Secret Mother Eps 8 Part 1

Tentangsinopsis.com – Sinopsis Secret Mother Ep 8 Part 1, Cara pintas untuk menemukan spoilers lengkapnya ada di tulisan yang ini. Cek Episode sebelumnya disini.

Di mejanya, Jung Wan fokus menatap layar laptopnya, melihat foto rekaman CCTV dimana Eun Young yang menuruni eskalator , membawa tas Min Joon.

Bagi yang lupa Eun Young ada di mana, ini dia mal. Nah pas turun dari eskalator ini, Eun Young sempat papasan sama Yoon Jin dan Jung Wan tapi mereka gak sadar keberadaan masing-masing. Yoon Jin dan Jung Wan di mal karena mendapat informasi tentang keberadaan kakaknya Eun Young.

Chi Yeol datang. Jung Wan bilang fotonya buram. Dia menyuruh Chi Yeol memperbesar fotonya lalu mengambil gambarnya.

Chi Yeol menutup laptop Jung Wan. Berhentilah melakukan ini.

Jung Wan : Hei, aku butuh waktu tiga malam untuk menemukan ini.

Chi Yeol : Ketua tim menyuruh kita melupakannya. Ini bukan kasus wilayah kita. Kau bahkan tidak punya petunjuk baru.

Jung Wan : Karena itu aku mencari, Berandal. Singkirkan tanganmu.

Jung Wan menyingkirkan tangan Chi Yeol dari laptopnya.

Ketua tim mereka datang.

“Kau akan dikritik karena memeriksa kasus wilayah lain. Aku menyuruhmu berhenti karena itu bukan kasus wilayah kita.”

Jung Wan yang kesal, menunjukkan foto itu kepada ketuanya. Dia juga menunjukkan selebaran tabrak lari. Dia bilang, wanita yang ada di foto bisa saja saksi atau tersangka kasus kecelakaan itu.

Ketua tim marah, kau berusaha menyulitkanku? Kau tidak tahu bahwa pimpinan tidak suka memindahkan kasus? Jangan bertindak bodoh dan turuti perintahku, Berandal.

Jung Wan : Aku akan mencari satu hal. Apa pun itu, aku akan mencarinya.

Jung Wan pun pergi. Chi Yeol mengikuti Jung Wan.

Ketua tim melaporkan itu pada Jae Yeol. Jae Yeol terkejut, Letnan Ha?

“Dia dari Unit Kejahatan Kekerasan, Kepolisian Gangnam. Dia menyelidiki riwayat masuk Kim Eun Young ke negara ini.”

Jae Yeol pun ingat siapa Jung Wan. Dia dan Jung Wan pernah bertemu. Di kantor polisi, tempat Jae Yeol dulu bertugas, usai kecelakaan Min Ji.

Rekan Jae Yeol bilang, Jung Wan lah orang pertama yang menemukan TKP tempat Min Ji kecelakaan.

Flashback end…

Jae Yeol terlihat pusing. Dia memijat kepalanya teringat siapa Jung Wan.

Jae Yeol kemudian bertanya, apa itu alasan Jung Wan menyelidiki kasus itu.

Jae Yeol : Ada hal mencurigakan tentang riwayat Kim Eun Young?

Si Ketua Tim bilang riwayat Eun Young bersih.

Ponsel Jae Yeol berdering.

Jae Yeol langsung menjawab teleponnya.

Ketua Tim menaruh berkas Jung Wan di atas tumpukan berkas Jae Yeol.

Di telepon, Jae Yeol berkata dia dipindahkan ke Kepolisian Gangnam.

Jae Yeol : Itu berkat anda.

Melihat Jae Yeol asik bicara di telepon, si Ketua Tim terlihat bingung mau ngapain. Dia berniat mengambil lagi berkas Jung Wan, tapi malah menjatuhkan beberapa berkas di meja.

Jae Yeol melihat itu dan mengode, menyuruh dia keluar. Dia pun pergi setelah menaruh kembali berkas yang jatuh ke atas meja.

Kelas memasak Yoon Jin selesai.

Hwa Sook : Apa Min Joon baik-baik saja? Kita menyadari arti seseorang setelah mereka pergi. Dia tidak merasa kesepian?

Yoon Jin : Itu tidak berlangsung lama.

Ji Ae : Syukurlah kau memecatnya lebih awal. Jika bisa membuat orang setenang dirimu marah, dia pasti luar biasa. Aku sudah mengetahuinya sejak dia memberinya kue beras tumis. Latar belakang guru itu tidak baik.

