The Road : The Tragedy of One Ep 11 Part 3

Tentangsinopsis.com – Sinopsis The Road : The Tragedy of One Episode 11 Part 3, Cara pintas untuk menemukan spoilers lengkapnya ada di tulisan yang ini. Cek juga episode sebelumnya disini.

Sebelumnya…

Moon Do melaporkan ke Gi Tae, kalau komisaris ingin polisi menutup kasus Jun Yeong.

Gi Tae : Masalah melebar sampai sejauh ini. Si bodoh itu seharusnya membiarkan beberapa hal. Masalahnya, Soo Hyun punya berkas asli itu. Jika tidak bisa menghilangkan kelemahannya, kita akan singkirkan orang yang lemah.

Moon Do : Benar.

Gi Tae : Singkirkan dengan baik.

Moon Do : Baik, Pak. Pak Choi akan ditangani pekan depan.

Di ruangannya, Nam Kyu tengah bicara dengan seseorang melalui telepon.

Nam Kyu : Sudah kubilang kau tidak akan menanggung akibatnya. Pimpinan Seo akan mengirim presdir baru akhir pekan depan. Masalah keuangan juga akan selesai. Baiklah. Sampai jumpa saat semua ini berakhir.

Nam Kyu lalu menerima pesan. Seseorang mengirimkannya draft video upacara peringatan kematian Jun Yeong.

“Jika ingin perubahan, hubungi kami sebelum besok siang.”

Nam Kyu pun teringat malam itu, saat dia melihat ke dalam bagasinya.

Nam Kyu marah dan menggebrak mejanya.

Seo Young masih terdiam di studio, padahal siaran udah selesai.

Dia memikirkan saat menghubungi River, meminta nomor Jang Ho.

Lalu Yeo Jin datang. Seo Young menghela nafas melihat Yeo Jin.

Yeo Jin : Kau membuat ekspresi itu lagi.

Seo Young : Benarkah?

Yeo Jin : Kau tahu aku mencemaskanmu, bukan?

Seo Young : Ya. Hanya kau yang mengkhawatirkanku.

Yeo Jin : Dan kau bersikap seperti ini? Kenapa kau makin lemah tiap hari padahal sudah sejauh ini? Rating kita lebih tinggi daripada acara lain. Bahkan lebih tinggi dari masa Soo Hyun membawakannya. Angkanya tidak pernah setinggi ini. Setelah Jun Yeong meninggal dan sampai kita menangkap pelakunya, kau tetap di sana dan menyampaikan beritanya. Jadi, aku berpikir, bukankah ini saatnya kita melakukannya juga? Semua orang melakukannya. Kita juga harus.

Seo Young : Kau menyuruhku membawakan episode khusus Oh Jang Ho?

Yeo Jin : Semua korban ada di sini. Akan lebih aneh jika kita tidak melakukannya.

Seo Young : Dengan wajah dan masa lalunya yang menyedihkan, seluruh negeri mengasihani si pembunuh bajingan itu dan itu membuatku gila, tapi kau ingin aku juga mengikuti tren?

Yeo Jin : Meski kau tidak mau, orang lain harus melakukannya. Jadilah profesional di saat seperti ini. Aku mulai mencapai batasku untuk menunggumu. Aku sudah menjadwalkan pertemuan. Lakukan pemanasan.

Seo Young yang kesal, beranjak pergi.

Jae Yeol kesal membaca surat sanksi untuk Soo Hyun.

Jae Yeol : Setidaknya biarkan dia menghadiri sidang pendisiplinan lebih dahulu sebelum menghakiminya. Mereka semua disuap atau apa?

Moon Hwa : Menurut orang-orang di kantor polisi, Soo Hyun sedang diselidiki lagi.

Jae Yeol : Mereka mencoba membunuhnya dengan pelecehan terus-menerus.

Moon Hwa : Aku akan terus menindaklanjuti.

