Tentangsinopsis.com – Sinopsis Start Up Episode 4 Part 2, Untuk bagian lainnya bisa baca Episode sebelumnya cek di sini. Sekaligus Kalian dapat melihat daftar lengkap pada tulisan yang ini.
Do San terkejut melihat kerumunan di teras kantornya.
Chul San meminta kartu nama mereka satu per satu.
Do San tanya ke Yong San, ada apa sampai orang-orang berbondong-bondong begitu.
Yong San bilang, sepertinya berita mereka menang CODA sudah menyebar.
Chul San pura-pura memarahi Do San. Dia menyebutkan nama Do San dan jabatan CEO Do San keras-keras dan tanya sambil pura-pura marah, Do San darimana aja.
Mendengar itu, orang-orang langsung mengerumuni Do San.
“Kau menang kompetisi CODA?”
“Halo? Bisa rapat sebentar?”
“Dengan kami juga.”
Trio San tentu saja senang orang2 berebut rapat dengan mereka. Mereka yakin, mereka akan sukses sekarang.
Trio San bicara dengan calon investor pertama mereka di dalam.
Do San mengenalkan diri.
Do San : Kami adalah Samsan Tech. Kim Yong San, Lee Chul San dan Nam Do San. Samsan Tech karena ada tiga “San”.
Mereka tertawa.
Calon investor ingin tahu model bisnis mereka.
Do San bergegas menunjukkannya.
Do San : Di pengembangan pengenalan gambar, luas jaringan dan ketepatan berbanding terbalik.
Calon investor tanya, bagaimana caranya Samsan ngasilin uang dengan teknologi itu.
Trio San langsung terdiam.
Kerumunan calon investor di teras Samsan mulai berkurang.
Yang masih mengantri, mulai lelah menunggu.
Do San menjelaskan panjang lebar, tapi tetap saja para investor menanyakan soal pendapatan.
Para investor menjabat tangan Do San. Mereka bilang akan menghubungi Do San lagi setelah berdiskusi. Ada juga yang memuji Samsan, tapi ujung-ujungnya menolak dengan cara halus.
Sekarang, teras Samsan udah sepi dari kerumunan calon investor.
Tapi masih ada satu calon lagi di dalam. Mereka sedang mengambil gambar-gambar soal teknologi kecerdasan buatan Samsan.
Do San : Seperti yang kalian lihat, jaringan kami sangat ramping, jadi, pelatihan dan realisasinya mudah.
Mereka memuji Samsan.
“Artinya kau tak menambah fitur peta untuk memperkuat informasinya, ‘kan?”
Trio San langsung senang.
Do San : Ya. Seperti yang bisa dilihat, fitur peta dihubungkan di belakang fitur peta lagi.
Mereka ingin melihat halaman lain. Trio San dengan senang hati menunjukkannya.
Mereka pun langsung merekam isi laptop Do San.
Do San menjelaskan.
Do San : Ini masa depan Samsan Tech….
Saat Do San lagi menjelaskan dan investor merekam isi laptop Do San, Ji Pyeong mendadak datang dan menutup laptop Do San.
Ji Pyeong juga memarahi Trio San.
Ji Pyeong merebut ponsel investor yang merekam teknologi Samsan.
Ji Pyeong : Kalian bodoh? Kalian mau berikan semua teknologi kalian pada mereka!
Trio San langsung diam dibentak Ji Pyeong.
Ji Pyeong lalu melihat kartu tanda pengenal calon investor.
Ji Pyeong : Kalian bekerja dimana? Aku belum pernah lihat. Benar dari modal ventura? Bukan mau curi teknologi?
Ji Pyeong lantas melihat video rekaman teknologi Samsan di ponsel salah satu dari mereka.
Ji Pyeong : Kalian pengembang, kan? Kenapa merekam ini?
Calon investor beralasan, mereka harus tahu teknologi sebelum melakukan investasi.
Ji Pyeong gak mau dengar dan langsung mengambil kartu tanda pengenal salah satu dari mereka.
Ji Pyeong juga merebut kartu nama mereka dari tangan Do San.
Ji Pyeong : Di kartu nama, kau pemodal ventura, tapi di kartu pengenal, kau memimpin tim pembelajaran. Mana yang benar?
Tak bisa berkutik lagi karena rencana mereka ketahuan, mereka pun memilih pergi.
Para penipu itu kemudian pergi.
Diluar, mereka menghina kartu nama Samsan, lalu membuangnya dan pergi.
Di dalam, Ji Pyeong mengomeli Trio San.
Ji Pyeong : Kalian ini bodoh atau polos? Sekalian beritahu algoritmanya saja.
Do San : Mereka bilang harus tahu teknologinya sebelum investasi.
Ji Pyeong : Seharusnya kau cek dulu siapa dia. Itu hal yang paling dasar. Kalian begini, tapi mau masuk Sand Box? Tak akan bisa.
Yong San : Tapi kami menang juara satu di CODA, juga dihubungi banyak investor.
Ji Pyeong : Jadi, sudah dapat investor? Ada yang hubungi lagi?
Yong San : Tidak ada.
Chul San kesal. Dia tanya, apa Ji Pyeong mau matahin semangat mereka? Kenapa Ji Pyeong selalu merendahkan mereka?
Chul San : Semua orang lain yang datang hari ini tak ada yang sekasar kau.
Ji Pyeong : Mereka begitu karena mau menolak kalian! Mereka tak akan berinvestasi di sini, jadi, berlagak baik sebelum mengakhirinya. Tapi karena aku berpikir untuk investasi, aku memeriksa semuanya dengan rinci, dan terus memarahi kalian. Ini karena aku berniat untuk investasi pada kalian.
Do San minta maaf.
Suara Ji Pyeong mulai melembut.
