Sinopsis Unsung Cinderella: Midori, The Hospital Pharmacist Episode 8 Part 2 – Daftar lengkapnya baca di tulisan yang ini. Bagian pertamanya pada Episode sebelumnya baca di sini.
Pak Aragami dengan sopan meminta maaf pada dokter dan Pak Nishina karena telah merepotkan. Aoi dan Onozuka mengikuti keduanya. Tampak Bu Yasuko terbaring lemah di tempat tidur dan kesakitan.
Dokter menunujukkan pada pak nishina larutan suntik 50cc dan jarum suntik 21. Sementara Pak aragami mengelus elus lengan istrinya menenangkannya.
“Ini morfin 10mg,ini 100cc larutan saline.” Kata dokter lagi. “ Tolong suntikkan ke tubuhnya.”
Jarum disambungkan pada sebuah alat untuk disuntikkan pada Bu Yasuko.
Pak Aragami menghibur istrinya bahwa itu akan menghilangkan rasa sakitnya dan membuatnya tenang.
Setelah dokter dan Pak Nishina pergi, Aoi memberitahu pak Aragami jika dia terkejut. Sedang pak aragami tidak tahu jika Aoi akan datang membantu. Beliu juga terkejut.
Pak aragami mempersilakan mereka duduk. Dia akan membuatkan kopi. Aoi mendekati pak aragami dan tanya kapan ini terjadi? Pak Aragami menjawab dia menjalani perawatan 8 tahun lalu karena kanker kolorektal. Namun kambuh lagi setengah tahun lalu. Sel kanker menyebar ke hati,paru paru, dan otak. Kini dia mengalami gejala kebingungan dan delirium.
“Apa Bu handa tahu soal ini?”
“Aku memberitahu dia saat istriku dirawat di rumah sakit setengah tahun lalu. Setelah istriku memutuskan untuk dirawat di rumah aku memberitahu bu handa lagi dan mengajukan cuti panjang. Aku ingin menghibur istriku karena itu,aku bilang kepadanya bahwa aku ingin belajar sulap.”
Onozuka memperhatikan foto foto yang dipajang diatas meja dan dia mendapati foto foto itu diambil pad tanggal yang sama. Pak Aragami membenarkan.
Onozuka : Apa ini hari ulang tahunmu?
Pak aragami : Ini hari jadi pernikahan kami.
Onozuka : Begitu rupanya.
Aoi : Lusa bukan?
Pak aragami : Awalnya kami ingin berfoto untuk bersenang senang di pernikahan kami. Namun kami mulai merayakan hari jadi di rumah. setiap tahunmenampilkan sulap untuknya sudah menjadi kebiasaan.
Aoi : Apa kamu tahu dia memilih perawatan di rumah?
Pak Aragami : Ya. Dia bukan tipe orang yang akan meminta apapun namun dia meminta untuk tinggal di rumah.
Saat hari jadi pernikahan mereka, Pak aragami mengatakan pada istrinya dia berlatih sulap hebat. Dia minta istrinya untuk menantikannya. Tapi istrinya hanya ingin pulang. Dan menghabiskan waktu bersamanya. Istrinya memohon padanya.
Saat ini. Pak Aragami hanya ingin istrinya bahagia. Bu Yasuko melihat aoi dan onozuka dia tanya suaminya apa mereka kedatangan tamu di rumah. Pak Aragami memberitahu merekaadalah apoteker. Mereka Aoi dan Onozuka. Mereka teman temannya. Mereka datang untuk memeriksa kondisi Bu Yasuko. Bu Yasuko tampak lemah ia minta maaf karena sudah merepotkan.
Aoi : Lusa adalah hari jadi pernikahanmu. Selamat. Aku tidak sabar melihat trik sulap suamimu.
Bu Yasuko : Ini akan menjadi hari jadi pernikahan kami yang ke -25. Bu Yasuko menangis. Suaminya mengkhawatirkan keadaannya.
Sementara itu di ruang penerimaan obat. Aihara sedang menjelaskan obat pada seorang pasien.