Jae Yeol : Baiklah, silakan.

Moon Hwa : Bagaimana dengan rapatnya?

Jae Yeeol : Rapat.

Jae Yeol pusing, sial!

Di ruang rapat, tim News Night yang baru sedang melihat foto-foto TKP atas kasus kematian Jang Ho.

Moon Hwa : Ini semua yang kami terima dari polisi.

Seo Young tanya ke rekannya yang duduk di sebelahnya.

Seo Young : Ada yang baru?

Rekannya bilang ada.

“Aku melacak pergerakan Soo Hyun untuk memeriksa pergerakan Oh Jang Ho.”

“Soo Hyun?”

“Beberapa hari sebelum Oh Jang Ho tewas, Soo Hyun pergi ke satu hotel.”

Seo Young kaget, hotel? Soo Hyun?

Jae Yeol pun marah, hei. Itu melewati batas. Kenapa kau melacak pergerakan korban? Kita bukan tabloid.

Seo Young nyuruh Jae Yeol diam.

Rekan mereka lalu menunjukkan foto Soo Hyun di resepsionis hotel.

“Sepertinya mobilnya ada di sana sejak malam sebelumnya. Banyak orang melihatnya datang untuk mengambilnya. Dia mengambil mobil itu pada tanggal 8 Mei, hari Sabtu. Mobil itu ada di hotel sejak sehari sebelumnya, tapi anehnya, Soo Hyun tidak pergi ke sana sehari sebelumnya.”

“Sehari sebelumnya? Tanggal 7 Mei?”

Seo Young pun teringat saat Eun Soo menemuinya di kafe pada tanggal itu.

Eun Soo datang menunjukkan obat milik Seo Young yang dia temukan di antara barang2 Jun Yeong yang tertinggal di rumahnya.

Seo Young langsung sadar dan mengatakan itu mobil Eun Soo.

Seo Young : Setelah kami berpisah di kafe, dia pergi ke hotel?

Seo Young juga ingat saat memergoki Jang Ho memeluk Eun Soo di gereja saat peringatan kematian Jun Yeong yang ke-3.

Jang Ho bilang dia merindukan Eun Soo.

Eun Soo : Aku bilang sabar.

Jang Ho : Jangan menjauh dariku.

Flashback end…

Seo Young : Itu membuatku lebih ingin mengonfirmasi. Mereka berdua berselingkuh, juga cukup lama.

Seo Young kembali ingat percakapannya dengan Eun Soo di hotel, saat Eun Soo membawa obatnya.

Seo Young : Kau merasa bersalah? Kalau begitu, seharusnya kau menyuruhku diam. Bukankah itu yang dilakukan teman?

Eun Soo : Apa yang harus dirahasiakan?

Seo Young : Kau berpura-pura naif, tapi cabul.

Eun Soo : Posisimu kurang menguntungkan.

Flashback end…

Seo Young : Dia tidak pernah menyangkal berselingkuh dengan Oh Jang Ho. Tidak sekali pun.

Seo Young lalu memanggil Jae Yeol.

Dia mengajak Jae Yeol bicara empat mata.

Jae Yeol pun kaget. Lalu dia marah setelah mendengar kata-kata Seo Young.

Jae Yeol : Dari semua orang yang dicurigai. Eun Soo menggila hari itu karena mencari Yeon Woo. Kenapa kau berkata begitu?

Seo Young : Benarkah? Kau melihatnya sendiri? Kau bicara langsung dengannya?

Jae Yeol : Ada apa denganmu? Aku tahu keadaan sulit bagimu, tapi ini salah.

Seo Young : Ini aneh. Rumah Oh Jang Ho dipenuhi dengan obsesinya terhadap Eun Soo, tapi tidak ada satu pun yang bertuliskan namanya.

Jae Yeol : Apa?

