The Road : The Tragedy of One Ep 12 Part 4 (Last Episode)

Tentangsinopsis.com – Sinopsis The Road : The Tragedy of One Episode 12 Part 4, Cara pintas untuk menemukan spoilers lengkapnya ada di tulisan yang ini. Cek juga episode sebelumnya disini.

Sebelumnya…

Soo Hyun membaca surat Eun Soo untuknya.

Lalu kita diperlihatkan flashback saat Eun Soo menulis surat itu.

Eun Soo : Maafkan aku, Soo Hyun-ssi. Aku lebih suka jika kau membohongiku. Kebohongan lebih kuat daripada dugaanmu dan dengan sedikit kemunafikan, kau bisa menipu diri sendiri dan melanjutkan seolah-olah tidak ada masalah. Itulah yang paling bisa kulakukan. Namun, saat kau bilang mencintaiku dengan tatapan polos di matamu, aku sadar betapa berat dan merusaknya kebenaran. Aku tidak seperti yang kau pikirkan. Bahkan sampai saat terakhir, aku di depanmu sebagai kebohongan. Aku menunggumu mencintaiku untuk waktu yang lama, tapi aku tidak pantas mendapatkannya. Maafkan aku.

Soo Hyun tidak percaya membaca surat Eun Soo.

Soo Hyun : Tidak. Tidak mungkin.

Kita lalu diperlihatkan flashback tentang kematian Jun Yeong.

Bersamaan dengan itu, kita mendengar pengakuan Eun Soo yang Eun Soo tulis di dalam suratnya.

Eun Soo : Dunia di dalam bola salju tidak berubah. Selalu indah dan penuh kebahagiaan. Aku ingin menjadi ibu dan istri seperti itu.

Malam itu, Eun Soo langsung pulang dan mencari Yeon Woo.

Dan dia melihat Yeon Woo di lantai atas bersama Jun Yeong sedang ribut.

Jun Yeong : Kau sungguh tidak tahu?

Yeon Woo : Tahu apa? Aku tidak mau mendengarnya, jadi, pergilah!

Jun Yeong bilang, Yeon Woo tahu kalau Soo Hyun adalah ayah kandungnya.

Yeon Woo : Hentikan! Aku tidak mau mendengarnya!

Eun Soo bergegas naik ke atas.

Eun Soo : Yeon Woo-ya.

Lalu Eun Soo memeluk Yeon Woo.

Setelah itu, Eun Soo tanya apa maksud Jun Yeong dan siapa yang memberitahu Jun Yeong.

Jun Yeong : Semua orang tahu. Aku yakin Yeon Woo juga.

Eun Soo menatap Yeon Woo.

Yeon Woo minta ibunya mengatakan kalau kata-kata Jun Yeong tidaklah benar.

Eun Soo pun kembali menatap Jun Yeong. Dia bilang, Jun Yeong salah.

Jun Yeong : Ibu juga tahu. Itu sebabnya bu selalu menatapku seperti itu. Tatapan menyedihkan itu.

Eun Soo pun mendekati Jun Yeong. Dia menyuruh Jun Yeong pulang.

Jun Yeong melangkah mundur sampai ke pintu tangga.

Jun Yeong : Kenapa aku harus pergi? Ini rumah ayahku.

Eun Soo : Jangan lakukan ini, Jun Yeong-ah.

Jun Yeong : Kalau begitu, suruh Yeon Woo pergi juga. Lagi pula dia bukan putramu.

Mendengar itu, Yeon Woo kaget.

Eun Soo sendiri syok dan teringat kecelakaannya yang menewaskan putranya.

Eun Soo lantas menatap tajam Jun Yeong. Dia bilang, Yeon Woo adalah putranya.

Jun Yeong : Bu Seo, kau sama saja.

Eun Soo : Tolong pergi.

Jun Yeong : Tidak mau. Aku tidak akan pergi. Aku akan tetap di sini sampai mati!

Eun Soo : Tolong hentikan.

Jun Yeong terus melangkah mundur, sampai akhirnya dia jatuh ke bawah.

Eun Soo terkejut melihat Jun Yeong jatuh.

