Sinopsis Unsung Cinderella: Midori, The Hospital Pharmacist Episode 6 Part 1 – Jika ingin tahu rangkuman lengkap dari sinopsis baca di tulisan yang ini. Kalian juga Episode sebelumnya baca di sini.
Pasien yang menderita gangguan menstruasi Toono Rin.
Pasien yang dirawat di rumah sakit karena flu menahun.,Ogawa Sanae.
Semua orang menjalani hidup yang berarti di luar Rumah sakit
Dan mereka punya masa depan untuk terus hidup.
Orang yang akan melindungi mereka adalah para apoteker.
Terlihat Pak Aragami Kenji sedang melakukan trik sulap dengan kartu di depan para pasien manula. Mereka bertepuk tangan dan memujinya hebat.
Ternyata ada Aoi Aihara dan juga Onozuka selain bu Handa yang juga bertepuk tangan.
Aihara : Apa menampilkan sulap sungguh diperlukan?
Aoi : Lagipula,penting untuk menenangkan hati semua orang. Kata aoi terlihat senang.
Onozuka : Mengapa kita menonton bersama?
Aoi : Lebih baik menonton pertunjukan dengan apoteker swasta lokal.
Para Apoteker kemudian melakukan bimbingan obat sambil mendengarkan cerita para pasien manula. Dimulai dari Aoi. Seorang nenek menunjukkan gambar yang dilukis cucunya.
Nenek :Ini digambar oleh cucuku.
Aoi : Lumayan. Namun akan lebih baik jika ada sisa ruang. Kata aoi dengan ceria.
Berikutnya Aihara.
Aihara menunjukkan segelas air yang dan memasukkan obat ke dalamnya sambil bicara.
Aihara : Mengenai obatnya tidak apa apa diminum bersama dengan air. Cobalah di rumah.
Pasien nenek : Aku membeli dorayaki manis kamu boleh memakannya.
Onozuka juga tampak melakukaan bimbingan obat terhadap nenek nenek.
Aoi : Berkomunikasi dengan pasien yang tidak bisa dirawat di RS. Pahamilah situasi dengan baik.
Aoi : Kamu harus membatasi rasa penasaranmu. Beritahu kami jika ada pertanyaan. Aoi masih melakukan bimbingan obat.
Pasien : Terima kasih atas bimbingannya.
Dan diam diam Onozuka memperhatikan Aoi.Wuih Kenapa ya? Kemarin pas bermain bisbol juga Onozuka lihat Aoi sambil senyum senyumgitu.( jd ingat lgunya girl band siapa ya yg smpt hitz. Yg liriknya aku diam diam suka kamu…wk wk wk)
Aoi lagi lagi bicara : Yang penting bukan mengajari mereka tentang obat tapi bicara dengan mereka. Yang dibutuhkan orang tua bukan obat dan teknologi medis canggih mereka hanya butuh seseorang untuk mendengarkan. Pak Onozuka kamu akan bilang aku menjengkelkan lagi bukan?
Onozuka : Tidak. Aku setuju denganmu. Lalu pria itu melangkah pergi.
Aihara mengejar onozuka.
Aihara : Saat kamu datang lagi untuk bimbingan obat kamu ingin bergabung dengan kami sebagai grup ? kurasa kami bisa memberi bimbingan yang lebih baik. Jika apoteker rumah sakit bergabung dengan apoteker swasta.
Onozuka mengangguk pelan.
Saat ketiganya hendak keluar terdengar suara sesuatu terjatuh. Rupanya seorang wanita setengah baya ambruk di lantai. Aoi bergegas menghampiri.
Aoi : Kamu tidak apa apa?kamu baik baik saja?
Onozuka: Panggil ambulan.
Aihara : Aku akan melakukannya sekarang.
Aoi : Apa kamu baik baik saja?
Wanita itu adalah Ogawa Sanae. Dia pun dilarikan ke UGD. Dan ditangani dokter Toyonaka.
“ Dia demam 38 celcius. Sakit perut dan diare. Kurasa ini bukan flu biasa. Dia harus dirawat di rumah sakit sampai sembuh.”