Seo Young : Penguntit pada tingkat itu harusnya menulis surat untuknya atau apa pun tentangnya di buku harian, tapi tidak ada apa-apa. Pasti ada sesuatu yang mendorongnya melewati batas.

Jae Yeol tetap tak setuju dengan kecurigaan Seo Young.

Jae Yeol : Apa yang kau Itu karena…

Seo Young : Lihat bukti kejahatannya. Sangat rapi. Seolah-olah dia akui melakukannya, jadi, jangan melihat ke arah lain.

Jae Yeol : Tapi… Apa maksudmu?

Seo Young : Lihat situasinya. Itu seperti dia mencoba menyembunyikan hal lain. Semuanya cocok.

Jae Yeol : Dengan kata lain, dia berusaha menyembunyikan perselingkuhannya dengan Eun Soo dan itu sebabnya dia melakukannya?

Seo Young : Bagaimana jika bukan hanya hubungan gelap itu yang disembunyikannya? Bagaimana jika dia mencoba menyembunyikan satu kejahatan?

Jae Yeol : Jangan bilang kau…

Seo Young : Mereka tidak menculik anak yang salah. Eun Soo… Eun Soo adalah kaki tangannya.

Jae Yeol : Hei. Kau berlebihan. Itu tidak masuk akal.

Seo Young : Aku harus menanyakannya langsung.

Seo Young pun beranjak pergi.

Jae Yeol kesal, hei! Kau mau kemana!

Tapi kemudian dia coba memikirkan kembali kecurigaan Seo Young.

Seo Young ke rumah Eun Soo.

Eun Soo : Kenapa kau di sini? Kau masih ingin menyiksa keluargaku?

Seo Young : Tanggal 7 Mei. Kau bersenang-senang di hotel itu setelah kita berpisah?

Eun Soo terdiam mendengarnya.

Seo Young : Kau masih tidak menyangkalnya.

Eun Soo : Apa yang kau lakukan?

Seo Young : Pada hari kematian Jun Yeong. Apa yang kau lakukan? Kau bersama Oh Jang Ho? Jun Yeong melihatmu berguling-guling di ranjang, bukan? Itu sebabnya kau membunuh anakku.

Eun Soo : Bukan begitu!

Seo Young : Jika tidak, kenapa Soo Hyun mencoba menculik Oh Jang Ho dan membunuhnya? Kenapa dia pergi ke rumahnya dan itu terjadi kepadanya!

Eun Soo : Hari itu Jang Ho berusaha menculik Yeon Woo.

Seo Young lantas meletakkan foto-foto jasad Jun Yeong di atas meja.

Seo Young : Jang Ho? Jika kau tidak bekerja sama dengannya, apa yang kau lakukan saat itu? Apa yang kau lakukan saat kekasihmu membunuh putraku?

Eun Soo : Tidak seperti yang kau pikirkan. Hubungan kami tidak seperti itu.

Seo Young : Lalu? Apa yang kalian lakukan? Katakan sekarang!

Lalu Yeon Woo datang.

Mereka langsung berdiri. Eun Soo mau membawa Yeon Woo ke kamar, tapi Seo Young menahan Eun Soo.

Seo Young : Tetap di sini!

Lalu mereka melihat ke arah Yeon Woo.

Yeon Woo melihat foto-foto jasad Jun Yeong di atas meja.

Melihat itu, mereka pun sadar Yeon Woo udah bisa melihat lagi.

Seo Young pun memaksa Yeon Woo bicara apa yang Yeon Woo lihat malam itu.

Seo Young : Ayah kandungmu? Ibumu?

Eun Soo marah, apa yang kau lakukan?

Eun Soo coba menyingkirkan Seo Young dari Yeon Woo.

Seo Young marah, lepaskan aku!

Seo Young memaksa Yeon Woo bicara.

Yeon Woo pun ingat malam itu, saat Seok Pil menghampiri Jun Yeong dan teman-temannya saat mereka lagi asik main game.