Eun Soo : Namun, pada saat itu, aku melihat wajah asliku. Wajah asliku yang kuyu dan gelap.

Sementara Yeon Woo syok, sampai berteriak.

Melihat Jun Yeong jatuh, Eun Soo teringat saat dia menghampiri Jun Yeong yang sedang memotret di hutan.

Eun Soo mencekik Jun Yeong.

Tapi itu hanya bayangan Eun Soo. Dia sangat ingin membunuh Jun Yeong tapi tak bisa melakukannya.

Eun Soo : Jika dia menghilang, dunia di dalam bola salju akan tetap sama dan indah. Itu yang dibisikkan wajahku yang lain kepadaku. Seperti itulah anak lelaki yang tidak bersalah itu meninggal.

Soo Hyun syok berat membaca surat Eun Soo.

Lalu dia menatap replika Royal The Hills.

Pandangannya lalu mengarah ke replika mobilnya.

Dan…. dia menangkap sesuatu yang mencurikan di dalam replika mobilnya.

Soo Hyun membuka bagasi replika mobilnya.

Dan dia terkejut bukan main melihat isinya.

Kita kembali diperlihatkan flashback setelah Jun Yeong jatuh.

Jang Ho datang dan terkejut melihat Jun Yeong sudah terbujur kaku berlumur darah.

Yeon Woo histeris, sampai sesak napas.

Melihat itu, Jang Ho pun langsung menenangkan Yeon Woo.

Setelah Yeon Woo tenang, Jang Ho minta Eun Soo cerita apa yang terjadi.

Eun Soo bilang itu kecelakaan.

Eun Soo : Jun Yeong terjatuh. Tidak. Kurasa aku membunuhnya.

Jang Ho : Serahkan kepadaku. Aku akan menyelamatkanmu.

Terdengar kata-kata Eun Soo.

Eun Soo : Saat kubilang tidak apa-apa, maka akan baik-baik saja. Saat kataku tidak ada yang terjadi, maka tidak ada apa pun. Aku berdoa ratusan kali, tapi tidak berguna. Wajah gelapku yang kuyu itu mengerikan dan jahat, ternoda darah. Malam itu, aku menukar anak tidak berdosa dengan rasa bersalahku.

Eun Soo gemetaran melihat Jang Ho memasukkan jasad Jun Yeong ke bagasi mobil Soo Hyun.

Jang Ho yang melihat Eun Soo ketakutam, coba menenangkan Eun Soo.

Jang Ho : Aku akan mengurus sisanya. Ingat saja ini. Bahwa kau ibu Yeon Woo.

Flashback end…

Soo Hyun syok melihat isi di dalam replika mobil.

Isinya, replika mayat Jun Yeong!!

Eun Soo : Dosaku yang tidak termaafkan yang membuatku tidak berani mengharapkan keselamatan. Lalu, wajah asliku yang tidak bisa kutunjukkan bahkan di akhir yang pahit. Kumohon, bakar wajah asliku yang tersembunyi di balik kebohonganku.

Jang Ho meletakkan mayat Jun Yeong di hutan itu.

Hujan turun sangat deras.

Flashback end…

Soo Hyun yang tidak bisa menerima kenyataan pahit itu, meluapkan emosinya.

Dia berteriak-teriak sembari menghancurkan seisi ruang kerja Eun Soo.

Lalu Seok Hoon datang dan coba menenangkan Soo Hyun.

Seok Hoon : Yeon Woo di sini. Hentikan!

Soo Hyun pun akhirnya berhenti mengamuk.

Soo Hyun : Apa maksudmu?

Yeon Woo muncul dan menatap ayahnya dengan wajah takut.

Melihat itu, Seok Hoon langsung mengajak Yeon Woo keluar.

Terdengar suara high heels menaiki landasan heli tempat Seo Young menyandera Yeon Woo semalam.

Mungkinkah Eun Soo?? Eun Soo bundir?

Gi Tae di ruangan Kepala Jaksa.

Kepala Jaksa ingin tahu alasan kenapa Gi Tae menyerahkan diri.

Gi Tae tak bisa konsentrasi. Pikirannya terus tertuju pada Eun Soo.

