Sinopsis The Legend of the Blue Sea Episode 2 – Episode sebelumnya di sini. Selengkapnya kalian bisa cari tahu di tulisan yang ini. Yuk dilanjut lagi baca ceritanya.
Di jaman joseon, walikota Damryung sedang menyalakan dan melambungkan lentera bersama para penduduk.
Namun, salah satu lentera tidak melambung seperti lentera lainnya sehingga membuat damryung mengikuti arah lentera itu. Ia melihat lenteraitu bergerak-gerak di pinggir pantai.
Ia mencurigai ada seseorang disana. Ternyata dibalik lentera itu ada sesosok putri duyung yang ia lepas dulu. Ketika sedang mengobrol terlihat para penduduk yang sedang mencari Damryung.
Lalu, dam ryung menanyakan apakah ia bisa bertemu dengan putri duyung itu lagi. Putri duyung memberitahu jika ia akan menjadikan nyala lentera sebagai tanda agar bisa bertemu dengannya.
Bawahan Mr Yang memberitahu cerita kuno kepada Mr.Yangdan menjelaskan jika sudah memiliki hubungan dengan putri duyung pasti di kehidupan selanjutnya mereka akan bertemu kembali.
Mendengar hal itu, Mr.Yang mengatakan jika benar seperti itu maka di kehidupan selanjutnya ia akan mengikuti walikota untuk bertemu dengan putri duyung itu lagi. Salah satu pengawal Mr.Yang menyampaikan sesuatu yang dilakukan oleh DamRyung.
Damryung menyalakan banyak lentera dan melambungkannya di laut. Ia menggunakan perahunya untuk bertemu dengan putri duyung. Karena tanda sinar lentera yang dam ryung buat, mereka akhirnya bertemu kembali.
Joonjae menghampiri kembali wanita yang ia tinggal di mall. Ia mengatakan alasan ia datang kembali karena ia tidak suka pergi tanpa berpamitan.
SimChung menggigil karena udara yang dingin akibat hujan. Joonjae membawanya pergi dan membelikan secangkir minuman hangat. Joonjae meniupkan minuman itu dan kemudian ditiru oleh SimChung.
Joonjae menanyai tempat tinggalnya atau seseorang yang dapat dihubungi. Namun, ia melihat SimChungsedang asik sendiri dengan minumannya dan menghiraukan Joonjae.
Joonjae membawa barang-barangnya masuk ke hotel. Ketika joonjae memasangkan kartu untuk menyalakan listrik di ruangannya, Simchung memperhatikan dan merasa penasaran.
Joonjae memberikan pakaiannya untuk mengganti pakaian SimChung. Kemudian ia pergi membersihkan dirinya di kamar mandi. Karena rasa penasaran, Simchung mengulangi gerakan yang dilakukan Joonjae saat memasukkan kartu sehingga membuat listrik ruangannya padam secara berulang.
Jjonjae yang sedang di kamar mandi segera keluar dan memarahi SimChung untuk segera mengembalikan kartu itu tempat semula. Namun, Sim Chung justru menyembunyikan kartu itu di tangannya.
Setelah kartu berhasil terpasang kembali, Joonjae melihat wajah malu SimChung karena jarak mereka yang sangat dekat. Oleh karena itu, joonjae langsung marah dan meminta SimChung untuk tidak menatapnya dengan wajah yang tersipu malu.
Ia juga menjelaskan jika tipe idealnya sangat bertolak belakang dengan Simchung sehingga ia memintanya untuk membuang khayalan yang ada dipikiran simchung. Lalu, joonjae kembali membersihkan dirinya.
Simchung terkejut melihat ponsel joonjae yang berdering.Ternyata Si-A yang menelponnya. Karena tidak ada jawaban dari teleponnya, Si-A mematikan telepon itu.
Jinjoo Ibunya melihat Si-Ayang ditolak telepon oleh teman pria yang kuliah di KAIST membuat ibunya meminta agar Si-A lebih baik menjadi dokter daripada membuang waktunya untuk hal yang dilakukan anaknya ini.
Yoo Ran seorang pembantu di rumah itu menyeletuk jika anaknya juga kuliah di KAIST. JinJoo mendapat telepon yang mengabari jika JinOk metelah ditipu.
JInOk marah besar dan merasa malu karena semua orang mengathui jika ia baru saja kena tipu.
Ia meminta semua bawahannya untuk menangkap penipu yang berpura-pura sebagai jaksa itu bahkan ia tak segan-segan membunuh penipu itu.
Ketika joonjae sedang bermain laptop, simchung secara tiba-tiba mendekatinya dan merasa penasaran benda yang baru ia lihat.
Joonjae memberikannya dan pergi tidur meninggalkannya. Semalaman Simchung mempelajari berbagai hal di laptop joonjae.
Ketika joonjae bangun, ia melihat wajah SimChung yang bergadang semalaman di depan laptopnya. Tiba-tiba teleponnya berdering.
Nam doo memberitahu jika Joonjae dalam masa pencarian karena ia dapat dilacak dari ponsel yang masih ia gunakan.