Seok Pil tanya ke Jun Yeong, apa Jun Yeong putra Soo Hyun.

Jun Yeong diam saja saat Seok Pil nanya kayak gitu.

Seok Pil lalu pergi.

Yeon Woo pun marah karena Jun Yeong diam saja pas dibilang putra Soo Hyun.

Kesal, Yeon Woo akhirnya pergi.

Yeon Woo berlari di jalanan.

Flashback end…

Yeon Woo yang ketakutan, lantas pergi.

Eun Soo menyusul Yeon Woo.

Eun Soo : Sejak kapan penglihatanmu kembali?

Eun Soo lalu tanya apa Yeon Woo ingat sesuatu.

Yeon Woo : Aku tidak tahu apakah itu mimpi atau kenyataan. Kepalaku sakit. Aku mau tidur.

Eun Soo : Baik, tidurlah.

Eun Soo lantas mengambil rekam medis Seo Young dan kartu nama TVC.

Dia pun menghubungi pihak TVC.

Eun Soo : Ini Reporter Nam Koong Hyuk? Aku Seo Eun Soo.

Sung Ja membawa pengacara menemui Anggota Dewan Hwang di sel.

Anggota Dewan Hwang : Bagaimana dengan tuduhan lain? Mereka sudah menangkap pelakunya, jadi, kenapa para jaksa menunggu?

Sung Ja : Tuduhan tabrak lari.

Anggota Dewan Hwang : Itu kecelakaan lalu lintas. Tapi itu bukan tabrak lari. Aku bahkan mengantarnya ke depan rumahnya.

Anggota Dewan Hwang lalu menyemprot si pengacara.

“Hei! Aku membayarmu untuk membuktikan hal seperti ini!”

Sung Ja lalu ngasih tahu suaminya itu kalau mereka belum memproses statement Kyung Sook.

Anggota Dewan Hwang : Dia masih bilang aku mengambil jasad Kim Seok Pil? Sial, keras kepala sekali dia. Bagaimana dengan Pak Choi?

Sung Ja : Relakan saja dia. Dia menyingkirkan semuanya, bahkan posisi presiden direkturnya. Tidak ada gunanya menyimpan bukti permainan uangnya.

Anggota Dewan Hwang : Dia pasti membuat kesepakatan dengan Pimpinan Seo. Sial.

Sung Ja : Jadi, katakan kartu apa yang kau pegang. Itu mudah.

Anggota Dewan Hwang : Pelakunya sudah muncul, untuk apa aku merugikan diriku sendiri? Tuntutan yang diajukan Bae Kyung Sook kepadamu. Penggelapan dana yayasan? Sebaiknya kau tangani itu dengan benar.

Sung Ja : Penyelidikannya akan makin lama. Itu bahkan bisa disidangkan atau berakhir dengan cepat.

Anggota Dewan Hwang : Kau punya rencana rahasia, bukan? Kartu yang aku tidak tahu. Benar, bukan?

Melihat ekspresi Sung Ja, Anggota Dewan Hwang tahu Sung Ja punya kartu AS.

Anggota Dewan Hwang : Besar sekali sampai bisa menjadi penyelamat hidupku.

Jung Woo membesuk sang ibu di penjara.

Kyung Sook bilang, perjanjian Saham Ekstra atas nama Jung Wook sekarang.

Kyung Sook : Kau sudah menandatangani semuanya, bukan?

Jung Wook : Ya. Menurut Pengacara Kim, semua juga sudah selesai diproses secara legal.

Kyung Sook : Bagus. Bagaimana dengan Choi Se Ra?

Jung Wook : Choi Se Ra? Entahlah. Teman-temanku bilang dia akan segera ke luar negeri.

Kyung Sook : Dia belum menghubungimu sejak saat itu? Tidak ada tuntutan lain atau apa pun?

Jung Wook : Tidak juga.

Kyung Sook : Tidak ada hal lain yang dia inginkan?

