Tentangsinopsis.com – Sinopsis Start Up Episode 12 Part 1, Lihat spoiler Eps sebelumnya ada di sini ya, Daftar lengkap langsung ke link pada tulisan yang ini.
Yong San tanya, apa Ji Pyeong seperti ini juga pada kakaknya? Semudah itukah Ji Pyeong menentukan kakaknya gagal?
Chul San dan Sa Ha gak ngerti.
Chul San : Kakak?
Sa Ha : Ada apa ini sebenarnya?
Ji Pyeong kesal, memberitahu mereka kalau ini akuisisi bakat. Tentu saja mereka gak ngerti. Ji Pyeong menjelaskan, kalau mereka tak diakuisisi karena nilai perusahaan. 2STO hanya mau mengambil pengembang.
Ji Pyeong : Setelah teken kontrak, tim kalian akan langsung dibubarkan.
Yong San tak percaya.
Ji Pyeong lari ke mobilnya. Sepertinya dia mau ke 2STO untuk mencegah DoDal teken kontrak. Tapi… DoDal sudah selesai teken kontrak.
Alex bilang akan menghubungi para pemegang saham lainnya.
Lalu Alex mengucapkan selamat karena mereka sudah jadi bagian dari 2STO.
Ji Pyeong akhirnya tiba di 2STO. Dia langsung masuk ke lift.
Sayangnya, saat lift membawanya ke atas, lift disamping Ji Pyeong membawa DoDal turun.
-Ep 12, AKUISISI BAKAT-
Dal Mi yang berpikir dia akan ke San Fransisco, mengajari halmeoni melakukan video call.
Dal Mi lalu bilang, waktu di San Fransisco lebih lambat 16 jam jadi…
Tak mau pusing menghitung waktu, Dal Mi menyuruh halmeoni menanyakan pada Yeong Sil.
Dal Mi : Yeong Sil-ah, pukul berapa di San Fransisco sekarang?
Yeong Sil bilang pukul enam pagi.
Dal Mi menatap halmeoni.
Dal Mi : Paham?
Tapi halmeoni terlihat sedih.
Dal Mi lalu mengurus obat halmeoni.
Dal Mi : Sudah beres, lalu obatmu…..
Dal Mi berhenti bicara dan bertanya, apa sebaiknya dia tak ke Amerika?
Nyonya Cha : Jangan khawatir. Pergilah. Ibu akan menjaganya saat kau tak ada. Aku akan merawat matanya.
Dal Mi yang masih kesal sama ibunya pun berkata kalau dia menjadi lebih khawatir karena ada ibu.
Nyonya Cha : Ada apa dengan ibu?
Nyonya Cha lalu mengambil kedua obat halmeoni di atas meja.
Nyonya Cha : Ibu, ini obatmu, ‘kan? Ini obat darah tinggi, dan ini obat kolesterol.
Halmeoni bilang tertukar.
Nyonya Cha kaget, apa?
Nyonya Cha lalu melihat tulisan di obat halmeoni tapi dia gak bisa membacanya karena tulisannya terlalu kecil.
Dal Mi mengambil obat halmeoni dari tangan ibunya dan kaget melihat tulisan di kemasan obat sangat kecil.
Halmeoni bilang bukan cuma tulisan, tapi obatnya juga mirip jadi membingungkan.
Mendengar itu, Dal Mi pun terpikirkan sesuatu.
Dibantu ibunya, Do San lagi siap-siap. Ibu bilang Do San juga harus bawa baju musim dingin.
Do San mencoba jaketnya. Dia bilang, sepertinya itu pas untuk dibawa.
Ibu : Apa dia juga akan pergi ke San Francisco? Siapa namanya? Seo Dal Mi?
Do San duduk di dekat ibunya dan bilang iya.
Ibu : Apa dia juga menyukaimu?
Do San : Aku tak tahu, dan tak bisa bertanya. Tapi aku sangat ingin tahu.
Ibu : Dia pasti sudah beri sinyal, tapi kau tak paham. Kau tak peka sama sekali.
Do San : Tidak, aku sangat peka. Teman-temanku berkata begitu.
Ibu : Aku ibumu. Aku lebih tahu.
