The Corridor Pavilion Eps 7 Part 4

Tentangsinopsis.com – Sinopsis The Corridor Pavilion Episode 7 Part 4, Cara pintas untuk menemukan spoilers lengkapnya ada di tulisan yang ini. Yuk cek episode sebelumnya.

Sebelumnya….

Hari sudah malam.

Cheng dan Yuan Xing sudah di mobil.

Cheng : Kau pasti lelah.

Yuan Xing : Sedikit.

Cheng : Aku telah menemukan tempat. Ini adalah kota kecil tidak jauh dari sini. Mari bermalam di sana.

Yuan Xing : Oke.

Cheng kemudian melihat wajah Yuan Xing murung.

Cheng : Apa masalahnya? Apakah suasana hatimu buruk?

Yuan Xing bilang dia hanya teringat masa lalu.

Cheng melepas jaketnya dan menyelimuti Yuan Xing.

Cheng : Istirahatlah. Jangan kedinginan. Aku akan membangunkanmu saat kita tiba.

Yuan Xing : Terima kasih.

Yuan Xing mulai tidur.

Cheng melajukan mobil. Tak lama, mereka tiba di tempat tujuan.

Cheng membangunkan Yuan Xing.

Yuan Xing : Berapa lama aku tidur?

Cheng : Aku ingin menunjukkan sesuatu. Ikut denganku.

Mereka turun. Yuan Xing tanya kemana mereka akan pergi.

Cheng : Kau akan segera mengetahuinya.

Cheng memakai jaketnya lagi.

Cheng membawa Yuan Xing ke atas bukit. Mereka melihat pemandangan kota.

Yuan Xing : Bagaimana kau tahu?

Cheng : Aku mendengar percakapanmu sore ini. Kota Bintang Tujuh. Aku pikir itu akan bagus untuk memeriksanya. Tunggu disini.

Cheng kembali ke mobil dan tak lama dia kembali lagi ke Yuan Xing membawa sebuah botol.

Cheng membuka tutup botol. Kunang2 seketika keluar dari dalam botol.

Cheng : Lihat. Apakah mereka terlihat seperti bintang di langit? Aku juga pernah mendengar tentang legenda itu. Ketika anggota keluarga kita meninggal, mereka akan berubah menjadi bintang untuk mengawasi kita. Tapi kabut Jiangyang terlalu tebal. Aku menangkap “bintang” ini untukmu.

Yuan Xing terharu melihatnya.

Cheng : Yuan Xing, aku akan merayakan ulang tahunmu setiap tahun di masa depan.

Cheng menyanyikan lagu selamat ulang tahun untuk Yuan Xing.

Yuan Xing yang terharu memeluk Cheng.

Cheng dalam hati berkata, kalau dia berharap Yuan Xing bisa bahagia selamanya.

Sekarang, Cheng dan Yuan Xing sudah berada di penginapan.

Cheng : Mereka bilang hanya ada satu kamar yang tersisa.

Yuan Xing tak menjawab dan terus pergi ke kamar itu.

Mereka masuk ke kamar. Seketika suasana terasa canggung karena hanya ada mereka berdua.

Cheng mengambilkan sandal untuk Yuan Xing.

Setelah itu dia bilang akan menyiapkan air untuk Yuan Xing mandi.

Cheng masuk ke kamar mandi. Tak lama dia keluar dan memberitahu Yuan Xing kalau dia sudah menyiapkan mandi air panas.

Yuan Xing mengambil bajunya dari dalam tas.

Lalu dia memberikan sebuah kotak ke Cheng. Kotak itu isinya pisau cukur.

Yuan Xing : Aku mengambil pisau cukur tempo hari. Jadi aku membelikanmu yang baru.

Cheng : Terima kasih.

Cheng lalu tanya kapan Yuan Xing mengambil pisau cukurnya.

Yuan Xing : Saat kita baru bertemu. Aku mengambil pisau cukurmu untuk tes DNA. Jangan bilang kau tidak pernah menyadarinya. Aku akan pergi dan mandi kalau begitu.

Cheng terkejut mendengarnya.

Yuan Xing ke kamar mandi.

Cheng terduduk lemas.

Terdengar narasi, kalau Cheng menyadari bahwa pisau cukur yang digunakan Yuan Xing untuk tes DNA adalah pisau cukur dari rumah Li Hao.

“Dia jelas satu-satunya yang tahu kesalahan ini. Ketika dia menyadari, inferioritas dan rasa tidak amannya mengambil alih setiap sel dalam tubuhnya. Dia dengan cemas berharap bahwa Jiang Yuanxing masih akan mencintainya terlepas dari apakah identitasnya telah berubah. Tapi itu terlihat lebih dan lebih seperti angan-angannya.”

Yuan Xing keluar dari kamar mandi. Dia memakai kemeja putihnya dan celana pendek.

Yuan Xing tidak melihat Cheng.

Tak lama kemudian, Yuan Xing beranjak ke balkon. Hujan turun dengan deras. Yuan Xing menengadahkan tangannya, mencoba menyentuh air hujan.

Bersambung……

0 Shares:
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like