Bu Koga Manami sedang mendengarkan penjelasan dokter.
Dokter : Ada retak di tulang karpalmu. Kamu harus beristirahat selama satu bulan sebelum kamu bisa kembali ke rutinitas sehari harimu. Namun jika kamu bersedia kamu bisa tinggal di rumah sakit selama yang kamu mau.
Koga : Aku merasa lebih baik setelah mendengarkanmu.
Dokter : Dengan kondisi seperti ini aku tak bisa memberitahu siapapun,bahkan petugas medis . Jaga dirimu. Aku harus pergi. Maaf mengganggu. Dokter pun keluar.
Koga : lokasi rumah sakitnya sangat terpencil.
Sekretaris Kamoi : Aku sungguh minta maaf. Kupikir ini tempat bagus untuk rehat dari politik.
Koga : Aku tidak menduga ada masalah. Apa reaksi media?
Sekretaris Kamoi : Karena dampak rekaman terlalu kuat ,kami menerima lebih sedikit simpati dari yang dibayangkan.
Koga : Bukankah memanipulasi opini publik adalah bagian dari pekerjaanmu? Bu Koga terlihat sedikit marah.
Mereka dikejutkan oleh kedatangan Aoi dan Aihara. Pak Kamoi cepat cepat memberikan bukoga rambut wig yang langsung dipakai dan sekarang rambutnya jadi pendek.
Aoi : Senang bertemu denganmu Bu Koga. Aoi dan Aihara memperkenalkan diri sebagai apoteker yang membuat buKoga heran.
Koga : Apoteker ?
Aoi : Ya. Aku ingin menanyakan sesuatu tentang obat.
Koga : Apa ini waktu yang tepat untuk bicara?
Pak Kamoi : Tentu maaf sudah merepotkan.
Aoi : Kamu masih merasa sakit di pergelangan tangan kirimu? Ini, kamu diresepkan dengan paracetamol.minumlah satu saat kamu merasa sangat kesakitan. Namun kamu hanya bisa meminum obat,ini theophylline dan obat yang dihirup bukan?
Bu Koga diam saja. Sekretaris Kamoi yang menjawab.
Pak Kamoi : Perawatannya dimulai lima tahun lalu. Tenggorokannya sakit. Karena itu aku menjawab atas namanya. Aoi dan Aihara saling berpandangan.
Aoi : Kamu butuh lozenge? Aku bisa meminta dokter meresepkan beberapa untukmu.
Pak Kamoi : Tidak perlu. ( Aoi keheranan)
Aihara : Kamu merokok? Bu Koga hanya menatapnya.
Pak Kamoi : Ya. Terkadang.
Aoi : Bisa katakan, kamu merokok berapa batang sehari?
Aihara : Apa pekerjaanmu?
Bu Koga terlihat angkuh ia bangun dan turun dari ranjangnya.
Tetiba saat Bu Koga melangkah ia terlihat kesakitan sambil menekan dadanya. Aoi sangat khawatir.
Aoi : Kamu baik baik saja?
Koga : Sudah cukup. Terima kasih. Kemudian Pak Kamoi mengusir secara halusAoi danAiharakeuar dari kamar.
Aihara berceloteh sama teman temannya di ruang obat. Aihara Kariya dan Hakura sambil mendorong kotak besar.
Aihara : Aku punya firasat pernah melihat Orang ini sebelumnya.
Hakura :Apa dia selebritas?
Aihara : Tapi dia tidak terlihat seperti selebritas. Dia memancarkan aura mengerikan
Siapa dia? Aihara mengeluarkan ponselnya untuk mencaritahu. Kariya menegurnya.
Kariya : Aihara jangan bertanya kemana mana hanya karena kamu penasaran. Aihara meminat maaf.
Kudo: Sepertinya ini juga menjadi topik pembicaraan diantarapara perawat.
Aihara lagi : Dokter yang bertanggung jawab dokter Ootsu menolak untuk bicara.
Kudo : Kudengar dia dilarang memberitahu siapapun.
Aihara : Dokter Otsu dia sangat disiplin. Dia sangat disiplin terhadap apoteker.
Kariya menegur mereka : Berhenti bicara ,kembali bekerja.
Hakura : Ya. Kembalilah bekerja.
Kariya menegur Aoi : Aoi sedang apa kamu di sana?