“Baik.”
“Maafkan sudah merepotkanmu.”
“Tidak apa apa.”
Setelah dokter Toyonaka pergi Aoi mendekati Bu Sanae.
“Aku Aoi seorang apoteker.”
“Apoteker?”Bu Sanae terkejut.
“ Ya .Tolong bawa lactomin dan levofloxacin yang bisa membantu masalah perutmu. Kamu sedang menjalani pengobatan?”
“Apa akan ada masalah jika aku menjalani pengobatan?”tanyanya ketus.
“ Beberapa obat jika diminum bersamaan mungkin akan melemahkan efeknya. Selain itu tubuhmu akan sakit jika terlalu banyak minum obat.”
“Tidak. Aku tidak minum apapun.” Bu Sanae lalu sepertinya menyembunyikan sesuatu pada Aoi.
Kariya sedang bersama pasien lelaki.
Pasien : Kurasa itu bukan ide yang bagus. Biar kuganti dengan yang lain.
Kariya : Keamanan obat ini diakui namun tidak ada bukti yang menunjukkan obat ini berhubungan dengan perilaku abnormal.
Pasien : Tapi….Ia menunjukkan pencariannya di internet.
Kariya : Dibandingkan dengan internet sebaiknya kamu percaya apoteker di depanmu.
Pasien : Baiklah.
Aihara mengintip maksudnya memperhatikan dari celah kecil pada Kariya yang sedang melayani pasien.
“ Satu pil dua kali sehari. Makanlah setelah sarapan.”
Aihara ke Kudo : Kariya sangat disiplin. Aku penasaran dari mana asal kepercayaan dirinya.
Kudo senyum. Lalu berucap: Sebelum bekerja di rumah sakit dia bekerja di apotek terkenal.
Aihara : Dia berasal dariapotek?Unik sekali.
Hakura : Ya.biasanya sebaliknya. Biasanya orang orang bergabung dengan sektor swasta setelah mereka mendapat pengalaman di RS.
Kudo : Kudengar kinerjanya lumayan. Dia ditunjuk sebagai wakil manajer saat usianya 20 tahun. Dia punya kesempatan untuk jenjang karier manajemen.
Aihara : Lalu kenapa dia mengundurkan diri? Apa terjadi sesuatu kepadanya?
Hakura : Aku yakin dia salah menjalankan perintah.
Kudo : Dia mungkin berselingkuh dengan seseorang di apotek juga. Candanya sambil tersenyum.Kudo senyum senyum.
Aoi : Berhentilah bergosip. Lakukan pekerjaan kalian.
Aihara : Kamu tahu kenapa dia meninggalkan apotek Aoi ?
Aoi : Aku tidak tahu kurasa itu karena dia ingin menjadi apoteker kompeten dalam pengobatan kanker. Ini demi pengalaman.
Kariya tiba tiba sudah di depan Aoi membuat Aoi kaget. Kariya menegur Aoi.
“Aoi,berhenti membicarakan hal hal membosankan.”
“Bukan aku…” Aoi menoleh melihat teman temannya untuk membela dirinya tetapi teman temannya sepertinya pura pura sibuk.
“ Maafkan aku”
Kariya membawa banyak buku bacaan.
Kariya : Ini untukmu. Aku berjanji meminjamkannya padamu. Kata kariya sambil menyerahkan buku bukunya pada Aihara.
Aihara : Terima kasih banyak.
Kariya : Aihara tolong berikan bimbingan tentang obat kepada pasien. Kariya menyerahkan formulir resep pada Aihara yang tertegun.
Aihara : Aku?
Kariya : Kita kekurangan orang.bisa kita kirim dia Aoi?
Aoi : Silakan.
Aihara membaca formulirnya.
“Bimbingan Obat Toono Rin” Aihara sepertinya terlihat sedikit gugup. Kemudian.
Aihara menemui pasien Toono Rin.
“ Maaf membuatmu menunggu. Apa kamu Toono Rin?”
“ Ya.”
“Aku Aihara seorang apoteker. Senang bertemu denganmu.”