Dia ingat percakapan mereka malam itu, setelah Eun Soo pulang kembali membawa Yeon Woo yang habis disandera Seo Young.

Gi Tae : Beberapa hal harus dilupakan, yang lainnya tidak. Jangan tertukar.

Eun Soo : Yeon Woo tidak mau bicara. Dia berpura-pura tidak tahu apa pun tentang caraku menjalani seluruh hidupku. Aku tidak bisa melakukannya lagi.

Gi Tae : Jika kau hancur sekarang, kau akan kehilangan Yeon Woo lagi. Itukah yang kau inginkan?

Eun Soo : Aku sudah kehilangan segalanya.

Gi Tae : Itu tidak benar. Tidak bagiku. Bagi ayah, kau dan Yeon Woo sama sekali tidak berubah. Ayah juga tidak bisa bertahan jika kau hancur, Eun Soo.

Eun Soo : Maafkan aku, ayah. Aku selalu merasa bersalah.

Mendengar kata-kata Eun Soo, Gi Tae sontak terdiam.

Flashback end…

Gi Tae mengaku lelah dan meminta interogasinya dilanjutkan besok.

Kepala Jaksa mengerti, lalu dia beranjak pergi, membawa berkas serta tas berisi berkas asli yang dibawa Gi Tae.

Gi Tae lantas meraih ponselnya, lalu dia berdiri dan terlihat bingung.

Tak lama, dia memeriksa ponselnya. Dia menerima pesan yang mengabarkan kabar Eun Soo.

Eun Soo sudah ditemukan, tapi keadaannya buruk.

Gi Tae pun langsung menghubungi Moon Do.

Gi Tae : Bagaimana keadaan Eun Soo?

Gi Tae syok mendengar keadaan Eun Soo.

Gi Tae : Jangan biarkan media, polisi, atau rumah sakit mengetahui apa pun dan pindahkan dia ke rumah sakit lain.

*Hah? Beneran nih si Eun Soo bundir?

Soo Hyun menemui Gi Tae di galeri.

Soo Hyun marah, dia menuding Gi Tae sebagai dalang dibalik semua yang terjadi.

Gi Tae : Benar sekali.

Soo Hyun pun tanya dimana Eun Soo.

Gi Tae : Kenapa kau bertanya kepadaku?

Soo Hyun : Aku bertanya, di mana Eun Soo?

Gi Tae : Kau tidak akan pernah tahu.

Soo Hyun menatap kesal Gi Tae.

Melihat tatapan kesal Soo Hyun, Gi Tae tanya, apa Soo Hyun kesal.

Gi Tae : Kalau begitu, harusnya kau tidak berkeliaran mencari di balik topeng. Seharusnya kau tidak munafik dan bicara soal mencari kebenaran. Menurutmu apa yang dilakukan Eun Soo saat kau mengacak-acak dunia untuk mencari kebenaran? Sementara kau tidur dengan wanita lain… Sementara anak wanita itu ada di depan Eun Soo. Menurutmu apa yang dia lakukan? Melakukan yang terbaik? Penebusan dosa? Keegoisanmu dengan hanya memikirkan diri sendirilah yang menciptakan kekacauan ini.

Soo Hyun : Aku akan menemukannya.

Gi Tae : Kau akan menemukannya? Lalu melakukan apa?

Soo Hyun : Aku akan mencari tahu kebenarannya.

Gi Tae : Kau? Pikirmu kau berhak melakukannya? Kau akan mencari tahu kebenarannya? Bagaimana dengan ini? Ayahmu tidak menghilang. Dia dibunuh.

Soo Hyun terkejut mendengarnya.

Soo Hyun : Kau sungguh akan berbohong bahkan saat ini?

Gi Tae : Ibumu menutup mulutnya demi melindungimu.

Soo Hyun : Tidak mungkin.

Gi Tae : Lihat? Inilah dirimu yang sebenarnya. Kau menjalani seluruh hidupmu tanpa mengetahui apa pun. Jadi… hentikan semua yang kau lakukan. Berhentilah mencari Eun Soo agar dia bisa terus hidup dalam mimpi yang tidak pernah berakhir. Mengenai Yeon Woo, aku akan membesarkannya sendiri. Akan kuberi tahu dia semuanya setelah waktunya tiba. Kau tidak berhak tahu apa pun. Kau mengerti?