Aihara : Masuda ini obat anti alergi yang sama. Ini disebut Celestamine. Minumlah 3 kali sehari minum satu tablet setiap setelah makan. Ini bisa menyebabkan pusing. Tolong hindari mengonsumsi obat ini saat kamu harus menyetir. Masuda mengerti.
Pak Masuda menghampiri anaknya yang masih kecil,Shota. yang menunggunya. Ia melihat hidung anaknya beringus lagi lalu mengusapnya. Aihara memperhatikan mereka dan mendekati. “ Kamu baru saja berobat di sini. Kurasa kamu belum menghabiskan obatmu bukan?”
“Aku tidak punya obat lagi.”
“Apa kamu memberi dosis berlebihan?”
“Tidak. Ini tidak seperti yang kamu pikirkan. Maaf aku sedang buru buru. Apa obatnya sudah siap?” Pak Masuda bergegas mengajak anaknya pergi. Saat mereka beranjak hadiah untuk istrinya tertinggal di kursi tunggu, shota mengambilnya. Saat itu Seno mengawasi shota yang mengusap usap matanya.
Di ruang produksi steril. Seno menanyakan pada Aihara apa dia pernah menangani pasien itu. Aihara mengiyakan,masuda menderita rinitis alergi. Aihara merasa dia ke sini karena kehabisan obat.
“Bagaimana dengan putranya?” tanya seno lagi.
“Putranya baik baik saja. Istrinya hampir melahirkan kurasa dia menunggu gilirannya di Departemen OB-GIN. Benarvitu sebabnya dia membawa putranya.”
“Cari tahu kondisi putranya dari istrinya. Aku khawatir karena dia terus menggosok matanya.”
“Maksudmu putra masuda?” tanya Aihara sambil mengikuti seno.”
“Obat Masuda habis lebih cepat.daripada dugaan kita bukan? Celestamine mengandung steroid. Kamu mendapat konfirmasi untuk pencegahaan.” Aihara mengerti.
Seno memberitahu Hakura mereka kehabisan tablet amlodipine. Hakura minta yang lain mengisi lagi persediaan. Pada kudo, seno menyuruh menangani resep bubuk,Kudo bilang dengan senang hati. Lalu seno menyerahlan formulir resep pada Kariyauntuk ditangani.
Aihara terkagum kagum melihat Seno menyiapkan obat dengan cepat. Bu handa dibelakangnya mengatakan mereka bisa bersantai setiap ada seno. Kariya menyahut mereka tidak akan tenang saat Aoi kembali, kudo juga menyahut,itu mungkin akan terjadi dia memutuskan mengubah pejerjaannya karena sangat terharu. Hakura ikut ikutan,begitu juga pak Aragami dia mungkin akan menjadi pesulap.
Bu Handa sambil menulis berkata lirih, Pak Aragami akan baik baik saja selam Aoi mengikutinya. Yang tak disangka Kariya mendengar ucapannya, Apa maksudmu? Apa maksudmu bu handa? Kamu memang menyembunyikan sesuatu dari kami. Seno yang melihatnya,menyuruh Kariya berhenti bertanya dan melakukan pekerjaannya. Kariya minta maaf. Aihara menggoda, Jadi kariya juga dimarahi, kariya bertanya ada apa? Aihara bilang tidak apa apa.
Di restoran Pak Tatsukawa sepertinya Aoi mencaeritakan tentang kondisi Istri Pak Aragami pada teman temannya.
Aihara : Istri pak aragami?
Aoi : Tidak ada yang mengetahuinya.
Aihara : Apa itu ide bagus. Maksudku kamu memberitahu yang lain tentang privasi pasien.
Aoi : Pak Aragami menyuruhku memberitahu senua orang soal ini.
Pak Tatsukawa datang dengan nasi gorengnya.ia mendengar pembicaraan mereka.
Pak Tatsukawa : Pak Aragami yang jadi wasit di pertandingan itu bukan? Ada apa? Pak tatsukawa menunjuk foto.
Aoi : Sesuatu terjadi.
Pak Tatsukawa : Aku tidak boleh bertanya bukan? Maafkan aku. Omong omong ini hadiah dariku.
