Tentangsinopsis.com – Sinopsis The empire Episode 6, Cara pintas untuk menemukan spoilers lengkapnya ada DISINI.baca episode sebelumnya disini
Sebelumnya…
Nan Hee ingin bergabung dengan Geun Woo dan Hye Ryool, tapi Kyung Yun merasa tidak enak. Dia bilang, Geun Woo dan Hye Ryool terlalu romantis untuk mereka campuri.
Nan Hee pun menatap Hye Ryool, apa kalian membicarakan hal penting?
Hye Ryool : Tidak. Aku mau makan dengan suamiku, putraku, dan teman-temannya.
Hye Ryool menatap Geun Woo.
Hye Ryool : Kedengarannya itu ide bagus. Kuharap kau tidak keberatan.
Geun Woo : Tentu.
Kyung Yun : Mereka mungkin jarang berkencan seperti ini. Mungkin kita mengganggu mereka. Maafkan kami.
Hye Ryool : Astaga. Jangan minta maaf. Sudah lama aku tidak melihatmu. Aku akan mentraktirmu makan.
Hye Ryool mengenang masa lalu dengan Geun Woo. Dia bilang melihat Gang Baek dan Nan Hee makan risotto, dia ingat risotto tinta cumi-cumi.
Hye Ryool menatap Geun Woo, kau ingat yang di Venesia?
Geun Woo : Tentu saja. Kau sangat menyukai hidangan itu.
Gang Baek : Saat itu sangat lucu. Risotto-nya tampak sangat hitam. Semua mulut kita menjadi hitam.
Gang Baek lalu ingat kalau dia masih menyimpan foto Geun Woo dan Hye Ryool saat itu.
Nan Hee makin kesal mendengarnya.
Gang Baek meraih ponselnya dan mencari foto mereka di galerinya.
Gang Baek : Kalian saling menyeka mulut sambil tersenyum. Itu pemandangan yang indah. Jadi, aku memotretnya.
Hye Ryool : Begitukah? Kau punya fotonya?
Gang Baek pun menunjukkannya. Dia memberikan ponselnya.
Hye Ryool : Astaga. Tidak mungkin. Lihat itu.
Hye Ryool menunjukkannya ke Geun Woo.
Geun Woo : Astaga.
Hye Ryool mengembalikan ponsel Gang Baek. Gang Baek juga menunjkkan foto itu pada Nan Hee ke Kyung Yun. Dia bilang, foto itu diambil beberapa tahun lalu tapi Geun Woo dan Hye Ryool terlihat seperti pasangan berusia 20-an.
Nan Hee memaksakan senyumnya.
Kyung Yun kagum, astaga. Bukankah itu dari pemotretan?
Nan Hee yang kesal, membalas Hye Ryool.
Nan Hee memanggil Gang Baek ‘Chagiya’ dan mengajak Gang Baek pergi ke Italia setelah lulus ujian advokat.
Kyung Yun mau ikut.
Nan Hee : Kau mau ikut?
Gang Baek : Tentu saja dia harus ikut.
Nan Hee : Chagi, seharusnya hanya kita berdua. Napoli, Roma, dan Milan. Kita harus berkeliling Italia. Aku ingin naik gondola di malam hari di Venesia.
Gang Baek : Kenapa kita tidak berkeliling Eropa, bukan hanya Italia?
Nan Hee : Aku juga ingin mengunjungi Eropa Timur.
Hye Ryool langsung berhenti makan mendengar itu. Dia kesal.
Nan Hee melirik Hye Ryool.
Dia senang berhasil membuat Hye Ryool kesal.
Nan Hee lantas dengan sengaja meraba-raba kaki Hye Ryool dengan kakinya.
Sontak lah, Hye Ryool langsung menatap geram Nan Hee.
Sedangkan Nan Hee tersenyum lebar pada Hye Ryool.
Hye Ryool menahan dirinya. Dia menyuruh Gang Baek membawa Ji Yi ke rumah akhir pekan nanti.
Gang Baek kaget, apa?
Hye Ryool : Yang ingin ibu bahas denganmu itu tentang Gang Baek dan Ji Yi. Begitu mereka lulus ujian advokat, mari kirim mereka studi luar negeri. Kenapa mereka tidak lulus ujian advokat di Amerika juga? Mereka juga bisa menikmati fase bulan madu di Amerika.
Hye Ryool juga mengusulkan agar dia dan Geun Woo juga ikut ke Amerika.
Hye Ryool : Aku bisa latihan di sana, kau bisa mengambil cuti panjang.
Hye Ryool menyuruh Gang Baek menjemput Ji Yi.
Hye Ryool : Nenekmu juga ingin bertemu dengannya.
Gang Baek merasa tidak nyaman karena wanita yang dia cintai adalah Nan Hee, bukan Ji Yi.
Su Hyeok mengunjungi Dolphin di penjara.
Dolphin marah-marah.
Dolphin : Bagaimana aku harus menghancurkan penyihir itu? Karena dia kini menempeliku, para sipir ini juga mengubah posisi mereka. Mereka tidak menganggapku penting lagi. Itu membuat semua perbedaan di sini. Mereka akan melakukan apa pun untuk menyenangkan orang yang berkuasa. Tapi begitu para sipir menyepelekan, mereka memperlakukanmu bak penjahat. Serta mereka memaksakan jabatan remeh mereka terhadapmu. Kau tahu betapa menyebalkannya ini?
Su Hyeok diam saja. Dolphin makin kesal. Dia menggebrak meja.
Dolphin : Kenapa kau diam saja? Kau tidak bisa lihat ini!
Dolphin menunjukkan memar di keningnya.
Dolphin : Mereka memperlakukanku seperti preman rendahan. Mengerti? Sial. Aku Ji Joon Ki. Aku Dolphin. Dahulu aku menangani miliaran dolar.
Su Hyeok menghela nafas dan menatap Dolphin
Su Hyeok : Tempat ini penuh orang sepertimu. Bahkan para pimpinan yang punya miliaran dolar ini keluar masuk tempat ini. Pikirkan baik-baik. Kau sudah melihat perbedaan selama puluhan tahun antara orang yang terbakar dan orang yang keluar dan masih sukses. Mereka sangat pandai membedakan keduanya. Mereka tahu kau masih hebat atau sedang membusuk di sini.
Mendengar itu, Dolphin makin marah.
Dolphin : Apa maksudmu aku membusuk di sini?
Dolphin menarik kerah Su Hyeok.
Su Hyeok : Kehilangan kesabaran seperti ini juga diamati.
Su Hyeok menunjuk kamera pengawas.
Terpaksalah Dolphin melepaskan Su Hyeok dan duduk.
Su Hyeok : Beberapa dari mereka bisa tetap tenang karena ada orang yang melakukan perintah mereka. Mereka tidak perlu meninggikan suara sepertimu.
