Tentangsinopsis.com – Sinopsis Start Up Episode 15 Part 1, Kamu harus tahu juga ya daftar lengkapnya pada tulisan yang ini. Link lengkap lainnya terhadap pintasan Eps sebelumnya ada di sini.
Dal Mi masuk ke mobil Tarzan bersama dua pria pengawas.
Hari itu, tes mobil kemudi otomatisnya untuk memperoleh izin sementara dimulai.
Di mobil, Do San sudah menunggu.
Dal Mi : Do San-ah, kau sudah siap?
Do San : Ayo kita mulai.
DoDal pun saling menatap dengan penuh keyakinan.
Mobil mulai berjalan.
Cheon Ho muncul memanggil semuanya.
Cheon Ho : Baiklah. Momen bersejarah dari Cheongmyeong Company ini akan kami, Jakdu Studio, abadikan. Tonton dengan nyaman dari sini.
Semua pun masuk ke tenda, mengikuti Cheon Ho.
In Jae tanya, kenapa Morning sampai repot-repot datang padahal ini hanya tes untuk izin sementara.
In Jae : Waktumu luang?
Sang Soo : Tak mungkin. Aku sibuk mengurus tender.
In Jae : Tender?
Pimpinan Won : Kau belum tahu? Ada pembuatan kota pintar di Seonju.
In Jae : Tentu aku tahu. Proyek DQ Group. Anggaran lebih dari satu triliun won.
Sang Soo : Mereka sedang memilih perusahaan kemudi otomatis. Kami mau masukan proposal tender ke sana.
Pimpinan Won : Semangat lah. Jika berusaha, suatu saat Cheongmyeong Company mungkin akan bisa mendapat bisnis besar juga.
Sang Soo : Ayah benar. Konon, awal yang baik adalah setengah pertempuran. Mungkin kalian bisa dapat izin berkat pengembang kami.
In Jae : Apa maksudmu?
Sang Soo : Mereka yang menyelesaikan hampir semua sistemmu sebelum keluar. Kemampuan mereka bisa diakui. Jadi, tontonlah saja dengan tenang. Pasti berhasil.
Chul San : Kami hapus semua sistem buatan kalian.
Si kembar kaget.
Hyun : Kenapa begitu?
Yong San : Tadinya, kami juga mau meningkatkan sistem kalian saja.
Chul San :Tapi itu tak bagus. Sembarangan mendeteksi hantu dan fungsi sensornya tak berfungsi. Pengontrolan kemudinya juga sangat buruk.
Yong San : Aku hampir muntah waktu naik mobil itu. Jadi, kami ganti dengan algoritma sistem kami.
Chul San : Kami juga ganti semua sistem intinya.
Dari layar televisi, mereka menyaksikan laju mobil kemudi otomatis perusahaan In Jae cepat sekali.
Si kembar heran.
Hyun : Kecepatannya terlalu tinggi.
Jung : Kenapa berani sekali?
Hyun : Bagaimana jika kecelakaan?
Semua berjalan dengan lancar.
Mobil kemudi otomatis milik perusahaan In Jae berhasil menghindari rintangan demi rintangan.
Tiba-tiba saja, mobil kemudi otomatis mereka mengerem mendadak.
Si kembar senang.
Jung : Mereka terkena hantu.
Tapi ternyata seekor kucing yang bikin mobil kemudi otomatis mereka mengerem mendadak.
Sa Ha : Bukan hantu, tapi kucing.
Yong San : Menabrak hewan liar juga bisa dihindari dengan sistem kami.
Chul San : Sepertinya sudah hampir selesai. Ayo kita jemput mereka.
Sa Ha, Yong San dan Chul San pergi.
In Jae lalu tanya kapan tenggat waktu tender yang dibilang Sang Soo.
Sang Soo yang panic tanya, tender apa maksud In Jae.
In Jae : Bisnis pembuatan kota pintar oleh DQ Group. Kami juga ingin mengikuti tender perusahaan kemudi otomatis.
Sang Soo : Tiba-tiba begini?