Aoi : Baru saja kulihat Koga menekan dadanya sambil kesakitan.
Aihara : Bukankah itu karena asma?
Aoi : Dia juga terlihat seperti tidak bisa berdiri dengan benar.
Kariya : Pasien lain masih menunggu kita. Perhatikan yang kamu lakukan saat ini.
Aoi : Baiklah. Maafkan aku.
Di layar komputer yang Aoi lihat tertera tulisan “ Koga Manami,Diagnosis Retak di Pergelangan tangan kiri”. Aoi mematikan komputernya lalu bergegas pergi.
Aihara sedang memilih milih buku. Dia akan kesulitan mengambil sebuah buku dan itu menyenggol seseorang yang tengah membaca buku di sampingnya sambil berdiri. Mereka sama sama terkejut.
“Onozuka?”
“Aihara?” Buku di tangan Onozuka hampir terlepas dari tangannya. Aihara membaca sepintas judul buku itu. “ sertifikasi apoteker darurat”
Mereka ngobrol sambil jalan.
Aihara : Kamu mengejutkanku. Aku tidak menduga kamu merencanakan untuk mengikuti ujian kualifikasi sertifikasi apoteker darurat Aoi sangat terkejut.
Onozuka : Tolong jangan beritahu Aoi soal itu.
Aihara : Kenapa?
Onozuka : Dia merepotkan. Dia selalu terlalu mengkhawatirkan orang lain. Kesimpulannya dai ingin tahu. (Aihara tersenyum)
Aihara : Karena itu dia menyelamatkan banyak pasien.contohnya Koharu.
Onozuka : Siapa itu?
Aihara : Dia pasien penderita leukimia. Dia akan segera dipulangkan dari rumah sakit . Seno menugaskannya pada Aoi yang masih junior saat itu. Keren bukan? Tiba tiba dia menangani pasien seperti itu.
Onozuka : Apa kamu mempelajarinya dari Seno?
Tidak diperdengarkan jawaban Aihara.
Dan yang dibicarakan sedang bersama Aoi di ruang obat. Seno keheranan melihat Aoi malam malam masih di sana.
Seno : Kenapa kamu masih di sini?
Aoi : Terima kasih atas kerja kerasmu.
Seno : Kamu tidak sedang bertugas bukan? Kenapa kamu masih di sini?
Aoi : Itu karena aku mengkhawatirkan Bu Koga yang berada di bangsal khusus. Seno. Kumohon maaf sudah merepotkanmu. Aoi memberikan seno kartu ucapan selamat atas kepulangannya Koharu.
Aoi : Jangan khawatir. Aku belajar cara merawat semua pasien dengan tenang. Aku sudah beradaptasi. Seno minta pulpen.
Aoi : Kamu punya pulpen di tanganmu bukan?
Seno : Tidak. Aku ingin menulis dengan pulpen berwarna.
Aoi : Baiklah. Aoi mengambilkan pulpennya dan seno memperhatikan apa yang dilakukannya.
Koharu sepertinya sedang menulis surat untuk Aoi. Di seberangnya ada Koga Manami yang memainkan pemantik apinya. Koharu tanpa takut menegurnya.
Koharu : Tunggu. Jika kamu ingin merokok silakan pergi ke halaman. Siapa kamu? Namaku Minoshima Koharu. Kamu bisa menyebutku pemilik rumah sakit. Halaman depan ada di sana . Koharu bicara dengan ceria. Bu Koga tertawa kecil.
Koga : Apa maksudmu? Bu koga melangkah mendekati Koharu.
Bu Koga lagi : Aku tidak merokok. Ini hanya kebiasaan.
Koharu : Benarkah?
Koga : Jika tak suka melihatnya kenapa tidak pergi ke halaman?
Koharu : Aku tidak bisa ke sana. Aku tidak boleh keluar.
Bu Koga berjalan melewati Koharu.
“Tidak masalah jika hanya sebentar.”
“Tidak, aku tidak bisa melakukannya meski hanya sebentar.”
“ Apa kamu tinggal di rumah sakit selamanya?”
“Aku sudah dirawat di rumah sakit selama satu tahun lima bulan. Aku tidak pernah meninggalkan Rumah sakit sama sekali.”
“Tidak, sekalipun?”
