Sinopsis Arthdal Chronicles Episode 11 (RECAP), Hari Ini Sabtu 6 Juli 2019. Mubaek kedatangan 2 Neanthal, mereka berbicara menggunakan bahasa Neanthal. Dia menanyakan tentang ksatria Daekan yang terbunuh, Yiseuroobeu dan Rottip mengatakan kalau Pria itu sudah membunuh orang dan menyerang mereka lebih dulu.
Selain itu Mubaek bertanya kenapa mereka datang ke Arthdal. Mereka menjawab kalau kedatangannya sedang mencari seseorang dan akan segera menemukannya. Saat mereka mau balik, Mubaek mengatakan kepada mereka untuk tidak menginjakkan kaki lagi di Arthdal.
Dia melihat punggung dari Numbyeol yang ada bekas lukanya dan Tagon langsung tahu kalau Dia adalah Neanthal. Ternyata waktu kecil Numbyeol ditemukan dan diselamatkan oleh Dokter Harim di tengah hutan lalu dibawanya ke rumah. Dokter Harim mengatakan kalau Dia sudah menghapus garis keturunannya dan Harim mengajari Ilmu pedang Saram untuk melindunginya.
Daftar Isi
Sinopsis Arthdal Chronicles Episode 11 Part 1
Harim mengatakan ke Mubaek kalau Dia tak memiliki kekuatan dan bukan ancaman bagi Kita. Tagon lantas menyerangnya dan Dia seperti Neanthal. Para neanthal datang karena ingin mengajak Numbyeol bergabung dengannya. Tapi Dia menolak itu. Kemudian Harum meminta Mubaek agar Dia tak menceritakan pada siapa pun tentang ini.
Baca juga: Sinopsis Arthdal Chronicles Episode 10
Sementara itu SaYa mengaku kepada Myung Jin kalau Dia yang telah membunuh pendeta itu. Dia mengatakan Myeong Jin kalau ini saatnya mengusir para penipu itu dan mengikuti ajaran sejati dari Asa Sin. Sa Ya juga mengatakan kalau Kepala Suku Asa Sin telah kembali.
Disisi lain TanYa bertanya ke Chae Eun, bagaimana Dia kenal Eunseom. Chaeeun mengatakan kalau Dia seorang dokter yang membantunya. Dia juga mengatakan kalau yang mati saat itu bukanlah Eunseom.
Karena saat itu Eunseom ada di gudang herba miliknya. Tapi saat ini Dia tak tahu keberadaannya. TanYa menangis tapi Dia berterima kasih dan bersyukur karena Eunseom masih hidup.
SaYa mengatakan kalau keturunan Asa Sin adalah pemimpin Suku Wahan, dan Myeong Jin menanyakan apakah Dia tahu dimana lonceng bintang Asa Sin. Karena jika Dia mengaku tanpa menemukan itu, Dia akan mati sia-sia dan Jiwa Gunung Puncak Putih akan berakhir.
Dia ingin menggunakan Kekuatan paling praktis dan terhebat di seluruh Arthdal, yakni Tagon Pemimpin Serikat. Saya ingin mengatur pertemuan Dia dengannya.
Di kediaman Tagon, Dia masih berfikir tentang kejadian itu. Penjaga itu mengatakan kalau ada seorang wanita ke Anjungan Petisi yang membawa gulungan kulit yang kemarin di tempel pada tembok dan membuat Tagon panik. Gilseon datang dan melapor kalau Dia sudah mengirim utusan ke Kuil Agung.
Mihol dan Taealha
Mihol menemui Taealha yang di kurung. Mihol datang dan menyampaikan pesan dari Asa Ron Niruha agar Taealha mengakui kalau Tagon-lah yang menyuruh membunuh mereka yang terpengaruh gosal dan menyebarkan rumor. Dan mengatakan Tagon adalah anggota Jiwa Gunung Puncak Putih.
Jika TanYa mengakui ini, Dia tak akan dihukum dan akan ada Sidang Keramat untuk Tagon. Ayahnya Mihol juga mengatakan kalau Dia juga sudah punya pernyataan dari penyebar rumor yang diperintahkan oleh Hae Tuak.
Mihol juga mengatakan jika Ia berikan Halusinogen pada Tuak, Dia pasti akan mengatakan kalau semua ini perintah Taealha. Mihol hanya ingin menjatuhkan Tagon, tapi Taealha menolaknya.
Tagon menemui Asa Ron, tapi Dia terlihat tenang. Jika Asa Ron tahu Dia Igutu, Ia pasti tak akan melakukan ini. Tagon minta agar Menteri Taewalha dibebaskan. Tapi Asa Ron menganggap bahwa Taealha telah bersama karena penistaan.
Dia mengatakan ke Tagon, jika sampai sidang keramat Taealha tidak mengatakan seperti apa yang ingin Ia dengar, Asa Ron akan memotong kakinya dan membuang Dia. Sebelum pertemuan berakhir, Asa Ron mengatakan bahwa Mihol mengatakan padanya bahwa putrinya tak akan mau mengorbankan nyawa demi orang lain.
