The Corridor Pavilion Eps 1 Part 3

Tentangsinopsis.com – Sinopsis The Corridor Pavilion Episode 1 Part 3, Cara pintas untuk menemukan spoilers lengkapnya ada di tulisan yang ini. Yuk cek episode sebelumnya.

Besoknya, Yuan Xing mendatangi Panti Asuhan Aiyou.

Dia bilang pada seorang wanita yang bekerja di sana, bahwa dia datang untuk mencari seorang anak yang dulu tinggal di panti asuhan itu.

Tapi wanita itu bilang, panti asuhan itu sudah tutup cukup lama.

Yuan Xing mampir ke toserba. Tiba-tiba, seseorang menghubunginya.

“Kau Direktur Jiang?”

“Ya, ini aku.”

“Aku menelpon dari Dafeng Investigasi. Panti Asuhan Aimin yang kau caru, sudah lama tidak beroperasi.”

“Bagaimana anak-anak disana?”

“Mereka dipindahkan ke panti asuhan di kota terdekat.”

Hari demi hari berlalu.

Yuan Xing yang tengah bekerja, menerima surat dan beberapa foto dari Dafeng Investigasi.

Dafeng : Direktur Jiang, jadi sekarang ada yang terakhir yang tersisa di daftar. Aku mengirimkan beberapa foto dan alamatnya padamu.

Yuan Xing menatap foto-foto itu.

Di foto itu, tampak seorang pemuda tengah membersihkan mobil.

Yuan Xing membalik foto itu. Dibalik foto, tertera alamat dan nama pemuda itu.

Pemuda itu bernama Cheng Cheng, dia bekerja di Sanwan Auto Care Shop.

Hari berikutnya, saat kantor sudah sepi. Yuan Xing menghubungi Cheng Cheng.

Yuan Xing : Aku Jiang Yuan Xing. Aku memiliki sesuatu yang sangat penting untuk dibicarakan. Bisakah kita bertemu? Aku di Jiangyang. Aku bisa pergi dan bertemu denganmu. Aku diminta untuk menemukan anak yang hilang. Kau memenuhi semua kriteria.

Cheng Cheng : Kau salah orang.

Yuan Xing : Kau pernah ke Panti Asuhan Aimin.

Cheng Cheng : Siapa yang mencari anak?

Yuan Xing : Aku masih tidak bisa memberitahumu sekarang.

Cheng Cheng : Kau ingin aku terus menebak? Dia bukan taipan, kan?

Yuan Xing : Tidak hanya dia seorang taipan, tetapi dia juga tidak memiliki anak dan sakit parah.

Cheng Cheng : Dia punya banyak uang untuk diberikan kepada anak ini sekarang, bukan?

Yuan Xing : Kau terlalu banyak berpikir.

Cheng Cheng : Biar kutebak. Untuk aset bernilai miliaran yuan, aku setidaknya harus memberimu puluhan ribu yuan, kan? Bukankah seharusnya kau mengirimiku nomor kartu?

Yuan Xing : Aku pikir kau telah benar-benar salah paham. Jika kau tidak percaya padaku, aku bisa mengirimimu foto KTPku sekarang.

Cheng Cheng : Akankah seorang penipu mengaku sebagai penipu? Aku pikir kau menganggapku bodoh.

Cheng Cheng mematikan teleponnya.

Yuan Xing menghubungi lagi tapi ponsel Cheng Cheng mati.

Besoknya, Yuan Xing datang ke bengkelnya Cheng Cheng.

Yuan Xing : Kau Cheng Cheng, kan?

Cheng Cheng yang tengah bekerja, berhenti bekerja dan melepas maskernya.

Cheng Cheng : Kau siapa?

Yuan Xing : Kita berbicara melalui telepon sebelumnya. Aku Jiang Yuan Xing.

Cheng Cheng ingin tahu bagaimana Yuan Xing menemukannya. Dia curiga, Yuan Xing mengikutinya.

Yuan Xing bilang Cheng Cheng salah paham, dia bukan penipu.

Yuan Xing mengajak Cheng Cheng minum kopi setelah Cheng Cheng selesai bekerja.

Cheng Cheng nya menolak, aku sibuk. Katakan disini jika ada yang mau kau katakan padaku.

Yuan Xing memberikan dokumen yang dibawanya ke Cheng Cheng.

Yuan Xing : Aku punya beberapa informasi tentangmu di sini.

Tapi Cheng Cheng tak tertarik.

Yuan Xing : Kenapa kau tidak melihat?

Cheng Cheng : Aku belum menyelesaikan pekerjaanku.

Yuan Xing : Informasi ini tentang asal-usulmu. Ini cukup penting.

Cheng Cheng membacanya.

Tapi setelah membacanya, dia mengembalikan dokumen itu ke Yuan Xing.

Cheng Cheng : Aku tidak peduli jika kau seorang penipu. Informasi di sini sama sekali tidak benar.

Yuan Xing : Apa yang salah?

Cheng Cheng : Satu di musim dingin dan satu di musim panas. Bagaimana itu bisa benar?

Yuan Xing : Mungkin kau salah ingat?

Cheng Cheng : Mustahil. Direktur panti asuhan berbicara di telingaku dengan mengulanginya kepadaku setiap hari.