Dolphin : Apa kau meraba-raba posisiku?
Su Hyeok : Pimpinan Ji. Selagi aku masih menghormatimu dan memanggilmu Pimpinan Ji, sebaiknya kau sadar. Hanya butuh sedetik bagimu untuk berubah dari Pimpinan menjadi Pak.
Dolphin : Dasar kau…
Su Hyeok menggenggam tangan Dolphin.
Su Hyeok : Bekerjalah denganku. Percayalah kepadaku. Mengerti?
Seketaris Ahn dihubungi Direktur Yoon.
Seketaris Ahn : Apa dia sudah gila? Bagaimana bisa dia menyebutkan aku? Aku tidak berhubungan dengan itu. Aku tidak pernah bertemu dengan bedebah itu!
Direktur Yoon : Jangan bilang begitu sekarang. Mereka baru saja memberiku fotomu dan Dolphin bermain golf bersama.
Seketaris Ahn : Astaga. Sial.
Direktur Yoon : Jangan katakan apa pun untuk kini. Tidak sepatah kata pun. Karena sudah terungkap, kita tidak tahu mereka punya apa.
Seketaris Ahn : Kau yakin aku bisa memercayai si berengsek ini, Pengacara Nam?
Direktur Yoon : Apa yang bisa kau lakukan? Kau punya pilihan lain? Tidak memercayai sekutumu adalah langkah paling berisiko di saat seperti ini. Sebaiknya kau tutup mulut.
Para reporter berkumpul di depan kediaman Seketaris Ahn.
Tak lama kemudian, Seketaris Ahn muncul dan mereka langsung menyerbu Seketaris Ahn dengan pertanyaan terkait kedekatan Seketaris Ahn dengan Dolphin.
“Anda menyangkal menerima suap politik dari Pimpinan Ji Joon Ki terkait Dana Natal?”
“Anda dicurigai menerima banyak uang. Ada komentar soal itu?”
“Sejumlah besar uang itu tidak bisa dilacak. Ada rumor bahwa politikus telah mendapatkannya.”
“Apa pendapat Anda tentang spekulasi bahwa itu digunakan untuk kampanye pencalonan presiden?”
“Kami telah mendapatkan pernyataan dia membayari beberapa ronde golf dan memberi anda uang tunai.”
Salah satu reporter yang bertanya adalah Reporter Yoon.
Seketaris Ahn sewot, apa maksud kalian? Astaga! Aku tidak mengenalnya. Kalian salah orang. Jangan ganggu aku.
Seketaris Ahn masuk ke rumahnya.
Jang Il yang menonton berita wawancara Seketaris Ahn kesal. Dia bersama Won Gyeong di ruangannya.
Jang Il : Bagaimana dia bisa menggigit?
Jang Il yang lagi makan mie kacang hitam, melemparkan lobak acar kuningnya ke TV.
Won Gyeong : Dia tidak memakai honorifik kepada para reporter.
Jang Il : Dia sudah berakhir. Sial. Aku memihak orang yang salah. Han Hye Ryool menang, sial.
Won Gyeong tertawa. Jang Il makin sewot.
Jang Il : Bagaimana bisa kau kini tertawa? Kita berada di perahu yang sama. Perahu itu akan tenggelam. Dasar bodoh. Apa yang terjadi dengan semua minol dan hidangan laut kau berikan?
Won Gyeong : Hyung, bagaimana kau bisa menjadi politikus dengan temperamenmu itu? Kau pikir Han Hye Ryool sangat bahagia sekarang?
Won Gyeong benar, Hye Ryool tidak bahagia sekarang. Sung Hyun bingung melihat reaksi Hye Ryool.
Sung Hyun : Bukankah ini bagus untuk kita? Haruskah aku memanggil Pak Ahn?
Hye Ryool : Jaksa Oh. Kau pikir Sekretaris Senior Rumah Biru adalah temanmu? Menurutmu kita bisa memanggilnya begitu saja? Di sinilah kita membawa penjahat dan memenjarakan mereka. Kita tidak punya bukti. Kenapa kita harus menganggap serius ancaman penjahat saat dia tidak akan rugi dari ini? Si Dolphin ini, si berengsek ini, mengancam para petinggi sendiri tanpa memberi tahu kita. Periksa tanggal saat dia bertemu dengan pengacaranya. Periksa semua pengacara yang ada di tanggal itu. Aku ingin kau mencari tahu semua pengacara yang macam-macam dengan kita.
Pimpinan Han lagi makan-makan sama Moo Ryool dan Su Hyeok.
Pimpinan Han : Aku yakin semua orang termasuk VIP takut sekarang.
Moo Ryool khawatit, ayah yakin orang akan melupakan skandal Jusung dengan siasat ini?
Pimpinan Han : Jangan khawatir. Ayah ahli mengaburkan kebenaran, mengulur waktu, dan menutupinya. Kasus yang ayah tangani tidak terpecahkan karena mereka tidak bersalah. Ini caramu lari dari hukum.
Moo Ryool tersenyum senang, appa.
Pimpinan Han : Astaga, putri ayah. Kau tampak cantik saat tersenyum.
Moo Ryool : Appa, gomawo.
Pimpinan Han : Ini bukan apa-apa bagi putri ayah.
Su Hyeok : Kalau begitu, aku akan mengemudikannya ke arah ini dengan hati-hati selama sepekan.
Pimpinan Han : Baiklah. Kau tahu cara mencengkeram leher orang, bukan? Kau harus memastikan mereka tidak bisa bernapas. Lalu beri mereka udara segar. Jadi, mereka menyadari betapa berharga dan hebatnya oksigen. Kau harus membuat mereka mengalami penderitaan. Hanya dengan begitu mereka akan bersyukur masih hidup.
Mereka lantas tertawa.
Su Hyeok : Jangan khawatir. Ini akan berjalan lancar.
Moo Ryool : Terima kasih banyak, Pak Nam.
Pimpinan Han : Hakim Han. Ucapan terima kasih saja tidak bisa menggantikan rasa terima kasihmu. Kau harus menyisihkan posisi yang bagus di tim legal di Jusung untuk Pak Nam.
Moo Ryool : Tentu saja.
Pimpinan Han : Astaga, tidak perlu. Biar kutuangkan minum.
Kepala Yang memonitori para pelayan dan staf dapur yang sedang mengambil bahan makanan yang baru saja datang.
Ae Heon datang dan melihat para staf dapur membawa masuk bahan makanan.
Ae Heon : Kita seperti mengadakan pesta. Aku diminta memberi perhatian khusus. Ini melampaui itu. Kau membuat keributan besar. Kudengar Ji Yi mengunjungi kita.
Kepala Yang : Ya, benar.
Ae Heon : Kurasa kepala jaksa dari Kantor Kejaksaan Wilayah Pusat pasti orang penting.