Do San : Lantas, bagaimana aku bisa tahu sinyal itu?
Ibu : Ibu akan beri tahu penghitungannya. Sebentar lagi ulang tahunmu, ‘kan? Jika dia ingat ulang tahunmu, peluangmu 30 persen. Jika dia ingin bertemu, artinya 50 persen.
Do San bilang tak bisa. Tiap tahun dia merayakan ultah sama Chul San dan Yong San.
Ibu bilang, jika Do San merayakan ultah sama mereka, maka dia akan menghapus Do San dari KK.
Ibu lanjut lagi. Ibu bilang jika Dal Mi berdandan sangat cantik di hari itu, peluang Do San 70 persen.
Do San pun bilang kalau Dal Mi cantik setiap hari jadi bagaimana dia bisa tahu.
Ibu : Dia cantik setiap hari?
Do San bilang Dal Mi cantik setiap hari. Setiap menit dan setiap detik.
Do San kemudian tertawa. Ibu senang melihatnya. Ibu bilang, akhirnya hari seperti itu tiba.
Ibu : Kau bisa urus sisanya.
Do San : Harusnya ibu bilang dari dahulu. Sekarang aku sedikit paham.
Do San lalu dapat pesan dari Dal Mi. Dal Mi tanya, apa Do San udah tidur.
Ibu tanya, apa dari wanita itu.
Do San mengangguk, lalu dia membalas SMS Dal Mi. Ibu berdiri dan melihat balasan Do San.
Do San bilang masih terlalu awal untuk tidur. Do San juga memberitahu jam tidurnya. Tapi ibu langsung menyuruh Do San menghapusnya.
Setelah itu, ibu menyuruh Do San melepas jaket. Do San nurut. Lah, setelah melepas jaket, ibu memukul Do San.
Ibu : Kau pikir dia penasaran jam tidurmu! Dia ingin kau meneleponnya! Segera telepon dia.
Ibu lalu menendang kotak dan kursi.
Ibu : Astaga, ternyata masih bodoh.
Ibu kesal sekali, lalu beranjak keluar.
Do San menghubungi Dal Mi.
Dal Mi sendiri lagi fokus dengan komputernya.
Dal Mi menjawab telepon Do San.
Dal Mi : Halo, belum tidur?
Do San pun tanya, ada apa?
Dal Mi : Bisa cek surelmu?
Do San bergegas mengecek surelnya.
Dal Mi : Tadi aku sedang jelaskan obat nenek, tapi menjadi bingung karena mirip. Menurutku bagus jika NoonGil bisa membedakan itu.
Do San : Maksudmu, kau mau NoonGil bisa dipakai orang biasa juga?
Dal Mi : Ya. Jadi, berlawanan dengan tanpa batas.
Do San : Kenapa baru terpikir sekarang? Padahal kita bisa besarkan pasar.
Dal Mi : Benar, ‘kan? Itu juga beri kita model pendapatan. Bagaimana? Bisa membuatnya?
Do San bilang bisa dan mereka butuh video obat juga bais data berisi nama obat-obatan.
Do San : Namun, nama obatnya harus dalam ontologi.
Dal Mi : Ontologi?
Do San : Ontologi adalah bentuk penjelasan tentang obat yang bisa digunakan oleh komputer.
Dal Mi pindah ke kasurnya dan tanya apa 2STO akan menyukai ide ini.
Do San juga duduk di kasur.
Do San : Tentu. Jika tidak, kita akan yakinkan mereka.
Dal Mi : Sejujurnya, aku sudah tulis rancangan proposal perencanaannya.
Do San : Sudah ditulis? Kau sungguh cekatan.
Dal Mi : Aku berterima kasih kepada 2STO karena buat kita fokus dalam berbisnis tanpa memikirkan uang. Aku senang sekali. Kudengar kita harus punya mobil di Amerika. Apa kita harus beli begitu sampai?
Do San : Buang uang jika kita berdua beli. Aku saja yang beli. Kita bisa pakai bersama. Apa kau tak nyaman?
Dal Mi : Tidak. Aku justru berterima kasih. Bagaimana dengan rekening tabungan rumahku? Apa dihentikan jika ke luar negeri? Aku sudah menabung enam tahun.