Yuan Xing : Apakah keluargamu meninggalkan sesuatu untukmu? Pikirkan baik-baik.

Cheng Cheng : Ya, mereka benar-benar melakukannya. Dua gelang emas besar, satu di masing-masing tanganku. Dan uang tunai lima juta yuan menutupi tubuhku.

Yuan Xing : Jika aku benar-benar penipu, aku tidak akan datang jauh2 menemuimu. Semua yang dibutuhkan bosku adalah tes DNA.

Cheng Cheng : Itu harus menghabiskan banyak uang.

Yuan Xing : Kami akan membayar semua biaya.

Cheng Cheng : Tidak tidak. Aku harus membayar setengah dari biaya. Kirimkan aku nomor kartumu sekarang dan aku akan mentransfer uangnya kepadamu.

Yuan Xing memberikan KTPnya.

Yuan Xing : Bagaimana dengan ini? Kembalikan padaku setelah kau selesai di tes.

Cheng Cheng malah membandingkan foto Yuan Xing di KTP dengan Yuan Xing sekarang.

Cheng Cheng : Foto KTPmu cukup indah. Hei, Nona. Kau memakai tahun-tahunmu dengan baik. Mau berbagi tips perawatan kulitmu?

Yuan Xing : Kau mengenal Li Hao?

Cheng Cheng : Tidak.

Yuan Xing : Kalian berdua dulu tinggal di panti asuhan yang sama.

Cheng Cheng yang kesal digangguin Yuan Xing terus, mengancam akan lapor polisi.

Sampai malam harinya, Yuan Xing masih menunggu Cheng Cheng. Cheng Cheng yang bengkelnya udah tutup, menghampiri Yuan Xing.

Cheng Cheng : Apa yang sebenarnya kau inginkan?

Yuan Xing : Aku hanya mencoba membuatmu bekerja sama.

Cheng Cheng : Bekerja sama? Aku kira tidak demikian. Aku pikir kau hanya mencoba untuk memukulku.

Cheng Cheng lalu pergi.

Yuan Xing mengikuti Cheng Cheng. Cheng Cheng berusaha kabur. Dia bahkan masuk ke toserba.

Yuan Xing menunggu diluar. Tak lama, Cheng Cheng melihat Yuan Xing ditodong orang.

Cheng Cheng bergegas menyusul Yuan Xing tapi sampai di sana, dia melihat Yuan Xing memukuli habis pria itu.

Yuan Xing : Kau datang untuk menyelamatkanku?

Cheng Cheng ngeles, bilang dia datang untuk menyelamatkan pria yang dipukuli Yuan Xing.

Yuan Xing bilang, dia tidak akan membiarkan Cheng Cheng lolos malam ini.

Yuan Xing terus mengikuti Cheng Cheng, sampai ke apartemen Cheng Cheng.

Yuan Xing : Kau tinggal disini?

Cheng Cheng : Kau tinggal disini?

Yuan Xing : Kebetulan sekali.

Cheng Cheng : Kebetulan sekali.

Cheng Cheng menyuruh Yuan Xing masuk duluan. Tapi Yuan Xing menyuruh Cheng Cheng duluan.

Cheng Cheng menggesek kartunya untuk membuka pintu masuk. Setelah itu, Cheng Cheng bergegas masuk dan mengunci pintu karena dia tahu Yuan Xing tidak tinggal disana.

Pas berjalan menuju kamarnya, seorang petugas manajemen apartemen menelponnya.

Petugas : Pemilik rumah yang tinggal satu lantai di bawahmu, telah melaporkan kebocoran air di kamarnya dan menuntut 500 yuan sebagai kompensasi.

Cheng Cheng : 500 yuan? Kau gila? Dimana kebocorannya?

Petugas : Apakah kau di rumah sekarang?

Cheng Cheng : Aku baru membuka pintu. Tidak ada kebocoran air.

Petugas : Mereka bilang itu kamar mandi.

Cheng Cheng : Kau salah paham, aku di kamar mandi sekarang.

Petugas : Baiklah, aku akan pergi dan berbicara denganmu.

Cheng Cheng : Lupakan saja, aku akan pergi dan menemuimu.

Petugas : Namun, kau harus membayar 200 yuan untuk koordinasi pemeliharaan kami.

Cheng Cheng : Apa? Kau harus mengenakan biaya untuk itu?

Petugas : Aku di bawah sekarang, siap untuk mengetuk pintu.

Cheng Cheng : Jangan datang ke rumahku. Aku akan datang kepadamu. Tunggu aku.

Sekarang, Cheng Cheng berada di depan apartemen dibawah apartemennya.

Cheng Cheng : Aku di apartemen 419 sekarang, di mana kau?

Petugas : Itu adalah persis di mana aku berada.

Cheng Cheng : Mustahil. Tidak ada orang di sekitarku.

Petugas : Maaf, ada kebocoran air di Blok 4.

Cheng Cheng kesal, dapatkah kau memeriksanya sebelum menelepon?

Yuan Xing masih menunggu diluar.

Tak lama, Yuan Xing dihubungi petugas manajemen yang menghubungi Cheng Cheng tadi.

Petugas : Cheng Cheng tinggal di apartemen 519, Blok 3.

Yuan Xing : Terima kasih.

Setelah itu, Yuan Xing beranjak pergi.

Bersambung ke part 4…

0 Shares:
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like