Tentangsinopsis.com – Sinopsis Secret Mother Ep 7 Part 2, Cara pintas untuk menemukan spoilers lengkapnya ada di tulisan yang ini. Cek Episode sebelumnya disini.
Foto SBS Foto SBS Foto SBS
Yoon Jin ke kantor polisi dan melihat Min Joon merengek pada polisi, meminta polisi menemukan penjahat yang membunuh Min Ji.
Sontak lah Yoon Jin teringat kata-kata Eun Young tadi.
Eun Young : Min Joon masih kecil, tapi berusaha tampak baik-baik saja demi kau. Pada akhirnya, lukanya memburuk.
Yoon Jin lalu mendengar polisi bicara, kalau membuka kasus yang terjadi setahun lalu takkan membuahkan hasil.
Foto SBS
Polisi akhirnya melihat Yoon Jin. Mereka berdiri dan tanya apa ada yang bisa mereka bantu.
Yoon Jin tak menjawab dan mendekati Min Joon.
Yoon Jin : Ha Min Joon.
Foto SBS
Polisi memberikan selebaran yang dibawa Min Joon ke Yoon Jin.
Yoon Jin mengambil selebaran itu dan bertanya kenapa Min Joon pergi dari rumah tanpa bilang-bilang.
Yoon Jin : Ayo pulang, lalu bicara.
Foto SBS
Yoon Jin menarik tangan Min Joon. Tapi Min Joon gak mau pulang.
Min Joon : Pak Polisi bilang dia akan menangkap pembunuhnya.
Yoon Jin marah, kau akan terus melakukan ini? Kau pergi bersama gurumu tanpa memberi tahu ibu. Sekarang kau pergi lagi tanpa memberi tahu ibu.
Yoon Jin menghempaskan tangan Min Joon.
Yoon Jin : Kalau begitu, tetaplah di sini.
Min Joon : Ibu juga ingin mencarinya! Ibu juga ingin mencari penjahat itu. Aku tahu itu.
Foto SBS Foto SBS
Tepat saat itu Jae Yeol dan ibunya datang. Mereka melihat Yoon Jin memukul Min Joon.
Yoon Jin : Siapa yang menyuruhmu mencemaskannya? Kenapa kau memikirkan hal semacam itu?
Jae Yeol pun menghentikan Yoon Jin.
Yoon Jin menghela nafasnya yang terasa sesak.
Foto SBS
Sekarang, Yoon Jin bersama Jae Yeol di perpustakaannya. Jae Yeol menatap selebaran itu.
Jae Yeol : Kita bisa mencarinya karena dia sudah kembali ke Korea. Seharusnya kau memberitahuku. Min Joon pergi ke pentas musikal itu bersama gurunya. Lalu dia ke kantor polisi hari ini… Semua itu karena kau mencari wanita itu.
Yoon Jin : Aku lupa. Kau tahu benar betapa buruknya sikapku kepadamu setelah kecelakaan itu.
Flashback…
Foto SBS
Jae Yeol yang baru saja pulang bekerja, melihat beberapa petugas dari jasa pindahan rumah membawa barang2 Min Ji keluar dari kamar.
Yoon Jin tengah memasak di dapur.
Foto SBS Foto SBS’
Jae Yeol marah, Yoon Jin, apa yang mereka lakukan?
Yoon Jin diam saja dan terus memasak.
Jae Yeol : Kim Yoon Jin!
Flashback end…
Foto SBS
Yoon Jin : Aku membuatmu bersedih dan diejek oleh keluargamu. Aku sangat menyedihkan dan memperlakukanmu dengan buruk. Aku pindah kemari setelah berhenti dari pekerjaanku. Aku harus memindahkan Min Joon ke sekolah baru. Serta ada banyak hal yang harus kupelajari dan kulakukan untuknya. Terkadang aku terkejut hari berlalu begitu cepat. Sepertinya baru tengah hari, tapi malam sudah datang lagi saat aku memperhatikan. Aku benar-benar tidak bisa memikirkan hal lain. Aku merasa lega karena situasinya sibuk. Tapi saat mendengar wanita itu telah kembali, untuk sesaat aku kehilangan kendali. Semua orang mengalaminya. Bahkan setelah angin mereda, semua akan kembali seperti semula.