Namdoo menyuruhnya untuk segera kabur. Mendengar hal itu, joonjae langsung bergegas membenahi semua barangnya dan berpamitan dengan SimChung dan pergi meninggalkannya.
Tak lama kemudian joonjae kembali masuk kamarnya karena hotel yang ia tempati sudah dikepung oleh bawahan JinOk.
Ketika semua mendobrak pintu kamar joonjae, mereka melihat bom yang sudah diatur waktunya dalam beberapa detik sehingga semua terkejut dan tiarap.
Namun, bom tersebut palsu daan membuat semua bawahannya JinOk marah dan kembali mencari Joonjae. Mereka melihat gorden yang menjulur kebawah yang dibuat untuk melarikan diri.
Mereka melihat Joonaje yang kabur kemudian mereka bergegas mengejarnya. Di dalam pengejaran Joonjae mengayuh sepeda yang ia temukan di jalan dan SimChung ikut memboncengnya.
Ketika ada yang mendekat simchung menendang para bawahan JinOk satu per satu.
Namun, salah satu bawahan JinOk menodongkan pistol ke Joonjae walaupun joonjae melakukan trik hipnotisnya tetapi tidak berpengaruh sehingga mereka berhasil menangkap Joonjae.
Ketika di dalam mobil Joonjae memberikan kode kepada simChung agar ia tidak mengikutinya. Namun, Simchung justru mengikuti mobil mereka dengan mengayuh sepeda yang joonjae pakai.
Simchung berhenti di depan mobil mereka sehingga para bawahan JinOk menyuruh supir untuk menabraknya. Mendnegar hal itu, joonjae langsung membuat keributan dalam mobil sehingga mobil mereka menabrak kedai di pinggir jalan.
Situasi ini dimanfaatkan Joonjae untuk keluar dari mobil dan membonceng Simchung untuk kabur. Ketika dalam pengejaran Joonjae melihat Maze dan memutuskan untuk mengecoh kabur kesana .
Mereka berhasil kabur dan bersembungi di maze rumput. Joonjae meminta Simchung untuk mengikutinya dan berhati-hati jika berpapasan dengan para bawahan JinOk.
Namun, SimChung justru melakukan aksi tinju yang ia pelajari melalui laptop Joonjae dan meninju semua bawahan JinOk.
Joonjae tersadar jika SimChung tak ada dibelakangnya ia mengira Simchung telah tertangkap. Tiba-tiba ia terkejut berpapasan dengan SimChubg saat mengelilingi maze.
SimChung menarik Joonjae dan mereka berhasil keluar. Joonjae membersihkan dedaunan yang menyangkut di rambut Simchung. Ia mengatakan ia akan membawa Simchung bersamanya.
Di keramaian kota, Joonjae menelpon temannya dengan telepon umum dan mengatakan jika ia butuh bantuan karena ia tidak bisa menggunakan kartu kredit dan ponselnya bahkan ia tidak memiliki uang tunai.
Setelah mendapat jawaban dari temannya, ia melihat Simchung dimarahi oleh penjual es krimkarena tidak membayar.
Joonjae menghampiri penjual itu dan berniat membayarnya tetapi ia hanya menemukan beberapa uang koin di sakunya. Joonjae meminta penjual untuk memberikan es krim dalam ukuran kecil dan memberikan uang seadanya.
Mereka mendatangi gereja yang temannya Joonjae suruh. Ketika masuk temannya Joonjae memanggilnya sebagai pendeta.
Seluruh jemaah mengira jika Joonjae adalah seorang pendeta yang didatangkan ke gereja itu Karena temannya ini mengenalkan Joonjae sebagai pendeta kenalannya.
Semua jemaah melihat Simchung sehingga Joonjae bepura-pura mengatakan jika wanita disebelahnya ini adalah istrinya yang habis terkena kecelakaan sehingga memiliki gangguan pada mentalnya dan ia tidak bisa berbicara.
Namun, secara tiba-tiba Simchung justru menyapa para jemaah dan membuat Joonjae menariknya keluar.
Joonjae memarahinya karena ia tak menyangka jika Simchung dapat berbicara padahal selama ini joonjae berbicara tetapi simchung hanya diam saja.
Simchung mengatakan jika ia mempelajari semua ucapannya dari laptop Joonjae. Secara tiba-tiba Simchung memuji mata joonjae. Simchung mengatakan jika bola mata mikil joonjae terlihat indah.
Joonjae langsung membanggakan dirinya dan menceritakan masa kecilnya yang sangat mempesona sehingga setiap orang berhenti dan ingin menggendongnya.
Simchun juga menanyakan apa maksud dari ‘istri’ yang Joonjae katakan ke para jemaah. Joonjae menjelaskan jika itu bukan apa-apa yang dimaksudnya itu adalah seorang teman.
Joonjae bersama temannya ini merencanakan penipuan yang akan dilakukannya. Mereka berencana menipu para jemaah untuk mengamalkan uang mereka.
