Sinopsis Arthdal Chronicles Episode 10 (RECAP), Hari Ini Minggu 25 Juni 2019. Melanjutkan episode kemarin dimana TanYa bertanya, apakah Aramun adalah seorang Igutu? Sa Ya terkejut mendengar perkataan Tan Ya dan menanyakan apakah Aku mengatakan itu? Sementara itu Tagon memberikan Bundelan Keramat milik Suku Wahan ke Tagon. Itu adalah Byeoldaya milik Asa Sin dan Suku Wahan adalah keturunan langsung Asa Sin.
Tan Ya di suruh menunggu Sa Ya dalam hutan, Dia berjalan sendiri dan mengatakan kalau itu jelas lukisan itu dari sukunya. Chaeeun bertanya ke Tan Ya “siapa Kamu dan kenapa Kau di sini tidak melukis wajah?” Dia menjawab kalau ini hari pertamanya. Chae Eun mengatakan tidak perlu takut, pastikan saja kau lukis wajahmu lain kali.
Tan Ya penasaran tentang lukisan wajah itu untuk apa, Chae Eun menjabarkan kalau ini dipakai oleh leluhur Suku Gunung Putih, juga Asa Sin. Sekitar 200 tahun lalu, Klan Asa mulai melarangnya.
Daftar Isi
Sinopsis Arthdal Chronicles Episode 10 Part 1
Tan Ya penasaran, apakah Serigala Putih besar sungguh Asa Sin. Sementara itu Ta Gon pulang dan memikirkan perkataan Mubaek kalau Tan Ya adalah keturunan langsung Asa Sin. Disisi lain, Sa Ya memberi tahu Tan Ya kalau keturunan Asa Sin telah dibantai dan Klan Asa yang sekarang adalah keturunan tak langsung. Dia bertanya apakah Asa Sin tak pernah muncul lagi setelah menghilang?
Baca juga: Sinopsis Arthdal Chronicles Episode 9
Sa Ya menjawab Dia mengirim pengiringnya yaitu Aramun Haesulla. Dia bertanya, kalau begitu Aramun adalah Igutu? Sa Ya dalam hati bergumam apakah Dia sungguh membaca pikirannya atau memang tak menyadari itu.
Tan Ya berbicara dalam hati, kalau Serigala Putih Besar adalah Asa Sin berarti dirinya adalah keturunan langsung dari Asa Sin. Disisi lain Mihol sedang bertanya ke Yeolseol, tentang Mubaek yang datang menemuinya. Tapi sebelum menjawab pertanyaan Mihol, Taealha datang dan membawa Dia. Mihol senang ketika melihat Ta Gon berlutut di depan Asa Ron.
Dia mengatakan seperti rencana awal, Ayahnya Mihol akan bersama Asa Ron sedangkan Taealha bersama Ta Gon. Saat Sa Ya dan Tan Ya balik, Tagon sudah menunggunya. Dia berbicara berdua dengan Tan Ya dan menanyakan siapa leluhurnya. Tan Ya menjawab kalau itu adalah Serigala Putih Besar. Tagon ini mendengar penjelasan tentang Serigala Putih Besar itu dari Tan Ya.
Ta Gon Menemui Tan ya
Dia bertanya, siapa kepala suku Wahan, Tan Ya menjawab kalau kalian telah membunuhnya saat menyerang Kami dan hancurkan semua miliknya. Tagon menggambar sebuah lambang, Tan Ya terkejut. Dia bertanya Kau Tau Apa ini? Tan Ya berbohong dengan menjawab tidak tahu dan belum pernah melihatnya. Tagon lalu meninggalkan Tan Ya.
Setelah Tagon pergi Dia mengejarnya dan mengatakan, Jika ada sesuatu yang Dia ingat, apakah Dia bisa menemuinya. Tagon menjawab tentu saja. Setelah itu Sa Ya bertanya kepada Tan Ya apa yang Dia ketahui, Tagon menanyakan asal usul suku Wahan. Sa Ya juga bertanya, apa alasan Ayahnya membiarkan Kamu hidup dan kenapa Taealha menjadikan Kamu pelayan.