Jung Wook : Dia bukan gadis seperti itu.

Di kamarnya, Se Ra mengintip akun IG Jung Wook.

Tapi sayangnya, akun IG Jung Wook di-private

Se Ra lalu teringat malam itu, ketika mereka ‘menabrak’ Seok Pil.

Belum jelas siapa yang menabrak Seok Pil. Apakah Se Ra, Kyung Sook atau Jung Wook.

Tapi Kyung Sook menyuruh Se Ra pergi duluan.

Kyung Sook juga meminta Se Ra menutup mulut.

Se Ra : Jangan khawatir. Aku juga tidak mau terlibat dalam hal ini.

Kembali ke Kyung Sook dan Jung Wook.

Kyung Sook minta Jung Wook mengawasi Se Ra, sampai Se Ra beneran pergi.

Jung Wook mengerti.

Lalu dia keluar dan menghubungi Se Ra.

Se Ra akhirnya menjawab, kenapa kau tiba-tiba menghubungi?

Jung Wook : Hei, kenapa kau belum pergi?

Se Ra : Bagaimana denganmu?

Jung Wook : Kalau aku… Aku di sini untuk mengunjungi ibuku.

Se Ra : Tidak biasanya. Kenapa kau sering ke sana untuk mengunjunginya? Kau anak yang baik.

Jung Wook : Hei, kau tidak merencanakan sesuatu, bukan?

Se Ra : Seharusnya aku yang mengatakannya. Jangan lakukan sesuatu yang tidak biasa kau lakukan. Atau kau bisa mati. Sebaiknya kau berhati-hati.

Nam Kyu baru pulang. Sampai di rumah, dia menemukan Seo Young tertidur di sofa sehabis minum-minum.

Lalu dia melihat berkas yang beserak di sekeliling Seo Young.

Itu berkas rahasia Tim News Night, daftar penghuni Royal The Hill, tersangka Royal The Hill dan riwayat panggilan.

Nam Kyu membaca riwayat panggilan

Detektif yang bertugas: Kepala Bagian Shim Seok Hoon.
Objek transkripsi: Ponsel Baek Soo Hyun.
“Pertama, kirimkan 2,5 juta dolar lewat mata uang kripto.”

Dan Nam Kyu membaca tulisan Seo Young.

“Dari mana asal uangnya?”

Nam Kyu pun kesal dan membanting berkas itu.

Tanpa dia sadar, Se Ra menatapnya dari kejauhan.

Mi Do mengunjungi Jang Ho.

Tak lama, Seok Hoon datang.

Mi Do : Kenapa kau datang ke sini? Aku punya beberapa pertanyaan. Bisakah kau menjawabnya?

Mereka lalu duduk dan bicara.

Seok Hoon bertanya, kenapa Jang Ho mengirimi Mi Do pesan, sebelum kematian Jang Ho.

Mi Do : Entahlah. Mungkin… Dia mungkin sudah tahu kebenaran tentangku.

Seok Hoon : Setelah membaca pesannya, bukankah menurutmu Oh Jang Ho akan mengaku? Itu sebabnya kau menghubungi kaki tangannya karena gelisah.

Mi Do : Apa maksudmu? Kaki tangan apa?

Seok Hoon : Oh Jang Ho mungkin bunuh diri.

Mi Do : Kaki tangan yang kau sebutkan itu. Mungkinkah dia melakukannya untuk kaki tangan itu?

Seok Hoon : Ada yang kau pikirkan?

Mi Do : Pasti orang itu sama putus asanya dengan Jang Ho.

Seok Hoon : Biasanya, orang akan bertanya balik kepadaku tentang alasan kenapa menurutku dia bunuh diri, tapi kau sepertinya sudah menduganya.

Seok Hoon lalu tanya alasan Mi Do menemui Moon Do di hotel.

Ternyata, Mi Do lah yang duduk bersama Moon Do di hotel.