Soo Hyun melangkah gontai, menyusuri tepi jalan Kota Seoul.

Di jalan, mobil berlalu lalang. Hari sudah malam.

Kata-kata Gi Tae tadi terngiang di telinganya.

Gi Tae : Kau tidak akan pernah tahu.

Lalu Soo Hyun ingat saat dia bertanya ke Eun Soo ada apa.

Eun Soo bilang bukan apa-apa.

Kata-kata Gi Tae semakin merasukinya.

Gi Tae : Melakukan yang terbaik? Penebusan dosa? Keegoisanmu dengan hanya memikirkan diri sendirilah yang menciptakan kekacauan ini.

Soo Hyun ingat saat dia membuang sandwich buatan Eun Soo yang sudah basi ke tempat sampah.

Lalu dia teringat kata-kata Eun Soo.

Eun Soo : Jangan sakit. Hanya itu yang kubutuhkan.

Dia juga ingat saat Eun Soo bilang akan berusaha lebih keras.

Lalu dia memikirkan kata-kata Eun Soo setelah dia mengakui semuanya.

Eun Soo : Bagaimana kau bisa membodohiku seperti ini? Berapa banyak lagi yang akan kau sembunyikan dariku?

Dia juga ingat saat Eun Soo bilang akan kembali ke tempat asalnya bersama Yeon Woo.

Kata-kata Gi Tae terdengar lagi.

Gi Tae : Kau menjalani seluruh hidupmu tanpa mengetahui apa pun.

Soo Hyun ingat kata-kata Eun Soo lagi.

Eun Soo : Aku berharap kau tidak akan terluka lagi. Aku datang untuk membicarakan sesuatu. Tapi aku tidak yakin sekarang.

Tangis Soo Hyun pecah.

Dia jatuh terduduk dan menangis sekeras-kerasnya.

Dia hancur!!

Jung Wook menjenguk ibunya di penjara.

Kyung Sook : Kau akan keluar negeri hari ini?

Jung Wook : Ya.

Kyung Sook : Lupakan saja kejadian malam itu.

Mereka lalu sama-sama mengingat kejadian malam itu.

Setelah Seok Pil terkapar berlumur darah di jalan, Kyung Sook menyuruh Se Ra pergi.

Kyung Sook : Pastikan untuk menjaga ucapanmu.

Se Ra : Jangan khawatir. Aku juga tidak mau terlibat dalam hal ini.

Dari sini sudah jelas, Jung Wook lah yang menabrak Seok Pil. Jung Wook tak sengaja melakukannya saat dia dan Se Ra tengah mencari Jun Yeong.

Se Ra pun pergi.

Kyung Sook lantas terkejut melihat Seok Pil yang masih hidup.

Jung Wook mendekat, dia ingin menghubungi petugas tapi dihentikan Kyung Sook.

Jung Wook : Tapi dia masih hidup.

Kyung Sook : Sadarlah, Jung Wook-ah! Lagi pula, kau tidak akan ingat apa pun besok. Tidak apa-apa. Jadi, jangan lakukan apa pun. Hanya itu cara kita bisa bertahan. Mengerti?

Dibantu Jung Wook, Kyung Sook membawa Seok Pil ke dalam gudang penyimpanan miras di Royal.

Kyung Sook : Tugasmu sudah selesai. Ibu akan mengurus sisanya.

Jung Wook : Tidak.

Kyung Sook : Pulanglah sekarang jika kau tidak mau melihat Ibu mati.

Akhirnya Jung Wook nurut dan pergi.

Setelah Jung Wook pergi, Kyung Sook masuk ke dalam dan menatap sekelilingnya.

Flashback end…

Kyung Sook : Lupakan semuanya dan kubur dalam ingatanmu. Lalu, terus berjalanlah. Dengan begitu kau tidak akan pernah kehilangan milikmu.

Gi Tae di rumah sakit! Ruangannya dijaga ketat oleh polisi.

