Tentangsinopsis.com – Sinopsis Tale of the Nine Tailed Episode 9 Part 2, Jika penasaran dan untuk Kalian yang ingin mengetahui isi daftar lengkap bisa baca selengkapnya di tulisan yang ini. Kalian juga harus tahu dan lihat Part Episode sebelumnya baca di sini.
Shinjoo datang ke nenek taluipa di gedung peralihan akhirat untuk meminta bantuannya. Nenek itu mengatakan jika masalah ini di luar batas shinjoo sehingga ia tidak bisa melakukan apa-apa.
Nenek itu mengatakan dengan tidak menyangka jika yeon justru datang ke rang bukan ke wanitanya. Shinjoo pun terkejut karena ternyata rang dan jia juga terperangkap.
Shinjoo berlutut kepada nenek taluipa untuk memohon agar ia diberitahu apa yang harus dilakukannya untuk menyelamatkan mereka bahkan jika harus menukar jiwanya.
Kakek uhm ui joong pun menyuruh istrinya untuk mengasiani shinjoo. Nenek taluipa pun memberitahu apa yang harus dilakukan shinjoo dan hal itu tidak boleh terlambat.
Sinjoo keluar gedung dan kakek uhm ui joong merasa kasihan dengan shinjoo karena ia berani mempertaruhkan jiwanya untuk sebuah tali merah. Shinjoo pun bergegas untuk menjalankan apa yang harus dilakukannya.
Jia tersadar jika ia tidak berada di kamarnya dan semua ini terlihat sama. ia pun menuliskan kejadian yang dialaminya mulai dari bertemu ibu penjual jus.
Tiba-tiba ayahnya masuk ke kamarnya dan memanggilnya untuk makan. Jia pun memeluk ayahnya karena ia sudah lama tidak bertemu dengannya kemudian ia pergi keluar kamarnya dan makan bersama dengan kedua orangtuanya dengan harapan jika yang dilaluinya ini mimpi maka ia tidak ingin bangun.
Ia pun makan kimbab buatan ayahnya yang sangat ia sukai dan tidak ada yang bisa menandingi rasa buatan ayahnya ini. Setelah itu mereka mengobrol dan membuka album kenangan mereka sambil tertawa.
Disamping itu, tubuh jia terbaring di rumah sakit dan mulai menunjukkan detak jantung yang mulai berhenti sehinga temannya memanggilkan dokter.
Shinjoo berlari ke dalam rumah sakit dan membawa jia ke restoran siput untuk dibaringkan bersama yeon dan diikatkan tali yang diberikan nenek taluipa. Ia pun berharap semua yang dilakukannya ini berhasil membuat mereka bangun. Shinjoo pun pergi untuk mengecek lee rang.
Yuri menangis meminta bantuan shinjoo untuk menyelamatkan rang. Shinjoo pun mengobati luka rang dan berharap rang dan yeon berhasil menemukan jalan keluar.
Yuri mengatakan rasa bersalah karena tujuan yuri mendekati shinjoo ini karena rang. Shinjoo memberitahu jika ia sudah mengetahuinya karena ia melihat mereka berdua bertemu. Shinjoo pun memberitahu jika ia membantu rang karena ia tidak mau yuri terus menangis.
Lee rang dan yeon mulai kelelahan dan hilang arah sehingga yeon menyuruh yeon untuk mencari pintu yang akan membawa mereka kembali.
Rang merasa takut dan tidak bisa melihat apa-apa. Yeon terus menyuruhnya untuk mencari karena jika mereka disini akan kalah dengan agui yang banyak dan tidak akan mati.
Rang pun berusaha melihat sekelilingnya dan benar ia menemukan sebuah pintu sehingga mereka berlari menuju pintu itu. Akan tetapi, terdapat jurang dan mereka sedang diserang agui sehingga mereka tidak bisa apa-apa.
Rang terjatuh dan berpegangan batu agar tidak terjatuh. Namun, yeon menyuruhnya untuk tidak melihat dirinya dan menyuruhnya terus kembali ke pintu itu.
Yeon pun terjatuh ke jurang dan rang terbangun melihat yuri dan shinjoo. Rang langsung bertanya bagaimana keadaan kakaknya ini apakah sudah terbangun atau belum. Shinjoo memberitahu jika yeon masih terbaring dan tidak membuka matanya.
Jia yang sedang asik mengobrol dengan kedua orang tuanya ini mulai terlena dan lupa masa hidupnya.
Tiba-tiba ia mendengar suara telepon berdering sehingga ia bertanya kepada ibunya dan ayahnya tetapi mereka tidak mendengarkannya dan asik mengobrol.
Jia pun mengangkat teleponnya. Dan ternyata yeon menelponnya dan menyuruh jia untuk mengingat semua kejadian yang dialaminya karena jika ia lupa, ia tidak bisa keluar dari ilusinya ini.
Jia bertanya-tanya siapa yeon ini karena ia merasa mengenalnya tetapi ia lupa. Yeon menyuruhnya untuk segera kembali karena ia akan menunggunya. Kemudian jia melihat tanaman yang diberikan yeon di kamarnya dan terbesit semua kenangan dengan yeon.
Ia pun kembali sadar jika ia ada di ilusi pikirannya dan ia harus kembali. Saat ia hendak pergi, ia berpamitan dengan kedua orangtuanya.
Namun, kedua orangtuanya ini berusaha untuk mengajak jia untuk tinggal disini karena mereka sudah bahagia bersama jia disini tetapi jia tetap saja meninggalkan mereka walaupun keinginan jia untuk bersama orangtuanya.
Ia berjanji akan menemukan kedua orangtuanya.
Jia pun keluar dari pintu dan terbangun. Ia melihat yeon yang masih terbaring tidak sadar di sebelahnya.
Eouduksini terkejut karena jia berhasil keluar dari ruang pikiran buatannya. Imoogi pun menyuruh eouduksini untuk melihat keadaan yeon.
Yeon merasa sendirian dan tidak berdaya. Yeon pun tersadar jika yang ia takuti adalah mati dengan rasa kesendirian. Ia terus berjalan dan tidak kuat sehingga ia terjatuh dan berbaring.
Eouduksini datang menemui yeon yang sudah tidak berdaya. Ia tidak menyangka jika penguasa roh gunung ini hampir mati tidak berdaya di bawah kekuasaannya.
Saat eouduksini hendak pergi, yeon menarik celananya dan bangun. Eouduksini terkejut dan tidak menyangka yeon masih bisa bangun. Yeon pun tertawa karena ia sudah berusaha dengan susah payah agar eouduksini datang.
Eouduksini terkejut karena ia terkelabui yeon yang dengan sengaja jatuh ke jurang. Yeon pun memberitahu jika mereka ada di wilayah yeon sehingga eouduksini tidak bisa melakukan apapun. Yeon mencekik kea rah depan eouduksini dan mengatakan jika ia tidak sabar bertemu dengan imoogi yang menyuruhnya.
Imoogi terkejut melihat eouduksini mencekik dirinya dan mengatakan hal itu kemudian eouduksini menghilang menjadi abu karena yeon membunuhnya dengan pedangnya.
Jia mengawali harinya seperti biasa yang disambut dengan rekan-rekan kerjanya. Saat ia sedang menyebrang hujan mulai turun. Ia terkejut melihat yeon dengan payung merahnya.
Jia langsung berlari menghampiri yeon untuk memeluknya dan menciumnya karena ia tidak menyangka yeon akan kembali.
Bersambung..