Seok Hoon : Apakah Pimpinan Seo membuatmu mengawasi Oh Jang Ho? Itu sebabnya kau mendekatinya dengan berpura-pura buta dan melaporkan semuanya kepadanya, bukan?

Mi Do masih aja bungkam.

Mi Do : Hentikan. Tidak ada alasan bagiku untuk ditanyai seperti ini.

Mi Do mau pergi.

Seok Hoon tanya lagi.

Seok Hoon : Yang kau lihat dengan matamu sendiri. Hanya itu yang perlu kau katakan.

Mi Do : Saat bersama Jang Ho, aku selalu menutup mataku. Aku tidak melihat apa pun.

Mi Do pun pergi.

Moon Do baru saja dari galeri dan beranjak menuju mobilnya. Tapi langkahnya terhenti saat dia melihat Seok Hoon datang.

Moon Do bilang, tempat Seok Hoon bukan disana.

Seok Hoon : Mi Do memintaku menyampaikan salam.

Mereka bicara di mobil Seok Hoon.

Moon Do : Oh Jang Ho berbahaya terutama bagi Bu Seo dan Yeon Woo. Ya, memang benar Mi Do tidak bertemu Oh Jang Ho secara kebetulan, tapi dia memang jatuh cinta kepadanya dan akhirnya mengandung. Seharusnya itu tidak pernah terjadi.

Seok Hoon : Kenapa Pimpinan ingin kasus ini segera ditutup?

Moon Do : Bukankah kau yang membawa Baek Soo Hyun ke rumah Oh Jang Ho?

Seok Hoon : Kenapa kau tiba-tiba menghalangi?

Moon Do : Pimpinan ingin aku memberitahumu bahwa dia mengharapkanmu untuk menepati janjimu bagaimanapun caranya.

Seo Young terbangun dan terkejut mendapati berkas2 yang sedang diselidikinya tidak ada di meja.

Dia pun bergegas mencari, tapi tidak menemukannya. Hanya ada foto-foto Jun Yeong di atas meja.

Lalu Nam Kyu datang, meletakkan foto besar Jun Yeong di dekat jendela.

Seo Young : Apa ini?

Nam Kyu : Kau lupa? Upacara peringatan Jun Yeong malam ini. Kau menginginkan foto untuk upacara itu.

Nam Kyu mendekati Seo Young.

Seo Young : Batalkan. Aku tidak bisa.

Nam Kyu : Kita sudah menundanya sekali. Kita tidak bisa membatalkannya.

Seo Young : Aku harus tahu kebenarannya. Aku tidak bisa melakukan apa pun sampai saat itu.

Nam Kyu : Kebenaran?

Seo Young : Kaki tangannya.

Nam Kyu langsung gugup, kenapa kau perlu tahu? Polisi akan mencari tahu.

Seo Young : Awalnya, kupikir itu mungkin Eun Soo, tapi semua orang mencurigakan. Semua orang tahu sesuatu tentang kematian Jun Yeong. Semua orang membawa bukti di tangan mereka.

Seo Young lalu tanya kenapa Nam Kyu membuat pernyataan palsu perihal Anggota Dewan Hwang.

Seo Young : Kau bertemu dengannya malam itu. Itu sebabnya kau memberiku foto itu. Ada hubungannya dengan Se Ra? Benarkah?

Nam Kyu : Kau bahkan mencurigaiku?

Seo Young lantas berdiri dan nanyain dimana berkas-berkasnya yang ada di meja.

Nam Kyu bilang sudah dia buang.

Sontak lah Seo Young marah, dimana? Kenapa kau membuangnya?

Seo Young mau nyari berkasnya tapi dia ditarik Nam Kyu.

Nam Kyu berteriak, jebal!!

Nam Kyu : Kau sudah mendapatkan semua yang diinginkan. Penyelidikan hampir berakhir. Jadi, kumohon. Lupakan saja. Biarkan aku bernapas.