Tugas joonjae adalah menyanyikan lagu yang menyentuh hati para jemaah. Setelah selesai, Simchung mengatakan jika ia lapar sehingga mereka pergi makan.
Joonjae mengatakan jika bisa sana Simchung ini mengalami amnesia lalu ia meminta Simchung menatapnya dan melakukan aksi hipnotisnya agar simchung mengingat orangtuanya.
Namun, simchung justru menanyakan apa maksud perkataan joonjae. Joonjae mengatakan jika semua orang pasti memiliki orang yang melahirkannya.
Sjmchung mengatakan jika ia tidak memilikinya dan justru menanyai balik. Joonjae mengatakan jika ia memiliki seorang ayah yang tak dianggapnya dan ia berharap ia memiliki seorang ibu.
Malam harinya, ketika di kamar penginapan gereja shimchung menanyakan apa maksud kata ‘cinta’ yang Joonjae nanyikan tadi di gereja. Joonjaemengatakan jika sebaiknya Simchung tidak merasakannya.
Hal ini semakin membuat penasaran dan mendekat ke alas tidur joonjae. Akhirnya joonjae menjelaskan makna kata cinta itu sebagai kekalahan dan menyerah karena mereka yang merasakan cinta akan mempercayai orang tersebut apapun itu.
Ia juga meminta Simchung agar mengatakan kata ini untuk orang baik. Namun, Simchung justru mengatakan jika ia mencintai joonjae. Joonjae menasehati Simchung untuk tidak percaya dengannya karena ia tidak mengetahui joonjae yang sebenarnya.
Simchung justru mengatakan jika Joonjae orang yang baik karena jika tidak ia tak akan menarik tangannya kembali dan meninggalkannya.
Karena perkataan Simchung membuat joobjae kepikiran, ia mendekati tempat tidur Simchung dan memasangkan gelang yang ia curi darinya ke tangan simchung lagi. Ia juga mengatakan akan membawa Simchung ke tempat ujung dunia bersamanya.
Keesokannya Joonjae mendapat imbalan dari temannya karena telah berhasil melakukan penipuan kemarin. Temannya ini menanyakan asal Simchung apakah ia berasal dari Seoul tetapi Simchung justru menanyakan balik dimana Seoul itu.
Mendengar hal itu temannya joonjae mengira jika itu adalah gurauan. Ia juga meminta nomor telepon simchung. Namun, joonjae menarik tangan simchung dan membawanya pergi.
Tak lama kemudian, salah satu jemaah menghampiri temannya Joonjae dan memberikan uang karena perkataan joonjae berpura-pura akan memberikan bantuan pendidikan. Oleh karena itu, temannya menelpon joonjae dan menanyakan hal itu.
Sesampai di tempat ujung dunia atau mercusuar ujung pantai, Joonjae mengatakan legenda kuno tentang setiap orang yang berpisah disini akan bertemu kembali.
Namun, ia menceritakan tentang ibunya yang meninggalkannya disini dan tak pernah bertemu kembali. Joonjae menunjukkan batu yang ia ukir namanya saat ia kecil.
Ia mengatakan ia tak pernah memberitahu nama aslinya ke sembarang orang. Tiba-tiba simchung memberitahu joonjae jika di sisi lain batu terdalat namanya juga.
Joonjae tak menyangka ternyata ketika ibunya pergi, ibunya menulis untuk pamit kepadanya. Simchung menanyakan apa lagi yang ada di tulisan itu.
Joonjae mengatakan jika itu bertuliskan ibunya mencintainya. Simchung dengan spontan menanyakan apakah ibunya joonjae ini telah mengalami kekalahan dan menyerah. Joonjae hanya menjawabnya dengan benar.
Tiba-tiba segerombolan bawahan JinOk datang mengepung mereka karena ia melihat peta yang tertinggal di hotel dan ada sebuah tempat dilingkari Joonjae. Mereka mengepung joonjae hingga tak bisa kemana-mana karena ia ada di ujung tebing dan semua pistol menodong ke arahnya.
Joonjae meminta agar mereka melepaskan simchung karena ia tidak terlibat. Joonjae mengatakan jika simchung adalah korban yang ia akan curi gelangnya tetapi ia sudah mengembalikannya.
Namun, simchung justru mengatakan jika dirinya adalah istri Joonjae. Mendengar hal itu semua bawahan jinOk merasa marah karena dipermainkan.
Joonjae membisiki Simchung untuk segera pergi meninggalkannya karena ia tidak bisa kabur keman-mana. Simchung juatru melihat ke arah bawah tebing yang langsung menuju laut.
Joonjae mengatakan jika ia takut melihat ketinggian dan memilih mati tertembak dari pada tenggelam.
Namun, Simchung menggendeng joonjae lompat ke dalam laut sehingga para bawahan JinOk merasa kesal karena mereka tak berhasil menangkapnya.
Di dalam laut Joonjae melihat wujud asli Simchung sebagi putri duyung. Simchung berenang menghampiri Joonjae dan menciumnya.
Bersambung ke episode 3 ya.. linknya yang ini ya…
All images credit and content copyright : SBS, WeTV
