The Road : The Tragedy of One Ep 4 Part 3

Tentangsinopsis.com – Sinopsis The Road : The Tragedy of One Episode 4 Part 3, Cara pintas untuk menemukan spoilers lengkapnya ada di tulisan yang ini. Cek juga episode sebelumnya disini.

Sebelumnya…

Se Ra masuk ke ruangan ayahnya, tapi dia hanya berdiri di depan pintu.

Nam Kyu pun kesal dan bergegas menariknya ke kursi.

Nam Kyu : Dengar, kau orang terakhir yang melihat Jun Yeong dalam keadaan hidup? Katakan alasanmu.

Se Ra : Aku tidak tahu itu berkaitan dengan kejadian yang menimpa Jun Yeong.

Nam Kyu : Kau tidak tahu? Bahkan setelah jasad Jun Yeong ditemukan, kau tidak merasa harus membicarakannya? Ada apa denganmu? Aku melakukan segalanya untukmu!

Nam Kyu duduk dan mengusap mukanya. Dia pusing.

Se Ra : Orang akan mengira hanya aku yang jahat di sini.

Nam Kyu : Aku tidak akan membantumu kali ini. Tanganilah sendiri.

Se Ra : Begitu rupanya. Seperti saat ayah mengirimku ke Amerika dan menikahi wanita jalang itu?

Nam Kyu : Sudah kubilang aku akan menjadi ayah yang baik, jadi, bantu aku.

Se Ra : Kalau begitu, lakukan dengan benar. Kenapa? Kau bosan setelah melakukannya beberapa kali?

Se Ra lalu berlutut pada ayahnya. Dia bilang dia takut.

Se Ra : Tolong bantu aku.

Nam Kyu : Katakan semuanya dengan jujur.

Mendengar itu, Se Ra langsung memeluk ayahnya.

Se Ra : Gomawo appa.

Kamera lantas menyorot wajah Se Ra.

Ternyata Se Ra hanya berpura-pura merasa bersalah.

Soo Hyun menemui Yeo Jin.

Yeo Jin : Kenapa kau tiba-tiba melarangku melaporkan kasus kecurigaan itu? Kau tidak punya berkas aslinya. Ada batasan sejauh apa kau bisa berbohong tanpa berkas aslinya dan sekarang tidak bisa lagi.

Soo Hyun : Kau sangat yakin aku tidak memilikinya.

Yeo Jin : Meski punya pun, apa yang akan diinginkan publik?

Soo Hyun : Kecurigaan itu atau wajah Cha Seo Young?

Yeo Jin : Sebagai pembaca berita, kau benar, tapi sebagai orang yang menjual berita, aku benar, setidaknya untuk kali ini. Salahkah perkataanku?

Soo Hyun : Apa kelemahanmu yang diketahui Cha Seo Young?

Yeo Jin : Kenapa kau membahasnya di sini?

Soo Hyun : Wawancara Cha Seo Young akan ditayangkan pada hari Jumat. Aku akan melanjutkan laporanku.

Yeo Jin : Bawakan berkas aslinya. Atau hari ini adalah berita terakhirmu.

Soo Hyun : Siapa? Tali penyelamat yang kau pegang pasti cukup kuat.

Yeo Jin : Jangan keterlaluan! Kau bertanggung jawab atas News Night, tapi aku bertanggung jawab atas penunjukan pegawai.

Soo Hyun : Aku akan mempertaruhkan nyawaku. Tidak apa-apakah?

Soo Hyun lalu beranjak pergi. Yeo Jin kesal setengah mati.

Jae Yeol di ruang rapat, menunggu dengan gelisah. Tak lama, Soo Hyun datang.

Jae Yeol : Hei. Ketua Kwon menyuruhmu berhenti, bukan? Atau pertaruhkan nyawamu.

Soo Hyun : Kita hanya perlu melanjutkan tugas kita.

Soo Hyun duduk dan mulai bekerja dengan laptopnya.