“Ya. Itu karena.aku berjanji kepada seseorang aku tidak akan keluar.”
“Kenapa kamu dirawat?”
“Leukimiaku kambuh kembali tapi aku segera dipulangkan.”
“Jadi, kamu menderita leukimia mieloid akut. Dilihat dari waktu penyakitnya kambuh kamu masih smp saat mengetahuinya?”
Koharu mengangguk.
“Kamu sudah menemukan donor sebelum kambuh lagi?”
“Ya benar bagaiamana kamu bisa tahu?” Koharu mendekatinya. “ Apa kamu orang penting?”
“Dibandingkan orang dewasa yang tidak membantu ,wanita tua yang berpikir lebih cepat daripada kebanyakan. Orang ini akan mendengarkanmu kali ini untuk merayakan kepulanganmu.”
Tetiba Bu Koga terlihat kesakitan kembali dan menekan dadanya. Koharu mengkhawatirkannya dan akan mencarikan bantuan.
Koharu yang panik berlarian di koridor rumah sakit. Untung saja ketemu Aoi dam Aihara. Aoi mengkhawatirkannya.
“Koharu apa yang terjadi? Jangan berlari.”
“Seorang pasien wanita kesakitan di koridor lantai tiga “
“Baik. Kamu baik baik saja koharu? Kembalilah ke kamarmu. Jalan perlahan.” Koharu yang terlihat kelelahan hanya mengangguk. Setelah sendirian Koharu terlihat kesakitan sambil memegangi dadanya.
Aoi dan Aihara berlarian menuju koridor lantai tiga. Setelah sampai mereka mendapati pasiennya Bu Koga. “ Bu Koga kamu baik baik saja?” lalu Aoi menelepon dokter Ootsu. “ Dokter Ootsu aku Aoi dari departemen Farmasi. Tolong kirim ranjang ke ruang cadangan lantai tiga.”
Tetiba Bu koga merampas ponsel Aoi sebelum ia melanjutkan kata katanya.
“Aku baik baik saja. Jangan seenaknya memutuskan untikku.” Katanya dingin.
Bu Koga kini berada di kamarnya.
Aoi : Bu Koga, selain asma kamu merasa pusing atau jantungmu berdebar debar? Bagaimana dengan gejala lainnya?
Koga : Tidak.
Aoi : lebih baik melakukaan pemeriksaan.
Koga : Tidak perlu
Pak kamoi : Anggota parlemen Koga, rokokmu…
Koga : Aku tidak akan merokok!
Aihara terlihat senang : “anggota parlemen” apa kamu Koga Manami,anggota parlemen? Semua orang membicarakan tentang dia. Aoi menegurnya. Aihara minta maaf pada Bu Koga.
Aoi lagi lagi : Bu koga tolong lakukan pemeriksaan.
Bu Koga sepertinya kesal. Ia melepas wignya.
“Kamu tidak perlu melakukan ini. Tidak perlu ada apoteker untuk menjelaskan kepada pasien.
Aoi : Kenapa?
Koga : Apoteker harus fokus pada pekerjaan mereka sendiri. Tanggung jawab apoteker rumah sakit terlalu banyak. Persediaan obat bisa ditangani orang lain. Tugas menyediakan obat menjadi beban tambahan. Begitu pula tugas meracik obat untuk pasien rawat jalan akan lebih efisien jika tugas ini diberikan kepada farmasi swasta,selain itu,pasien harus ditangani oleh perawat atau dokter.
Aihara : Dia keren sekali.
Aoi : Namun melalui percakapan dengan pasien,apoteker bisa berbagi informasi dengan dokter yang bertugas itu lebih membantu pasien saat kami bekerja sebagai tim.
Koga : Itu omong kosong. Aku ingin bertanya “Aoi Midori” BU koga membaca name tag Aoi.
Aoi : Ya.
Koga : Istirahatmu berkurang karena meracik obat dan berkeliling bangsal. Kamu terpaksa lebih sering bekerja lembur.
Aoi : Ya. Kamu benar.
Koga : Kamu tidak bisa menyelesaikan semua resep tepat waktu. Berkeliling bangsal dan menginformasi sebelum kemoterapi hanya dilakukan setelah tugasmu berakhir bukan?
Aihara : Dia mengetahui semuanya.