Chef Kim lewat membawa ikan kakap besar.
Ae Heon melihatnya, bukankah itu kakap besar?
Kepala Yang : Kami menyajikan carpaccio kakap untuk hidangan pembuka.
Ae Heon : Aku tidak ingin makan makanan mentah hari ini.
Kepala Yang : Itu salah satu hidangan kesukaan Ji Yi.
Ae Heong : Kubilang aku tidak mau!
Kepala Yang : Kubilang, tidak hari ini. Hidangan ini khusus untuk jamuan.
Ae Heon : Oleh siapa?
Kepala Yang : Jaksa Senior Han.
Ae Heon meninggikan suaranya.
Ae Heon : Karena Hye Ryool bilang begitu…
Hakim Ham datang dan mendengar suara Ae Heon yang bernada tinggi.
Hakim Ham : Apa yang terjadi?
Ae Heon pun langsung mengadu pada Hakim Ham. Dia bilang, Hye Ryool mengatur semua menu makan malam. Tapi perutnya agak sakit, memikirkan makanan mentah membuatnya mual. Jadi, dia akan tetap di kamarnya untuk makan malam.
Hakim Ham : Apa yang terjadi? Cicit yang akan menjaga garis keturunan kita akan datang ke rumah kita untuk menemui kita. Kau tidak boleh tetap di kamarmu.
Hakim Ham menatap Kepala Yang.
Hakim Ham : Kepala Yang, dia merasa mual. Aku yakin kau tidak akan punya masalah mengecualikan hidangan itu. Kau punya banyak bahan di sini. Kenapa kau tidak bisa melakukan itu?
Kepala Yang minta maaf.
Ae Heon tersenyum puas menatap Kepala Yang.
Lalu dia kembali menatap Hakim Ham.
Ae Heon : Kurasa ini masalah sederhana. Tanpamu, aku bukan apa-apa di rumah ini. Jadi, kesehatanmu harus menjadi prioritas utama kita.
Hakim Ham : Hanya kau yang peduli dengan kesehatanku. Kau tidak enak badan?
Ae Heon : Bau ikan membuatku mual.
Hakim Ham : Astaga. Ayo berbaring sebentar.
Hakim Ham membawa Ae Heon ke kamar.
Di kamar, Hye Ryool sibuk milihin baju buat Geun Woo. Dia sudah memutuskan baju mana yang akan dipakai Geun Woo tapi dia akhirnya memilih yang lain. Dia bilang, Geun Woo tidak boleh terlihat terlalu tampan dan muda.
Hye Ryool : Bagaimana jika dia datang ke sini untuk menemuimu?
Geun Woo : Aku yakin kau sedang banyak masalah. Bagaimana jika kau menunda makan malamnya ke lain waktu? Ada hal lain yang harus kau cemaskan.
Hye Ryool : Benar sekali. Ini hari yang penting. Aku, Han Hye Ryool, akan memberi tahu Ji Yi hari ini, aku kesulitan dan mengakui kekalahanku. Aku akan melakukannya demi Gang Baek. Jika ada masalah, selama dia memiliki Ji Yi, Gang Baek akan aman.
Geun Woo : Aku mengerti.
Hye Ryool : Aku tidak menginginkan banyak darimu, Sayang. Aku hanya membutuhkanmu untuk menjadi perisai bagi putraku, Gang Baek. Hanya itu yang kubutuhkan.
Geun Woo mendengar itu, langsung merasa bersalah.
Geun Woo : Tentu.
Sekarang, Hye Ryool lagi menata meja makan.
Gang Ye datang.
Gang Ye : Aku tidak tahu Kak Ji Yi sepenting ini bagi kita.
Hye Ryool : Ibu akan siapkan makanan lebih mewah saat kau membawa calon suamimu. Kita akan memasang kanopi berkibar di taman. Mengerti? Alih-alih kuartet gesek, kita akan menaruh piano besar. Kita akan punya kuartet piano. Bagaimana menurutmu?
Gang Ye : Aku tidak tahu ibu bisa membuat lelucon. Ibu sangat mudah didekati sekarang.
Hye Ryool : Astaga. Kapan ibu tidak bisa didekati?
Gang Ye : Dahulu begitu. Ibu sangat sulit didekati. Karena ibu seorang ratu. Dewi.
Hye Ryool : Astaga. Kau menyiksa ibu.
Gang Ye : Entah apa orang-orang tahu betapa konyolnya diri ibu. Konyol sekali.
Waktunya hampir tiba. Semua keluarga sudah menunggu di depan pintu.
Pimpinan Han : Astaga. Kita pasti kedatangan tamu penting. Saat aku keluar masuk rumah, hanya kamera pengawas yang menyambutku pulang. Astaga.
Direktur Ham : Kau bisa menunggu di dalam.
Pimpinan Han : Jangan seperti itu. Jika dipikir-pikir, hanya aku yang benar-benar menyambut Ji Yi ke keluarga kita. Kalian semua membuat keributan padahal menyembunyikan pedang.
Tapi yang dibawa Gang Baek ke rumah bukan Ji Yi, melainkan Nan Hee!!
Sontak lah keluarga terkejut, teruta Direktur Ham, Hye Ryool dan Geun Woo.
Pimpinan Han : Ji Yi tidak akan menjadi secantik itu dalam semalam.
Direktur Ham : Hentikan!
Hye Ryool : Gang Baek-ah, di mana Ji Yi?
Gang Baek : Begini… Kurasa acara ini bukan untuk Ji Yi. Aku tidak pernah sempat memberi tahu ibu. Aku akan memperkenalkannya secara resmi kepada ibu. Ini pacarku.
Nan Hee mengenalkan diri, halo. Aku Hong Nan Hee. Gang Baek dan aku menjalin hubungan serius.
Ae Heon datang bersama Hakim Ham.
Ae Heon : Jangan kurang ajar. Kita tidak bisa membiarkan tamu kita berdiri di pintu. Antar dia masuk. Senang bertemu denganmu. Masuklah. Mari bicarakan detailnya perlahan sambil makan malam.
Suasana di ruang makan tegang.
Ae Heon : Bintang hari ini adalah Gang Baek, jadi, tentu saja, Hye Ryool nyonya tamunya. Bagaimana jika kita biarkan dia mewakili kita?
Hakim Ham : Tentu. Silakan, Hye Ryool-ah.
Hye Ryool berdoa, untuk putra ibu, Gang Baek, ibu akan berdoa dengan mengutip beberapa kalimat dari Amsal yang harus kita ingat sepanjang hidup kita. “Putraku, perhatikan kebijaksanaanku, putar telingamu untuk mendengarkan wawasanku, bahwa kau bisa menjaga kerahasiaan dan bibirmu bisa menjaga pengetahuan karena bibir wanita yang berzina….”