Jae Yeol : Ini tidak sepadan untuk pertaruhkan posisi pembaca beritamu. Aku menghormati keyakinan dan jurnalismemu. Aku mengerti. Jadi, mari kita hentikan. Aku tidak bilang kita harus menyerah. Tapi rekening dana gelap dan dana kampanye ilegal itu bisa berhenti seperti stasiun lain.

Soo Hyun : Jika tidak melaporkannya sekarang, kita tidak akan bisa selamanya. Ada utang yang harus kubayar.

Jae Yeol : Utang?

Soo Hyun menatap Jae Yeol.

Soo Hyun : Nanti saja. Aku akan memberitahumu.

Moon Hwa datang.

Jae Yeol kesal dan bergegas duduk di samping Moon Hwa.

Jae Yeol : Baiklah, terserah. Meski kau dipecat, kami akan bertahan. Berusaha maksimal atau tidak sama sekali! Ayo.

Soo Hyun : Aku mengunggah rekaman video di bagian dalam Royal The Hill. Edit dan tambahkan ke rekaman.

Moon Hwa : Baiklah.

Jae Yeol : Bagaimana dengan rumah putih itu?

Soo Hyun : Mari kita rilis setelah Seo Jung Wook dan Choi Se Ra ditangkap.

Jae Yeol : Baik. Kita lihat apa kata mereka dan putuskan sebesar apa beritanya.

Soo Hyun : Poin pertama laporan hari ini adalah Kim Seok Pil. Jika kita melihat keberadaannya pada hari insiden itu terjadi, dia memasuki Royal The Hill pukul 6.30 sore. Sekitar 7.40 malam, dia terlihat oleh teman-teman Yeon Woo. Kali terakhir dia menelepon pukul 9.55 malam.

Jae Yeol : Rehat dua jam di antaranya. Listrik padam pukul 10 malam, bukan? Adakah yang meninggalkan Royal The Hill sebelum itu? Siapa pun yang menghadiri acara itu bisa menculik dan membunuh Kim Seok Pil dan mencuri berkas aslinya.

Soo Hyun memikirkan kemungkinan pelakunya.

Soo Hyun : Ini lingkungan yang sangat mencurigakan. Pada hari kejadian, hingga terjadi pemadaman listrik, Royal The Hill seperti ruang tertutup besar.

Ponsel Soo Hyun berbunyi.

Soo Hyun langsung beranjak menjauhi mereka.

Telepon dari Seok Hoon.

Seok Hoon : Aku sudah mendapat catatan masuk dan sidik jari dari fail utama. Orang itu memasuki ruang kerjamu pukul 8.46 malam.

Soo Hyun : Dan sidik jarinya?

Seok Hoon : Selain kita, ada tiga orang. Kepala Keamanan dan Hwang Tae Seob.

Soo Hyun : Siapa orang satunya?

Seok Hoon : Itulah yang aneh. Itu orang tidak dikenal. Kurasa Anggota Dewan Hwang yang mengutus orang itu.

Soo Hyun : Benar. Kau sudah memeriksa asistennya?

Seok Hoon : Sudah, tapi kami tidak bisa menemukan yang cocok. Dia juga tidak menghadiri acara itu.

Soo Hyun : Menurutmu butuh berapa lama untuk mencari tahu?

Seok Hoon : Ini orang acak, jadi, akan butuh setidaknya dua sampai tiga hari.

Soo Hyun : Bukankah itu bukti yang cukup untuk masuk tanpa izin?

Seok Hoon : Tidak, ini tidak cukup. Aku meminta Anggota Dewan Hwang untuk diselidiki sebagai saksi. Dia dalam perjalanan bisnis ke luar kota. Jika tidak dapat balasan besok, kami akan ambil tindakan lebih kuat.

Soo Hyun lalu teringat saat dia memeriksa catatan tamu non penghuni Royal the Hill.

Di sana, tertulis nama asisten Anggota Dewan Hwang.

Soo Hyun : Nanti kutelepon lagi.

Soo Hyun lalu bicara dalam hatinya.

Soo Hyun : Seseorang melihat asisten palsunya.

Setelah itu, Soo Hyun beranjak pergi.

Jae Yeol kesal, siaran berita dimulai dalam kurang dari satu jam.