Sa Ya dalam mimpi Tan Ya
Tan Ya mengatakan kalau Dia bermimpi. Dan mengatakan kalau dirinya adalah penerus kepala suku Wahan. Tapi SaYa mengatakan kalau mereka berdua tak akan membiarkan Kamu hidup hanya karena Kamu bisa bermimpi. Tan Ya menjawab kalau dalam mimpinya Dia melihat Sa Ya dan dalam mimpinya Serigala putih besar menyuruh Tan Ya untuk melindungi Sa Ya.
Sa Ya bertanya dalam mimpinya Tan Ya, Aku orang sepert apa. Lantas TanYa menjawab kalau Kau tak punya teman atau keluarga dan kau menderita sendirian dan bicara sendiri, menahan penderitaan sendiri. Seorang yang ingin melangkah menuju cahaya.
Chae Eun pulang dan Mubaek bersama Ibunya Chaeeun telah menunggunya dari tadi. Mubaek ingin meminta bantuan Chae Eun, Dia ingin bertemu dengan Tan Ya. Tagon menyuruh Mugwang, Hongsul, Geomae melakukan sesuatu demi Daekan, Arthdal dan juga Tagon. Mereka mengatakan bersedia. (Apa rencana Tagon kali ini?)
Di pasar, seorang bernama Gargan yang sedang tak sadarkan diri (sepertinya orang yang kemarin mengamuk di pasar), dibawa oleh Mugwang dan temannya. Dia menggantung orang itu. Sementara itu Neanthal yang asli Yiseuroobeu melihat itu dan menghampirinya. Dia bertanya, apa yang Kamu lakukan, menggunakan bahasa Neanthal. Geomae lantas takut dan menghunuskan pedangnya.
Sa Ya menceritakan masa lalunya ke Tan Ya saat pertama kali Ta Gon membawanya setelah pemburuan besar itu.
Keesokan harinya semua orang dihebohkan dengan Gargan yang telah tergantung. Gitoha melaporkan juga kalau pemilik bengkel tembikar juga tewas dalam tokonya, bahkan penjual unggas juga masuk kedalam sumurnya. Mugwang yang kemarin melakukan itu terus berbicara kepada mereka semua dan mengatakan, nampaknya mereka yang terpengaruh GOSAL tetap mati pada akhirnya. Tapi Geomae menghilang.
Mubaek marah
Mubaek lantas menyadari kalau ini perintah dan rencana dari Tagon. Dia membawa Mugwang dan menyuruh Dia berbicara jujur padanya. Mugwang lalu mengakuinya. Mubaek marah karena Anggota Pasukan Daekan bunuh warga yang tak bersalah. Mugwang mengatakan bahkan jika Tagon menyuruhnya membunuh Mubaek Dia tak akan ragu sedikit pun.
Mubaek marah dan mengatakan baik Asa Ron maupun Tagon akan melakukan semua hal agar lebih berkuasa dan sebenarnya mereka sudah melakukannya. Menghunus pedangnya ke depan hanya akan berujung pada kematianmu.
Selanjutnya Dae Dae melaporkan tentang hal-hal yang terjadi belakangan ini pada Ta Gon. Kemudian tak lama kemudian Taealha datang dan ingin memberi tahu kabar yang sedang beredar itu, Ta Gon mengatakan kalau ini semua rencannya. Asa Yon juga melaporkan kematian 3 orang itu kepada Asa Ron dan mengatakan bahwa Warga masih percaya Gosal Neanthal dan Igutu masih hidup. Asa Ron dengan percaya diri mengatakan dalam hati bahwa tak ada seorang pun yang bisa menggantikannya di posisi Arthdal.
Tagon menceritakan tentang Tan Ya kepada Taealha
Taealha bertanya tentang rencana Tagon sebenarnya, “apakah Kau menemukan pengganti untuk Asa Ron?” Tagon menjelaskan kalau Asa Ron adalah keturunan tak langsung dari Asa Sin. Dia menjelaskan ke Taealha bahwa di negeri Iark yang jauh tinggal dujeumsaeng dengan nama Wahan dan mereka bisa bahasa Kita.