Semua kaget mendengar kalimat Hye Ryool, terutama Nan Hee.
Hye Ryool …. meneteskan madu, dan bicaranya lebih lancar daripada minyak tapi pada akhirnya, dia sangat getir, tajam seperti pedang bermata dua. Kakinya mati, dan langkah-langkahnya menuntun langsung ke makam. Sekarang, anak-anakku, dengarkan aku. Jangan berpaling dari perkataanku. Jangan sampai kehormatanmu direbut orang lain “dan martabatmu direnggut orang yang kejam.”
Direktur Ham : Itu kalimat yang mengesankan.
Gang Ye : Ibu, Kak Gang Baek bahkan belum menikah. Kenapa ibu membicarakan perzinaan di sini?
Nan Hee : Itu doa yang penuh syukur. Lantas, dengan rasa syukur, bolehkah aku berdoa dengan kalimat favoritku dari Amsal?
Ae Heon : Astaga, kau pasti cukup beriman karena bisa langsung merespons dengan kitab yang sama.
Nan Hee : Aku juga akan mengutip beberapa baris untuk berdoa.
Nan Hee mulai berdoa, membalas Hye Ryool.
Nan Hee : “Lebih baik kulit kering dengan kedamaian dan ketenangan daripada rumah yang penuh pesta, dengan perselisihan….”
Semua juga kaget dengan kalimat Nan Hee.
Nan Hee : “Siapa pun yang mengejek orang miskin menunjukkan penghinaan terhadap Pencipta mereka. Siapa pun yang mentertawakan bencana tidak akan lolos tanpa hukuman. Membebaskan yang bersalah dan mengutuk yang tidak bersalah. Tuhan membenci keduanya. Tidak baik memihak yang jahat dan merampas keadilan dari orang yang tidak bersalah. Selamatkan mereka yang dibawa menuju kematian. Tahan mereka yang terhuyung menuju pembantaian. Itu akan cocok dengan mereka yang bersalah, dan berkat yang melimpah akan datang kepada mereka. Jika ada yang mengabaikan perintahku, bahkan doa mereka pun menjijikkan. Karena kekayaan tidak bertahan selamanya, dan mahkota tidak aman untuk semua generasi.”
Ae Heon tercengang menatap Nan Hee.
Moo Ryool datang, siapa yang mengucapkan doa dengan cara yang mengancam? Itu lebih terdengar seperti kutukan daripada doa.
Direktur Ham : Kenapa kau kemari tanpa memberi tahu?
Moo Ryool : Kudengar Ji Yi mengunjungi rumah hari ini. Kupikir setidaknya aku harus berusaha meraih hatinya dan berlari kemari. Namun, siapa wanita cantik ini?
Gang Baek : Bibi, ini pacarku.
Moo Ryool : Baguslah.
Moo Ryool menyindir Geun Woo, anehnya, dia terlihat agak mirip.
Nan Hee : Wajahku pasaran.
Moo Ryool : Tidak mungkin. Tidak pernah pasaran memiliki wajah secantik itu.
Ae Heon : Karena kau sudah di sini, bagaimana jika kau duduk? Karena kau datang, bergabunglah dengan kami untuk makan malam.
Moo Ryool : Aku tidak cukup bermuka badak untuk menongkrong dengan mereka yang tidak mengundangku.
Moo Ryool menatap Hye Ryool, among-omong, kenapa kau tampak murung sekali? Ini seharusnya makan malam keluarga yang bahagia, bukan?
Direktur Ham : Moo Ryool-ah, ayo. Ibu akan mengantarmu keluar.
Moo Ryool : Ibu, aku akan pergi. Aku pergi. Sampai jumpa. Sampai jumpa, Semuanya.
Moo Ryool pergi.
Gang Baek menatap semuanya.
Hye Ryool berdiri, Hong Nan Hee-ssi, bagaimana jika kita memilih anggur bersama?
Nan Hee : Tentu, mari lakukan itu.
Geun Woo : Kau akan pergi sendiri?
Hye Ryool : Jangan bilang kau akan pergi.
Geun Woo langsung diam.
Hye Ryool dan Nan Hee beranjak pergi.
Pimpinan Han : Entah kenapa aku ingin soju.
Hye Ryool dan Nan Hee tiba di gudang penyimpanan wine setelah melalui perjalanan panjang.
Hye Ryool meninggikan suaranya, apa yang kau lakukan?
Nan Hee : Aku tidak percaya kau menahannya sampai kita datang jauh-jauh kemari.
Hye Ryool : Aku bertanya kepadamu.
Nan Hee : Aku berencana menikahi Kang Baek.
Hye Ryool : Kau gila.
Nan Hee Mungkin tidak menyenangkan bagimu memiliki mantannya suamimu sebagai menantumu. Namun, aku tidak keberatan.
Hye Ryool menampar Nan Hee.
Nan Hee senang, sekarang kau jauh lebih realistis. Aku ingin tahu apa kau akan tersenyum palsu di balik topeng tebal kesopanan dan martabat.
Hye Ryool : Jangan macam-macam dengan Gang Baek.
Nan Hee : Kalau begitu, tidak apa-apa saat aku macam-macam dengan Pak Na?
Hye Ryool : Hati Gang Baek akan hancur. Apa yang kau dapatkan dari ini? Apa yang kau inginkan? Kenapa kau melakukan ini kepadaku?
Nan Hee : Aku menjadi serakah. Aku tidak pernah punya niat begitu, tapi aku menjadi serakah. Sejak awal, aku tidak berniat memiliki hubungan dengan Pak Na. Untuk mempertahankan harapan kosong itu, aku menjadi terlalu pintar dan realistis.
Hye Ryool : Lalu apa?
Nan Hee : Lalu aku tertarik kepadanya. Tertarik kepada seseorang bukanlah sesuatu yang bisa kukendalikan.
Hye Ryool : Penjelasanmu tidak bisa membenarkan hubungan itu. Dosen dan mahasiswa. Sudah menikah pula. Kau hanya punya moralitas yang buruk.
Nan Hee : Moralitas, katamu? Kasih sayang! Bukankah itu aspek paling mendasar dari moralitas? Kasih sayang memulai hubungan kami. Aku merasa kasihan kepada Na Geun Woo.
Hye Ryool : Apa?
Nan Hee : Bercinta lebih seperti aku menghiburnya.
Hye Ryool ingin menampar Nan Hee tapi dia menahan diri.
Nan Hee : Pernahkah kau berpikir bahwa kau terlalu baik untuknya? Belum lagi keluargamu. Dia hanya pria egois dan lemah. Kau bertanya apa aku bisa menanganinya. Itu pertanyaan yang salah. Kau seharusnya bertanya apa dia bisa menanganimu.
Hye Ryool : Tutup mulutmu. Jangan bersikap seolah-olah kau hebat. Kau bukan siapa-siapa.