Foto SBS
Jae Yeol pun mendekati Yoon Jin. Dia memegang tangan Yoon Jin dan berkata mereka bisa mencari wanita itu jika Yoon Jin mau.
Yoon Jin : Tidak. Aku salah. Apa gunanya mencari dia sekarang? Sekalipun menemukan dan menghadapi wanita itu, aku tidak berharap akan mendapat jawaban.
Jae Yeol : Tidak, mari cari dia.
Yoon Jin : Mencoba hal itu membuatku mengabaikan Min Joon. Aku tidak mau kehilangan dia juga.
Yoon Jin lalu mengambil selebaran itu dari tangan Jae Yeol dan beranjak keluar.
Foto SBS Foto SBS
Bersamaan dengan itu, Direktur Park keluar dari kamar Min Joon dan melihat Yoon Jin di ruang cuci.
Dia melihat Yoon Jin membuang selebaran itu.
Foto SBS
Direktur Park ke dapur dan mengambil air.
Yoon Jin keluar dari ruang cuci dan terkejut melihat ibu mertuanya.
Direktur Park : Min Joon sudah tidur.
Yoon Jin : Terima kasih.
Direktur Park : Keluarga kita tidak ada yang membahas Min Ji karena itulah yang kau inginkan. Menghapus kenangan dengan menyingkirkan jejak memang tidak masuk akal. Ibu tahu kau sangat terluka karena kehilangan anakmu. Kau juga harus terus hidup sebagai ibunya Min Joon. Karena itu ibu membiarkanmu melakukan hal yang kau mau.
Yoon Jin : Aku tahu.
Direktur Park : Jadi, apa rencanamu setelah menemukan pasien itu? Jika kau mengaitkan ini dengan Min Ji, malapraktik kala itu bisa menjadi masalah. Sudah jelas kau akan disalahkan atas semuanya. Kerugian rumah sakit bukanlah masalah utama. Ibu tidak sanggup melihat putra dan menantu ibu diserang sekaligus.
Yoon Jin : Maafkan aku.
Yoon Jin beranjak pergi dari dapur.
Foto SBS
Yoon Jin ke kamar Min Joon. Dia berbaring disamping Min Joon yang sudah terlelap. Dia memandangi Min Joon dan mengelus pipi Min Joon.
Yoon Jin : Maafkan ibu. Mulai saat ini, ibu hanya akan memikirkanmu. Hanya kau.
Foto SBS Foto SBS
Besoknya pas lagi nungguin anak-anak mereka renang, Hwa Sook nyeritain kalau dia ngeliat Yoon Jin dan Eun Young bertengkar di depan rumah.
Dia memberitahu Ji Ae dan Hye Kyung.
Ji Ae : Lisa tampak cukup karismatik. Apa pun situasinya, dia tidak akan mengalah. Dia sama sepertiku.
Hwa Sook : Kau benar. Situasinya pasti cukup sengit.
Ji Ae : Omong-omong, kenapa mereka bertengkar?
Hwa Sook : Aku tidak bisa menyaksikan mereka. Aku tidak bisa menyaksikan mereka bertengkar karena sedang mengemudi.
Foto SBS
Hye Kyung : Entah apa masalahnya, tapi tidak kusangka dia berbuat sekasar itu kepada ibu muridnya. Aku kecewa. Syukurlah dia segera pergi dengan sikapnya itu.
Hye Kyung senang Eun Young pergi.
Foto SBS Foto SBS Foto SBS
Ji Ae juga senang. Dia ngomong dalam hatinya, kalau seharusnya Eun Young tahu diri.
Ji Ae melambaikan tangannya, selamat tinggal Kim Sonsaeng.
Hye Kyung dalam hatinya juga bicara kalau dia bersyukur Eun Young pergi.
Hye Kyung : Bertemu dengannya terasa sangat canggung.
Lah Hwa Sook sibuk mikirin gimana caranya mendapatkan nomor Eun Young tapi tidak berani bertanya kepada Yoon Jin.
