Sinopsis Unsung Cinderella: Midori, The Hospital Pharmacist Episode 1 Part 1, Tayang di VIU dan Fuji TV- Kamu dapat membaca daftar lengkap selengkapnya di tulisan yang ini. Penasaran bagaimana cerita pertamanya? Yuk simak!
Rumah Sakit Umum Takatsu
Di bangsal RS dua gadis remaja tampak berlarian dengan ceria. lalu salah seorang naik kursi roda didorong yang lain sambil tertawa.
Mereka adalah yang berambut pendek kuncir dua, Watanabe Nao yang didiagnosis dengan diabetes Tipe satu dan yang berambut panjang Morimoto Yuuka juga memiliki penyakit yang sama. Di ruang inap rawat mereka sedang melakukan suntikan insulin sendiri.
Di ruangan yang lain seorang wanita bernama Shiori Yajima pasien yang lebih awal karena mungkin harus melahirkan secara prematur sedang melakukan pemeriksaan USG.
Narasi seorang wanita .Semua orang menjalani hidup penting di luar rumah sakit dan mereka punya masa depan untuk terus hidup. Orang yang akan melindungi mereka adalah para apoteker.
Sebuah amplop sampul depannya bertuliskan, “ Departemen Farmasi RSU Takatsu”
Kesibukan di rumah sakit dimulai.
Seorang lelaki Mineta Kazuaki 53 tahun dilarikan ke rumah sakit karena tersengat tawon. Terdengar suara perawat dan dokter.
“Dia menunjukkan reaksi alergi saat tim pertolongan tiba.”
“Dia butuh pengobatan darurat.”
“Sudah 30 menit saat ia tersengat.”
Dengan cekatan tim medis memindahkan pak mineta ke ranjang perawatan.Memotong bajunya dan Dokter segera meminta alat pijat jantung. Dokter berusaha membuat pak mineta tetap terjaga.Dokter meminta suntikan adrenalin tiga miligram. Di sampingnya wakil kepala departemen farmasi Seno Shogo sedang menyiapkan adrenalin. Lalu memberikannya pada dokter.
Kemudian masuk lagi pasien tersengat tawon yang lain.
Dokter minta Seno mengambil steroid juga adrenalin. Seno minta bantuan apoteker Aoi yang sedang mengambil infus. Aoi sangat cekatan. Ia bahkan menyiapkan dan membawakan hidrokortison dan antihistamin. Seno menyuruhnya tak ikut campur sedang dokter wanita menyuruhnya mencatat itu.
Aoi memasukkan obatnya ke dalam suntikan dengan cepat.
Departemen farmasi RSU Takatsu kedatangan apoteker baru bernama Aihara Kurumi.Bu Kepala departemen sedang bersamanya. Kepala departemen senang ia melamar di sana karena Rumah sakitnya selalu kekurangan apoteker. Aihara pikir dia akan mengundurkan diri jika pekerjaan itu tidak cocok.Kepala wanita mengerti namun dia berkata apoteker di sana bahagia. Dia merekomendasikannya. Benarkah? Aihara rasa ia bisa bekerja di apotek manapun. Dan juga ia tanya apa apoteker dibutuhkan di RS? Kepala wanita itu bisa mengerti pikirannya. Namun itu pekerjaan bagus. Aihara bisa bicara dengannya jika ada masalah.
Keduanya akan naik tapi di depan lift terlihat ramai.Aihara membetulkan tali sepatunya lalu ia melihat antrian dokter dan perawat yang mendorong seorang pasien.Aihara tidak jadi naik lift. Dia naik tangga saja. Kepala departemen memberitahu urutan masuk lift adalah pasien,dokter,perawat,dan apoteker yang terakhir.
Sementara itu di UGD. Apoteker Aoi melihat di layar komputer jantung pasien Mineta berhenti berdetak. Dan akan dilakukan penyelamatan darurat. Aihara dan kepala departemen masuk ke sana dan melihat kesibukan di sana.Kepala wanita menunjuk wakilnya dan memberitahu wakilnya Seno sebagai penjaga Aoi.