Kejaksaan sudah memutuskan melepaskan Gi Tae.

Gi Tae yang seorang diri, teringat saat dia dan Moon Do menemukan Seok Pil di gudang penyimpanan.

Flashback…

Gi Tae : Mobil siapa yang mereka hancurkan?

Moon Do : Yang biasanya dikemudikan Seo Jung Wook.

Gi Tae : Kau akan mengembalikan mobil Baek Soo Hyun?

Moon Do : Ya, Pak.

Gi Tae : Bae Kyung Sook, si berengsek itu. Daftar prioritas kita sudah berubah. Berkas asli dan Yoon Dong Pil tidak ada di daftar kita saat ini.

Jang Ho memindahkan jasad Jun Yeong dari bagasi mobil Soo Hyun ke bagasi mobilnya.

Tak lama kemudian, Moon Do datang.

Kamera menyorot lokasi tempat mereka berada.

Mereka ada di bangunan tua yang didatangi Soo Hyun!

Jang Ho lalu pergi membawa jasad Jun Yeong.

Sementara Moon Do mendatangi Soo Hyun yang tak sadarkan diri seusai jatuh dari tangga.

Setelah itu, Moon Do memasukkan Seok Pil yang sudah dia bunuh ke dalam mobil Soo Hyun.

Lalu Moon Do meninggalkan catatan bunuh diri Seok Pil yang dia tulis.

Moon Do : Aku membuat keputusan yang salah, menculik putra Baek Soo Hyun dan membunuhnya.

Setelah menulis surat itu, Moon Do pun pergi meninggalkan mobil Soo Hyun.

Flashback end….

Gi Tae teringat kata-kata Jung Wook.

Jung Wook : Lihat saja nanti. Kau akan hidup kesepian dan mati sendirian di kerajaanmu sendiri.

Seo Young disidang.

Seo Young : Di hari putra saya meninggal, saya sibuk memikirkan diri sendiri.

Flashback…

Yeo Jin terlelap tanpa busana.

Di depan jendela, Seo Young berdiri sambil menikmati mirasnya. Dia hanya mengenakan baju handuk.

Mereka habis bercinta. *Ih, jijik.

Lalu ponsel Seo Young berdering.

Telepon dari Nam Kyu.

Flashback end…

Seo Young : Saya belum pernah menatap diri sendiri, jadi saat putra saya meninggal, saya pun tidak menghadapinya dengan benar. Saat berkabung, itu berarti mengakui kekurangan saya. Mungkin saya terlalu takut. Saya tidak akan membuat alasan atas semua yang saya lakukan, saya akan menerima hukumannya.

Di depan ruang pengadilan, Se Ra menunggui mereka.

Lalu Se Ra teringat kejadian malam itu.

Ternyata yang mengemudikan mobil sampai menabrak Seok Pil, bukanlah Jung Wook. Tapi Se Ra!!

Sementara Jung Wook duduk di kursi kemudi.

Anggota Dewan Hwang sudah dibebaskan.

Dia sibuk mengelap sepatunya.

Lalu Sung Ja datang.

Singkat cerita, Sung Ja ngasih tahu Anggota Dewan Hwang kalau dia bakal diangkat jadi direktur galeri Jegang menggantikan Kyung Sook.

Dan Kyung Sook juga gak bakal disidangkan.

Anggota Dewan Hwang takjub, kartu itu? Kau menggunakannya?

Flashback…

Saat Jung Wook meninggalkan gudang penyimpanan miras setelah membantu ibunya menyembunyikan Seok Pil, ternyata Sung Ja melihatnya.

Sung Ja lantas merekam Jung Wook.

Itulah kartu AS yang dipegang Sung Ja.

Yeo Jin berhasil ke gedung biru.

Dia berbicara sebagai jubir presiden.

Yeo Jin : Presiden membuka pidatonya dengan komentar ini.

Lalu Yeo Jin ingat kata-kata Gi Tae padanya.

Gi Tae : Kau hanya perlu melakukan apa yang selalu kau lakukan. Buka pintu ke rumah biru, temui aku saat kau di dalam.

