Tentangsinopsis.com – Sinopsis Start Up Episode 16 Part 3, Kamu bisa tahu lho gaes tentang recapnya ada pada tulisan yang ini nih! Tetapi untuk menemukan cara membaca link pintasan Eps sebelumnya ada di sini.
Ji Pyeong baru datang, dideketin Dong Cheon. Dong Cheon bilang, Pak Hong sudah datang.
Ji Pyeong : Pak Hong? Siapa dia?
Dong Cheon : CEO perusahaan rintisan yang pertemukan anak panti asuhan dengan sponsor. Ingat itu, ‘kan?
Ji Pyeong : Dia di ruang rapat?
Dong Cheon : Ya.
Ji Pyeong langsung ke ruang rapat.
Dan si Pak Hong adalah Yeo Jin Goo guys, yg ngisi suara Yeong Sil selama ini.
Pak Hong langsung ngenalin diri.
Pak Hong : Aku Hong Ji Seok.
Ji Pyeong kayak terpana denger suara Pak Hong.
Ji Pyeong lalu menyuruh Pak Hong duduk.
Pak Hong : Ini kali pertama aku dihubungi investor. Hari seperti ini datang juga.
Ji Pyeong : Coba tenangkan dirimu.
Pak Hong : Baik.
Pak Hong lalu berkata, akan menjelaskan secara singkat karena dia tahu Ji Pyeong orang sibuk.
Pak Hong ngeluarin proposalnya dan mulai menjelaskan.
Pak Hong : Kau tahu karakter Ko Gil Dong yang menampung dan membantu Dooly, Ddochi dan Douner, kan? Layanan kami mempertemukan orang yang mau mensponsori anak-anak yang keluar dari panti asuhan sama seperti Ko Gil Dong itu.
Ji Pyeong teringat kata-kata halmeoni tadi malam.
Halmeoni menyuruh Ji Pyeong membantu yang lebih membutuhkan jika merasa tak enak.
Pak Hong terus menjelaskan.
Pak Hong : Umurmu membingungkan saat harus keluar dari panti asuhan. Umurmu belum cukup untuk keluar ke dunia pekerjaan. Maka itu, untuk membantu mereka…
Ji Pyeong : Pak, aku sudah melihat dan memeriksa proposalmu. Kau sudah tahu berapa nilainya?
Pak Hong : Aku belum pernah memikirkan itu. Aku harus apa?
Ji Pyeong : Berapa dana yang kau butuhkan sekarang?
Pak Hong : Aku butuh 100 juta won.
Ji Pyeong : Sepertinya perusahaan kami belum bisa berinvestasi.
Pak Hong : Apa bisa jika hanya 50 juta won?
Ji Pyeong : Sebagai gantinya, aku mau berinvestasi secara pribadi.
Ji Pyeong memberikan kartu namanya.
Pak Hong kaget, kenapa?
Ji Pyeong : Karena suaramu bagus.
Pak Hong bingung, suaraku?
Ji Pyeong : Investasi 100 juta, dan donasi 300 juta. Aku tak perlu banyak saham. Sebagai gantinya, pertemukan aku dengan anak-anak baik yang butuh bantuanku. Bagaimana? Aku akan beri lembar ketentuannya pekan depan.
Pak Hong berterima kasih.
Ji Pyeong bilang dia yang berterima kasih.
Ji Pyeong lalu pergi.
Pak Hong masih takjub.
Ji Pyeong balik ke ruangannya dan langsung ditanyai Dong Cheon.
Ji Pyeong : Ini jelas tim yang selalu kau pilih.
Pak Hong : Tim seperti apa itu?
Ji Pyeong : Tim tanpa strategi pertumbuhan, hanya dipenuhi mimpi dan harapan, serta hanya tujuannya yang bagus.
Pak Hong : Maafkan aku. Aku buat kesalahan lagi.
Ji Pyeong : Kerja bagus.
Pak Hong : Apa?
Ji Pyeong : Kenapa?
Pak Hong : Apa yang baru kau katakan?
Ji Pyeong : Aku tak bilang apa-apa.
Pak Hong : Tidak. Kau bilang sesuatu. Aku mendengarmu tadi. Kau memujiku, ‘kan? Kau memujiku tadi. Kalian dengar, ‘kan? Dia bilang, “Kerja bagus”.