Aoi midori melakukan CPR pada pasien Mineta. Aihara dan bu kepala melihatnya. Aihara setengah terkejut, Apa itu bagian dari tugas apoteker yang bekerja di RS? Bu kepala menjawab,pijat jantung membutuhkan energi karenanya orang yang berbeda akan melakukannya. Aoi minta pak mineta tetap kuat. Lalu Aoi minta dibacakan Elektrokardiogram. Dan masih tidak ada denyut. Aoi menyuruh disiapkan adrenalin lagi. Dia bertanya tanya sendiri kenapa adrenalinnya tidak berfungsi.
Aoi minta izin menyentuh kaki pak mineta untuk mencari sesuatu di saku celananya.Aoi menemukan obat yang dikonsumsi pak mineta. Dia tahu sekarang . lalu dia minta dokter menambahkan glukogan karena mungkin pasiennya sudah meminum penghambat beta. Dokter awalnya ragu lalu ia menatap Seno yang mengangguk dan Dokter wanita itu pun menyetujuinya.
Aoi berlari sangat cepat untuk mengambil obatnya. Lalu setelah dapat ia memasukkannya ke suntikan lalu memberikannya pada dokter. Aoi lanjut melakukan CPR pada pasien Mineta. Aihara tak berkedip melihat Aoi yang cekatan dan terampil.
Berkat kegigihan Aoi jantung pasien kembali berdetak. Semua orang lega.
Aihara bertanya pada Bu kepala apa yang terjadi? Bu kepala menjelaskan pasien itu mengonsumsi penghambat beta untuk melawan tekanan darah tinggi itu sebabnya adrenalin tidak berfungsi. Untungnya seseorang mengetahuinya.
Kemudian bu kepala mengenalkan Aihara pada seno begitu sebaliknya. Juga pada Aoi.
Pada Aoi ,Aihara memberitahu dia lulusan fakultas kedokteran universitas musashi. Dia bilang dia terkejut dia tidak tahu apoteker bisa menyelamatkan nyawa pasien.
Seno menyahutyang menyelamatkannya adalah dokter.
Aihara melihat istri pasien yang bertanya pada dokter kondisi suaminya.Dokter menjawab ia sudah melewati masa kritis. Aihara terheran heran sendiri. Aoi yang melihatnya melamun mengajaknya pergi.
Aihara bertanya pada Aoi, “mengapa mereka tidak berbicara pada apoteker? Pasiennya aman karena obat yang diberikan.”
“Kamu ingin dihargai?”
“Itu sudah pasti.”
“Mungkin kamu tidak cocok untuk pekerjaan ini.”
Selanjutnya Aoi diberitahu bahwa Watanabe Nao yang didiagnosis diabetes tipe satu memiliki kadar glukosa yang tidak stabil.
“Mungkin dia tidak menganggap serius suntikan insulin hanya menyebabkan insulin tidak berdampak penuh. Aku akan memastikannya.” Kata Aoi.
Aoi bergerak cepat menuju kamar pasien Nao. Dia tanya pada Aihara, Aihara sudah belajar tentang diabetes tipe satu bukan?.Aihara mengiyakan. Dia ingat diabetes tipe satu biasanya terjadi pada anak anak. Jika tingkat glukosa mereka terkontrol dengan baikmereka terlihat seperti orang normal. Namun mereka akan membutuhkan suntikan insulin seumur hidup.
Mereka masuk ke kamar Nao dan Yuuka. Yuuka menunjukkan foto pacar barunya di hpnya. Aoi hanya menjawab itu mirip mantannya. Aoi memperkenalkan Aihara pada kedua gadis itu begitu sebaliknya.
Aoi bertanya pada mereka, “ Kalian berdua menyuntik insulin dengan benar?”
“Benar”
“Aku pastikan sekali lagi.”
