Tentangsinopsis.com – Sinopsis Start Up Episode 14 Part 1, Lihat full ceritanya untuk link lengkap pada tulisan yang ini lho gaes. Jika ingin simak tentang Eps sebelumnya ada di sini ya.
Ji Pyeong langsung menemui Dal Mi setelah tahu dari Dong Cheon soal In Jae Company yang diserang perangkat pemeras.
Ji Pyeong : Dal Mi-ya, maksudku, Seo Daepyeonim, apa yang terjadi? Kau kena perangkat pemeras?
Dal Mi bilang semua sudah selesai. Kunci dekripsinya ditemukan dan semua dipulihkan.
Ji Pyeong tanya, gimana bisa.
Dal Mi bilang, berkat Do San. Do San datang kemarin, bersama Chul San, Yong San dan Sa Ha.
Dal Mi : Mereka semua datang membantuku.
Ji Pyeong : Lalu, masalahnya sudah selesai?
Dal Mi : Ya.
Ji Pyeong agak kesal mendengarnya, tapi dia pandai mengontrol diri.
Ji Pyeong bilang, syukurlah.
Tapi Dal Mi masih terlihat murung.
Melihat itu, Ji Pyeong tanya, apa Dal Mi baik-baik saja.
Dal Mi : Aku sudah dengar itu ratusan kali.
Ji Pyeong : Jadi, kau tak apa-apa?
Dal Mi : Ya. Tentu saja. Syukurlah sudah berakhir. Tapi, aku merasa payah.
Ji Pyeong : Kenapa kau payah? Pentagon pun bisa diserang perangkat pemeras. Kau hanya sial.
Dal Mi : Tidak. Alasan itu tak berguna. Aku sangat payah. Demo sebentar lagi, tapi aku tak mengecek rekam cadangnya. Aku tak bisa menyelesaikan masalah, dan hanya kebingungan. Aku sangat menyedihkan.
Dal Mi lalu menatap jas Do San yang ketinggalan di ruangannya.
Dal Mi : Kenapa harus sekarang? Kenapa dia datang saat begini? Kau juga tahu itu. Aku tak pernah sepayah ini.
Ji Pyeong : Kau tak pernah payah.
Dal Mi : Kenapa dia datang berlibur saat begini? Pada saat keadaanku sangat buruk. Seharusnya dia bilang jika akan datang. Aku sangat malu.
Ji Pyeong mengambil tisu, lalu memberikannya ke Dal Mi.
Dal Mi gak ngerti kenapa dia menangis karena hal itu. Dal Mi lalu melarang Ji Pyeong memberitahu pada siapapun kalau melihat dia menangis.
Dal Mi : Aku juga berharap kau melupakan ini semua. Aku tak mau ada yang tahu.
Lalu Ji Pyeong melihat kehadiran seseorang dan bergegas menarik Dal Mi ke bawah kolong meja.
Ji Pyeong meletakkan telunjuknya di dekat hidung, menyuruh Dal Mi diam.
Dae Myung dan I Su masuk.
I Su : Daepyeonim.
Dae Myung : Seo Daepyeonim.
Dan mereka kaget Dal Mi tak ada. Mereka berpikir, Dal Mi mungkin pulang setelah begadang karena peretasan tadi malam.
Mereka kemudian pergi.
Setelah memastikan mereka pergi, Ji Pyeong pelan-pelan mengeluarkan Dal Mi dari bawah kolong meja dan mendudukkannya di kursi.
Dia juga menutup semua tirai.
Ji Pyeong : Biarkan semua begini sampai kau tenang. Kunci pintunya.
Dal Mi mengangguk.
Ji Pyeong lalu beranjak ke pintu. Sebelum keluar, dia memadamkan lampu. Tapi Dal Mi memanggilnya. Dia menoleh.
Dal Mi mengucapkan terima kasih karena Ji Pyeong selalu membantunya.
Ji Pyeong tersenyum, lalu dia beranjak pergi.
Setelah Ji Pyeong pergi, Dal Mi memegang jas Do San dan menatapnya.
Ji Pyeong berdiri di depan lift. Sambil menunggu pintu lift terbuka, dia menatap kotaknya.
Ji Pyeong sedikit tersenyum,, tapi raut wajahnya tampak kecewa.
Begitu pintu lift terbuka, dia bertemu Do San.
Keduanya kaget dan saling bertatapan tajam.
Do San berusaha tidak mempedulikan Ji Pyeong. Dia keluar,, tapi Ji Pyeong mendorongnya kembali masuk ke lift.