Seok Hoon kembali ke ruangannya sambil bicara di telepon dengan Pak Oh.

Seok Hoon : Halo, Pak Oh. Tolong beri tahu aku begitu kamu tahu di mana Seo Jung Wook.

Seok Hoon berjalan melewati Kepala Tim nya yang terus menatapnya.

Seok Hoon kembali ke mejanya dan memberikan daftar bukti pada rekannya.

Seok Hoon : Ini daftar buktinya. Gunakan sebagai referensi.

Rekan Seok Hoon lalu memberikan rekaman tambahan pengenalan pelat nomor dari kamera pengawas yang Seok Hoon minta.

Seok Hoon lantas menatap Kepala Tim nya yang menatapnya sedari tadi.

Seok Hoon : Penutupan kasus ini ditunda. Bukankah seharusnya kau bekerja sekarang?

Mendengar itu, Kepala Tim nya kesal dan beranjak pergi.

Seok Hoon melihat rekaman CCTV yang diberikan rekannya.

Sementara itu, Soo Hyun mendatangi Kepala Keamanan.

Kepala Keamanan : Aku mulai menyukaimu.

Soo Hyun menunjukkan foto catatan tamu non penghuni Royal.

Soo Hyun : Kau ingat seperti apa asisten Anggota Dewan Hwang?

Kepala Keamanan : Kau mengambil foto? Ya, aku ingat.

Soo Hyun menunjukkan beberapa foto. Dimulai dari foto Seok Pil dan kemungkinan tersangka lain.

Soo Hyun : Orang itu ada di foto ini?

Kepala Kemanan : Astaga, pergelangan tanganku sakit. Setidaknya lepaskan borgolku sebelum kau bertanya.

Kesal, Soo Hyun pun menekan tangan si Kepala Keamanan.

Sontak lah si Kepala Keamanan kesakitan.

Soo Hyun : Jawab aku.

Kepala Keamanan : Tidak ada. Dia tidak ada di foto itu.

Tapi kemudian si Kepala Keamanan bilang, dia yang berfoto sama Soo Hyun.

Soo Hyun melihat fotonya. Dan hanya ada satu wanita yang berfoto dengannya. Yeo Jin!!

Soo Hyun terkejut.

Kita lalu diperlihatkan flashback saat Kepala Keamanan membukakan gerbang untuk Yeo Jin.

Jae Yeol di ruang siaran, menghubungi Soo Hyun.

Tapi Soo Hyun tak bisa dihubungi.

Lalu dia melihat ke arah jam. Siaran sebentar lagi dimulai.

Soo Hyun buru-buru menuruni tangga lantai dua.

Dibawah, dia bertemu Sung Hwan.

Sung Hwan : Aku berniat mengunjungimu besok.

Soo Hyun : Aku tidak punya waktu. Kita bicara lain kali saja.

Sung Hwan : Kau tidak boleh bersikap seperti ini. Aku mencoba memberimu kesempatan. Kita semua punya tiga kesempatan dalam hidup dan aku mencoba memberimu yang kedua.

Soo Hyun : Sudah kubilang, lakukan sesukamu. Sekarang, enyahlah.

Sung Hwan : Aku baru memperbarui portofolioku.

Soo Hyun malah melengos pergi.

Sung Hwan : Kau akan menyesal jika tidak melihatnya. Jawabannya selalu dekat. Mengerti?

Jae Yeol berusaha menghubungi Soo Hyun, tapi gak dijawab Soo Hyun.

Jae Yeol jadi gemas dan beranjak pergi.

Soo Hyun keluar dari sebuah ruangan. Dia sudah siap dengan stelan jasnya.

Tapi, Yeo Jin memanggilnya.

Yeo Jin : Apa yang kau lakukan? Siaran berita akan segera dimulai.

Soo Hyun : Seseorang memasuki ruang kerjaku sekitar pukul 8.46 malam hari itu. Orang itu menerima kunci utama dari Anggota Dewan Hwang. Kemungkinan besar orang itu memiliki berkas aslinya.

