The Road : The Tragedy of One Ep 4 Part 2

Tentangsinopsis.com – Sinopsis The Road : The Tragedy of One Episode 4 Part 2, Cara pintas untuk menemukan spoilers lengkapnya ada di tulisan yang ini. Cek juga episode sebelumnya disini.

Sebelumnya…

Sung Hwan di dalam mobilnya, mengomel sendiri.

Kayaknya dia ada di depan kantor polisi.

Sung Hwan : Kenapa bedebah ini jual mahal? Aku tahu kau akan datang. Siapa yang peduli soal hati nurani? Uang mengalahkan segalanya. Dia akan datang. Seharusnya dia sudah tiba sekarang. Ayo. Dia datang.

Tak lama, seorang pria mengetuk kaca mobilnya.

Sung Hwan menurunkan kaca mobilnya.

Pria itu, memakai topi berlambang polisi.

“Aku seharusnya tidak melakukan ini.” ucapnya.

“Apa maksudmu? Yang benar saja.” jawab Sung Hwan.

Pria itu lantas memberikan Sung Hwan sebuah amplop.

Sung Hwan lalu membayar pria itu.

Setelah pria itu pergi, Sung Hwan membuka amplop itu.

Isinya, KK Gi Tae!!

Sung Hwan senang, lihat? Aku memiliki telur emas. Baiklah. Aku harus mengetuk pintu yang mana dahulu?

Sung Hwan memegang kamera dashboard mobilnya.

*Wait!! Sung Hwan kan pernah bilang, kalau dia yakin yang nabrak dia itu seorang wanita. Lah terus itu dia dapatin KK Gi Tae. Jangan-jangan yang nabrak dia Kyung Sook. Berarti jelas sudah siapa pembunuh Jun Yeong. Dan Anggota Dewan Hwang mungkin membantu Kyung Sook geletakin mayatnya Jun Yeong di hutan.

Gi Tae kayak biasa, di ruang jagalnya.

Tak lama, Moon Do datang. Gi Tae nanyain kondisi Eun Soo.

Moon Do : Dia tampak kelelahan.

Gi Tae : Dia sulit melepaskan karena tidak mirip denganku.

Gi Tae lalu tanya, apa kata polisi?

Moon Do : Mereka di sini untuk menangani kasus narkoba. Mereka mencari putramu.

Gi Tae : Kau tahu di mana dia, bukan?

Moon Do : Ya, Pak.

Gi Tae : Bocorkan ke polisi. Kyung Sook harus takut agar dia datang merangkak sesuai harapanku.

Moon Do : Baik, Pak.

Gi Tae : Astaga. Mana yang lebih kau suka?

Gi Tae nunjukin sepasang mata burungnya dan menyuruh Moon Do memilih satu.

Moon Do : Bagaimana jika kau membuat matanya berbeda?

Mendengar itu, Gi Tae tertawa.

Gi Tae : Bagus. Baiklah.

Kyung Sook membawa Jung Wook ke apartemen.

Kyung Sook : Diam saja di sini dan tinggalkan negara ini besok.

Jung Wook terlihat kesal. Dia menendang kopernya.

Jung Wook : Kau ingin aku tetap di sini? Bukankah ada penerbangan malam ini?

Kyung Sook : Kau mau terbang dengan penerbangan yang tersedia?

Jung Wook : Aku benci transit. Menyesakkan. Sudah kubilang. Layanan maskapai luar negeri payah.

Kyung Sook : Kau mematikan ponselmu, bukan?

Jung Wook : Tentu saja.

Kyung Sook lalu memberi Jung Wook uang.

Kyung Sook : Jangan pakai kartu kreditmu.

Jung Wook : Lumayan. Apa yang akan kau katakan kepada Pimpinan?

Kyung Sook : Depresimu kambuh, jadi, kau dirawat oleh Dokter Kim.

Jung Wook duduk di sofa dengan angkuhnya.

Jung Wook : Rumah sakit jiwa lagi? Berapa lama aku diasingkan kali ini? Berapa lama aku harus berpura-pura menjadi orang gila?

Kyung Sook marah dan mencengkram Jung Wook.

Kyung Sook : Kau tahu apa yang telah kulakukan untukmu, bukan? Sadarlah, kecuali kau mau kehilangan semuanya.

Kyung Sook lalu melepaskan cengkramannya dan meperingatkan Jung Wook agar tak ketinggalan pesawat.

Setelah itu, Kyung Sook pergi.

Setelah Kyung Sook pergi, Jung Wook memakai narkobanya.

Kyung Sook menghubungi Moon Do.

Kyung Sook : Semua baik-baik saja? Pimpinan sudah makan malam?

Moon Do : Dia di ruang kerjanya. Hati-hati di jalan. Tidak ada yang lebih berharga daripada nyawamu.