Nan Hee : Berhenti membentakku. Atau kau menginterogasiku sekarang?
Hye Ryool : Kenapa kau melakukan ini? Kenapa kau bertindak sejauh ini?
Nan Hee : Kau tidak ingat? Kau merendahkanku hari itu dengan membelikanku anggur mahal dan mewah. Aku tidak terlalu tertarik untuk menikah, tapi ternyata itu jawabannya. Begini, aku menjadi serakah dengan kehidupan seperti ini.
Nan Hee mendekati meja wine, di atasnya ada seteko wine dan sebuah gelas.
Nan Hee : Jika aku menikahi Gang Baek, ini akan menjadi hidupku.
Nan Hee mencampakkan teko dan gelas wine itu ke lantai.
Hye Ryook kaget, aku menggorok leherku sendiri? Mungkin itu maksudmu, tapi apa menurutmu itu mungkin. Katakan. Kau pikir bisa memilikinya dengan melakukan ini?
Nan Hee : Jika tidak bisa memilikinya, setidaknya aku akan menghancurkannya. Namun, begini, Gang Baek dan aku saling mencintai. Jadi, terimalah, ibu.
Di ruang makan, keluarga resah menunggu Hye Ryool.
Pimpinan Han : Mereka tidak akan saling membunuh di gudang, bukan?
Direktur Ham : Apa maksudmu?
Pimpinan Han : Tidak perlu menganggap ini serius. Seolah-olah itu bisa terjadi.
Hakim Ham sewot, mulutmu!
Pimpinan Han langsung diam.
Ae Heon : Sayang, perhatikan tekanan darahmu.
Hakim Ham menahan dirinya.
Gang Baek : Aku akan memeriksanya.
Direktur Ham yang tahu siapa Nan Hee, langsung mencegah Gang Baek. Dia bilang, biar dia saja.
Tapi Hye Ryool datang. Direktur Ham kaget melihat noda wine di baju Hye Ryool.
Hye Ryool : Aku baik-baik saja. Aku tidak sengaja memecahkan botol anggur. Serta Hong Nan Hee pulang.
Gang Baek protes, Ibu.
Hye Ryool : Ibu mengajarinya bahwa tidak sopan menjadi tamu tidak diundang. Pertemuan hari ini untuk Ji Yi.
Gang Baek : Bukan hanya untuk bertemu langsung dengannya.
Hye Ryool : Jika kau tahu, seharusnya kau tidak melakukan ini. Kau sangat ceroboh terutama kepada orang yang lebih tua. Bukan begini cara ibu mendidikmu. Apa putra ibu orang seperti ini?
Gang Baek : Apa aku mengecewakan ibu?
Hye Ryool : Ya, ibu sangat kecewa kepadamu.
Gang Baek : Namun, ini tentang pernikahanku. Ini tentang istriku.
Gang Baek mulai melawan.
Hye Ryool : Gang Baek-ah, apa kau menyadari apa yang kau katakan? Kau akan menikahinya?
Gang Baek : Ya.
Hye Ryool : Apa maksudmu?
Direktur Ham : Gang Baek, sudah cukup untuk hari ini.
Geun Woo : Benar, kurasa sebaiknya kita berhenti di sini.
Pimpinan Han : Tunggu, aku tidak sadar kau di sini. Aku bahkan tidak bisa mendengarmu
bernapas.
Geun Woo diam.
Direktur Ham : Sayang, kembalilah ke kamar.
Pimpinan Han : Aku ingin makan daging cincang.
Gang Baek : Apa yang harus kulakukan agar tidak mengecewakan ibu? Aku sudah melakukan yang terbaik, tapi akhirnya aku mengecewakan ibu. Aku berusaha keras untuk menyesuaikan diri, dan kini aku harus menuruti ibu bahkan dengan pernikahanku? Ayah tahu seberapa keras aku berusaha.
Geun Woo : Ya, ayah tahu.
Hye Ryool : Apa maksudmu?
Geun Woo : Gang Baek tidak mau masuk sekolah hukum.
Hakim Ham : Ada apa ini? Kau harus masuk sekolah hukum untuk menjadi pengacara.
Gang Baek : Aku tidak ingin menjadi pengacara. Tidak ada yang menanyakan impianku. Kalian semua bilang aku harus menjadi pengacara. Bahwa itu wajar.
Hye Ryool : Kenapa baru bilang sekarang?
Gang Baek : Tidak, ibu tidak pernah bertanya sekali pun.
Hye Ryool : Namun, dia memberitahumu soal ini, Sayang?
Geun Woo : Dia berkonsultasi denganku karena dia takut mengecewakanmu.
Hye Ryool : Meski begitu, seharusnya kau memberitahuku.
Gang Baek: Aku tidak ingin mengecewakan ibu seperti ini.
Hye Ryool : Ini berbeda. Ini berbeda dari sekarang. Kau tidak bisa membandingkannya dengan bawa Hong Nan Hee kemari.
Gang Baek : Ini tidak berbeda. Keduanya menyangkut hidupku. Aku ingin menjadi penulis, bukan pengacara. Aku ingin menulis puisi dan novel.
Direktur Ham : Gang Baek-ah.
Gang Baek : Lihat? Kalian kecewa. Kalian semua kecewa. Jadi, aku menyerah agar tidak mengecewakan kalian. Aku sudah melakukan yang terbaik! Namun, tidak bisa kubiarkan kalian mencampuri pernikahanku.
Hye Ryool : Tidak.
Gang Baek : Aku akan menikahinya.
Hye Ryool : Tidak harus Ji Yi. Namun, jangan Hong Nan Hee.
Gang Baek : Kenapa jangan? Kenapa jangan dia?
Hye Ryool bingung menjawabnya, tapi akhirnya dia bilang karena Nan Hee tidak berkelas.
Gang Baek makin kecewa, maafkan aku, tapi ibu mengecewakanku.
Gang Baek pergi. Hye Ryool mau mengejar, tapi dicegah Direktur Ham.
Dia meminta Hye Ryool membiarkan Gang Baek untuk saat ini.
Ae Heon menyatakan pendapatnya soal Nan Hee.
Ae Heon : Apa hanya aku yang menganggapnya aneh? Dia berani dan teliti. Dia tampak jauh lebih baik daripada Ji Yi untuk menjadi istri Gang Baek. Dia juga memesona. Kauu setuju, bukan?
Direktur Ham : Ibu!
Ae Heon : Serta aku tidak mengerti. Hye Ryool, bukankah seharusnya kau bisa memahami situasinya lebih dari siapa pun di sini? Kau menikahi Profesor Na meski seluruh keluarga keberatan. Hanya demi cinta.