Do San menepis tangan Ji Pyeong dengan sedikit kasar.
Ji Pyeong mengajak Do San bicara.
Do San mulai insecure guys. Dia bilang tak ada yang mau dia bicarakan dengan Ji Pyeong.
Ji Pyeong tanya, Do San mau menemui Dal Mi, kan?
Lalu Ji Pyeong melarang Do San menemui Dal Mi. Dia bilang, jangan hari ini.
Do San tanya, apa dia butuh izin Ji Pyeong untuk menemui Dal Mi.
Ji Pyeong bilang iya.
Pintu lift terbuka.
Ji Pyeong menyuruh Do San pergi.
Do San tanya apa hak Ji Pyeong melarangnya.
Ji Pyeong : Kurasa aku berhak.
Do San kaget, apa kalian…
Ji Pyeong yang paham maksud pertanyaan Do San pun membenarkan.
Sontak saja Do San kecewa. Dia fikir, Ji Pyeong dan Dal Mi punya hubungan.
Ji Pyeong bilang 3 tahun itu waktu yang cukup lama untuk mengubah hubungan.
Do San yang kecewa, akhirnya keluar dari lift.
Begitu Do San keluar, Ji Pyeong menutup pintu liftnya.
Ji Pyeong : Sebenarnya apa yang kulakukan?
Ji Pyeong lalu menelpon Dal Mi.
Ji Pyeong bilang dia bertemu Do San di lift barusan. Do San mau menemui Dal Mi tapi dia larang.
Ji Pyeong : Perkataanku membuat dia salah paham soal hubungan kita. Maafkan aku.
Dal Mi bilang tak apa.
Ji Pyeong menyuruh Dal Mi mengejar Do San. Ji Pyeong bilang Dal Mi bisa bertemu Do San jika mengejar Do San. Tapi Dal Mi menolak. Dal Mi bilang Do San akan kembali ke Amerika. Ditambah, hubungan mereka sudah berakhir 3 tahun lalu.
Ji Pyeong : Terima kasih sudah bicara begitu. Baiklah kalau begitu.
Ji Pyeong memutus panggilannya.
Dal Mi menghela nafas. Dia lalu bilang kalau itu yang terbaik.
Ponsel Dal Mi berdering lagi. Kali ini telepon dari Do San.
Tapi Dal Mi menolak panggilan Do San. Dia juga mematikan ponselnya.
Do San terus berusaha menghubungi Dal Mi tapi ponsel Dal Mi tak aktif kali ini.
Terdengar narasi Do San, bilang kalau dia selama 3 tahun berada jauh dari Dal Mi hanya untuk melupakan Dal Mi.
Do San : Bagimu, semua hanya tiga detik. Dalam tiga detik, kau membuat semua waktu dan jarakku menjadi tak berarti.
Do San sudah kembali ke rumahnya dan ia langsung masuk ke kamarnya.
Ia duduk di depan mejanya dan bola bisbolnya yang sempat dia berikan ke Dal Mi.
Do San lantas ingat saat memberikan bola itu ke Dal Mi.
Do San memberikan bola itu setelah mereka dari pestanya In Jae. Do San bilang, ia tak sempat memberi bola itu sebelumnya.
Dal Mi senang dan membaca tulisan yang ada di bola.
Dal Mi : Follow your dreams. Perkataan yang bagus.
Flashback end…
Do San membuang bola itu ke tempat sampah dengan mata berkaca-kaca.
Ya, dia terluka! Setelah membuang bolanya, Do San beranjak dari kamarnya.
-Ep 14, Elevator Speech-
Trio San lagi beres-beres di kantor mereka yang dulu.
Chul San bilang dia gak pernah bayangin mereka bakal balik lagi ke kantor di rooftop.
Do San bilang itu hanya sementara. Setelah dirikan perusahaan, mereka akan pindah ke Gangnam atau Yeouido.
Chul San : Jika investor tahu kantor kita di sini, kita pasti diremehkan.
Do San : Hei. Kita harus menolak orang yang menilai hanya dari keadaan.
Chul San : Astaga, kau berlagak. Tapi perkataanmu benar.
Do San tanya, siapa yang mau jadi CEO.
Chul San bilang siapa lagi kalau bukan Do San.
Do San bilang dia udah tersiksa selama 3 tahun, masa dia lagi.
Do San : CEO-nya salah satu di antara kalian. Siapa yang mau?
Chul San dan Yong San kompak menolak.