Hwa Sook : Sebelumnya kau mengenal Lisa?

Mendengar pertanyaan Hwa Sook, sontak lah Ji Ae langsung menyangkal dan mencari alasan.

Ji Ae : Kita bisa tahu dari wajahnya. Sepertinya dia bukan dari keluarga baik-baik.

Hye Kyung : Ada masalah apa dengan Bu Kim?

Yoon Jin : Masalah pribadi yang melibatkan Min Joon.

Hwa Sook : Peningkatan Min Joon pesat hingga tempat les meneleponmu. Apa yang terjadi?

Ponsel Yoon Jin berbunyi. Yoon Jin langsung keluar.

Telepon dari Jung Wan.

Jung Wan : Aku menemukan dia. Aku menemukan dia di mal. Akan kukirim fotonya kepadamu. Periksalah penampilannya.

Yoon Jin sudah enggan mencari keberadaan Eun Young.

Yoon Jin : Terima kasih atas tempo hari. Aku akan berhenti sekarang.

Jung Wan pun kesal, mudah bagimu mengatakannya. Siapa yang bergadang karena ucapanmu? Ya. Aku. Aku bergadang selama tiga hari dan memeriksa rekamannya. Kecelakaan itu juga membebaniku. Setidaknya aku punya hati nurani.

Yoon Jin : Maafkan aku.

Yoon Jin memutus panggilan Jung Wan.

Eun Young ke panti asuhan. Dia berdiri di halaman panti asuhan, di depan sebuah pohon besar. Ada bangku di dekat pohon itu.

Eun Young lalu teringat kakaknya.

Flashback…

“Eun Young-ah.” sang kakak mendekati Eun Young.

Eun Young : Kenapa kakak lama sekali? Sudah lama aku menunggu.

Sang kakak bilang, dia sibuk membeli hadiah untukmu.

Sang kakak, duduklah.

Eun Young : Kenapa akak menghabiskan uang untuk cincin ini?

Kakaknya bilang, itu bukan cincin biasa. Lihatlah.

“Begitu digabungkan, cincinnya bersatu. Pegang ini.”

Sang kakak mengalungkan cincin itu ke leher Eun Young.

“Sama seperti kita. Sekalipun berpisah, kita satu. Sepeninggal ayah dan ibu, keluarga kita hanya kita berdua.”

Eun Young mulai nangis, cincinnya bagus.

“Astaga. Kau menangis lagi.”

Eun Young lalu mengalungkan cincin itu ke kakaknya.

Flashback end…

Eun Young duduk di bangku itu, di tempat yang sama dan menatap ke sampingnya.

Eun Young : Sudah saatnya kakak muncul. Kak Hyeon Joo.

Eun Young masuk, menemui Direktur Panti Asuhan, Direktur Lee Mi Young.

Direktur Lee : Sudah berapa lama kita tidak berjumpa, Eun Young-ah.

Eun Young : Sudah lama sekali. Maafkan aku. Seharusnya aku datang lebih awal.

Mereka duduk dan membahas Hyeon Joo.

Direktur Lee bilang, Hyeon Joo melarikan diri dan mereka tidak bisa menghubunginya.

Direktur Lee : Hyeon Joo sering melarikan diri tanpa berpamitan. Kurasa Hyeon Joo tetap berkomunikasi dengan Mi Seon. Cobalah menghubungi dia.

Maka Eun Young pergi ke bar, menemui Mi Seon.

Mi Seon memberikan Eun Young minuman kaleng.

Mi Seon : Kenapa kau mencari kakakmu? Dia akan kembali tepat waktu.

Eun Young : Kau berkomunikasi dengan kakakku?

Mi Seon : Pada saat seperti ini, orang yang mencari kakakmu mendatangiku dan menyebabkan bencana. Dia kabur saat seharusnya membayar utang. Aku menyuruhnya bekerja di sini jika tidak punya uang. Dia berniat mengurus semuanya dan meninggalkan Korea.

Eun Young : Kau akhirnya melakukan hal baik untuknya?

Mi Seon : Coba pikirkan. Hyeon Joo bekerja keras untuk menjagamu.

Eun Young pun teringat masa lalu, saat dia mendatangi bar, memakai seragam sekolahnya.

Dia mencari kakaknya tapi malah Ji Ae yang menghampirinya.