“ Aku tahu caranya.jangan khawatir.Aku disuntik sejak masih SD.”
“Kamu masih gadis kecil saat itu”
“Berhentilah memperlakukanku seperti anak kecil.”
“Yuuka kamu kembali untuk pengobatan setiap 6 bulan bukan? Tingkat gula darah Nao tidak stabil.”
Kemudian Ibu Nao datang menjenguk putrinya. Aoi memberitahunya mereka berlatih menyuntik insulin. Aoi lalu mengingatkan mereka harus melakukannya bersama. Mereka bilang mereka mengujinya. Aoi tahu Yuuka belum mengganti jarum pena insulin. Aoi juga sudah mengingatkannya agar tidak menggunakan ulang jarumnya.
Yuuka membela diri dia hanya melakukan sesuatu yang ramah lingkungan.Aoi bilang dia tidak boleh melakukan itu. Aoi juga mengingatkan untuk membersihkan jarumnya. Yuuka bilang dia baru mau melakukannya.
Nao akan melakukan suntikan insulin sendiri. Dia terdiam menatap penanya seperti memikirkan sesuatu.
Aoi keluar dari ruangan mereka diikuti Aihara. Aoi bernarasi pekerjaan apoteker di RS adalah memastikan pasien minum obat tepat waktu. Mereka juga mengajarkan pasien cara minum obat dengan benar.
Aoi dan Aihara menemui pasien seorang wanita muda. Wanita itu bilang dia merasa sehat dan tak perlu minum obat. Aoi minta ia tak membuat penilaian sendiri. Dia bilang dia muak dengan obat. Dia minta yang lain.
Pasien berikutnya adalah seorang wanita tua. Ia bilang temannya di kelas puisi menyuruhnya berhenti minum obat karena efek sampingnya kuat. Aoi memintanya melanjutkan minum obatnya karena Nyonya itu tidak merasakan efek sampingnya.
Selanjutnya Aoi menemui pasien lelaki setengah tua yang tidak mau minum obatnya karena pilnya besar. Aihara melihatnya makan roti padahal roti itu besar. Aihara terus membujuknya meminum obatnya.
Aoi jalan lagi dan jalannya sangat cepat. Aihara ketinggalan dibelakangnya.
“Para pasien tidak peduli dengan kondisi kesehatan mereka. Banyak pasien membuat penialaian sendiri. Itu sebabnya kita harus membimbing mereka dengan gigih.” Kata Aoi.
“Tunggu Aoi kamu berjalan terlalu cepat.”
“Kita akan ke ruang produksi steril.”
Di depan pintu masuk ruangan itu Aoi memberitahu Aihara saat di kantor mereka harus selalu siap dan berhati hati karena suasana hati semua orang buruk dikarenakan beban kerja yang berat.
Aoi masuk duluan. Di ruangan itu penuh dengan kesibukan para apoteker yang meracik obat.
“Ethinylestradiol kurang 20 gram. Tolong isi ulang.Beberapa pasien sudah menunggu selama 60 menit. Tolong lebih cepat.”
“Tolong belikan aku sekotak obat.”
“Tolong perhatikan perubahan instruksi.”
“Tolong bagikan 100ml Amlodipine dengan tepat.”
“Ya. Obatnya tidak memiliki banyak efek samping. Tiga pil untuk tiga kali makan bukan?”
“Kamu terlalu lamban. Apa kamu sedang berjalan jalan?” kariya pada Aoi
“Maafkan aku akan kulakukan sekarang. Aihara tolong bantu aku.”
Aihara memperhatikan para apoteker itu yang bekerja keras cekatan dan terampil.
Aoi menyerahkan selembar kertas resep pada Aihara. Dia bilang,Ada sekitar 1200 jenis obat di ruang produksi steril. Kamu harus menghafal setiap lokasi obat. Kamu akan segera terbiasa. Ini. Ini stempelmu.”