Seo Young : Kau ingin aku terus melarikan diri?

Nam Kyu : Jangan lakukan apa pun yang akan kau sesali. Membatalkan upacara peringatan sudah cukup. Tidak lagi. Sudah cukup.

Seok Hoon baru saja kembali ke ruangannya.

Dan rekannya langsung memberinya sebuah berkas.

“Tim kriminal keuangan memberi kita berkas lebih lama dari dugaan. Kurasa mereka tidak berguna sekarang.”

“Berkas-berkas ini mengenai ayah Jun Yeong, bukan?” tanya Seok Hoon.

“Ya. Ini sesuatu yang mereka selidiki. Kurasa mereka sengaja mengulur waktu untuk menyerahkannya kepada kita. Mereka hanya memberi kita setengah berkas.”

“Kenapa mereka menyelidikinya?”

“Mereka menyadari ada yang aneh dengan aliran dananya. Tampaknya, tingkat pendapatan mereka sangat tinggi. Tim audit sudah mengawasi masalah ini. Ada bank yang terlibat, tapi kurasa mereka masih curiga.”

“Baik, terima kasih.”

Rekannya pergi. Seok Hoon pun memeriksa berkas soal aliran dana NQ Investment.

Seok Hoon terkejut, lalu dia menatap layar komputernya.

Young Shin datang.

Young Shin : Pak Kepala ingin kita memberi tahu kantor urusan publik begitu menetapkan tanggal interogasi Baek Soo Hyun.

Seok Hoon : Abaikan saja. Tidak baik jika pers tahu.

Young Shin : Baiklah.

Young Shin lalu melihat apa yang dilihat Seok Hoon.

Young Shin : Kenapa kau menyelidiki ayah Jun Yeong?

Seok Hoon : Sepertinya dia punya masalah dalam mengelola dana perusahaannya.

Lalu Seok Hoon beranjak pergi.

Young Shin lagi-lagi menatap kepergian Seok Hoon dengan tatapan resahnya.

Seo Young lagi siaran.

Tapi tiba-tiba, tim nya mendapat pesan dan mereka langsung terdiam menatap ke arah Seo Young.

Ternyata itu karena berita Seo Young yang ditampilkan oleh TVC.

Dilaporkan bahwa ada kecurigaan tentang Jun Yeong yang ditelantarkan dan disiksa.

TVC : Ini informasi tersembunyi mengenai kasus penculikan itu. Ini laporan berita eksklusif TVC. Cha Seo Young diduga telah menganiaya anaknya.

Yeo Jin yang menonton berita Seo Young di ruangannya ngamuk.

Dia langsung menghubungi pihak TVC.

Yeo Jin : Hei, kalian tidak bermoral? Setidaknya beri tahu kami dahulu. Direktur Kim Tae Sik, kau telah menyatakan perang. Katakan bagaimana kau akan menyelesaikan ini. Jika tidak, kau akan masuk berita besok pukul 9 malam!

*Ngakak, ngomongin moral dia. Lah dia sendiri kagak bermoral.

Usai mengubungi Direktur Kim, Yeo Jin menghubungi Seo Young.

Dia kesal ponsel Seo Young gak bisa dihubungi.

Siaran selesai.

Seo Young melihat orang2 menatap ke arahnya.

Lalu Seo Young meraih ponselnya dan memeriksa internet.

Dan dia terkejut melihat namanya trending dari nomor 1-8.

Cha Seo Young.
Pelecehan anak Cha Seo
Young
Terapi Cha Seo Young.
Cha Seo Young News Night.
Kasus penculikan Royal The Hill
Rekam medis Cha Seo Young.
Penyebab Choi Jun Yeong tewas.
Putra Cha Seo Young.

Lalu Seo Young ngerasa mual dan langsung keluar dari studio.

Yeo Jin datang dan mengajak Seo Young bicara.

Tapi Seo Young bilang nanti.