Flashback end…

Yeo Jin : Pada pemilihan mendatang, Presiden dan pemerintah, demi ketidakberpihakan dan keadilan, akan tetap netral. Sekian.

Seok Hoon minum2 di tempat biasa dia minum.

Lalu pria itu datang menghentikannya.

Seok Hoon memanggil pria itu dengan sebutan direktur. Dia meminta pria itu tidak ikut campur.

Pria itu lantas berkata kalau Seok Hoon gak boleh kehilangan apapun lagi.

Sekarang, Seok Hoon udah balik ke ruangannya yang sudah kosong.

Lalu dia menatap secarik kertas yang didapatnya dari direktur.

Setelah itu, Seok Hoon pergi ke gereja menemui Soo Hyun.

Seok Hoon : Aku tidak tahu kau beragama.

Soo Hyun : Kupikir seseorang mungkin akan memberiku jawaban.

Seok Hoon : Apa pertanyaanmu?

Soo Hyun : Kukira aku tersesat, tapi aku tidak pernah beranjak. Di mana aku berdiri selama ini? Eun Soo. Kau sudah menemukannya?

Seok Hoon : Aku rasa harus memberitahumu ini dahulu. Dia dinyatakan mati otak.

Soo Hyun menangis mendengarnya.

Lalu Seok Hoon memberikan Soo Hyun secarik kertas yang ternyata berisi alamat rumah sakit tempat Eun Soo dirawat.

Tapi Soo Hyun malah pergi tanpa melihat dan membawa kertas itu.

Seok Hoon bingung, Soo Hyun-ah, kau mau kemana?

Soo Hyun : Aku harus ke mana?

Soo Hyun lantas beranjak pergi meninggalkan gereja.

TAMAT!!!

Gimana guys endingnya?? Puas gak? Kalau mimin KURANG PUAS…

Ada pertanyaan yang belum kejawab. Jun Yeong tahu darimana kalau dia anak kandung Soo Hyun? Dan dia tahu darimana kalau Yeon Woo bukanlah putra kandung Soo Hyun dan Eun Soo??

Terus itu Seo Young dan Nam Kyu sampai akhir gak tahu fakta dibalik kematian Jun Yeong.

Dan Se Ra yang nabrak Seok Pil, gak dapat hukuman???

Gitu pula Eun Soo dan Gi Tae… Eun Soo endingnya gitu doang. Gi Tae dan Moon Do juga gak dihukum.

Buat yang masih bingung,, mimin rekapanin secara singkat yaa…

Jadi cerita berawal dari Soo Hyun yang dapat ancaman kalau Yeon Woo diculik. Soo Hyun nyariin Yeon Woo mati-matian, sesuai petunjuk yang dikasih si penculik.

Sampai akhirnya dia tahu kalau yang diculik dan dibunuh bukan Yeon Woo, tapi Jun Yeong.

Sejak awal, Eun Soo tahu semuanya…. Jun Yeong meninggal setelah jatuh dari lantai dua rumah Soo Hyun.

Kemudian Jang Ho datang dan membantu Eun Soo membawa jasad Jun Yeong.

Nah jasad Jun Yeong dimasukin ke bagasi mobilnya Soo Hyun.

Soo Hyun yang gak tahu, mengemudikan mobilnya sampai ke lokasi terakhir ‘penculikan’ Yeon Woo.

Saat mencari Yeon Woo di dalam bangunan yang masih belum jadi itu, Soo Hyun jatuh dari tangga karena tersandung tali dan pingsan.

Pas Soo Hyun pingsan itulah, Moon Do datang nyamperin Jang Ho. Lalu Jang Ho memindahkan jasad Jun Yeong dari mobil Soo Hyun ke mobilnya sendiri.

Gk adil banget buat Soo Hyun yang tetap menderita sampai akhir.

Begitu pula dengan Nam Kyu dan Seo Young yang gak tahu kebenaran dibalik kematian Jun Yeong.

Dan Se Ra yang gak dapat hukuman setelah menabrak Seok Pil.

Terus Gi Tae yang lolos gitu aja, gk dihukum, padahal dia ikut terlibat nyembunyiin jasad Jun Yeong.

0 Shares:
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like