Akhirnya, Trio San melakukan suit batu-kertas-gunting untuk menentukan siapa yang jadi CEO.
Yong San menang.
Yong San : Yang kalah menjadi CEO, ‘kan?
Chul San bilang yang menang,
Yong San yang gak mau jadi CEO menolak. Dia minta suitnya diulang.
Chul San manggil Yong San daepyeonim dan tanya mereka harus mulai dari mana.
Yong San malah nanya Do San mereka harus ngapain dulu.
Do San bilang dirikan perusahaan dan ikut pekan retas lagi.
Chul San : Kenapa kau mengatakan hal menakutkan begitu? Aku merinding. Sekarang level kita sudah tak di situ. Kita pernah juara satu di Sand Box, dan bekerja tiga tahun di 2STO.
Do San : Bukankah kita harus promosi dulu jika mau mendapat investor? Kita harus beri tahu kita berhenti dari 2STO dan memulai bisnis di Korea.
Chul San : Benar. Promosi itu penting. Tapi, bagaimana caranya?
Yong San menemukan sesuatu di lantai. Lalu dia mengajak Do San dan Chul San menghubungi Cheon Ho.
Yong San nunjukin kartu nama Cheon Ho yang tadi dia pungut di lantai.
Dibantu Cheon Ho, Trio San melakukan pemotretan.
Setelah difoto bertiga, fotografernya bilang mereka akan difoto masing-masing.
Dimulai dari CEO. Do San mulai duduk dan Chul San sama Yong San menepi, tapi Do San kemudian ingat kalau CEO nya Yong San.
Do San dan Yong San pun langsung bertukar tempat.
Do San tak sengaja menemukan sebuah majalah. Tulisan di sampul majalah menarik perhatiannya. Do San bergegas membukanya dan menemukan artikel lama Ji Pyeong. Karena artikel itulah, dulu Do San sempat mengagumi Ji Pyeong.
Do San terdiam membacanya.
Chul San melihat Do San dan penasaran apa yang dilihat Do San.
Chul San dan Cheon Ho mendekat.
Chul San kaget, bukankah itu Direktur Han?
Do San : Ternyata majalah itu dari sini.
Chul San Cheon Ho pelukan.
Chul San : Berkatmu, kami menjadi sukses.
Do San akhirnya meletakkan kembali majalahnya di atas meja.
Chul San : Kapan lagi kami bisa diwawancara untuk majalah begini?
Cheon Ho : Waktunya memang tepat sekali. Penyunting di sini juniorku, dia sedang mencari pengembang untuk diwawancara, dan pengembang hebat itu adalah adik sepupuku.
Do San : Aku tak hebat.
Cheon Ho : Kau hebat. Aku bilang kenal pengembang yang pernah kerja di 2STO. Lalu, dia langsung batalkan janji dengan pengembang sebelumnya agar bisa mewawancarai kalian.
Chul San : Apa kami sehebat itu?
Cheon Ho : Tentu. Kalian sangat hebat.
Cheon Ho lalu tanya, apa Do San sudah tentukan mau berbisnis apa.
Do San bilang akan segera ditentukan.
Cheon Ho : Jika sudah mulai bisnis baru, jangan lupa.
Do San : Satu persen saham? Ya. Aku tahu itu.
Cheon Ho : Kau memang adikku. Bilang saja jika butuh apa pun. Akan aku bantu.
Fotografer memanggil Do San karena Yong San udah selesai.
Giliran Do San difoto.
Dua pengembang yang dimaksud Cheon Ho adalah si kembar!! Haha…
Si kembar kesal karena wawancara mereka dibatalkan.
Hyun bilang harusnya bilang sejak awal jika dibatalkan.
“Asistenku bilang akan menghubungi kalian. Sepertinya adalah masalah dalam komunikasi. Maafkan kami.” jawab perwakilan studio.
Hyun tanya, kenapa dibatalkan.
Jung : Tak perlu bertanya. Aku juga malas.
Hyun : Kita disuruh ke sini untuk promosi perusahaan. Kenapa begini?
Hyun lalu mendengar suara dari dalam.
Dia mengintip dan terkejut melihat Do San lagi pemotretan.
Hyun : Nam Do San?
Jung : Kami dibatalkan karena mereka?
Perwakilan studio bilang itu karena Trio San punya pengalaman bekerja di 2STO.
Si kembar kesal.
Hyun : Kenapa harus karena bedebah seperti mereka?
Si kembar yang kesal, lalu beranjak pergi.
Bersambung ke part 2…