Foto SBS
Ji Ae bersantai di kursi pemijatnya.
Ji Ae : Bahuku tegang karena dia. Nyaman sekali. Siapa pembuat benda semacam ini?
Foto SBS Foto SBS
Ji Ae lalu menghubungi Byung Hak.
Ji Ae : Kau sudah tiba di Pulau Jeju dengan selamat? Kau bilang akan memikirkannya. Kenapa belum menelepon?
Byung Hak : Aku hendak meneleponmu karena ingin bertanya juga. Begini… Ini soal Chae Rin. Dia mendapat hadiah apa di kompetisi matematika tahun lalu? Apa? Hadiah partisipasi? Aku sedikit memikirkan hal ini.
Foto SBS
Byung Hak menatap sebuah piagam.
Byung Hak : Guna membantunya mengembangkan pemikiran matematis, kita harus memunculkan pemahamannya dengan terus membantunya membaca. Lalu…
Ji Ae memutuskan panggilannya.
Byung Hak : Astaga, dia sangat pemarah.
Foto SBS
Byung Hak lalu menatap kembali piagam itu.
Byung Hak : Setidaknya aku harus melihat hadiah emas untuk merasakan nilai uangku.
Kamera menyorot foto dua anak di atas meja. Satu anak laki-laki dan satunya perempuan.
Foto SBS
Tak lama kemudian, seorang wanita datang membawakan camilan buah.
“Aku akan mengikutkan Seung Hoon dalam kompetisi matematika yang diadakan Universitas Hankook. Kata gurunya di tempat les matematika, dia pasti bisa memenangi salah satu hadiah utamanya.”
Mendengar itu, Byung Hak langsung menyuruh wanita itu mencari guru privat untuk Seung Hoon.
“Belajar di tempat les ini hanya akan membuatnya lelah.” ucapnya.
Wanita itu senang, sungguh?
“Aku harus giat mendukungnya jika dia tampak menjanjikan.”
“Aku juga akan berusaha keras.” wanita itu lalu menyuapi Byung Hak buah.
Foto SBS
Hwa Sook masuk ke kamarnya, membawakan mantan suaminya minum.
Hwa Sook lalu bilang kalau dia akan mencari guru untuk Ji Ho.
Seung Soo : Tentu.
Hwa Sook : Karena Min Joon pindah ke sekolah ini tahun lalu dan dia tidak begitu pintar, aku tidak begitu memikirkannya saat dia mendapat guru privat itu. Tapi nilainya melejit di tempat les. Guru di tempat les menghubungi mereka dan bilang sikap Min Joon berubah.
Seung Soo : Berarti kita harus membayar mahal guru itu?
Hwa Sook : Kita sanggup membayarnya dengan menjual beberapa saham.
Foto SBS
Seung Soo pun langsung berdiri dan mengambil jaketnya di atas lemari kecil. Dia menghindar.
Seung Soo : Tentu saja. Jangan cemas. Tetap saja, jangan menuruti apa pun permintaannya. Pekerjakan dia dengan syarat, kita akan membayar dia saat nilai-nilai Ji Ho meningkat.
Hwa Sook membantu Seung Soo memakai jaket.
Seung Soo : Ini sudah malam. Bagaimana jika kau tidur dahulu?
Hwa Sook : Kau mendapat informasi lagi?
Seung Soo : Apa? Tentu saja. Aku mendapat stok barang. Aku harus bersiap mencari waktu yang tepat untuk menjualnya.
Hwa Sook : Baiklah. Jangan terlalu memaksakan diri.
Foto SBS
Mereka keluar dari kamar.
Hwa Sook : Astaga. Kita seperti Romeo dan Juliet. Tetap saja, mungkin ini akan membantu Ji Ho masuk ke SMA elite dan sekolah kedokteran.
Hwa Sook memeluk Seung Soo.
Seung Soo : Tentu saja aku tahu. Karena itu aku hidup seperti ini.
Hwa Sook : Apa kekuranganmu? Kau investor swasta yang sukses.
Foto SBS
Tiba-tiba, Hwa Sook melihat Ji Ho datang sambil ngucek-ngucek mata.
