Tentangsinopsis.com – Sinopsis The Glory 2 Episode 3 Part 2 , Cara pintas untuk menemukan spoilers lengkapnya ada di tulisan yang ini. EPISODE SEBELUMNYA.
Yeon Jin tengah dirias oleh Gyeong Ran, tapi wajahnya nampak jutek.
Yeon Jin tiba2 menyebutkan nama Gyeong Ran.
Yeon Jin : Kim Gyeong Ran.
Lalu Yeon Jin melirik Gyeong Ran.
Yeon Jin : Kau juga punya O di namamu.
Yeon Jin lalu ingat kata2 ibunya, kalau dukun menyuruh Yeon Jin menghindari nama O karena bisa bawa sial baginya.
Yeon Jin : Moon Dong Eun, Son Myeong O.
Yeon Jin lalu disuruh masuk oleh kru nya.
*Haha lucu si Yeon Jin. Bukannya nama dia juga ada ‘O’ nya?
Nyonya Park lagi sama temennya.
Tapi tiba2, Nyonya Park di SMS seseorang.
Nyonya Park terdiam membaca SMS itu.
“Aku tahu anakmu membunuh seseorang.”
Dan Nyonya Park langsung pergi melewati Pak Lee yang berdiri di depan gedung yang dia masuki.
Ternyata Pak Lee yang mengirminya pesan itu.
Temen Nyonya Park mengejar Nyonya Park.
Kamera menyorot Dong Eun yang juga berada di tempat yang sama.
Malamnya, Dong Eun main baduk dengan Yeo Jeong.
Narasi Dong Eun terdengar.
Dong Eun : Kau ingat, Yeon Jin-ah? Beberapa waktu lalu, kau bilang hati2 dengan gelombang.
Kita diperlihatkan flashback, ketika Yeon Jin melaporkan program cuaca.
Yeon Jin : Gelombang besar akan melanda Laut Timur untuk sementara dan ombak tinggi akan melewati karang pantai dan pemecah ombak. Mungkin ini gelombang surut tetapi bisa menjadi ombak terbesar dan terganas di laut.
Dong Eun : Katamu, gelombang bisa lebih seram karena metode peramalan yang akurat belum dikembangkan untuk memprediksinya. Melahap semuanya dalam sekejap, bahkan jika laut tenang tanpa riak sebelum itu terjadi.
Kita diperlihatkan flashback malam itu, ketika Sun A dan Hyeon Nam ke pantai di tengah pelarian mereka dari Yeon Jin.
Sun A sudah tidur di mobil. Hari mulai gelap.
Hyeon Nam berdiri memandangi lautan luas dengan tatapan tajam.
Adegan beralih ke Hyeon Nam yang tengah memotong sayuran.
Hyeon Nam yang tengah memotong sayur, menatap pantulan wajahnya yang babak belur di jendela dapur.
Dong Eun : Hari ini, Kang Hyeon Nam melihat wajahnya seolah belum pernah melihatnya. Dia bisa melihat harapan di wajahnya yang asing. Namun kurasa bukan hanya dia yang menemukan harapan hari itu.
Hye Jeong tertawa keras menatap tablet Myeong O.
Dan Ye Sol sibuk memakai sepatu hijau Yeon Jin di depan Gyeong Ran.
Ye Sol : Bibi Gyeong Ram bagaimana? Bukankah ini warna hijau.
Gyeong Ran : Ada warna merahnya.
Ye Sol : Dimana?
Gyeong Ran tersenyum menatap Ye Sol.
Jasad Myeong O dibungkus plastik dan dimasukkan ke ruang pendingin oleh petugas di rumah duka Yeongsun.. Lalu Kepala Shin membayar petugas itu. Petugas itu tanya, bolehkah polisi melakukan ini.
Kepala Shin : Menurutmu?
Pria itu diam menghitung uangnya.
Kepala Shin : Jika semua polisi benar dan punya rasa tanggung jawab, kenapa kita butuh hukum?Ambisiku berkembang tetapi kurasa aku kurang mujur. Awasi baik2. Orang itu dana pensiunku.
Yeo Jeong dan Dong Eun di tepi jalan.
Yeo Jeong menyampirkan jaket ke tubuh Dong Eun.
Yeo Jeong : Kau masih merasa mual? Mungkin aku terlalu kencang.
Dong Eun : Aku ada pertanyaan. Awalnya, bahkan sebelum kau melihat foto di apartemenku, kau sudah tahu siapa Myeong O? Kenapa tak bilang? Kenapa tak tanya? Karena mungkin aku membunuhnya?
Yeo Jeong : Algojo tak mempertanyakan perintah Raja. Semua itu sama artinya bagiku. Aku tak peduli kau membunuhnya atau tidak. Aku akan berikan apapun yang kau minta baik itu mayat atau menghancurkan bukti.
Dong Eun : Kenapa kau mempercayaiku? Kenapa kau lakukan semua untukku? Kenapa kau yakin?
Yeo Jeong : Yang kurasakan lebih dari itu. Sudah pernah kukatakan. Aku mengalami masa sulit dalam hidupku. “Wanita ini adalah penyelamatku”. Pada titik tertentu, orang harus memilih akan menjadi orang macam apa. Aku memilih jadi rekan kejahatanmu. Itu pun cocok bagiku.
Dong Eun : Apa orang bilang kau gila?
Yeo Jeong : Aku berencana hidup begitu. Biarkan aku.
Narasi Dong Eun terdengar lagi, siapa diantara kita akan membuat gelombang dengan harapan, Yeon Jin-ah?
Yeo Jeong dan Dong Eun kembali melanjutkan perjalanan.
Di jalan, mereka papasan dengan mobil Kepala Shin yang beranjak pergi.
Dong Eun dan Yeo Jeong ke rumah duka Yeongsan!
Pria yang dibayar Kepala Shin tadi, keluar menyambut mereka dan menyuruh mereka masuk.
Bersambung…
