The Glory 2 Eps 2 Part 2

Tentangsinopsis.com – Sinopsis The Glory 2 Episode 2 Part 2 , Cara pintas untuk menemukan spoilers lengkapnya ada di tulisan yang ini. EPISODE SEBELUMNYA.

Ha Do Yeong di depan jendelanya, memikirkan langkah yang harus dia ambil. Lalu dia beranjak ke mejanya. Dia membuka laci dan mengambil beberapa foto serta kartu nama. Itu adalah foto2nya dengan Dong Eun pas di toserba dan kartu nama Myeong O.

Do Yeong memikirkan hubungan Dong Eun, foto itu dan kartu nama Myeong O.

Do Yeong : Jadi kau ingin aku menemukan Son Myeong O?

Do Yeong pun meraih ponselnya dan mengetikkan sesuatu.

Setelah itu, dia pergi ke sebuah hotel.

Yeon Jin di klinik Yeo Jeong. Yeo Jeong tengah memeriksa mata Yeon Jin.

Yeon Jin : Cuacanya bagus, tapi aku merasa muram.

Yeo Jeong : Kudengar kau bekerja malam juga. Aku senang kau datang. Orang kemari pada hari cerah saat tak punya payung.

Yeon Jin : Kau punya pacar, ya? Kau punya banyak?

Yeo Jeong : Ada seorang gadis yang pintar dan sangat cantik tapi berhati dingin.

Yeon Jin : Jadi, kau memacari gadis jahat. Sebanyak apa pria memaafkan? Dengan asumsi gadis itu sangat kacau.

Yeo Jeong : Aku tak yakin. Pria biasanya ingin wanitanya cantik tanpa operasi. Namun mereka tak peduli selama tak tahu.

Yeon Jin : Kalau mereka sudah tahu?

Yeo Jeong : Maka kau beri filler. Meski itu memudar seiring waktu, kau akan tetap cantik. Jadi, bisa pura2 bodoh sampai dia tahu.

Yeon Jin : Aku tak tahu filler sangat romantis. Coba lihat apa kau benar. Aku pilih anestesi tidur.

Yeo Jeong : Aku perlu melihat reaksimu…

Yeon Jin : Kau dokter yang bagus. Aku tak suka rasanya saat masuk.

Yeo Jeong menyunggingkan senyumnya, baik, tidurlah.

Do Yeong ke lift. Lah di lift, dia bertemu Dong Eun.

Do Yeong : Aku berasumsi ini percakapan pribadi yang lama. Jadi aku pilih Seoul, bukan Semyeong.

Dong Eun : Sudah lama aku tak Seoul. Ini menyenangkan.

Do Yeong : Aku dengar soal kau dan Yeon JIn.

Dong Eun : Aku meragukannya. Tak mungkin kau dengar semuanya.

Do Yeong tersentak mendengar kata2 Dong Eun. Pintu lift terbuka.

Dong Eun keluar duluan.

Dokter UKS mulai menyuntikkan propofol ke Yeon Jin.

Dokter UKS : Propofol akan masuk melalui infus, kau akan mulai mengantuk. Hitung mundur dari sepuluh.

Yeon Jin menghitung, sepuluh….

Dong Eun dan Do Yeong ke restoran.

Manajer restoran menyambut mereka, sudah lama Ketua Ha.

Lalu manajer meminta mantel Dong Eun.

Dong Eun melepas mantelnya.

Manajer, Do Yeong dan dua orang pengunjung terkejut melihat luka bakar di tubuh Dong Eun. Terutama Do Yeong.

Yeon Jin mulai mengantuk.

Yeo Jeong menunjukkan suntikan berisi obat ke Yeon Jin.

Yeo Jeong : Kau tahu obat apa ini? Jika udara tak dikeluarkan sebelum menyuntik, bisa mati.

Yeon Jin : Apa?

Yeo Jeong : Apa yang kau lakukan kepada Son Myeong O?

Yeon Jin kaget dengan pertanyaan Yeo Jeong, tapi kemudian dia tertidur.

Kita diperlihatkan flashbac, soal yang terjadi pada Myeong O.

Yeon Jin ke ruang Pas Siesta. Di sana, Myeong O sudah menunggu.