Ji Pyeong : Pergilah.
Dong Cheon senang dipuji.
Ji Pyeong tertawa melihat Dong Cheon.
DoDal lagi di perjalanan. Mereka menuju ke tempat tender. Dal Mi terlihat gugup.
Dal Mi : Tak ada yang ketinggalan, ‘kan? Proposal sudah, diska lepas juga sudah…
Do San : Pukul berapa tenggatnya? Pukul 15.00?
Dal Mi : Ya. Dua jam lagi.
Do San : Masih banyak waktu.
Dal Mi : Apa Morning AI juga ikut tender?
Do San : Entahlah. Para anggota intinya sedang diinvestigasi.
Dal Mi : Sepertinya sulit.
Do San : Sepertinya begitu.
Tapi sampai di sana, mereka bertemu Sang Soo dan si kembar.
Do San : Ternyata kalian ikut.
Sang Soo : Tentu. Tapi kenapa wajah kalian begitu?
Dal Mi : Kudengar kalian sedang diinvestigasi polisi. Tapi masih ikut tender?
Sang Soo : Investigasi itu? Paling kami hanya harus bayar.
Jung : Itu bahkan hanya percobaan.
Hyun : Benar. Apa hubungannya dengan tender ini?
Dal Mi : Tentu tak ada hubungannya. Kami juga hanya coba memasukkan proposal, karena semua orang dan anjingnya begitu.
Sang Soo : Semua orang dan anjingnya? Kurang ajar.
Sang Soo mau membalas Dal Mi tapi Do San bergegas pasang badan melindungi Dal Mi.
Do San lalu menggandeng Dal Mi dan mengajak Dal Mi pergi.
DoDal dalam perjalanan kembali.
Do San : Jangan pedulikan mereka. Mereka bukan apa-apa.
Dal Mi : Kau sudah berubah.
Do San : Apa?
Dal Mi : Apa kau tak ingat caramu memperkenalkan mereka?
Do San : Entahlah. Aku tak ingat.
Dal Mi mengingat saat Do San mengenalkan si kembar padanya saat mereka pertama kali masuk Sand Box.
Do San : Pengembang terbaik di bidang kecerdasan buatan. Mereka sudah global sejak kuliah. Mereka lulusan MIT.
Do San : Aku bicara begitu?
Dal Mi : Ya.
Do San : Ternyata aku berubah.
Chul San dan Sa Ha berjalan di koridor Sand Box.
Chul San : Nona Seo sudah kumpulkan proposalnya?
Sa Ha : Ya. Katanya sangat banyak orang. Tapi bagi kita, yang penting sudah mencoba.
Chul San : Kau benar. Tak mungkin berhasil.
Mereka lalu tiba di lobby. Sa Ha terkejut melihat banyak orang menulis memo.
Sa Ha : Apa sudah ada angkatan baru?
Chul San : Sepertinya begitu. Kau juga menulis itu dulu?
Sa Ha : Tentu.
Sa Ha dan Chul San mendekat. Sa Ha mencari tulisannya. Tak lama, dia menemukannya.
Dia menulis, “UNTUK BERTEMU PRIA YANG LEBIH HEBAT DARIKU”.
Chul San : Itu sangat ambisius.
Sa Ha : Ambisius?
Chul San : Tentu saja. Mana ada pria yang lebih hebat darimu?
Sa Ha : Kau benar. Sambil mencari, kualifikasiku saja yang lebih tinggi. Di bidang hukum tak ada, di bidang desain tak ada, dan aku ke sini, siapa tahu bisa bertemu. Tapi nyatanya aku terlibat dengan CEO preman di sini.
Chul San : Ternyata begitu.
Wajah Chul San tampak sedih mendengar kata-kata Sa Ha.
Sa Ha lalu menerima telepon dari kakaknya.
Sa Ha bilang kakaknya sudah datang.
Chul San : Kakakmu?
Sa Ha : Kau mau pergi bersama? Kami akan makan siang.
Chul San : Tidak. Aku di sini saja. Kalian makan berdua saja.
Sa Ha pun pergi.
Bersambung ke part 4…
