Sinopsis Drama Korea Flower of Evil Episode 2 Part 1 (Recap Full) – Untuk melihar daftar rangkuman lengkap bisa simak di tulisan yang ini. Untuk melihat cerita dari Episode sebelumnya baca di sini.
Jiwon bermimpi saat pertama kali ia bertemu dengan seesung. Heesung mempelajari ekspresi wajah melalui video di ponselnya. Ia mempelajari cara berekpresi bahagia.
Heesung memasak sarapan. Heesung menghampiri suaminya. Ia memberitahu jika ia bermimpi tentang pertemuan mereka. Heesung tersenyum seperti apa yang ia pelajari.
Heesung menyuruh jiwon untuk mempersiapan eunha untuk sekolah. Namun, eunha lebih menyukai ayahnya dalam hal mengeringkan rambutnya sehingga ia datang kepada ayahnya agar membantunya.
Heesung menanyai eunha kemana perginya ibunya. Awalnya eunha mengatakan jika hal ini rahasia tetapi ia sudah berjanji dengan ayahnya untuk tidak merahasiakan apapun.
Eunha memberitahu ayahnya jika ibunya sedang membersihkan toko di bawah. Mendengar hal itu, heesung langsung bergegas ke bawah mnyusul jiwon.
Jiwon bertanya mengapa heesung memecahkan cangkir kesayangan milik heesung. Ia beralasan jika ia ceroboh. Jiwon penasaran dengan siapa suaminya ini mengobrol karena ia sudah paham jika suaminya menyuguhkan minuman panas berarti ia ingin mengobrol lama.
Heesung memberitahu jika ia berpapasan dnegan teman smp nya sehingga ia mengajaknya mengobrol. Jiwon merasa heran karena yang ia tahu heesung anak yang pendiam dan tidak suka bersosialisasi saat kecil.
Seorang wanita dari perawatan kesejahteraan datang ke rumah seorang nenek costumernya. Namun, ia terkejut melihat darah yang berceceran. Ia melihat nenek itu tergeletak tak bernyawa.
Jiwon dan rekan-rekannya datang ke tkp. Hojoon melihat keanehan pada mayat nenek itu karena kuku ibu jarinya hilang seperti kasus pembunuhan berantai do min seok. Tak lama kemudia anak dari korban datang dengan menangis histeris tidak percaya ibunya tewas.
Heesung menuju ruang bawah tanahnya untuk menemui reporter kim. Ia mengingatkan reporter kim tentang kejadian 18 tahun yang lalu dimana ia diikat dan dilempari batu oleh teman-temannya karena mereka takut dengan hyunsoo akan seperti ayahnya yang membunuh kepala desa.
Hyunsoo memperingati kim moo jin untuk mengingat jika suatu hari ia akan nada diposisi dirinya yang terikat. Reporter kim sangat takut dan mencoba menjelaskan jika kejadian di masa lalu itu karena mereka masih remaja.
Heesung mengambil palu dan menempelkannya di pipi mijoon sehingga ia memberitahu ketakutan yang ia rasakan. Namun, heesung mengatakan jika ia seperti ayahnya sehingga ia tidak bisa merasakan apa-apa.
Oleh karena itu, ia menyuruh moo jin untuk tidak menangis di hadapannya. Ia menyodorkan ponsel milik moo jin dan meminta agar ia memberikan password ponselnya.
Setelah diperiksa oleh ahli forensic, mereka juga teringat dengan kasus do min seok karena kuku ibu jari korban hilang. Tiba-tiba ahli forensic merasa jika bercak merah di jari korban bukanlah darah sehingga mereka mencoba memeriksanya.
Polisi merapatkan apa yang terjadi di dalam kasus ini. Mereka mendapat informasi jika korban ini tergolong orang yang kayak arena ia meminjamkan uangnya pada pedagang dan ia juga menyumbangkan tidak sedikit uangnya ke pusat kesejahteraan gangsu.
Berdasarkan pernyataan wanita pekerja sosial yang menemukan jasad korban, ia mengatakan jika korban adalah pendonor besar. Mereka merawat korban dengan baik karena korban sudah tua.
Salah satu polisi bertanya apakah korban memiliki anak. Hojoon memberitahu jika korban memiliki seorang putra.
Putra dari korbandatang ke sebuah gedung untuk mencari buku besar milik ibunya tetapi ia tidak menemukan apa-apa.
Atasan jiwon menanyainya mengapa ia hanya terdiam saja. Jiwon bertanya mengapa minseok tidak terlalu terekspos di internet seperti pembunuh lainnya dan bukan kasus tidak terpecahkan seperti pembunuhan di hwangseo menjadikannya tidak terkenal.
Hojoon langsung teringat dengan reporter kim yang menulis artikel tentang kasus itu.
Atasan reporter kim menelponnya dan menanyakan mengapa ia tidak datang bekerja. Reporter kim memberikan alasan dan mengatakan jika ia akan datang besok.
Ketika moo jin hendak mengatakan dirinya sedang diikat dan disekap, heesung langsung mematikan teleponnya. Heesung memberitahu jika ia masih memiliki tiga hari kedepan sampai polisi mengetahui hilangnya mijoon.