Koga : Salah jika kita dekat dengan pasien.
Aoi : Terima kasih atas sarannya. Aku akan mempertimbangkannya. Namun aku tidak berencana mengubah cara kerjaku.
Koga : Kamu sungguh lancang?
Aoi : Aku memang keras kepala.
Di ruang obat. Aoi ditegur Bu Handa.
Bu handa : Aoi lihat perbuatanmu. Anggota parlemen Koga Manami yang berada di bangsal khusus berbicara langsung dengan kepala rumah sakit. Dia ingin Aoi Midori salah satu apoteker untuk menjauh darinya. Bagaimana ini bisa terjadi saat kita memperjuangkan angagran robot?
Hakura : Bu Handa, bagaimana dengan anggaran robot?
Bu Handa : Aku sudah mengusulkannya kepada kepala rumah sakit kita hanya bisa berdoa sekarang.
Aihara : Kuharap anggarannya akan disetujui.
Kariya : Kamu tidak perlu berdoa untuk anggarannya.jika kamu bisa lebih bertekad kita punya cukup orang untuk menangani tugas kita. Jika kita semua bisa bekerja dengan cepat kurasa kita makan siang tepat waktu.
Bu Handa : Tidak semua orang bisa seperti kamu.
Aoi : Siapa yang akan mengurus Bu koga ? Dia tidak sehat.
Bu Handa : kamu dilarang mendekatinya. Apa jawabanmu?
Aoi : Baiklah. Aoi berlari lari dikejar Bu Handa.
Di kamar Bu handa. Sekretarisnya Pak Kamoi minta maaf.
“Maafkan aku anggota parlemen Koga.”
“Ada apa?”
“Hasyiya Kansu ketua dewan sudah menghubungiku. Dia bilang para dewan ingin anda mengundurkan diri.”
“Buatkan janji temu dengan anggota parlemen lainnya.”
“Sayang sekali. Mereka bilang tidak akan bisa membantu. Maafkan aku. Maaf karena aku kurang mampu!” Bu koga terlihat ingin marah ia membuang semua berkas diatas meja.
“Jadia aku tidak bisa melakukan apapun?”
Pak Kamoi mengajak bertemu Aoi.
“Maaf aku mengajakmu keluar.”
“Tidak apa apa. Aku sungguh minta maaf atas kejadian tadi.”
“Kurasa Koga mengatakan itu karena dia merasakan tidak sehat.”
“Kenapa kamu tidak membawanya untuk diperiksa?”
“Jika kita tahu soal kesehatannya lewat pemeriksaan orang yang mengganggap Koga musuh akan merebut peluang menyerangnya. Aku bisa meramalkan Koga akan ditarik dari posisinya.”
“Begini…aku tidak yakin soal politik tapi kurasa sebaiknya segera diperiksa.”
“Aku tahu tapi Koga pasti tidak akan mau menjalani pemeriksaan. Itu aneh. Dia memilih datang ke rumah sakit untuk menginap sebentar. Tapi dia takut mengetahui masalah kesehatannya.”
“Kamu ingin dia diperiksa?”
“Aku sangat mengagumi Koga Manami. Dia sosok yang dibutuhkan jepang. Aoi mengerti.
Aoi mencari tahu tentang penyakit Koga Manami. “ Koga Manami. Diagnosis, Retak di pergelangam tangan kiri.” Aoi membaca buku buku terkait penyakit yang didderita Bu Koga.
Di koridor Koharu kembali duduk sambil menulis surat. Dia menyapa Bu Koga.
“Hami wanita berwawasan.”
“Halo”
“Kamu akan merokok lagi?”
“Aku sedang tidak ingin merokok.” Bu koga lalu duduk. “ Hai kamu menulis lagi? Apa yang kamu tulis?”
“Aku sedang menulis surat kepada apoteker yang merawatku dengan baik.”
“Apoteker”?
“Namanya Aoi Midori. Kamu bisa bicara dengannya jika ada masalah. Aku akan segera dipulangkan karena dia.”
“Hei, apa rencanamu setelah meninggalkan rumah sakit? Kamu mau berbelanja? Atau kamu akan bertemu dengan pacarmu?”