Ji Pyeong : Ke depannya, tanya aku sebelum putuskan apa pun. Kau paham, ‘kan?
Do San bilang iya.
Tapi Chul San tetap tak senang dengan sikap Ji Pyeong. Dia berbisik ke Yong San, bilang kalau sekarang posisi mereka dibawah Ji Pyeong.
Do San lantas bilang ada yang mau dia tanya.
Ji Pyeong : Apa itu?
Do San : Tadi aku bertemu dengan Dal Mi.
Ji Pyeong kaget, dengan pakaian itu?
Do San : Aku bilang ini baju Chul San.
Ji Pyeong : Chul San?
Ji Pyeong menatap Chul San.
Ji Pyeong : Begitu.
Chul San makin senewen mendengarnya. *Ngakak liat mukanya Chul San.
Chul San : Tadi aku baru tahu kau orang yang tebal muka dan bisa berpikir cepat.
Do San : Dal Mi bilang besok ulang tahunku.
Ji Pyeong bingung dan bertanya-tanya, apa dia pernah menulis itu di surat.
Do San : Katanya aku punya permintaan. Besok Dal Mi akan mengabulkannya.
Ji Pyeong gak ingat.
Yong San dan Chul San langsung merasa diatas angin.
Yong San : Kau tak ingat? Lantas bagaimana dengan Do San?
Chul San : Do San terpaksa berurusan dengan gadis bernama Dal Mi karena kau yang memintanya. Tapi kau tak jelas begini. Jika terus begini, kami tak bisa bantu.
Ji Pyeong : Terpaksa?
Yong San : Ya. Do San tak pernah terlena oleh wanita. Dia terus melajang. Tak pernah tertarik pacaran. Melakukan permohonanmu adalah usahanya untuk membesarkan Samsan Tech.
Ji Pyeong menatap Do San.
Ji Pyeong : Benarkah? Kau seambisius itu?
Do San melirik Yong San dan Chul San.
Yong San dan Chul San mengangguk2.
Do San : Ya, aku memang berambisi.
Ji Pyeong: Ternyata kau berambisi.
Yong San : Kami tak tahu utang budi apa yang kau mau bayar, tapi itu pasti sulit terlaksana tanpa bantuan Do San.
Chul San : Dan kau berani memperlakukan kami seperti ini? Kau membuat kita mustahil bekerja sama.
Ji Pyeong : Aku membuatnya mustahil?
Ji Pyeong berpikir sejenak. Setelahnya, dia menekan harga dirinya dan mengucapkan terima kasih pada Do San. Dia juga bilang Do San sudah melakukan permintaannya dengan baik.
Ji Pyeong : Ke depannya, tolong pertahankan itu.
Chul San berbisik ke Yong San.
Chul San : Sudah. Sekarang posisi kita di atas dia.
Ji Pyeong juga minta mereka tanya padanya kapan saja jika ingin melakukan sesuatu.
Chul San menegur Do San. Dia menyuruh Do San duduk dengan percaya diri.
Ji Pyeong : Ya. Ini bukan rumahku. Duduk dengan nyaman.
Halmeoni di kamarnya, lagi usaha memasukkan benang ke jarum.
Tiba-tiba Dal Mi datang, memanggilnya.
Halmeoni sewot, astaga! Kau mengagetkanku. Benangnya jadi keluar lagi!
Dal Mi pun masuk sambil menjaga masker di wajahnya supaya tak lepas.
Dal Mi bantuin halmeoni masukin benang ke jarum sambil minjam selimut.
Halmeoni beranjak ke lemarinya, ngambil selimut sambil tanya untuk apa Dal Mi minjam selimut.
Dal Mi : Persiapan berkencan. Do San dan aku akan pergi kencan besok.
Selesai masukin benang ke jarum, Dal Mi mengambil selimut dari tangan halmeoni dan beranjak keluar.
Halmeoni tersadar.
Halmeoni : Tapi kenapa butuh selimut?
Halmeoni menyusul Dal Mi ke kamar.
Halmeoni : Hei! Kenapa butuh selimut waktu kencan?
Dal Mi melepas maskernya.
Dal Mi : Besok ulang tahun Do San. Mau kukabulkan permintaannya.
Halmeoni makin terkejut.
Halmeoni : Tapi kenapa butuh selimut waktu ulang tahun? Apa hanya aku yang merasa aneh? Aku berimajinasi aneh sekarang.
Dal Mi gak ngerti, apa? Imajinasi apa?
Halmeoni : Sesuatu yang tak bisa kukatakan.
Dal Mi akhirnya ngerti maksud halmeoni.
Dal Mi nunjukin surat Do San.
Halmeoni baru mengerti kenapa Dal Mi minjam selimut.
Dal Mi : Yang benar saja.
Halmeoni nyengir, aku terkejut tadi.
Do San di apartemen Ji Pyeong. Ji Pyeong membantu Do San berdandan. Dia makein stelan jas ke Do San.
Do San bilang jas yang dipakainya sekarang pas sekali tidak seperti yang sebelumnya. Terlalu pendek.
Ji Pyeong : “Terlalu pendek”? Tinggi kita hanya berbeda beberapa sentimeter.
Do San : Benarkah? Aku 187 cm. Kau berapa?
Ji Pyeong tak menjawab berapa tingginya. Dia nunjukin semua paper bag di atas meja. Ji Pyeong bilang, itu semua barang baru dan milik Do San.
Do San :Ini semua?
Ji Pyeong juga makein jam tangan ke tangannya Do San.
Do San : Kelihatannya mahal.
Ji Pyeong : Lebih mahal dari mobil.
Do San kaget.
Sedangkan Ji Pyeong malah tersenyum.
Bersambung ke part 3…