Aihara melihat gelang yang dipakai Toono. Ia memujinya. “ Gelang yang manis. Andai aku juga punya. Namun aku harus selalu menyiapkan obat. Itu sebabnya aku tidak bisa memakai gelang.”
“Begitu rupanya.”
“Kamu didiagnosis mengalami gangguan menstruasi oleh seorang ginekolog.”
“Ya. Aku menderita saat menstruasi.”
“Kadang aku juga menderita nyeri haid. Kamu diresepkan obat kontrasepsi hormon jangka pendek Yaz. Tolong minum satu tablet per hari sesuai urutan. Minumlah tepat waktu setiap hari.”
“Apa sungguh perlu minum ini?masyarakat punya anggapan buruk terhadap pil kontrasepsi.”
“ Ini salah satu obat untuk pengobatan. Kurasa dokter mengatakan hal yang sama.”
“Karena dia dokter pria aku selalu merasa seperti ini.”
“ ini aman untuk dikonsumsi. Ini obat yang kamu perlukan Toono.”
“Tidak mudah membawa obat ke kantor. Kurasa tidak mudah mengeluarkannya di kantor.”
“ Begitu rupanya. Kamu hanya perlu minum obat pada waktu tertentu. Kamu boleh meminumnya sebelum berangkat kerja atau sebelum tidur. Apa tidak masalah meminumnya di rumah?”
“Baik.”
“Jika ada pertanyaan tolong hubungi nomor ini. Katakan saja kamu ingin bicara dengan Aihara. Aku ada kapan saja untukmu.”
“Baik.”
“Jaga dirimu.” Aihra menyerahkan kartu namanya.
Aihara kembali ke ruang obat dan ia terlihat senang. “ luar biasa” katanya.Tapi kariya menegurnya.
“ Aihara kamu tidak punya waktu untuk istirahat.” Kariya menyerahkan kertas resep. Aihara menerimanya dengan senang.
“ Bagaimana?” Aoi tanya.
“Aku mencoba membuatnya santai dengan percakapan ringan. Aku juga menjelaskan Yaz secara detail. Dia tidak keberatan dengan dosis dan bimbingan obatnya.”
“Beritahu aku jika ada sesuatu.”
“Baiklah.”
Dokter Toyonaka dan Aoi jalan sambil ngomongin pasien.
“Ogawa Sanae masih demam sakit perut dan diare. Yang dia alami juga tidak kunjung berhenti.”
“ Karena dia sudah tua mungkinkah itu kanker?”
“ Aku juga punya pemikiran yang sama. Namun hasil pindai CT dan penanda tumor normal.”
“Kenapa obatnya tidak efektif?”
“Mungkinkah itu bakteri Multi Drug Resistant Acinetobacter atau Carbapenem Resistent Enterobacteriaceae yang dikenal sebagai CRE” ujar Nanao yang tetiba muncul mengagetkan mereka.
“Dokter Nanao?” Aoi dan Toyonaka bersamaan.
“Tapi jika kamu curiga itu gastroenkeritis yang disebabkan bakteri MDR….karena Ogawa dirawat di rumah sakit. Dia sudah menghubungi praktisis medis.” Balas dokter Toyonaka.
“Ada kemungkinan akan buruk jika bakteri meneyebar di seluruh rumah sakit.” Sahut Dokter Nanao.
“Apa yang harus kita lakukan?”tanya Aoi khawatir.
“Kirim spesimen Ogawa untuk pemeriksaan lebih lanjut. Selain itu tolong pastikan apakah pasien atau staf punya gejala yang sama.” Jawab dokter Toyonaka.
“Ya.”
Setelah dokter Toyonaka pergi.
“Jika Ogawa membawa bakteri MDR kita harus bersiap untuk yang terburuk.” Kata Nanao.
“Meski Ogawa adalah pembawanya itu bukan kejahatan kan?”
“Aku hanya khawatir. Aku mengkhawatirkan semua staf dan pasien. Kuharap tida akan ada yang dikorbankan.”
Aoi terdiam mendengar perkataan dokter Nanao.
Gambar dari artikel ini memiliki hak cipta, untuk Copyright milik Fuji TV dan VIU