Tapi mata Do San udah terpejam.
Dal Mi : Do San-ah, kau sudah tidur?
Do San bangun lagi karena mendengar suara Dal Mi.
Do San : Tidak. Aku tak tidur. Masih segar.
Mereka terus bicara.
Terakhir, Do San tanya apa Dal Mi ingat sama bola bertandatangan Park Chan Ho yang dia kasih.
Dal Mi tak menjawab karena sudah tidur.
Do San : Dal Mi-ya, kau sudah tidur?
Dal Mi sudah pulas. Tapi Do San terus bicara.
Do San : Mimpi yang tertulis di situ sangat samar.
Hari sudah pagi. Halmeoni lagi siap-siap, mau pergi jualan.
Nyonya Cha datang dan bilang dia akan ikut jualan.
Halmeoni : Tak perlu. Kau disini saja.
Tapi pas ngeliat Nyonya Cha, halmeoni kaget.
Halmeoni : Ada apa dengan penampilanmu?
Nyonya Cha : Kenapa? Aku sudah berpakaian lengkap.
Dal Mi keluar dan juga kaget melihat ibunya.
Ibunya memakai penutup mulut tapi terbalik.
Dal Mi : Ibu…
Mendengar Dal Mi memanggilnya ibu, Nyonya Cha kaget dan langsung mendekati Dal Mi.
Nyonya Cha : Kau memanggilku ibu? Bukan sebutan lain?
Dal Mi : Ibu, kau memakainya terbalik. Penutup mulutnya.
Nyonya Cha : Pantas saja ibu sulit bernapas.
Halmeoni memperbaiki penutup mulut Nyonya Cha.
Dal Mi pamit ke kantor.
Nyonya Cha bilang, sulit sekali memakai penutup mulutnya.
Halmeoni : Diam.
Lalu halmeoni memakaikan penutup mulutnya dengan benar.
Dal Mi beranjak keluar sambil tersenyum.
Do San nungguin Dal Mi keluar dari rumah. Berulang kali dia mengintip ke dalam. Begitu Dal Mi keluar, Do San langsung bersikap kalau seolah-olah mereka kebetulan ketemu. Dal Mi tentu saja heran, kebetulan?
Do San bilang ada tempat les Bahasa Inggris di sekitar sana.
Do San : Aku baru selesai konsultasi dari sana. Kebetulan sekali.
Dal Mi kaget, ada tempat les di sekitar sini?
Do San : Ya, ternyata ada.
Dal Mi : Ternyata begitu. Aku baru tahu.
Dal Mi mulai berjalan. Do San mengikuti Dal Mi.
Do San : Kau akan les di sana?
Dal Mi : Masih belum tahu. Senin depan ulang tahunmu, ‘kan?
Do San langsung bilang, tiga puluh persen.
Dal Mi bingung, apa?
Do San meralat ucapannya.
Do San : Maksudku benar, ulang tahunku.
Dal Mi : Kau ada rencana? Ada janji? Ulang tahun tak boleh berlalu begitu saja. Mau bertemu hari itu?
Tentu saja Do San mau.
Dal Mi berjalan duluan.
Do San senang, 50 persen.
Sa Ha lewat di depan kedai kopi. Dan langkahnya pun terhenti saat membaca tulisan di jendela kafe kalau ada promo khusus untuk pembelian latte vanilla dingin.
Sa Ha teringat Chul San yang juga langsung memesan latte vanilla dingin saat dirinya memesan minuman itu.
Sa Ha masuk, membeli latte vanilla dingin. Karena ada promo buy one get one, jadi Sa Ha dapat satu minuman gratis.
Saat mau pergi, DoDal datang. Mereka curiga ngeliat ada dua kopi di tangan Sa Ha. Do San bilang, Sa Ha sendiri kenapa membeli dua kopi.
Sa Ha menunjukkan tulisan promo buy one get one pada mereka dan bilang akan memberikan kopi gratisnya pada seseorang.
Do San pun ngerjain Sa Ha. Dia mengambil kopi satunya di tangan Sa Ha dan bilang untuknya saja.