“Aku akan menikmati angin yang berembus di wajahku saat aku datang ke rumah sakit satu tahun lima bulan lalu. Aku bergegas keluar rumah karean ada masalah.pada saat itu angin berembus ke arahku. Aku merasa nyaman. Lalu aku dirawat di rumah sakit dan aku tidak pernah punya kesempatan untuk keluar sejak itu. Itu sebabnya aku ingin merasakan embusan angin lagi.”
“Benarkah?”
Koharu menatap pemandangan di halaman di bawah sana ada anak anak yang sedang bermain main.
Aoi mengajak bicara dokter Ootsusambil jalan.
“Tes ultra sonik dan tes darah untuk Bu Koga? Ada apa?”
“Seperti yang kubilang tadi Bu Koga memiliki gejala pusing dan jantung berdebar.”
“Namun si pasien sendiri tidak mengeluhkan gejalanya. Kita tidak bisa mengatur pemeriksaan tanpa izinnya. Hanya karena seorang apoteker mengusulkan untuk melakukannya.”
“Tapi…”
“Kamu harus tahu status pasien.”
“Itu tidak ada hubungannya dengan statusnya. Kumohon dokter Ootsu. Kamu bisa lakukan tes ultrasonik.”
“Jangan ganggu aku. Perawatan yang dibutuhkan sudah dilakukan saat ini.”
Mereka berada diundakan tangga dan saat itu Koharu melihat Aoi dan dokter Ootsu yang sedang berdebat.
“ Kita hanya perlu merawat retak tulangnya.” Kata dokter Ootsu.
“Apa kita akan berpura pura tidak menyadari masalahnya?”
“Apa hakmu mengatakan hal ini?”
“Aku mengatakan ini sebagi apoteker ini bukan hanya soal retak tulang. Jika Bu Koga dipulangkan tanpa pulih sepenuhnya percuma saja dia dirawat inap.”
Tanpa mereka sadari Bu Koga sudah di depan mereka.
“Kamu terlalu ikut campur.”
“Anggota parlemen Koga,maafkan aku.” pinta dokter ootsu.
“Aku tidak apa apa tanpa diperiksa.”
“Aku mengerti.” Kata dokter Ootsu.
“Aoi tolong perhatikan pasien lain.” Pinta bu Koga. Aoi mengerti.
Tetiba terdengar suara sesuatu ambruk. Ternyata Koharu yang ambruk di lantai. Aoi dan dokter segera menolongnya.
“ Dari hasil pindai CT ada amboli paru paru kecil kecil. Sepertinya dia akan dipulangkan lebih lama kembali dari rencana.” Jelas dokter yang menangani Koharu.
Aoi mengunjungi Koharu di kamarnya. Koharu nampak ceria seperti biasanya atau mungkin ia menyembunyikan perasaannya yang sebenarnya pada Aoi.
“Kamu harus merawatku lagi.”
“Koharu..”
“Anginnya kencang sekali.”
“Kamu baik baik saja?”
“Aku baik baik saja. Jangan tunjukkna ekspresi itu aku tidak sekarat.” Aoi mengangguk.
Aihara bicara dengan Seno.
“Seno kenapa kamu menugaskan Koharu kepada Aoi yang masih junior 7 tahun lalu?”
“Kenapa kamu ingin tahu?”
“Tidak apa apa.kurasa aku tidak bisa melakukan hal yang sama jika ditugaskan.”
“Itu karena adiknya mengidap penyakit yang sama. Adik Aoi meninggal karena leukimia.”
“Itu sebabnya kamu berpikir Aoi bisa memahami perasaannya dan bisa menghiburnya.”
“Tidak. Justru sebaliknya.”
“Sebaliknya?”
“Jika pasien berbagi penyakit yang sama dengan adiknya dia akan jadi lebih mudah emosional namun apoteker harus menangani semua pasien dengan tenang. Aku mengujinya apakah dia bisa memperlakukan Koharu sama dengan pasien lain.”
“Apa Aoi berhasil?”
“Tidak. Dia terlalu emosional.”
“Itu tidak bisa dihindari.”
“Aku berencana menugaskannya kepada pasien lain namun saat dia tahu soal penyakitnya kambuh dia menangis keras di pantri.”
“Aoi hebat sekali.”
“Tidak,dia sama sekali tidak hebat,kamu akan segera menjadi Aoi yang lain.”
“Tidak mungkin,aku tidak bisa menjadi dia.”