Yeo Jin : Itu bukan pertanyaan yang tepat, jadi, aku tidak bisa beri jawaban.

Soo Hyun : Kau punya berkas aslinya?

Soo Hyun memperhatikan ekspresi Yeo Jin.

Soo Hyun dalam hati : Penyangkalan.

Soo Hyun : Kurasa Anggota Dewan Hwang tidak bisa menemukan berkas aslinya.

Soo Hyun dalam hati : Pengakuan.

Soo Hyun : Kau meninggalkan Royal The Hill tepat setelah pemadaman listrik?

Soo Hyun dalam hati : Pengakuan.

Yeo Jin : Tidak ada pertanyaan yang tepat.

Soo Hyun : Aku sudah mendapat jawabanku. Jika bersandar pada dinding rapuh, kau akan jatuh. Kusarankan kau berdiri tegak.

Soo Hyun pergi, tapi Yeo Jin menghentikan langkahnya.

Yeo Jin : Pikirmu kau tahu segalanya. Kau tidak tahu apa-apa.

Soo Hyun : Jangan pernah berpikir menggunakan hak memilih personilmu. Jika kau memakai kartu itu, aku akan memakai milikku.

Soo Hyun beranjak pergi.

Yeo Jin ke atap gedung, menemui Seo Young yang udah menunggunya di sana.

Yeo Jin : Berapa banyak yang Baek Soo Hyun tahu?

Seo Young : Dia tidak tahu ini.

Seo Young memberikan sebuah kamera kecil.

Yeo Jin bingung itu apa.

Seo Young lalu mendengarkan rekaman desahan Yeo Jin di ponselnya yang sempat ia rekam saat mereka melakukannya.

Yeo Jin : Seo Young-ah, ah… ah…

Seo Young : Harus kuakui, percuma menyimpannya untukku sendiri.

Yeo Jin marah, teganya kau melakukan ini kepadaku.

Seo Young : Hubungan kita murni bisnis. Kenapa bicara seolah kita pasangan?

Yeo Jin : Perasaanku kepadamu tulus.

Seo Young : Ada batas tipis antara cinta dan benci. Pengkhianatan pun terjadi. Jika tulus, kau akan memberiku posisi itu sejak lama.

Yeo Jin : Hapus videonya sekarang juga.

Seo Young : Akan kuberikan kepadamu saat berita investigasi pertamaku disiarkan. Jangan khawatir. Aku selalu menepati janjiku.

Seo Young beranjak pergi.

Jae Yeol di ruang siaran, menghubungi rekannya. Dia minta lagu iklan diperpanjang.

Tapi kemudian dia melihat di layar, Soo Hyun sudah masuk studio.

“Lupakan saja. Sudah beres sekarang. Terima kasih.”

Jae Yeol lalu mengomeli Soo Hyun.

Jae Yeol : Hei, kenapa kau tidak menjawab teleponmu!

Soo Hyun menuliskan sesuatu di kertas.

Setelah itu dia memberikan tulisannya ke Moon Hwa yang duduk di sebelahnya.

Soo Hyun : Periksa keberadaan Hwang Tae Seob setelah ini tayang.

Moon Hwa mengangguk.

Siaran dimulai.

Soo Hyun : Ini Baek Soo Hyun. Sudah dua hari sejak penculikan itu. Hari ini, kita akan membicarakan kecurigaan terkait insiden penculikan dan dana kampanye ilegal.

Di rumah, Seo Young berusaha menghubungi Se Ra.

Tapi dia dialihkan ke pesan suara.

Seo Young kesal, Choi Se Ra, telepon aku begitu kau menerima pesan ini!

Nam Kyu pulang.

Nam Kyu : Cukup. Kau akan membangunkannya.

Seo Young : Siapa yang ada di sini? Kebiasaan bisa sangat menakutkan.

Nam Kyu : Kau dan aku selalu bertengkar hebat di depan Jun Yeong.

Seo Young : Kau akan membiarkan putrimu menghancurkan segalanya? Ini kesempatan sekali seumur hidup!

Nam Kyu : Haruskah kau bilang kematian Jun Yeong adalah kesempatan?