Seo Young dan Soo Hyun ketemuan di suatu tempat.

Seo Young : Keajaiban tidak pernah berhenti. Kau menungguku. Bagaimana perasaanmu saat melihat Eun Soo? Kau takut? Kau pikir sudah tertangkap basah? Kurasa tidak. Kau mencurigai Eun Soo, bukan? Kau begitu tidak memercayainya? Aku kecewa kepadamu.

Soo Hyun : Jangan libatkan dia lagi.

Seo Young : Dia hanya istri pajangan, tidak lebih atau kurang. Kau dan aku sama. Berpura-pura tidak bersalah, menjaga Eun Soo, dan menghargai keluargamu. Tidak perlu melakukannya di depanku. Itulah alasanmu memilihku.

Soo Hyun : Aku tidak memilihmu, tapi berita itu. Kau akan menggunakan kartu lain dari awal. Berhentilah membual.

Seo Young : Benar. Karena kau menuruti perkataanku hari ini, aku akan memberimu tiga hari sebagai hadiah. Apa pun yang terjadi, aku akan diwawancara hari Jumat. Akhiri kasus kecurigaan atau apa pun itu.

Soo Hyun : Kenapa Jumat?

Seo Young : Anggap saja sebagai pengganti untuk ucapan selamatku sendiri.

Soo Hyun : Pasti Ketua Kwon adalah kartumu.

Mendengar itu, Seo Young kaget Soo Hyun tahu. Dia pikir, Soo Hyun tahu Yeo Jin lesbian. Tapi ternyata enggak.

Soo Hyun : Kau dijanjikan dengan laporan berita investigasimu di jam tayang utama hari Sabtu. Itu sebabnya kau butuh wawancara itu pada hari Jumat.

Seo Young : Kau kembali dengan wajah percaya diri. Menyebalkan sekali. Apakah kau bisa bersikap sama jika Eun Soo tahu tentang kita? Tidak, jika seluruh dunia tahu tentang kita, kau masih bisa membuat ekspresi itu? Hati-hati. Kerugianmu lebih besar daripada aku.

Soo Hyun menatap tajam Seo Young.

Seo Young : Jangan menatapku seperti itu. Dosa selalu meninggalkan jejak. Jejak itu kebetulan adalah Jun Yeong. Kita kaki tangan. Jangan bersikap seolah-olah kau berbeda dariku.

Soo Hyun : “Pelajaran”. Kau bilang pelajaran? Aku juga akan memberimu pelajaran. Laporan narkoba akan dirilis dalam dua hari.

Seo Young kaget.

Soo Hyun masuk ke mobil. Seo Young menyusul Soo Hyun.

Seo Young : Aku belum selesai bicara. Kubilang aku belum selesai bicara!

Soo Hyun pun menghentikan mobilnya lagi dan membuka jendelanya.

Lalu dia melarang keras Seo Young melibatkan Eun Soo dalam masalah mereka.

Soo Hyun : Biar kutambahkan satu hal kepada keputusasaan itu. Aku sudah terpuruk. Apa pun yang kau ungkapkan, aku hanya akan kehilangan Eun Soo, tapi kau berbeda. Hal-hal yang akan kau miliki mulai sekarang. Kau pikir bisa melepaskan semuanya? Kau yang akan kehilangan banyak hal. Cari Choi Se Ra dan bawa dia ke polisi secara sukarela. Itu satu-satunya cara agar orang tetap fokus.

Soo Hyun pergi.

Seo Young di perjalanan sekarang. Dia stress mikirin kata-kata Soo Hyun tadi.

Soo Hyun : Cari Choi Se Ra dan bawa dia ke polisi secara sukarela. Itu satu-satunya cara agar orang tetap fokus.

Nam Kyu di ruangannya, sedang menghancurkan dokumen.

Tak lama, Seo Young menghubunginya.

Seo Young : Di mana Choi Se Ra? Aku harus menemukannya dalam dua hari.

Nam Kyu : Apa maksudmu?

Seo Young kayaknya nyeritain kelakuan Se Ra.

Nam Kyu : Aku mengerti. Aku akan mengurus semuanya. Kita bertemu di rumah.

Setelah itu, Nam Kyu lanjut ngancurin dokumen.

Lalu Direktur Keuangan menelponnya, tapi dia tak menjawab.

Saat seketarisnya masuk, dia berteriak kesal dan membanting dokumen itu.

Nam Kyu : Beri tahu direktur keuangan aku sedang dalam perjalanan bisnis. Aku akan meneleponnya besok.

Seketarisnya bilang, Se Ra yang datang.

Nam Kyu : Suruh dia masuk. Pulanglah sekarang.

Bersambung ke part 3…

0 Shares:
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like