Sa Ha : Bukankah kau suka es kopi dingin?
Do San : Ya, tapi lebih suka yang gratis.
Do San lalu mengajak Dal Mi memesan satu es kopi.
Sa Ha kesal, Pak Nam, orang-orang pasti bilang kau tak peka, kan?
Do San : Astaga. Beberapa waktu lalu ibuku juga bilang begitu.
Do San lalu bilang dia merinding dan menunjukkan bulu di tangannya ke Dal Mi.
Dal Mi ikut-ikutan meledek Sa Ha.
Sa Ha kesal, astaga. Mereka seperti dua kecoa yang lagi jatuh cinta.
DoDal dan Sa Ha tiba di area Sand Box.
Dal Mi mengajak Sa Ha les Bahasa Inggris bersama karena mereka akan ke Silicon Valley jadi harus berlatih.
Do San setuju. Tapi enggak dengan Sa Ha. Sa Ha lalu tanya, apa 2STO gak menghubungi Dal Mi.
Dal Mi bilang enggak dan tanya kenapa.
Sa Ha : Tak apa. Lupakan saja.
In Jae melintas bersama I Su. Melihat In Jae, Dal Mi menyuruh DoSa duluan dan bilang dia mau ke suatu tempat dulu.
Dal Mi lalu pergi.
In Jae tanya ke I Su apa sudah dicek? Dia bilang dia sudah mengirim rancangan iklan loker.
I Su bilang akan langsung dicek setelah ini.
Dal Mi menyusul mereka.
In Jae bilang paginya baik sebelum Dal Mi datang.
I Su mengucapkan selamat. Dia bilang, dia mendengar Samsan diakuisisi 2STO dengan harga bagus.
Dal Mi : Terima kasih.
Dal Mi lalu menatap In Jae dan tanya, apa gak mau kasih selamat.
In Jae : Kau tahu aku tak bisa bohong. Menurutku, itu bukan sesuatu yang baik.
Dal Mi : Kau iri?
In Jae : Ini saran.
Dal Mi : Benarkah? Sepertinya kau memang iri. Bukankah kau ingin mengatakan bahwa pilihanku salah?
In Jae : Apa kau menganggap aku begini karena kejadian 15 tahun lalu?
Dal Mi : Ya. Kau orang yang mencuri kenangan 15 tahun laluku.
In Jae : Ya, maafkan aku. Biar aku kembalikan kenangan itu. Namun, sampai kapan mau terus bicarakan masa lalu? Kau akan gagal jika terus melihat ke belakang. Bahkan lihat ke depan pun belum tentu berhasil. Apa aku masih terdengar iri?
Dal Mi : Ya. Suaramu terlalu tinggi untuk sebuah saran.
In Jae lalu melihat Alex datang.
In Jae : Baiklah. Kau akan tahu apakah itu saran atau rasa iri hari ini.
Dal Mi tanya apa maksud In Jae.
Alex mendekati mereka.
Dal Mi tanya, kenapa Alex datang.
DoSa di lift. Sa Ha tanya, apa DoDal pacaran lagi.
Do San bilang mungkin 50 persen.
Sa Ha : Kau tampak santai. Tak peduli soal Pak Han?
Do San : Tentu. Dia mengganggu pikiranku.
Sa Ha : Namun, jika kalian berdua ke Amerika, hubungan mereka akan menjauh. Apa Pak Han menghalangi karena itu?
Do San : Menghalangi apa?
Sa Ha pun cerita soal kata-kata Ji Pyeong yang bilang ada masalah dalam kontrak mereka dengan 2STO.
Sa Ha : Katanya ini akuisisi bakat, dan kita harus menundanya, tapi Pak Kim menghalanginya. Dia mengambil ponsel Pak Han, dan melarangnya ikut campur. Kau tak tahu itu?
Do San terkejut mendengarnya.
Bersambung ke part 2…
Nah loh, ngeyel sih dibilangin Pak Han… In Jae juga udah peringatin Dal Mi, tapi tapi Dal Mi nya malah nethink mulu ke In Jae… Kek nya Samsan dan Dal Mi emang harus kena batunya sekali biar gk sombong…