pimpinan ingin bertemu denganmu. Aku akan mengurus semuanya di sini.

Seok Hoon menyuruh Se Ra tetap disana.

Seok Hoon lalu masuk ke dalam galeri.

Sementara itu, Seo Young mengakhiri siaran.

Lalu dia meminta ponselnya pada seorang staf.

Staf itu mengambilkannya. Seo Young senang melihat namanya trending.

Sementara Soo Hyun masih mengemudikan mobilnya sambil memikirkan kejadian malam itu dari awal.

Soo Hyun : Orang lain membunuh Yoon Dong Pil. Ada tiga orang di Royal The Hill malam itu yang sangat menginginkan berkas aslinya. Aku, Pimpinan Seo, dan…

Soo Hyun teringat Anggota Dewan Hwang.

Moon Hwa ke ruang siaran, memberitahu Jae Yeol kalau mereka dalam masalah.

Jae Yeol pun langsung berlari ke ruangan Yeo Jin.

Jae Yeol : Kau mengadakan rapat eksekutif darurat selarut ini? Apa rencanamu?

Yeo Jin : Seseorang harus bertanggung jawab atas kekacauan ini.

Jae Yeol : Soo Hyun membangun News Night dan menjadikannya seperti saat ini. Kenapa kau berniat memecat pembaca berita utama tanpa mengetahui alasannya?

Yeo Jin : Hei. Aku hanya mengikuti protokol. Apa pun kasusnya, sudah terlambat. Jika tidak mau berbagi tanggung jawab, keluarlah.

Jae Yeol marah, baiklah, aku akan berbagi tanggung jawab.

Yeo Jin tak peduli dan beranjak keluar.

Yeo Jin mulai rapat bersama para petinggi.

Dia bilang dia minta maaf atas absennya Soo Hyun dan berkata akan mundur dari posisinya sebagai ketua.

Semua heboh.

Yeo Jin : Aku akan memperbaiki situasi ini sebelum pergi, jadi, jangan cemas. Baek Soo Hyun, yang bertanggung jawab langsung, akan melapor ke komite pendisiplinan. Bukan sekadar peringatan ringan, dia akan dihukum berat. Selain itu, mengenai keluhan Anggota Dewan Hwang, fokusnya kepada Baek Soo Hyun sebagai individu. Kantor Berita aman.

Soo Hyun akhirnya menghubungi Jae Yeol, tapi pakai nomor lain.

Jae Yeol langsung pergi ke tangga darurat untuk menjawab telepon Soo Hyun.

Jae Yeol : Apa yang terjadi kepadamu? Nomor siapa ini?

Soo Hyun : Kumatikan ponselku agar tidak terlacak. Bagaimana keadaan di sana?

Jae Yeol : Jelas kode merah. Mereka mengadakan rapat eksekutif darurat. Ketua Kwon memimpin rapat untuk mengeksekusimu. Anggota Dewan Hwang bilang akan melaporkanmu. Persiapkan dirimu. Ini akan jauh lebih berantakan daripada dugaanku.

Soo Hyun : Tidak akan lama. Aku menemukan berkas aslinya. Choi Se Ra menyimpannya.

Jae Yeol : Apa? Maksudmu anak itu membunuh Kim Seok Pil dan melakukan penculikan itu?

Soo Hyun : Tidak. Kurasa ada dua kematian pada hari penculikan itu. Yang satu kecelakaan, satunya lagi pembunuhan.

Jae Yeol : Pembunuhan? Maksudmu orang lain membunuh Kim Seok Pil? Sudah ada tersangka?

Soo Hyun : Anggota Dewan Hwang.

Jae Yeol : Apa? Kita dikelilingi tebing. Jadi, maksudmu Pimpinan Seo bukan dalangnya?

Soo Hyun : Begitulah kelihatannya untuk saat ini.

Jae Yeol : Pokoknya, kemarilah. Mari kita umumkan. Kita akan merilis berita terkini.

Soo Hyun : Belum saatnya. Berkas asli adalah satu-satunya kartu kita. Kita harus bersiap sebelum memainkannya.

Jae Yeol : Baiklah. Apa yang kau butuhkan dariku?

Soo Hyun : Berikan nomor telepon dan alamat orang suruhan Anggota Dewan Hwang. Dia mungkin tahu sesuatu tentang kejadian malam itu.

Sopir Anggota Dewan Hwang berniat membuang barang bukti.

Tapi dia tak bisa melakukannya.

Dia lantas jatuh terduduk dan menangis.

Lalu dia melihat isi paper bag yang hendak dibuangnya ke sungai.

Isinya sepatu pantofel milik Anggota Dewan Hwang.

Tiba-tiba, ponselnya berdering.

Tak lama dia terkejut, kau…. siapa kau?

Bersambung ke part 2…

1 Shares:
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like