Pimpinan Han : Istriku bersikeras soal itu. Dia bahkan bilang lebih baik memutuskan hubungan dengan Hye Ryool daripada membiarkan Profesor Na di rumah ini. Ibu dan anak sama saja.
Hye Ryool : Appa!
Pimpinan Han : Apa? Bukankah kau bahagia dengan pernikahanmu? Lantas, kau harus mendukung kebahagiaan Gang Baek. Ayah juga menentang bedebah itu. Namun, kau tidak mendengarkan ayah.
Pimpinan Han lalu meminta domba panggang dengan bumbu masam dan mint.
Pimpinan Han : Bawa hidangannya ke ruang kerjaku.
Pimpinan Han pergi.
Ae Heon juga mengajak suaminya makan berdua di kamar.
Direktur Ham : Akan kupastikan makanannya disiapkan dengan baik.
Ae Heon : Terima kasih.
Direktur Ham melirik Gang Ye, Gang Ye-ya.
Gang Ye : Baik, silakan bicara. Begini, Kak Gang Baek suka menulis sejak kecil, meskipun tidak ada yang peduli. Dia menyerah demi ibu.
Gang Ye pergi.
Tinggallah Direktur Ham, Hye Ryool dan Geun Woo.
Direktur Ham : Seharusnya ibu menyadari ini lebih awal. Sekarang ibu menderita penyesalan terburuk. Andai ibu tidak menghentikanmu, ibu tidak akan membiarkannya masuk ke keluarga kita.
Hye Ryool : Ibu!
Direktur Ham : Yang Jibsa! Cepat buat hidangan utamanya. Kita harus mengirimnya ke paviliun.
Geun Woo diam saja atas semua kekacauan itu.
Hye Ryool meminta Geun Woo tidak mengambil hati ucapan ibunya tadi.
Geun Woo mau bicara tapi dilarang Hye Ryool.
Hye Rool : Kumohon jangan katakan apa pun. Jika kau benar-benar peduli kepadaku, kumohon.
Detektif Ji dan Detektif Wang mengunjungi Dolphin di penjara. Lah si Dolphin lagi asik mencukur jenggotnya.
Detektif Ji : Sudah lama sekali. Seorang penjahat kelas teri berubah menjadi orang penting.
Detektif Wang : Penjahat kaya memang berbeda. Dia tampak lebih baik daripada kita.
Detektif Ji : Bedebah rendahan. Wajahnya tampak sangat bersih dan rapi.
Dolphin : Aku harus menjaga kondisi kulitku. Pria hanya terlihat buruk jika dia tidak merawat diri seiring menua. Kau lajang, bukan?
Detektif Ji kesal, astaga.
Dolphin : Senang bertemu usai sekian lama, tapi kenapa kau kemari? Maaf tidak ada yang bisa kubantu.
Detektif Ji : Jangan mengesalkan. Ayo bantulah kami, dengan agresif.
Dolphin : Bicaralah dengan hormat. Kau tidak menghormatiku, dan anak ini juga bersikap kasar kepadaku.
Detektif Wang tertawa.
Detektif Ji : Kau membuatku gila. Dasar rendahan, kau pikir kau hebat karena orang-orang memanggilmu Pak Pimpinan?
Dolphin : Orang-orang memanggilku Pak Pimpinan karena alasan bagus.
Detektif Ji : Kau terlalu tidak bijaksana. Itu sebabnya hidupmu tidak membaik.
Dolphin mengangkat tangannya, kayak mau nampar Detektif Ji tapi dia menahan diri dan membersihkan bahu Detektif Ji.
Dolphin : Ada ketombe di bahumu. Aku sibuk. Wawancara seharian dengan pengacara dimulai 10 menit lagi. Serta kau…
Dia menunjuk Detektif Wang, kau membuatku kesal.
Detektif Wang : Aku tidak peduli.
Detektif Ji dan Detektif Wang keluar.
Detektif Wang : Itu kaku. Apa yang membuat bedebah itu begitu sombong?
Detektif Ji : Dia manusia hina yang sama. Manusia hina tidak pernah berubah. Yang penting, sampah itu menarik banyak kecoak. Dia bersikap sangat bernyali karena ada yang mendukungnya.
Detektif Wang : Apa yang bisa dia lakukan di sini?
Mereka berdua lantas menatap ke ruang kunjungan.
Moo Ryool memanggil Ji Yi. Mereka bertemu di kafe.
Moo Ryool : Cuacanya indah, bukan?
Ji Yi : Cuacanya bagus hari ini.
Moo Ryool : Kau tetap sejuk?
Ji Yi : Masalahnya adalah…
Moo Ryool : Itu masih kosong.
Ji Yi : Menurut anda begitu?
Moo Ryool : Aku terkejut karena dia membawa wanita itu ke rumah. Dia menyebutnya pacarnya dan bilang mereka berpacaran serius. Siapa sangka Gang Baek akan melakukan hal seberani itu?
Ji Yi : Apa maksud anda?
Moo Ryool : Kau tidak tahu? Kami menyuruhnya membawamu ke rumah agar kami bisa menemuimu dan membicarakan pernikahan kalian, tapi dia membawa Nan Hee. Apa namanya Nan Hee? Dia membawanya ke rumah.
Melihat ekspresi Ji Yi, Moo Ryool sadar Ji Yi gak tahu apa-apa.
Moo Ryool : Astaga. Kurasa kau tidak tahu.
Ji Yi : Dia membawa Hong Nan Hee ke rumah?
Moo Ryool : Ya. Kami menyiapkan jamuan untukmu. Seluruh keluarga berkumpul dan menunggu, hanya untuk terkejut. Itu permainan baru.
Ji Yi : Itu tidak masuk akal.
Moo Ryool : Itu membuatku merinding.
Ji Yi : Apa maksud anda?
Moo Ryool : Dia membuatku terpesona.
Ji Yi : Maaf, aku tidak mengerti. Anda memihak siapa?
Moo Ryool : Nan Hee cukup menawan. Kini aku mengerti kenapa mereka semua jatuh cinta kepadanya.
Ji Yi : “Mereka?”
Moo Ryool : Benar. Bukan hanya aku yang terpikat pesonanya. Nenek tiriku, yang merupakan kekuatan di balik takhta dan… Dan seterusnya. Sepertinya kau harus meningkatkan permainanmu.
Ji Yi : Tolong bantu aku. Gang Baek satu-satunya untukku.
Moo Ryool : Jangan depresi. Aku akan berada di sisimu.
Ji Yi : Anda berjanji?
Moo Ryool : Namun, semuanya ada syaratnya.
Ji Yi : Aku akan langsung ke intinya. Aku akan menikahinya. Apa pun yang terjadi.
Moo Ryool : Kedengarannya bagus.
Mereka berdua sepakat saling membantu.
Di mobilnya, Ji Yi menghubungi ayahnya.