Seo Young : Jangan mencoba menipuku lagi. Kau berbohong kepada detektif bahwa kita tidak punya kamera dasbor.

Nam Kyu : Itu karena panggilan yang kubuat. Tidak baik untuk perusahaan.

Seo Young : Alasan yang payah. Itu hanya panggilan untuk mencuci uang.

Nam Kyu : Aku tidak akan membiarkan ini menghancurkan hidupmu. Aku akan mengurusnya.

Seo Young : Aku tahu kau sudah bertemu Se Ra. Pasti dia meneteskan air mata lagi untuk membangkitkan simpatimu. Dia memintamu menyewa pengacara mahal?

Nam Kyu : Dia takut keadaan akan memburuk. Saat itu, dia tidak berpikir penculikan Jun Yeong berkaitan.

Seo Young : Kau percaya itu? Dia cukup licik.

Nam Kyu : Usianya baru 20 tahun. Bisa selicik apa dia?

Seo Young : Jangan berlebihan!

Nam Kyu : Aku tidak akan memintamu mencobanya. Tidak bisakah kau melihat dia apa adanya?

Seo Young : Kau yang tidak mau melihatnya apa adanya. Jika dia terlibat sedikit saja dalam kematian Jun Yeong, tamat riwayatnya. Aku akan membuatnya hidup dengan cap yang tidak akan bisa disingkirkan selamanya.

Nam Kyu : Itu tidak akan terjadi. Dia meninggalkan rumah putih, lalu pulang dan…

Seo Young : Kau sudah lupa? Aku di rumah saat itu! Choi Se Ra tidak.

Nam Kyu : Kau tidak ada di rumah saat itu.

Seo Young makin kesal, merahasiakan yang diketahui memang adalah sifat keluarga ini.

Seo Young lalu pergi mengambil minum.

Dia lantas keinget kata-kata Soo Hyun.

Soo Hyun : Aku sudah terpuruk. Kau yang akan kehilangan banyak hal.

Seo Young yang kesal, membanting gelasnya ke dinding.

Selesai siaran, Soo Hyun, Moon Hwa dan Jae Yeol kembali berkumpul di ruang rapat.

Soo Hyun : Di mana Anggota Dewan Hwang?

Moon Hwa : Dia datang ke kantornya pagi ini, lalu langsung pergi karena para reporter. Dia membatalkan semuanya untuk hari ini dan besok, sejak itu, kami kehilangan jejaknya.

Jae Yeol : Setelah kupikir-pikir, setelah siaran kita kemarin, tidak ada asistennya yang menghubungi kita. Mereka biasanya menelepon kita setelah siaran seperti itu.

Soo Hyun : Bagaimana dengan hotel biasanya?

Moon Hwa : Dia tidak ada di sana, jadi, kami periksa yang lain.

Soo Hyun : Bagus.

Lalu kita diperlihatkan flashback saat Yeo Jin dan Anggota Dewan Hwang bekerja sama malam itu.

Flashback end…

Jae Yeol : Ketua Kwon bersekongkol dengan Anggota Dewan Hwang. Kita tidak bisa memercayai siapa pun.

Kita juga diperlihatkan saat Yeo Jin menggeledah ruangan Soo Hyun.

Jae Yeol : Itu artinya dia menggeledah ruang kerjamu pukul 8.46 malam. Apakah artinya dia tidak punya berkas aslinya?

Soo Hyun : Itu yang kudapat dari Bu Kwon sejauh ini.

Kita juga diperlihatkan lagi saat Eun Soo pulang ke rumah malam itu.

Jae Yeol : Istrimu pulang sekitar pukul 9.15 malam. Jika Bu Kwon meninggalkan ruang kerjamu sebelum itu, itu juga berarti Kim Seok Pil masih hidup sampai saat itu?

Soo Hyun bilang, Seok Pil masih hidup sampai pukul 9.55.

Soo Hyun : Dia tidak bisa mendapatkan berkas aslinya, jadi, mungkin itu sebabnya dia membunuh Kim Seok Pil. Beberapa saat setelah pukul 10 malam.