Sementara, Mihol mengatakan ke Taealha kalau Tagon akan mengabaikannya dan Mihol juga mengatakan, apakah Kau pikir Tagon bisa menggunlingkan Klan Asa yang menguasai rakyat? Taealha menjawab pertanyaan Ayahnya, kenapa Dia tak bisa mendukung putrinya dan pria yang Dia cintai.
Taealha mengatakan kalau Kita bisa menang, tapi Mihol menjawab bahwa Dia melakukan ini seperti dirinya. Dia menganggap bahwa Tagon tak akan bisa menang.
Masa Lalu
Taealha mengatakan ke Tagon kalau Aku sangat kasih pada Kita berdua. Ayah yang berusaha membunuh putranya demi kekuasaan dan Ayah yang mengirim putrinya sebagai yeomari (mata-mata) kepada pria yang berkuasa, demi kekuasaan.
Kala itu Taealha mengatakan untuk jangan bertaruh nyawa demi satu sama lain. Taealha ingin Tagon berjanji padanya bahwa Dia tak akan berkorban nyawa demi Taealha dalam keadaan apa pun.
Mereka berdua sama-sama berjanji tak akan mengorbankan satu sama lain dan telah berjanji untuk saling mengabaikan.
Tagon sedang berdiri sendiri dan memikirkan perkataan Asa Ron, kemudian Dia bertanya ke Gilseon kapan tibanya Tetua Jiwa Gunung Puncak Putih yang di Doldambul, Olmadae.
Gilseon mengatakan kalau Yeonbal telah naik kuda tercepat kesana, tapi bolak balik kesana membutuhkan waktu. Tagon tak bisa menunggu lagi dan Dia harus mengambil keputusan.
DOLDAMBUL
Eunseom kepikiran tentang mimpinya semalam ketika TanYa mengatakan kalau seharusnya Kita tidak bertemu (yang sebenarnya ditunjukkan ke SaYa) Lalu Eun Seom bergumam dalam hati “Kita seharusnya tak pernah bertemu, Bagus Kau melupakanku”
Dibawah sana saat Ipsaeng mengajak Eunseom Kabur bersamanya seperti pembicaraan kemarin, Tiba-tiba Sateunik datang dan mengatakan kalau Dia melihatnya menangis kemarin malam. DIa mengatakan “Kalau mereka bilang hanya ada satu dosa, jadi jangan siksa dirimu”
Sateunik melanjutkan kerjanya, sementara Ipsaeng ngaku kalau Dia adiknya Tagon (apakah beneran? atau cuma candaan?) Tak lama kemudian Sateunik jatuh dan berdarah. Olmadae memeriksa dan mengatakan kalau Dia terkena penyakit darah.
Orang suruhan Mubaek datang untuk membawa kembali Eunseom dan suku Wahan. Dia menemui Syoreujagin. Tetapi Dia tertawa dan mengatakan Kau bercanda?
Kemudian di bawah tempat galian mereka pada membicarakan Sateunik, Dia sudah nampak lebih baik, namun mereka mengatakan kalau seperti ini, Dia tak akan mampu gali sampai empat ember lumpur dan hanya sia-siakan makanan mereka.
Ipsaeng memperlihatkan hasil permata yang Ia dapatkan kepada Eunseom. Bahwa ini akan sangat mahal jika dijual. Tapi Chanaraki mengatakan kalau ini tak akan berguna bahkan tak ada yang mau tukar air dengan itu. Dalam hati Eun seom bergumam “Tanya ini pasti penyakit, Aku suka ini”
Gitoha dan Mugwang dan beberapa pasukan lainnya datang ke bengkel penyuluhan. Dia mencari Bachi. Dan Gitoha memasuki rumah dan menanyakan siapa yang bernama Momyeongjin? Gitoha menyuruh menggeledah tempat itu.
Karena ada laporan kalau Dia adalah Tetua Jiwa Gunung Puncak Gunung Putih. Gitoha melihat tempat rahasia Dia dan Momyeongjin ketakutan mau kabur tapi tak bisa. Gilseon lalu melapor kepada Tagon kalau Dia sudah menangkap Tetua Jiwa Gunung Puncak Putih.
Tagon menemui Momyeongjin
Dia mulai menginterogasi dan Tagon ingin mengetahui, apakah Dia orang yang menulis surat kemarin di tembok atau bukan. Tapi Tagon tak menemukan tanda-tanda bahwa wanita itu tahu kalau dirinya seorang Igutu. Momyeongjin lantas mengingat perkataan SaYa bahwa Dia akan mempertemukannya dengan Tagon.
Kemudian Momyeongjin mengatakan yang sebenarnya bahwa sekitar 1 tahun lalu ada seorang pemuda yang iktu dengan pertemuan mereka. Dia yang bunuh pendeta. Momyeongjin juga mengatakan apa yang SaYa sampaikan bahwa Kekuasaan Tagon Niruha sangat nyata dan keturunan sejati Asa Sin telah muncul.
Baca juga: Sinopsis My Only One Trans TV Episode 10
Pemuda itu juga bilang kalau Kau juga tahu tentang hal itu.
Bersambung ke Part 2 ya!
Nonton Online Arthdal Chronicles Episode 11 Subtitle Indonesia
All images credit and content copyright : TVN, Netflix