Ji Ae : Hei, Eun Young. Kau kembali lagi. Kau tetap tidak boleh masuk.

Hyeon Joo melintas di depan pintu, mengenakan pakaian seksi.

Eun Young terdiam melihat kakaknya.

Hyeon Joo bersembunyi. Dia tahu Eun Young datang.

Ji Ae menutup pintu bar.

Eun Young hanya bisa terdiam.

Flashback end…

Eun Young : Dia pasti kesulitan hidup sendirian selama ini. Kau tahu teman, kekasih, atau kenalannya?

Mi Seon : Tidak terlintas orang tertentu. Aku akan mencari tahu soal itu.

Eun Young : Kabari aku jika tahu sesuatu. Aku ingin mencarinya dan bersikap baik kepadanya.

Eun Young kembali ke rumahnya. Dia mengambil minuman kaleng dari kulkas.

Saat minum, dia melihat ke arah boneka Min Ji yang dia gantung di jemurannya.

Eun Young : Aku sangat merindukan kakakku setelah dia mendadak menghilang. Dia pasti sangat merindukan adiknya setelah adiknya juga mendadak menghilang.

Ponsel Eun Young berbunyi.

Eun Young : Ada apa, Bu Myung? Besok? Baiklah, tentu.

Yoon Jin ke kafe, menemui Joo Hee.

Joo Hee tak sendiri, tapi bersama temannya.

Joo Hee minta maaf karena tidak memberitahu Yoon Jin sebelumnya.

Joo Hee : Dahulu dia mengajari teman So Jeong.

Wanita temennya Joo Hee menyapa Yoon Jin.

“Halo, Bu Kim. Ini surat penerimaan yang kudapat saat anak kembarku diterima di SMP internasional. Ini para murid yang kubantu agar diterima selama tiga tahun. Ini grafik peningkatan nilai mereka. Serta ini hasil pemeriksaan medisku.”

Yoon Jin terkejut wanita itu sudah menyiapkan semua berkas itu.

Joo Hee : Ini standar zaman sekarang.

Wanita itu lalu meminta Yoon Jin menyiapkan hasil pemeriksaan medis Min Joon. Dia bilang dia tak bisa menerima murid yang lemah dalam arahannya. Dia ingin murid yang memiliki fisik dan tekad kuat.

Yoon Jin : Begitu rupanya.

Dia lalu bertanya apa Yoon Jin tidak akan memeriksa berkasnya.

“Kudengar kau pernah mempekerjakan guru privat. Maka anakmu pasti sudah cukup disiplin.”

“Disiplin?”

Hye Kyung lagi belanja di pasar. Dia melihat peterseli organik.

Singkat cerita lagi belanja, dia melihat Tae Hwan yang juga sedang belanja tak jauh di depannya.

Sontak Hye Kyung langsung nutupin mukanya dengan peterseli. Si penjaja sayuran bingung.

“Anda harus memeriksa sesuatu?”

“Aku ingin mencium aromanya.” Hye Kyung mengendus2 peterselinya. Wkwkwk…

Si penjual lalu pergi. Hye Kyung mengintip. Dia lega Tae Hwan udah pergi. Tapi kemudian dia dikejutkan dengan Tae Hwan yang tiba-tiba muncul disampingnya.

Tae Hwan : So Min eommoni? Kita bertemu lagi. Aku hanya makan peterseli air yang tumbuh dengan murbei lokal. Aku membuat jus detoks.

Hye Kyung : Begitu rupanya. Sampai jumpa.

Hye Kyung mau pergi tapi ditahan Tae Hwan.

Tae Hwan : Aku cemas karena beberapa hari kita tidak bertemu di kolam renang.

Hye Kyung : Aku hanya bisa mengantar Soo Min karena ada urusan.

Hye Kyung mau pergi tapi lagi dan lagi di tahan Tae Hwan.

Tae Hwan mendekati Hye Kyung. Hye Kyung dag dig dug.

Tae Hwan : Ada sesuatu di rambutmu.

Tae Hwan mengambil daun peterseli di rambut Hye Kyung.

Setelah itu dia bilang ciuman mereka tempo hari baginya bukan kesalahan.

Hye Kyung terkejut.

Keduanya saling bertatapan dan diam. Sebelum akhirnya Hye Kyung kabur.

Ponsel Hye Kyung berdering. Ada pesan masuk dan dia kaget. Hye Kyung pun kabur ke toilet.