Onozuka : ini lumpia terima kasih
Aoi : Tatsukawa membuatkan makanan enak untuk kita lagi
Onozuka : Aku tidak akan pernah bosan dengan masakannya.
Pak tatsukawa : Aku sangat terharu jangan membuatku menangis.
Obrolan berlanjut lagi setelah pak tatsukawa berlalu.
Kariya : Bagaimana kabar istri Pak Aragami?
Aoi : Menurut dokter yang bertugas dia mungkin tidak akan bertahan sampai akhir pekan ini.
Kariya : Benarkah?
Aihara : Apa sedatif menjadi semacam pengobatan?
Kariya : Analgesik seperti morfin hanya bisa menghentikan sakit untuk sementara. Sedatif berbeda.
Aoi : Sedatif intravena diberikan ke pembuluh vena agar pasien bisa tetap tenang seperti sedang tidur. Itu bukan berarti membunuh pasien dengan perlahan itu membantu pasien terbebas dari rasa sakit agar mereka bisa menghabiskan sisa hidup mereka dengan tenang.
Aihara : Dia seharusnya melakukan itu demi istrinya.
Aoi : Namun dia tidak akan bisa bicara jika diberi sedatif. Tidak berkomunikasi dengan pasie adalah keputusan yang sangat sulit untuk dibuat oleh ouhak keluarga. Kita tudak boleh semudah itu menilainya.
Kariya berbalik ke onozuka.
Kariya : Apa pendapatmu tentang perawatan di rumah onozuka?
Onozuka : Aku tidak bisa menyangkal bahwa mengurus pasien selama 24 jam sehari jelas bikan pekerjaan yang aku suka.
Tetiba aihara sudah dibelakangnya dan mengagetkannya.
Aihara : Itu bukan masalah! Meski menurutku begitu selama kamu bersama Aoi kamu akan merasa ingin bekerja sangat keras. Aihara menunujukkan sebuah buku pada Onozuka.
Kariya : Jangan berpikir kamu hebat kamu harus mulai belajar. Setidaknya ingat tentang sedatif.
Aihara tersenyum : Baiklah maafkan aku.
Sementara itu di rumahnya Pak Aragami berlatih sulap di samping istrinya yang terpejam.
Pak Aragami meraih bungkus obat dari apotek Tasana istrinya tiba tiba kejang dan meronta kesakitan. Juga mengigau memanggil ibunya yang telah tiada.
“Ibu…ibu ini tak tertahankan”
“Aku di sini untukmu.jangan khawatir Yasuko.” Pak aragami mencoba menenangkan istrinya yang terus berteriak kesakitan.
Di ruang produksi steril
Hakura : Kami sudah mendengar tentang pak Aragami untuk menjaga istrinya dan mengajukan cuti panjang.
Bu handa : Apa?
Kudo : Aoi beritahu Kariya dan Aihara.
Aihara : Kenapa kamu tidak memberitahu kami?
Bu handa : aku mngerti perasaanmu namun aku tidak ingin kalian kehilangan fokus saat bekerja karena khawatir.
Aihara : Sebaliknya.
Hakura : Benar sekali. Kami akan bekerja keras untuk pak Aragami.
Kudo : Bagus. Aku merasa lebih termotivasi.
Bu Handa hendk jalan kariya menghalangi jalannya.
Kariya : Semua terjadi sesuai rencanamu bukan?
Bu Handa :Kenapa kamu menilai orang seperti itu?
Kariya : Kamu sengaja mengirim Aoi ke pelatihan itu bukan? Kamu tahu hal lain. Pak Aragami terkait dengan pelayanan apotek Tasana karena itu kamu mendaftar untuk pertukaran agar Aoi bertemu Pak Aragami. Bu Handa tidak bisa menjawab. Ia pergi sambil senyum senyum
Seno lagi lagi terlihat kesakitan dan memegangi perut atas bagian tengahnya. Nanao yang menjengkelkan muncul dibelakangnya.
Nanao : Pak Seno kudengar kamu bekerja di departemen darurat dan Departemen Farmasi.
Seno : Ya.
Nanao : Kamu baik baik saja? Jangan memaksakan diri. Bukankah ibumu juga bekerja terlalu keras waktu itu!