Jae Yeol : Meski begitu, Hwang Tae Seob adalah anggota dewan empat kali.

Moon Hwa : Tetap saja, apa alasan lain dia harus menghilang?

Jae Yeol : Dia bisa saja menghilang karena sudah mendapat berkas asli dari suatu tempat, tapi aku tidak yakin soal pembunuhan itu. Dia tidak bersembunyi di Royal The Hill, bukan?

Soo Hyun : Akan kuperiksa. Apakah Seo Jung Wook dan Choi Se Ra sudah ditangkap?

Jae Yeol : Belum. Mereka juga belum meninggalkan negara ini.

Soo Hyun : Segera konfirmasi setelah mendengar penangkapan.

Anggota Dewan Hwang diseret beberapa orang ke dalam sebuah gudang.

Lalu dia ditinggalkan begitu saja dalam kondisi tak sadarkan diri dan luka parah.

Yeo Jin di ruangannya, berusaha menghubungi Anggota Dewan Hwang.

Dan dia pun kesal Anggota Dewan Hwang gak bisa dihubungi.

Lalu Yeo Jin dihubungi pihak Gedung Biru.

“Kau lolos seleksi untuk menjadi juru bicara. Presiden berpikir kau punya peluang bagus. Sampai jumpa besok. Aku akan menghubungimu.”

Setelah menerima telepon dari Gedung Biru, Yeo Jin teringat sama apa yang diberikan Anggota Dewan Hwang malam itu kepadanya.

Anggota Dewan Hwang memberinya sebuah kartu memori.

Yeo Jin pun kesal, kenapa harus sekarang!

Gi Tae di ruang jagalnya sama Moon Do.

Gi Tae sedang bicara sama seseorang di telepon.

Gi Tae : Aku tidak menonton berita hari ini. Tampaknya komisaris kita penuh energi. Aku selalu melakukan apa yang kukatakan. Ya. Sampai jumpa.

Gi Tae lalu mencampakkan ponselnya ke atas meja.

Dia kesal.

Gi Tae : Berkas asli sial itu. Aku penasaran siapa yang memilikinya.

Lalu Gi Tae mencuci peralatannya untuk menyembelih hewan2 buruannya.

Gi Tae : Kau bilang Hwang Tae Seob menghilang?

Moon Do : Ya.

Gi Tae : Beri dia waktu beberapa hari. Dia akan mengintip seperti ular dari balik semak-semak. Minta seseorang mengikutinya.

Moon Do : Baik, Pak.

Gi Tae : Aku merasa sangat bingung hari ini. Aku tidak bisa menyelesaikannya malam ini. Pulang dan beristirahatlah.

Moon Do lalu membungkukkan badannya, memberi hormat, setelah itu pergi.

Soo Hyun baru saja tiba di rumah.

Dia tampak sangat lelah dan terus ke ruang kerjanya.

Dia meletakkan tasnya di meja, tapi tasnya malah jatuh ke bawah dan membuat dua dokumen dari tasnya keluar dari dalam tas.

Eun Soo masuk dan mengambil dokumen tentang hasil autopsi Jun Yeong.

Eun Soo mau membukanya, tapi Soo Hyun langsung mengambilnya.

Soo Hyun : Kau di rumah?

Eun Soo : Ya. Aku menunggumu sebelum pergi.

Soo Hyun : Kau mau bicara?

Eun Soo : Setelah berpisah seperti tadi, aku merasa agak aneh.

Soo Hyun : Aneh bagaimana?

Eun Soo : Aku sempat merasa kau tampak seperti orang lain.

Soo Hyun lalu ingat kecupan di leher Eun Soo. Dia juga ingat kata-kata Seo Young, bahwa dia curiga sama Eun Soo.

Soo Hyun : Pasti karena aku lelah.

Eun Soo : Kau tampak kelelahan.

Eun Soo lalu mencium Soo Hyun.

Soo Hyun sudah tidur, tapi dia gelisah dalam tidurnya.

Eun Soo duduk di tepi ranjang, tapi dia hanya menatap Soo Hyun saja.

Soo Hyun bermimpi buruk. Dia memimpikan masa lalunya.