Di desa itu Kita telah menemukan Byeoldaya Asa Sin bergambar Jiwa Gunung Puncak Putih. Dan yang memberi tahunya tentang ini adalah orang yang paling jujur dan setia padanya yakni Mubaek. Kemudian Tagon mengatakan kalau penerusnya adalah orang yang tahu tentang Saya dan Saenarae yang hanya diketahui oleh Hae Tuak. Taealha lalu terkejut dan bertanya, apakah Dia Tan Ya?
Kemudian Sa Ya dan Tan Ya mendatangi tempat keramaian orang yang bunuh diri itu, Sa Ya mengatakan kalau ini disengaja pasti direncanakan oleh Ayahnya.
Balik lagi ke Tagon, Dia ingin menyebarkan rumor tentang Tan Ya, dan orang yang paling cepat menyebarkan rumor adalah Hae Tuak. Kemudian Hae Tuak menyebarkan rumor tentang masalah gosal dan kematian 3 orang itu. Dan itu menyebar sangat cepat.
Salah satu warga mengatakan, kenapa mereka tetap tewas, karena Asa Ron bukan keturunan langsung jadi doanya tidak sampai kepada Isodunyong. Sa Ya tahu kalau Ayahnya sedang menyebarkan Dewa Rumor. Karena gelisah warga dengan bodohnya percaya pada penggosip tak dikenal (Kalau sekarang bisa di bilang kemakan Hoax gitu)
Sa Ya marah kepada Tan Ya
Sa Ya mengatakan itu semua pada Tan ya. Dan mengatakan walaupun Ayahnya menyebarkan Rumor, Dia tak akan bisa gantikan Asa Ron. Karena Asa Ron tak bisa digantikan. Sa Ya memikirkan siapa pengganti Asa Ron yang Ayahnya temukan ini.
Sa Ya lantas melihat ke Tan Ya dan bertanya, apa yang tidak Aku ketahui tentang Ayahnya dan Tan Ya waktu itu? Sa Ya menganggap Tan Ya membodohinya. Karena Ayah berubah pikiran setelah bertemu dengan Tan Ya.
Dia sadar kalau selama ini dimanfaatkan TanYa. Kemudian Sa Ya marah dan mencikik TanYa, bahwa Dia masih bernapas karena SaYa menyukainya dan Saya menginginkan Tanya untuk hidup. Dia bertanya “kenapa Kau membohongiku?”
TanYa menjawab kalau hanya itu cara yang bisa Ia lakukan untuk tahu dan itu adalah kata-katamu. “Jika tak punya kekuasaan aku tak akan bisa tahu”. Tan ya ingin tahu alasan kenapa mereka lakukan itu pada sukunya dan kenapa Eunseom bisa tewas seperti itu. Dia memanfaatkan Sa Ya untuk dapat kekuasan dan itu adalah rencananya, tapi Dia menyesalinya karena semuanya menjadi kacau.
Sa Ya marah dan bertanya, kenapa Kau menyesal? Tan Ya menjawab karena ketika melihat wajahnya Sa Ya…. kemudian Dia tak melanjutkan perkataannya dan menjawab seharusnya kita tak saling bertemu. Kemudian Sa Ya bertanya, apa rahasia Kau dan Ayahnya yang tidak Ia ketahui dan kenapa Ayahnya berubah pikiran.
Tan Ya menjawab kalau Dia keturunan langsung dari suku wahan dan Serigala Putih Besar. Dan Serigala putih besar adalah Asa Sin. Saya lantas bertanya, Jadi Kau yang akan menggantikan Asa Ron?
Baca juga: Sinopsis My Only One Trans TV Episode 8
Bersambung ke Part 2 ya!
Nonton Online Arthdal Chronicles Episode 10 Subtitle Indonesia
All images credit and content copyright : TVN, Netflix