Seno hampir marah mendengar ucapan Nanao.
Nanao minta maaf : Aku tidak bermaksud mengatakan hal yang tidak perlu. Aku harus pergi.
Para apoteker lain di apotek Tasana mengagumi cara kerja Aoi dan Onozuka yang cepat dan terampil.
Aoi sambik meracik obat : Bukankah kamu bilang kamu ingin pergi?
Onozuka : Kamu tampak termotivasi meski tidak termotivasi aku selalu bekerja dengan serius.
Aoi : Telmisartan.
Onozuka akan memberi Aoi obat itu tapi saat ia mengangsurkannya ia menggodanya dengan menariknya kembali dan menyuruhnya menghafalkannya. Onozuka lalu membaca resep.Bu Yasuko dan tertulis jika bu Yasuko membutuhkan sedatif. Pak Yasuko memberitahunya mereka menerima informasi itu pagi inidari dokter yang bertugas.
Di rumah Pak Aragami. Beliu dengan sabar memotong kuku tangan istrinya yang sedang sakit. “Setiap kali kamu merasa sakit kamu mengepalkan tanganmu.setelah itu kuku akan menusuk ke jari tangan.”
Onozuka : Apa dia butuh sedatif? Besok adalah hari jadi pernikahanmu?
Pak.Aragami : Istriku dia tidak pernah mengeluh meskipun sangat kesakitan. Namun pagi ini dia mungkin memimpikan mendiang ibunya. Dia menangis kencang seperti anak kecil. Aku tidak tahu harus bagaimana. Apakah ini memang keputusan yang tepat untuk membawanya pulang?
Aoi : Bu Yasuko sangat bahagia kemarin. Dia senang bisa kembali ke rumah.
Dokter ingin memastikan untuk kalu terakhir. “ Jika kita memberinya sedatif dia akan kehilangan kesadaran dan kamu tidak akan bisa berkomunikasi dengannya. Apa kamu menyetujui cara itu?” Pak Aragamj mengerti dan berterima kasih atas bantuannya. Para apoteker mulai mempersiapkan obat.
Pak Aragami dengan mata berkaca kaca menenangkan istrinya.
“Yasuko tidak apa apa. Jangan khawatir.
“Sayang bagaimana latihan trik sulapnya?” bu Yasuko membuak mata.
“Sempurna?”
“Aku sangat menantikannya.”
Dokter minta izin untuk menyuntik bu Yasuko. Pak Aragami terlihat bimbang akhirnya ia meminta dokter untuk melanjutkan setelah ia menampilkan trik sulapnya untuk Yasuko besok. Karena Yasuko menantikan hari pernikahan mereka. Pak Aragami minta maaf jika ia keras kepala. Dokter tak jadi menyuntik Bu Yasuko.
Aoi dan Onozuka ngobrol sejenak sambil melakukan aktivitas masing masing.
“Meski dia apoteker yang paham mengenai obat dia tetap bingung dan tidak berdaya pada akhirnya.”
“Ya.”
“Apakah mengobati pasien kanker stadium akhir di rumah sangat berarti? Mereka tidak hanya menambah beban keluarga mereka tapu mereka juga merasa lebih tidak nyaman daripada di rumah sakit. Semua orang menderita seperti itu.”
“Semua orang punya pemikiran berbeda.”
“Aoi apa yang kamu lakukan.”
“Aku ingin memberikan produk perawatan ini kepada Pak Aragami. Ini bisa menghemat waktunya.”
“Itu bukan tugas apoteker bukan?”
“Kamu benar. Namun dengan membantu orang yang membutuhkan atau mendengarkan mereka itu bisa membuat suasana hati mereka lebih baik. Bagi Pak Aragami itu penting. Aku harus pergi. Senang bicara denganmu.”
Aihara menemui Masuda Kanna istri dari masuda Kaohei. Saat itu wanita sedang video call dengan suami dan anaknya. Ia melihat mata anaknya yang memerah. Aihara mendekatinya dan mengatakan ingin memastikan sesuatu tentang shota anaknya.