Soo Hyun remaja tampak ditangkap dua orang pria.

Soo Hyun marah dan menoleh ke belakang, katakan kau pembunuhnya!

Lalu Soo Hyun ingat wajah si pembunuh.

Tepat saat itu, Soo Hyun terbangun. Napasnya tersengal-sengal dan sekujur tubuhnya penuh dengan keringat.

Dalam mimpinya, sepertinya Soo Hyun sempat masuk penjara karena dituduh melakukan pembunuhan.

Soo Hyun keluar kamar dan menemukan pesan Eun Soo di atas meja.

Eun Soo : Aku pergi sebelum Yeon Woo bangun. Aku membuat roti lapis. Jangan lewatkan sarapan.

Yeon Woo bangun dan turun dari tempat tidur.

Sambil berhitung, dia berjalan dan pada hitungan ketiga, dia mengambil bonekanya di lantai.

Tiba-tiba, penglihatan Yeon Woo kembali.

Sontak lah Yeon Woo langsung teriak memanggil ibunya dan membuka pintu kamarnya tapi… dia melihat Jun Yeong begitu membuka pintu.

Yeon Woo ketakutan dan melangkah mundur.

Tak lama, Eun Soo datang dan melihat Yeon Woo duduk di pojokan.

Eun Soo pun bergegas mendekati Yeon Woo.

Yeon Woo bilang, dia melihat Jun Yeong di dekat pintu.

Tapi anehnya, sekarang dia kehilangan penglihatannya lagi.

Eun Soo pun menenangkan Yeon Woo dengan memeluknya, tapi dia sendiri menangis.

Yeon Woo sudah tidur lagi setelah diberi obat Eun Soo.

Eun Soo terus menemani Yeon Woo.

Tak lama, ponselnya bunyi. Eun Soo berdiri dan meraih ponselnya di meja.

Telepon dari ‘Galeri’. Tapi Eun Soo tak menjawabnya.

Lalu si ‘Galeri’ mengiriminya pesan.

“Aku tidak bisa tidur. Aku merindukanmu.”

Dan si ‘Galeri’ adalah Jang Ho!

Eun Soo membalas pesan Jang Ho.

Eun Soo : Tunggu sampai mata Yeon Woo sembuh”

Paginya, Gi Tae membaca berita soal Anggota Dewan Hwang di koran.

Tiba-tiba, Kyung Sook menerobos masuk.

Kyung Sook : Ada hal mendesak yang harus kubicarakan denganmu.

Gi Tae : Kau pulang larut semalam. Apakah soal itu?

Kyung Sook : Ya. Begini… Jung Wook harus pergi ke Amerika untuk menjalani pengobatan.

Gi Tae meletakkan korannya dan melepas kacamatanya.

Gi Tae : Astaga. Itu masalah besar. Kenapa mentalnya serapuh itu? Siapa yang akan mengurusnya jika kau pergi?

Kyung Sook : Apa?

Gi Tae : Maksudku kau harus berumur panjang. Kau boleh pergi.

Kyung Sook turun ke rubanah. Dia merasa, Gi Tae tahu sesuatu tapi pura-pura bodoh dan itu membuatnya gugup.

Kyung Sook lalu melihat pelayan sedang beberes rubanah.

Kyung Sook : Aku akan membersihkan rubanah untuk sementara. Naiklah. Karena harus memeriksa inventaris, sekalian saja aku akan berbenah.

Pembantu pun naik.

Setelah itu, Kyung Sook berbalik dan menatap sesuatu yang mencurigakan dari lemari pendingin.

Dia mendekat dan menyalakan lampu lemari pendingin dan terkejut setengah mati.

Kyung Sook buru-buru mematikan lampu dan terlihat ketakutan.

Anggota Dewan Hwang akhirnya sadar.

Lalu dia berusaha berdiri dan keluar dari gudang itu.

Anggota Dewan Hwang masuk ke mobilnya.

Dia menarik napasnya berkali-kali, lalu mulai menjalankan mobilnya.

Bersambung ke part 4…

0 Shares:
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like