“Aku mengatakan itu karena tahu kamu bisa melakukannya jangan beritahu siapapun soal itu.”
Aihara tersenyum. “ ada apa denganmu? Aku jarang melihatmu bicara dengan lembut.”
“Jika dia tidak membimbing dengan baik aku akan merasa kesulitan.”
“ Baiklah.”
Koharu memperhatikan anak anak yang bermain main di halaman dari atas kamarnya. Koharu lalu menatap surat ditangannya dan menangis. Koharu merobek robek surat yang sudah ditulisnya untuk Aoi jika dia jadi pulang.
Tak disangka Bu Koga memunguti robekan robekan suratnya. Koharu mencoba tersenyum melihatnya.
“Aku akan dipulangkan lebib lama dari seharusnya. Aku seharusnya dipulangkan dua hari lagi.” curhatnya. Bu Koga melihatnya dengan tatapan kasihan.
“Kamu tidak perlu memaksakan diri untuk tersenyum.” Koharu pun menangis.
“Namun aku harus bersyukur karena masih bisa diobati. Aku bertemu beberapa pasien yang sudah meninggal karena penyakit mereka tidak bisa disembuhkan. Aku sungguh berharap kamu akan segera dipulangkan. “ Bu Koga terdiam sebentar. “ Kamu benar”
Ternyata Aoi melihat mereka dari persembunyiannya. Apa yang Aoi pikirkan?
Di Restoran Tatsukawa suzho. Aihara mendapat pencerahan dari Kariya.
Aihara : Apa itu UGT1A7 ?
Kariya : Ini semacam enzim yang terlibat dalam metabolisme obat anti kanker. Ini pengobatan khusus untuk mencegah efek samping parah.
Aihara : Kamu sangat keren Kariya sekarang aku mengerti.
Kariya : Kalau saja kamu serius seperti ini saat menyiapkan obat. Apoteker Rumah sakit punya banyak tugas kamu harus belajar menghadapi berbagai jenis pasien. Lebih baik kamu memperlakukan setiiap pasien sama. Namun aku juga tidak pandai dalam hal itu.
Aihara : Seno mengatakan hal serupa. Dia menyuruhku memperlakukan setiap pasien dengan tenang.
Pak Tatsukawa mengantarkan pesanan Nasi goreng mereka.
Pak tatsukawa dengan gayanya yang lucu : Aku mengerti. Aku selalu melakukan yang terbaik saat memasak nasu goreng. Namun aku pikir melakukan yang terbaik saat aku memasak makanan lain. Aku harus berusaha keras untuk menahan perasaanku.
Aihara : Kurasa ada yang salah.
Pak Tatsukawa mempersilakan Onozuka masuk yang langsung duduk berderetan dengan Aihara dan Kariya.
Onozuka : Aoi tidak datang ke sini?
Aihara : Dia mengunci dirinya di ruang DI. Pasien Koharu yang kusebutkan sebelumnya akan dipulangkan lebih lama.
Onozuka : Begitu rupanya.
Pak Tatsukawa ikutan nyahut : Aoi selalu melakukan yang terbaik untuk pasien. Onozuka kamu mau nasi goreng.
Onozuka : Baiklah.
Pak Tatsukawa terlihat senang : Aku tidak bisa menahan kegembiraanku.
Selanjutnya.
Aihara : Onozuka mau belajar denganku?
Kariya : Apa kamu mau mengambil ujian kualifikasi sertifikasi apiteker juga?
Onozuka : Tidak. Aku akan mengambil…
Aihara : Ujian Kualifikasi Sertifikasi Apoteker Darurat.
Kariya : Begitu rupanya. Seno punya kualifikasi. Mungkin kamu bisa meminta bimbingannya.
Onozuka : Tidak apa apa.
Kariya : Benarkah?
Onozuka lalu minum
Aoi sepertinya meminta sesuatu pada dokter yang menangani Koharu.
Aoi : Aku ingin sedikit menghibur Koharu.
Dokter : Aku mengerti itu tapi itu agak sulit.
Aoi : Kalau begitu bisakah kita melakukan ini ? Aoi menunjukkan sebuah formulir pada Dokter itu untuk dibacanya.
Keseluruhan kredit foto / gambar di atas adalah milik FujiTV dan VIU