Di rumahnya shota sedang bersama ayahnya. Shota mengeluhkan pada ayahnya jika matanya gatal sekali. Ayahnya akan memberinya obat celestamine.
Di Apotek Tasana. Onozuka memberitahu pak Nishina jika Aoi pergi ke rumah Pak Aragami untuk memberikan produk perawatan.Pak Aragami mungkin akan merasa lebih baik setelah bicara dengannya. Pak Nishina memuji Aoi yang bekerja dengan baik. Tidak diragukan lagi dalam situasi perawatam di rumah mendukung keluarga pasien juga cukup penting. Onozuka ia tak bisa melakukan itu dia bahkan tidak tahu cara menangani pasien kanker stadium akhir. Tentu saja onozuka tidak tega memikirkan keluarganya. Pak Nishina juga begitu. Dia tidak bisa menerimanya,kita tidak tahu bagaimana orang lain berencana menjalani akhir hidup mereka. Dia yakin Aoi berpikir seperti itu.
“Bagaimana kamu melakukannya?”
“Kurasa itu karena kesadaran.”
“Kesadaran? Rumah sakit merawat pasien dengan tujuan untuk memungkinkan mereka. Namun perawatan di rumah adalah mengenai hidup pasien setelah dipulangkan. Di saat bersamaan kamu bisa menyaksikan akhir hidup mereka.” Onozuka terdiam berpikir. Dia atas mejanya ada sebuah buku berjudul “ Cara Menangani Pasien Yang Sekarat.”
Di rumah Pak Aragami. Beliau sedang memasukkan boneka kecil di genggaman tangan istrinya agar istrinya tidak akan melukai telapak tangannya lagi. Itu juga tampak manis dan ukurannaya pas. Aoi yang ke sana memberitahunya dia sudah membersihkannya jadi Pak Aragami bisa tenang memakainya. Aoi juga memasak nasi goreng untuk beliau. Dan tak disangka Onozuka datang malam malam.Onozuka yakin pak aragami tidak makan dengan teratur makanya dia membawakan paket makan dari nyan nyan tei (kedainya pak Tatsukawa) jadilah mereka makan bertiga.
Pak Aragami memuji nasi goreng buatan Aoi lezat. Onozuka mengejek rasanya berbeda. Aoi bilang ia terlalu banyak bicara.
Aoi : Pak aragami seperti apa trik sulapnya?
Pak Aragami : Karena ini hari jadi pernikahan kami yang ke-25 aku menyiapkan trik khusus. Kalian mau melihatnya?
Onozuka : Apa boleh?
Pak aragami memasukkan sebuah kaset ke dvd dengan judul “ Trik sulap bahagia untuk kanji dan yasuko.” Pak aragami memberitahu itu video pernikahan dia dan istrinya. Dia mendapat inspirasi dari kenangan Yasuko ini sulit sekali.Dia masih gagal dalam trik itu.
Mereka menonton rekaman videonya sambil ngobrol.
Pak Aragami : Apa keputusanku salah? Aoi jika kamu menjadi aku apa menurutmu segera memberinya sedatif lebih baik?
Onozuka menoleh ke Aoi.
Aoi : Aku hanya seorang apoteker. Aku tidak bisa memutuskan. Pak Aragami minta maaf.
Pak aragami : Aku tahu aku harus menyelesaikan masalah ini sendiri.
Aoi : Sebagai temanmu kuharap kamu bisa melakukan trik sulap untuknya. Aoi mendekati pak aragami.dan duduk di sampingnya.
Aoi : Pak aragami ada yang bisa kubantu? Kurasa lebih baik memiliki asisten saat kamu tampil.
Pak Aragami : Kamu benar tapi aku tidak boleh merepotkanmu lagi.
Onozuka : Izinkan aku membantumu juga.
Aoi : Onozuka…
Onozuka : Lebih baik seseorang menonton trik sulapnya secara subyektif. Besok,tolong lakukan yang terbaik untuk Bu Yasuko.
Lalu Pak aragami memberitahu istrinya yang tertidur mereka berjanji akan tampil dengannya besok. Kamu menantikannya bukan?
Image Content From VIU and FujiTV