Ji Yi : Ayah. Tidak apa-apa jika dia tidak memilihku, tapi jangan dia. Hentikan penyelidikan terhadap Jusung. Ayah bahkan tidak bisa melakukan itu?
Jang Il : Ayah mengerti. Namun, ada apa, Tuan Putri ayah?
Ji Yi : Serta pekerjakan seorang profesor sebagai tutorku. Aku tidak akan membiarkan gadis itu mengalahkanku.
Gang Baek minta maaf sama Nan Hee.
Gang Baek : Kau sungguh baik-baik saja? Aku sungguh minta maaf.
Nan Hee : Tidak apa-apa. Kau baik-baik saja?
Gang Baek : Aku sudah menduga itu. Kau sungguh baik-baik saja?
Nan Hee : Ya, tidak apa-apa. Aku bicara apa adanya. Kau tahu itu tentangku, bukan? Itu seperti Romeo dan Juliet. Atau Pyramus dan Thisbe. Aku merasa seperti pahlawan tragis atau protagonis mitos. Itu cukup menyenangkan.
Nan Hee mengambil penanya, seolah2 itu belati.
Nan Hee : “Cintaku yang malang, Thisbe., kau mati karena aku, tapi aku berdiri di sini hidup. Aku akan menusukkan belati ini ke hatiku yang berdosa dan mengikutimu ke kematian. Singa di balik batu. Keluarlah. dan kunyah daging penuh dosa ini. Cadar ini akan menyerap darahku.”
Gang Baek : Pantas saja kau masuk klub drama.
Nan Hee : Aku hebat, bukan?
Gang Baek : Ya.
Nan Hee : Cobalah.
Gang Baek : Astaga, aku tidak bisa.
Nan Hee : Ayolah. Lakukan.
Gang Baek : Aku tidak bisa.
Nan Hee : Kau mati karena aku, tapi aku berdiri di sini hidup, Thisbe. Ayo!
Gang Baek mencobanya, “Kau mati karena aku, tapi aku berdiri di sini hidup, Thisbe. Belati ini… Dengan belati ini… aku akan menusukkan belati ini ke hatiku yang berdosa dan mengikutimu ke kematian.”
Kyung Yun datang, hebat! Hei, selesaikan yang kamu lakukan. Apa dia aktor pemula? Wajahnya tampan.
Gang Baek : Berhentilah mengejekku.
Gu Ryeong datang, baiklah. Semua orang sudah datang, jadi, mari kita mulai.
Gu Ryeong menatap Nan Hee.
Ponsel Nan Hee berdering. Telepon dari Asisten Woo. Tapi Nan Hee me-rejectnya.
Tapi ponselnya berbunyi lagi. Pesan dari Asisten Woo.
Geun Woo : Kenapa kau tidak menjawab? Mari bertemu dan bicara.
Ji Yi diluar sama Yoo Hyun.
Ji Yi : Aku juga ingin menjadi juara pertama dan dapat penghargaan unggulan. Aku akan berterus terang kepadamu. Tolong aku.
Yoo Hyun : Sudah kubilang sejak awal bahwa aku akan membantumu. Bukankah kau bilang terlalu sibuk dan tidak bisa meluangkan waktu?
Ji Yi : Aku berubah pikiran. Aku akan melakukannya dengan benar. Apa pun itu, aku akan mengalahkan Hong Nan Hee.
Ji dan tim nya menandatangani sumpah tertulis untuk kontes.
Ji Yi membacanya, aku akan melakukan penelitian dan menyiapkan pernyataan pembelaanku sendirian, tanpa bantuan siapa pun. Aku bersumpah tidak akan menghubungi orang luar atau minta bantuan dari siapa pun.
Demi mengalahkan Nan Hee, Ji Yi pun terpaksa menandatangani itu.
Jang Il bersama Won Gyeong di ruangannya.
Jang Il : Bagaimana? Apa makanannya sudah siap?
Won Gyeng : Ya, semua yang kau minta. Daging, hidangan laut, makanan Korea, dan hidangan Barat juga. Semuanya dari hidangan sehat hingga ayam goreng.
Jang Il : Aku tidak percaya harus menyiapkan jamuan untuk seorang narapidana. Apa aku sedang disihir? Kenapa kita mendapat informasi dari bedebah itu?
Won Gyeong : Kita hanya lengah, berpikir pisau itu ada di tangan kita. Menjatuhkan bom adalah keahlian mereka, tapi kita tidak sadar.
Jang Il : Kenapa kau tidak sadar lebih awal jika kamu sepintar itu? Sebenarnya, ini semua salahmu. Kau yang menghubungkanku dengan orang gila itu, Bodoh!
Won Gyeong : Hei, yang benar saja. Kau memintaku menghubungkanku dengannya.
Jang Il : Untuk minumannya, beri dia minol Kaoliang. Pertama, buat dia mabuk. Lalu peras dia untuk dapat informasi besar agar kita bisa membalikkan keadaan, atau buat dia berjanji tidak akan mengganggu kita. Bereskan untuk selamanya.
Yang dijamu adalah Dolphon.
Jang Il berusaha bersikap manis, Pimpinan Ji, makanlah. Ini jamuan sederhana, tapi kami memesan beberapa hidangan untukmu.
Won Gyeong : Santai saja. Minumlah juga. Pimpinan Ji, kau suka minol Kaoliang. Ini, minumlah.
Jang Il : Minol kaoliang sangat cocok dengan makanan Tiongkok. Terutama dengan hidangan laut tumis. Pak Ko, kau juga harus makan. Tuangkan untukku juga.
Won Gyeong : Ayolah. Mari minum. Ini untuk minol Kaoliang. Bersulang.
Tapi Dolphin menolak, aku hanya makan kacang dan nasi. Aku akan sakit perut jika tiba-tiba makan makanan berminyak. Ususku akan terkejut.
Jang Il : Kau hanya makan kacang dan nasi, tapi kamu tetap tampak bugar. Kau masih tampak sehat dan kuat, Pimpinan Ji.
Dolphin : Maksudmu, aku cocok tinggal di penjara?
Jang Il melirik Won Gyeong, Won Gyeong menggeler. Jang Il menahan diri.
Jang Il : Tolong jangan memutarbalikkan ucapanku.
Won Gyeong : Terima kasih atas kerja samamu. Teruslah membantu kami.
Dolphin : “Kerja sama?” Siapa? Aku? Aku harus bekerja sama? Untuk apa?
Jang Il : Begini… Bagaimana mengatakannya, ya? Kau tahu, orang penting di partai oposisi.
Dolphin : Aku mengadukan politikus di partai oposisi? Siapa yang bilang begitu? Aku tidak tahu apa-apa soal itu. Orang penting apanya? Aku hanya melaporkan beberapa bedebah keji yang mengambil uangku dan pura-pura itu tidak pernah terjadi. Aku tidak peduli mereka polisi atau jaksa sialan.