In Jae : Kupikir juga tiba-tiba. Tapi sepertinya memang sudah seharusnya kulakukan. Dan dengan melihat raut wajah mereka, aku menjadi yakin bahwa kami lebih baik daripada Morning AI.
Pimpinan Won masih aja sombong. Dia bilang silahkan bermimpi karena itu gratis.
Pimpinan Won : Tapi jangan lupa, kenyataan itu mahal. Tahu, ‘kan?
In Jae : Tentu saja. Aku tahu itu.
Chul San, Yong San dan Sa Ha menjemput DoDal.
Chul San : Hei, Yong San-ah. Kau masih ingat waktu Do San meminta bagian kemudi otomatis di 2STO?
Yong San : Tentu aku ingat. Waktu Alex tanya kenapa harus kemudi otomatis… Dia bilang, “Siapa tahu.”
Chul San : Bukankah itu benar terjadi?
Yong San : Kau benar.
Sa Ha : “Siapa tahu”? Apa maksud pembicaraan kalian?
Chul San : Aku tak mau beri tahu.
DoDal datang.
Mereka langsung bersorak gembira.
Mereka lalu berfoto bersama, setelah itu merayakan kesuksesan mereka.
Foto pun bertambah lagi.
Ada 3 foto yang berjejer di atas meja, dibawah nama Cheongmyeong Company.
Foto saat Samsan Tech pertama kali bekerja di Sand Box, foto saat mereka memenangkan hari demo dan foto mereka saat sukses dengan kemudi otomatis.
-Ep 15, MVP (MINIMUM VIABLE PRODUCT)
In Jae memberitahu Dal Mi rencananya mengikuti tender.
Respon Dal Mi tidak bagus. Dia bilang In Jae sudah gila.
In Jae : Kita sedang di kantor.
Dal Mi : Kau sudah gila, Won Daepyeonim. Tinta surat izin sementara kemudi otomatis kita bahkan belum kering.
In Jae : Tapi kita berhasil mendapatkan itu dengan nilai yang sangat bagus. Kurasa kita berpeluang menangkan tender.
Dal Mi menghela nafas, lalu membawa kakaknya keluar.
Yong San bilang, mengikuti tender sama aja kayak menyuruh anak SD ikut ujian SAT.
Do San : Aku ikut ujian SAT waktu SD.
Chul San : Memang bisa saja ikut. Tapi tetap gagal ke universitas.
Do San bilang dia berhasil masuk universitas.
Semua kaget.
Do San : Aku kuliah beberapa bulan dan berhenti.
Yong San : Orang gila.
Chul San : Aku sudah tak mau mencoba memahaminya lagi.
Dal Mi membawa In Jae ke ruangan lain. Lalu dia tanya ada apa. Kenapa tiba-tiba In Jae bicara hal yang tak masuk akal.
In Jae bilang omongannya sangat masuk akal.
In Jae : Menurutku, bisnis tak bisa lebih besar daripada mimpi CEO-nya. Jadi, kuharap kau tak menjadi CEO yang membatasi dirimu dalam mencoba. Karena kadang mimpi yang tergesa-gesa bisa jadi kenyataan…
Dal Mi : Pasti Morning AI juga ikut tender.
In Jae : Benar. Bagiku, visi Cheongmyeong Company lebih penting dari masalah pribadi…
Dal Mi tanya, apa In Jae sungguh tak mau kalah.
In Jae bilang iya.
Dal Mi : Pemegang saham terbesar mereka Morning Group. Pimpinan Won Du Jeong membantu mereka.
In Jae : Pemegang saham terbesarmu Injae Company. Ada aku yang membantumu.
Dal Mi : Lupakan saja.
Dal Mi mau pergi. Tapi pertanyaan In Jae menghentikan langkahnya. In Jae tanya, apa Dal Mi tak pede.
Dal Mi : Aku yakin pada teknologiku. Tapi kita tak bisa memenangkan tender hanya dengan teknologi. Kita tak seluang itu untuk ikut tender yang pasti kalah.
In Jae : Semangat kerjamu hilang.