Aihara membawa kertas resep juga stempelnya. Ia melihat lihat rak obatnya. Dia pikir dia tidak akan pernah terbiasa.
“Kami kekurangan apoteker karena itu tidak ada penanggung jawab atas ruang produksi steril. Itu sebabnya kita harus bekerja di ruang produksi steril saat senggang.” Kata apoteker Kariya pada Aihara yang tampak bingung.
ApotekerKariyabicara sambil mencap beberapa lembar kertas resep dengan kecepatan luar biasa. Aihara yangmelihatnya merasa itu terlalu cepat. Dia bahkan tidak bisa melihat stempelnya.
Apoteker pria yang melihat Aihara memberitahunya, “ Ya, apoteker profesional nona Kariya. Dia bisa meracik obat dengan mata terpejam. Kamu pasti Aihara Kurumi. Aku Hakura Ryunosuki.”
Hakura memperkenalkan Aihara pada teman temannya dan mengucapkan selamat datang.
Apoteker Kariyamenegurnya “ kamu terlambat pekerjaan jadi terbengkelai selain itu Aoi terlalu ramah kepada setiap pasien. Aihara kita punya total 480 ranjang RS. Setiap hari kita harus menghadapi 500 resep untuk pasien rawat jalan dan 300 untuk pasien rawat inap. Apoteker harus fokus pada pekerjaan mereka. Jangan pernah bekerja seperti Aoi.”
“Baiklah.”
“Aoi adalah psikopat yang akan mencoba obat baru kapanpun mereka bisa. Jangan belajar itu darinya.” Sahut Hakura. Apoteker cowok berkacamata. Ia tak jadi melanjutkan kata katanya karena Aoi melewatinya.
Aoi tak terpengaruh dengan perkataan rekannya. Dia memberitahu Aihara, “Jika kamu tidak tahu rasa atau bau obatnya kamu tidak bisa menjelaskannya pada pasien bukan? Itu cukup jika kamu bisa menjelaskan efek samping dan dosis kepada mereka bukan?”
Aihara mengerti lalu dia menatap ruang D I “Drug Information.” Hakura memberitahu orang yang bertanggung jawab adalah Pak Aragami Kanji. Dia orang penting yang dikenal sebagai pesulap resep.
Aihara menatap ruang DI penuh tanda tanya. Dan di sana terlihat tangan seseorang sedang memutarsesuatu.
Aihara meletakkan secarik obat sambil menatap ruang DI. Kebetulan Kariya ke rak obat dan melihat obat itu. Kariya menegur siapa yang salah meletakkan obat. Aihara mengaku dia yang salah menempatkan obat.
“Arotinolol dan Allopurinol terlihat mirip. Kamu harus berhati hati saat menangani keduanya. Resep yang salah bisa membahayakan nyawa pasien.” Aihara mengerti.
Kembali pada apoteker Aoi.Dia membaca resep dokter Hayashi di layar komputer. Dia merasa ada yang salah.Aoi akan menemuinya untuk melakukan rapat resep. Meski rekan rekannya kurang setuju Aoi tak peduli karena pasien menunggu resep.
Aoi mengajak Aihara. Aoi memberitahu untuk melakukan rapat resep.
“Rapat resep untuk mengonfirmasi resep dengan dokter bukan?”
“Ya.”
“Apa ini sering terjadi?”
Mereka bicara sambil menaiki tanggan dengan cepat.
“Resep yang ditangani semua rumah sakit di negara kita sekitar 220.000 kasus perhari. Sekitar 60.000 resep harus melalui rapat resep.Dari semua kasus itu sekitar 70 persen resep akan berubah. Itu artinya resep yang harus diubah sekitar 40.000 kasus perhari.”
“Apa? Apa dokter begitu rentan terhadap kesalahan?”
Aoi menoleh menatap Aihara . Suaranya terlalu keras. Mereka sudah sampai di kantin rumah sakit untuk menemui dokter Hayashi.
All images credit and content copyright: Fuji TV, VIU