Jang Il udah gak tahan lagi, dia minum ginsengnya buat menenangkan diri.
Dolphin : Kurasa kau belum menerima daftarnya. Itu bahkan belum seperempat dari daftar lengkap yang kumiliki. Jadi, orang kecil bak kalian seharusnya tidak macam-macam denganku.
Dolphin mengangkat kakinya ke atas makanan lalu menyilangkannya.
Dolphin : Makanannya membuat ruangan bau. Singkirkan ini.
Jang Il kesal banget. Dia berdiri, tapi Won Gyeong menenangkan Jang Il dan menyuruhnya duduk.
Won Gyeong : Pimpinan Ji.
Dolphin : Kau tahu, kau pintar. Aku berguna. Serta aku mudah dikendalikan. Kenapa? Aku sederhana. Namun, kenapa kau tidak memanfaatkanku? Apa yang kau takutkan? Jaksa terlahir kaya dan hanya menghafal buku teks. Mereka tidak tahu apa-apa tentang dunia. Aku khawatir tentang bagaimana kalian akan bertahan di dunia ini tanpa jabatan kalian. Seorang mantan narapidana rendahan mengkhawatirkan kalian. Kalian tidak tertolong. Kalian kutu buku hanya punya pengetahuan. Jawaban untuk hidup tidak berasal dari apa yang kalian hafalkan.
Hye Ryool dan Sung Hyun datang, Jang Il kaget.
Hye Ryool : Kekacauan apa ini?
Lah Dolpohin langsung minum minolnya dan makan.
Dolphin : Kau belum pernah melihat orang makan? Kau pikir mantan narapidana makan dengan cara yang berbeda? Kenapa kalian terkejut? Dasar pengecut.
Dolphin ngelepehin isi mulutnya ke Won Gyeong.
Dolphin : Rasanya tidak enak.
Dolphin lantas menyuruh Won Gyeong membunuh Hye Ryool. Dia bilang dia bakal ngasih sesuatu yang mengguncang Korea jika Won Gyeong membunuh Hye Ryool.
Jang Il dan Won Gyeong meledak.
Dolphin menatap Hye Ryool : Jalang sialan! Jangan berani macam-macam denganku lagi. Aku menantangmu. Aku menantangmu, Jalang sialan.
Hye Ryool di ruangannya bersama Sung Hyun.
Sung Hyun kesal. Apa yang harus kulakukan dengannya?
Hye Ryool : Kenapa kau begitu marah?
Sung Hyun : Kau tidak kesal? Seorang mantan narapidana mengancam jaksa.
Hye Ryool : Mari kita perjelas. Dia tidak bilang akan membunuhku sendiri. Dia meminta Pak Go untuk membunuhku. Itu hasutan. Serta penghinaan. Aku tidak yakin itu akan dianggap publik.
Sung Hyun : Jaksa Han, kau pikir ini lucu?
Hye Ryool : Menurutmu siapa yang paling dipermalukan di gedung ini? Aku? Bukan, itu Pak Jang dan Pak Go. Mereka lebih suka ketahuan buang air besar di jalanan. Mampir ke kantor Pak Jang menguntungkan kita. Tidak perlu marah. Kau seharusnya senang.
Sung Hyun : Tetap saja, si Dolphin berengsek itu.
Ponsel Hye Ryool berbunyi. Hye Ryool menyuruh Sung Hyun keluar.
Hye Ryool : Halo. Ini Han Hye Ryul. Ya. Sampai jumpa di sana.
Reporter Yoon ikut berlari diantara orang2 yang sedang melakukan jogging malam. Tapi kemudian, dia berbelok dan menuju ke tepi sungai. Di sana, Hye Ryool sudah menunggu. Reporter Yoon melihat Hye Ryool memegang rokok.
Reporter Yoon : Boleh aku minta satu?
Hye Ryool : Kau harus mengembalikan yang terakhir dengan satu bungkus.
Reporter Yoon : Itu keuntungan yang berlebihan. Bukankah itu ilegal? Itu terdengar seperti tindakan hukum yang tidak adil.
Hye Ryool : Kau pasti belajar hukum. Namun, tahukah kau? Hukum Perdata Pasal Satu menyatakan tanpa ketentuan dalam tindakan, hukum adat akan berlaku. Namun, terkadang hukum adat lebih kuat daripada tindakan. Itulah kasus untuk rokok terakhir ini.
Reporter Yoon : Aku akan terlalu takut untuk mengisapnya. Tetap saja, inti dari film mata-mata adalah asap selama operasi. Aku tetap akan mengisapnya meskipun kau menipuku.
Hye Ryool : Kau harus bersikap seperti di filmmata-mata karena ada yang mengawasimu. Kenapa orang hebat sepertimu ingin menemuiku?
Reporter Yoon : Saat kudengar ada yang mengawasiku, aku sadar mereka akhirnya mengenaliku. Badan intelijen bekerja dengan baik. Aku menjadi agak sombong.
Hye Ryool : Selamat.
Reporter Yoon membuka tasnya dan mengambil sebuah amplop cokelat.
Hye Ryool : Biar kuberi tahu sesuatu yang mengecilkan hati. Segera, kau akan menyadari itu bukan masalah besar.
Reporter Yoon : Kau sangat merendahkan.
Hye Ryool : Maaf mengatakan ini saat kau menyetujuiku, tapi aku tidak memercayaimu. Jadi, bertemu denganmu seperti ini agak membingungkan.
Reporter Yoon : Namun, kau di sini. Itu sudah cukup bagiku.
Hye Ryool : Sangat jarang pers bersatu dan memaksakan embargo. Mereka saling memeriksa ulang.
Reporter Yoon : Dolphin bertekad untuk mengacaukannya. Sebesar itulah pengaruhnya. Laporan palsu itu penting. Namun, aku punya lebih dari itu.
Reporter Yoon memberikan amplop itu ke Hye Ryool.
Reporter Yoon : Kau harus tahu. Tujuan mereka adalah kau.
Hye Ryool terkejut mendengarnya.
Kita dibawa kembali ke Nan Hee, yang menikmati wine usai ditinggalkan Geun Woo dan Hye Ryool. Lalu Nan Hee teringat kata2 Hye Ryool tadi sebelum pergi.
Hye Ryool : Hal-hal yang kami capai, bagi, dan rencanakan. Dia tidak bisa melakukan itu denganmu. Jika aku memberikannya kepadamu, apa kau bisa menanganinya? Aku tidak akan mengatakan apa pun kepadanya. Lagi pula, tidak akan ada yang berubah karenamu.
Nan Hee lantas meraih ponselnya. Dia menghubungi Gang Baek.
Nan Hee : Gang Baek-ah, aku sudah memikirkannya. Mari kita menikah.