Dal Mi : TIdak. Aku mencoba berhati-hati. Kau tahu itu. Aku pernah kehilangan semua rekanku karena keputusan tergesa-gesa. Aku tak mau kehilangan mereka lagi. Itu prioritasku.
Do San ternyata mendengarkan percakapan mereka.
Sa Ha di depan lift, dapat notifikasi dari Chul San.
Chul San ternyata sempat ngevlog pas mereka ngerayain kesuksesan mereka tadi.
Di vlog itu, seorang pegawai menyemprotkan sampanye ke arah mereka dan Chul San tampak melindungi Sa Ha dari semprotan sampanye.
Chul San : Semuanya! Akhirnya kami berhasil mendapatkan izin sementara kemudi otomatis! Beri aku selamat dengan tekan berlangganan dan suka. Sampai nanti.
Sa Ha senyum2 lihatnya.
Tapi kemudian dia kesal menemukan komentar orang yang jealous karena Chul San melindungi Sa Ha dari sampanye.
Sa Ha : Kenapa komentarnya begini? Dia melindungiku. Kenapa mereka heboh?
Tim Cheongmyong sedang bekerja.
Chul San berdiri di dekat Sa Ha.
Chul San : Apa di sini bisa ditambahkan keadaan cuaca? Untuk antisipasi kondisi menyetir yang berbahaya. Sepertinya Tarzan masih kurang di bagian itu.
Selama Chul San ngomong, Sa Ha malah memperhatikan Chul San dan teringat komentar-komentar di vlog Chul San tadi.
“Chul San-ah, kenapa cara minum latte vanila dinginmu sangat menggemaskan?”
“Kau manis waktu senyum. Bisa-bisa aku diabetes.”
“Lee Chul San sempurna. Karena Lee Chul San tak punya kekurangan.”
“Gigimu bagus, Chul San. Aku dokter gigi. Hubungi aku jika mau bersihkan karang gigi.
Chul San akhirnya berhenti bicara pas lihat Sa Ha diam saja menatapnya.
Chul San : Kau mendengarku?
Sa Ha yang gugup bilang iya dia dengerin Chul San.
Lalu Cheon Ho datang.
Cheon Ho ngasih hasil rekaman tes kemudi otomatis kemarin.
Cheon Ho : Ini baru hasil kasar. Jadi, tolong lihat dan beri saran.
Do San : Terima kasih, Cheon Ho-ya. Apa ini gratis?
Chul San : Tentu. Tapi, tolong beri aku ulasan.
Do San : Ulasan apa?
Ternyata Cheon Ho bikim aplikasi tarot. Dia bilang, itu aplikasi yang bisa meramal masa depan.
Cheon Ho : Namanya “Percaya atau Tidak”.
Sa Ha bilang menarik.
Chul San bilang itu penipuan dan tak masuk akal.
Cheon Ho : Coba saja dulu. Aplikasi ini meramal peruntungan dengan tepat. Karena tersambung dengan Yeong Sil, kau hanya perlu memilih, dan dia akan membacakannya.
Yong San : Pasti algoritma itu dibuat oleh mahasiswa teknik.
Chul San bilang Sa Ha gak boleh percaya yang gitu-gituan.
Do San : Bisa lihat peruntungan bisnis? Apa dia bisa jawab haruskah kami ikut tender kota pintar atau tidak?
Cheon Ho : Tentu saja. Kau bisa tanya apa pun.
Cheon Ho langsung masuk ke aplikasi dan menyuruh Do San memilih kartu.
Do San memilih satu kartu. Kartu menara.
Terdengar suara Yeong Sil.
Yeong Sil : Kau memilih kartu Menara. Kesombongan menghampiri sebelum kejatuhan. Tergesa-gesa bisa menghancurkan kerja keras kalian. Berhati-hatilah.
Sa Ha menatap Dal Mi.
Sa Ha : Aku merinding. Apa kita tak boleh ikut tender?
Dal Mi : Benar. Aku tahu akan begini.
Do San : Jangan percaya. Ini hanya takhayul.
Dal Mi pun menatap Do San.
Bersambung ke part 2…