Moo jin mengancam hyunso jika ia datang ke toko ini karena ia mau menemui heesung istri dari detektif cha. Hyunsu menyuruh moojin sadar bagaimana hyunsoo bisa kabur dari kasus 18 tahun yang lalu.
Moojin terkejut tidak menyangka jika hyunsoo ini adalah heesung suami dari detektif cha. Ia pun bertanya apakah moojin ini penasaran siapa pelaku dari pembunuhan kepala desa.
Ia akan memberitahuannya tetapi ia harus menanggung akibatnya. Moojin terus mengatakan jika ia tidak ingin tahu akan hal itu demi keselamatan dirinya.
Akan tetapi, heesung memberitahu jika pembunuh kepala desa adalah dirinya.
Heesung teringat saat ia membunuh kepala desa, haesoo memintanya untuk tidak melakukan hal ini tetapi heesung justru mengatakan jika ia tidak merasa apa-apa sambil tersenyum.
Hojoon menemukan artikel yang ditulis reporter kim. Ia dan jiwon membandingkan dengan kasus yang sedang mereka selidiki.
Ho joon menemukan kejanggalan yang membuat dirinya yakin jika pelaku sama sekali tidak tahu soal do min seok. Jika pelaku ini meniru do min seok seharusnya ia tahu jika do minseok mengikat korban dengan tali anjing dan di artikel menjelaskan cedera pergelangan kaki korban permanen.
Jiwon berpikir jika bisa saja pelaku membuat mereka bingung dengan hal ini. Ho joon mengatakan kemungkinan perkataan detektif choi jika pelaku memiliki motif tersendiri.
Jiwon merasa heran mengapa mereka mengaitkan dengan kasus do minseo. Ho joon memberitahu jiwon artikel tentang minseok ini rilis baru sehingga masyarakat pasti melihatnya.
Tiba-tiba jiwon mendapat telepon dari kepala sekolah eunha untuk menyuruhnya datang.
Heesung membuka lemari pakaiannya dan membuka penyimpanan rahasia miliknya untuk menaruh ponsel moojin dengan daya yang mati ke dalam sebuah tas. Saat ia mengecek ponsel miliknya ia meihat ada panggilan tak terjawab.
Anak korban mengejar wanita pekerja sosial untuk menanyakan keberadaan buku besar milik ibunya karena ibunya pasti memberitahuka hal ini kepada wanita itu.
Wanita itu menyuruhnya untuk segera sadar karena ibunya baru saja meninggal. Pria itu justru mengancamnya dan meminta buku besar itu.
Namun, detektif melihatnya sehingga ia langsung melepaskan tangannya dari kerah wanita pekerja sosial. Kemudian detektif dan wanita itu mengobrol.
Wanita itu memberitahu jika korban mngkhawatirkan anaknya yang suka bermain judi. Ia bertanya ada urusan apa hingga detektif ada disana, ia juga mendengar jika kasus ini berkaitan dengan pembunuhan berantai.
Detektif mengelaknya karena pelaku melakukan kecerobohan yang hendak membuat para polisi kebingungan. Ketika detektif menjelaskan cara pelaku membunuh korban, wanita itu menyuruhnya berhenti karena ia masih merasa syok.
Wanita itu memberitahu detektif jika korban menelponnya untuk mengesahkan wasiat di malam hari sebelum kejadian. Dan ketika ia datang, korban sudah tidak bernyawa.
Eunha bertengkar dengan temannya. Eunha dipukul soo young temannya hingga membuat hidungnya berdarah. Jiwon mencoba berdamai dengan ibu sooyoung dan meminta sooyoung meminta maaf kepada eunha karena memukulnya.
Namun, ibu soo young enggan memberikan maaf karena eunha yang memulai menyentuh barang milik anaknya. Eunha mengatakan jika ia hanya ingin memegangboneka sooyoung.
Tiba-tiba heesung datang dan meminta maaf kepada ibunya sooyoung dan menyuruh eunha meminta maaf juga kepadanya.
Jiwon langsung kesal melihat suaminya yang menyuruh anaknya meminta maaf padahal anaknyalah yang dipukul. Eunha mengikuti perintah ayahnya untuk meminta maaf.
Di luar sekolah jiwon memarahi heesung karena ia sudah menyakiti hati putrinya yang sangat menyukai ayahnya sosok favorit. Heesung berusaha untuk memedamkan amarah istrinya dan berjanji akan menanyakan apapun yang harus ia lakukan kepada istrinya.
Tiba-tiba jiwon mendapat telepon dari pihak forensic dan diberitahu tentang bercak merah yang ada di jari korban adalah lipstick. Jiwon terkejut tidak menyangka karena korban tidak menggunakan lipstick.
Heesung mengajak eunha makan pie susu kesukaannya. Namun, eunha masih merasa marah karena ayahnya justru membela soo young. Heesung mencoba menjelaskan kepada anaknya apa manfaat ia melakukan hal itu.
Akan tetapi, eunha tetap merasa kesal karena hanya dirinya yang meminta maaf dan terluka di hidungnya.
Heesung memberitahu jika saat pulang ia melihat sooyoung menangis karena kehilangan bonekanya. Ternyata heesung lah yang mengambil boneka itu. Kemudian eunha baru mau memakan pie miliknya dan memberitahukan orang favorit di dunia ini adalah ayahnya.
Kredit pada seluruh gambar di atas oleh SBS dan VIU