Sontak Hwa Sook langsung mendorong Seung Soo ke balik sofa sebelum Ji Ho melihat Seung Soo.
Ji Ho : Bu, ada orang di sini? Sepertinya aku mendengar suara ayah.
Hwa Sook bergegas membawa Ji Ho pergi.
Foto SBS Foto SBS
Seung Soo di apartemennya, lagi melihat akun tradingnya yang anjlok.
Seung Soo : Bagaimana ini? Jika Hwa Sook tahu, dia benar-benar akan menceraikanku.
Seung Soo lalu menatap surat perceraiannya.
Seung Soo : Kami memang sudah bercerai.
Foto SBS
Seung Soo lalu berdiri dan menyeduh mie. Tapi dia nuangin air panasnya sambil menatap akun tradingnya. Airnya pun melimpah.
Seung Soo : Sial, panas!
Foto SBS
Seung Soo mengambil tisu dan mengelap tumpahan air di atas meja. Dia juga membuka lacinya, untuk mengelap tumpahan air yang masuk sedikit ke dalam. Tapi pandangannya mengarah ke kartu namanya.
Ternyata Seung Soo dulunya bekerja di Kementerian Perhubungan.
Seung Soo : Seharusnya aku tidak berhenti dari pekerjaanku. Benarkah aku harus kerja sampingan sebagai sopir?
Foto SBS Foto SBS
Hye Kyung mondar mandir di depan mobilnya, di parkiran gedung kolam renang.
Tak lama, Tae Hwan datang.
Hye Kyung : Maaf soal kejadian dua hari lalu. Aku melakukan kesalahan besar. Maafkan aku.
Hye Kyung mau pergi tapi ditahan Tae Hwan.
Tae Hwan : Benarkah itu kesalahan? Kau mau memastikan itu kesalahan atau bukan?
Hye Kyung : Apa?
Foto SBS Foto SBS
Tae Hwan lantas berniat mencium Hye Kyung lagi. Hye Kyung yang tahu akan dicium, bergegas memejamkan matanya.
Tae Hwan juga memejamkan mata.
Foto SBS
Tapi… itu cuma khayalan Hye Kyung. Yang duduk di depannya adalah Sung Hwan. Mereka ada di rumah.
Sung Hwan melihat wajah Hye Kyung memerah.
Sung Hwan : Kau pasti terserang selesma. Wajahmu merah. Kau demam?
Sung Hwan mau memeriksa tapi tangannya ditepis Hye Kyung.
Hye Kyung : Lupakan saja.
Sung Hwan : Soo Min sudah tidur. Kau juga harus tidur.
Hye Kyung : Urus masalahmu sendiri. Aku akan tidur kalau mau.
Sung Hwan : Kudengar kemarin kamu bertemu dengan Jin Hee di depan rumah. Ini alasanmu…
Foto SBS Foto SBS
Hye Kyung bilang dia tidak peduli dan berniat ke kamarnya tapi ditahan Sung Hwan.
Sung Hwan : Itu kesalahpahaman… Karena tahu aku berwenang dalam SDM, dia berusaha keras mendapatkan posisi tetap…
Hye Kyung : Kau tidak bisa menolak rayuannya, bukan?
Sung Hwan : Tidak… Aku tidak akan mengulangi kesalahan yang sama.
Hye Kyung : Tidak ada peraturan kita hanya boleh melakukan satu kesalahan.
Hye Kyung beranjak pergi.
Sung Hwan : Kita tidak boleh mengulanginya? Mengulangi apa? Dia menyuruhku keluar dan melakukan kesalahan lain?
Foto SBS Foto SBS
Paginya, Yoon Jin membereskan kamar Min Joon. Dimulai dari tempat tidur, lalu dia mengambil pakaian kotor Min Joon. Saat mau keluar, dia melihat meja belajar Min Joon berantakan. Yoon Jin bergegas membereskannya. Tapi kemudian, dia melihat tulisan Min Joon di buku. Min Joon menulis bahwa dia merindukan Eun Young.
Yoon Jin terdiam membacanya.
Bersambung….