Dia membuka lagi pesan itu. Ternyata ada yang mengiriminya fotonya yang lagi ciuman sama Tae Hwan di mobil.

Hye Kyung penasaran siapa pengirimnya, lalu dia ingat Eun Young.

Flashback…

Sehabis ciuman dengan Tae Hwan di dalam mobil, Hye Kyung kembali ke dalam gedung kolam renang.

Di lobi, dia bertemu Eun Young. Eun Young mengembalikan ponsel Hye Kyung dan berkata kalau dia tadi mengikuti Hye Kyung sampai ke parkiran.

Flashback end…

Lantas Hye Kyung menghubungi Hwa Sook.

Hwa Sook : Omong kosong. Mana mungkin aku tahu nomor guru privat itu? Tapi ada urusan apa dengannya?

Hye Kyung langsung matiin panggilannya.

Eun Young sendiri ada di depan Hwa Sook. Dia meminum tehnya yang disuguhin Hwa SOok.

Hwa Sook : Ada yang menanyaiku soal nomor mantan guru Min Joon.

Eun Young : Apa yang ingin kau diskusikan?

Hwa Sook : Aku akan berterus terang. Bisakah kau menerima Ji Ho sebagai muridmu? Semester depan, dia akan mendaftar ke Akademi Sains untuk Anak Berbakat. Kau hanya perlu fokus pada hal itu. Kali ini, mereka menerima murid dengan kondisi tertentu, jadi, kurasa dia berkesempatan.

Eun Young : Murid dengan kondisi tertentu?

Hwa Sook : Kau tidak tahu? Aku ibu tunggal karena baru-baru ini bercerai. Jadi, bisakah kau mengasihani dia dan mengajari dia?

Eun Young : Bu Myung, aku…

Lah Seung Soo tiba-tiba pulang.

Seung Soo : Sayang, aku lapar. Aku…

Melihat Eun Young, Seung Soo langsung bilang dia pasti salah rumah.

Tapi Hwa Sook memanggil Seung Soo.

Hwa Sook : Lupakan saja. Kau menekan kode masuknya sebelum kemari. Karena sudah melihat semuanya, kau benar-benar harus memihakku.

Eun Young terkejut.

Hwa Sook : Ayolah, kita semua ahli. Tidak hanya kami yang melakukan ini. Banyak orang tua yang berpura-pura bercerai agar anak mereka bisa berkuliah dengan memanfaatkan sistem.

Eun Young : Ya, aku mengerti.

Eun Young pamit tapi Hwa Sook menyuruhnya berhenti.

Hwa Sook : Aku tidak mendengar jawaban darimu.

Eun Young : Kau sudah membuat rencana hebat untuk masa depannya, jadi, kurasa kau tidak butuh bantuan.

Hwa Sook emosi, jadi kau akan pergi begitu saja? Setelah aku membongkar semua rahasiaku kepadamu?

Eun Young : Aku akan menganggap ini tidak pernah terjadi.

Hwa Sook teriak, HEI!

Eun Young kaget.

Hwa Sook : Kau tidak boleh pergi begitu saja!

Hwa Sook berlari ke arah Eun Young. Dia mau menyerang Eun Young. Tapi Seung Soo menghalangi.

Hidung Seung Soo pun terluka kena sundulan kepala Hwa Sook.

Hwa Sook tengah mengompres hidung Seung Soo.

Hwa Sook : Kenapa kau mencampuri urusan wanita?

Seung Soo bilang jika dia tak menghalangi, maka Hwa Sook bisa dapat masalah.

Hwa Sook : Apa tidak masalah jika kita membiarkan dia pergi begitu saja? Dia tahu soal perceraian palsu kita.

Seung Soo : Dia sudah dipecat oleh keluarga Min Joon. Aku ragu dia bisa menceritakannya kepada siapa pun.

Hwa Sook : Benar, bukan? Mungkin dia tidak akan kembali dalam waktu dekat, bukan?

Seung Soo : Tentu saja. Dia sudah dipecat. Mana mungkin mereka menerimanya lagi?

Hwa Sook : Berhentilah bicara dan beristirahatlah. Ini pasti sakit sekali.

Di ruangannya, Se Yeon terus mikirin Jae Yeol yang tadi membelanya.

Lalu dia membuka dompet Jae Yeol dan melihat kartu nama Jae Yeol.

Dia pun menghubungi Jae Yeol.

Bersambung….

0 Shares:
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like