Yeo Jin marah, kita bicara sekarang!

Seo Young gak peduli dan terus berjalan keluar.

Tim News Night masih merhatiin mereka.

Yeo Jin menyemprot mereka.

Yeo Jin : Apa yang kau lihat? Kembali bekerja!

Sekarang, Seo Young dan Yeo Jin bicara di mobil Yeo Jin.

Yeo Jin : Aku ingin bertanya. Benarkah itu?

Seo Young : Itu tidak penting.

Yeo Jin : Kendalikan dirimu. Itu masalah terpenting.

Seo Young : Mereka menutupi masalah itu.

Yeo Jin : Apa maksudmu?

Seo Young : Rumah Oh Jang Ho. Menurutmu masuk akal? Tepat setelah penculikan, dia tidak menghancurkan bukti yang bisa memberatkan dirinya. Kau mengerti kenapa begitu? Itu lebih seperti galeri daripada ruang tertutup. Seolah dia berteriak agar orang-orang melihat. Tempat Jun Yeong ditemukan pun tampak sama. Itu adalah tempat yang mudah ditemukan.

Yeo Jin : Anggap saja kau benar. Apa hubungannya dengan masalahmu di berita?

Seo Young : Jun Yeong. Kim Seok Pil. Park Sung Hwan. Seo Jung Wook, Bae Kyung Sook, Hwang Tae Seob, Oh Jang Ho. Soo Hyun juga. Bukankah mereka berputar-putar? Seolah-olah mereka terjebak dalam mestika yang diciptakan seseorang.

Yeo Jin diam saja.

Seo Young menyuruh Yeo Jin bicara.

Seo Young : Kau berhasil keluar dari sana.

Yeo Jin : Kau membedahnya terlalu dalam. Maaf mengatakan ini, tapi kasus ini adalah kombinasi kebetulan yang menyedihkan. Kau tahu itu.

Seo Young : Bagaimana jika seseorang menciptakan mereka untuk menyembunyikan sesuatu?

Yeo Jin : Jika kau akan membahas berkas aslinya seperti Soo Hyun…

Seo Young : Tidak. Bukan begitu. Sesuatu yang lain.

Seo Young lalu teringat kata-kata Eun Soo saat Eun Soo menemuinya di kafe hotel.

Eun Soo : Aku putri Seo Gi Tae. Aku bisa mendapatkan berkas medis Jun Yeong kapan pun aku mau.

Seo Young : Seperti Oh Jang Ho, yang memperlihatkan bukti untuk menyembunyikan semua jejak Eun Soo, kali ini mereka memanfaatkanku untuk menutupi jejaknya lagi.

Lalu Seo Young ingat saat dia mendatangi Eun Soo terakhir kali.

Seo Young : Apa yang kau lakukan saat kekasihmu membunuh putraku?

Eun Soo : Tidak seperti yang kau pikirkan. Hubungan kami tidak seperti itu.

Seo Young pun marah, lihat saja nanti. Aku sendiri yang akan membuat Eun Soo mengatakan yang sebenarnya.

Seo Young lalu turun dari mobil Yeo Jin dan beranjak pergi.

Bersambung ke part 4…

The Road : The Tragedy of One Ep 11 Part 3

Tags:

Rahmi Iza

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Love (ft. Marriage and Divorce) Season 2 Ep 9

The Road : The Tragedy of One Ep 11 Part 4

Bloody Heart Eps 7 Part 3

A Model Family Ep 1

Forecasting Love and Weather 6 Part 2

Vincenzo Ep 18

My Roommate is A Gumiho Ep 14 Part 2

Love (ft. Marriage and Divorce) Season 3 Ep 11

The Road : The Tragedy of One Ep 11 Part 3

Tags:

Rahmi Iza

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Love (ft. Marriage and Divorce) Season 2 Ep 9

The Road : The Tragedy of One Ep 11 Part 4

You May Also Like