Yeon Jin melirik jam. Sudah jam sebelas.

Kamera menyorot ke bawah meja. Tampak rekaman yang menyala di sebuah ponsel.

Myeong O : Apa yang kau lihat?

Yeon Jin : Satu jam. Itu waktumu. Ada apa? Katakan.

Myeong O : Wah, kau tak pernah berubah. Dengar baik-baik, Yeon Jin-ah. Kau tahu bajingan itu. Jae Joon? Aku menyetir untuknya, mengobrol dengannya, minum dengannya dan berteman dengannya. Pasti kau juga tahu ini. Bahwa aku hanya sekolah SMA tapi aku lulus kuliah karena masuk kelas untuknya. Jadi harga diriku terluka disebut sopir.

Yeon Jin : Langsung ke intinya. Kau membuatku kesal.

Myeong O : ya, itu yang kurasakan. ika jadi dia, aku akan habiskan waktuku lebih baik dan menjadi direktur Jaepyeong daripada tidur denganmu.

Ponsel Myeong O mendadak bunyi.

Myeong O pun berdiri dan menjawab teleponnya.

Myeong O : Aku sibuk bajingan. Jangan telepon aku.

Myeong O memutus panggilan.

Yeon Jin : Kurasa kau merekam ini.

Myeong O : Apa maksudmu?

Yeon Jin menyiram ponsel Myeong O dengan miras.

Myeong O : Hei, apa-apaan kau ini.

Yeon Jin : Myeong O-ya, sejujurnya aku berharap lebih, Kau hanya punya perselingkuhanku? Jika mau mengancamku, lebih berusaha. Tak mudah mendapat uang.

Myeong O terdiam.

Yeon Jin : Akan kubelikan ponsel baru.

Yeon Jin mau pergi. Tapi Myeong O mengarahkan wajah Yeon Jin ke wajahnya.

Myeong O : Bagaimana dengan ini? Yoon So Hee.

Yeon Jin : Yoon So Hee? Siapa itu?

Myeong o : Kau jalang. Jasadnya masih di RSU Joo. Sudah lebih sepuluh tahun. Aku tahu kau ada di atap hari itu.

Yeon Jin : Apa maksudmu? Kau tak masuk akal.

Myeong O : Seharusnya masuk akal. Bukti bahwa kau ada di sana hari itu…

Myeong O menepuk saku celananya, ada di sini.

Yeon Jin terhenyak.

Myeong O menunjuk wajah Yeon Jin, benar. Kini muncul dirimu yang asli. Kau bisa lihat sendiri. Aku akan membawa ini ke stasiun siaranmu besok.

Maka Yeon Jin merogoh saku Myeong O.

Dia gemetaran membuka tangannya, tapi isinya bukan label namanya. Tapi kondom.

Myeong O tertawa keras, makin mudah tawar menawar. Jadi kau benar2 di sana?

Yeon Jin menatap marah Myeong O.

Myeong O : Aku tak mau posisi direktur. Uang tunai saja. Mulai dengan satu miliar won.

Yeon Jin : Kau bajiangan!

Yeon Jin menggeplak kepala Myeong O.

Myeong O marah dan mengambil kondom di lantai.

Myeong O : Ini barang mahal. Ini rasa stroberi. Jika kau mau, kupakai padamu, kukurangi sepuluh juta won. Jka mau aku ejakulasi tanpa ini, kukurangi sepuluh juta lagi.

Myeong O tertawa, lalu dia ingat sesuatu.

Myeong O : Benar. Aku harus bagaimana? Satu menitmu sudah lewat.

Yeon Jin gelap mata. Dia memukul kepala Myeong O dengan botol miras.

Darah langsung mengalir di kepala Myeong O. Myeong O berusaha berdiri tapi Yeon Jin memukul Myeong O sekali lagi.

Terdengar suara Yeo Jeong , apa yang terjadi setelah itu?

Yeon Jin panic, suara apa itu?

Tepat saat itu, Yeon Jin bangun dengan wajah syok.

Yeo Jeong : Kau sudah bangun, Park Yeon Jin-ssi?

Yeon Jin pun menatap Yeo Jong. Dia merinding melihat Yeo Jeong tersenyum padanya.

Bersambung….

1 Shares:
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like