Secret Mother Eps 6 Part 2

Tentangsinopsis.com – Sinopsis Secret Mother Ep 6 Part 2, Cara pintas untuk menemukan spoilers lengkapnya ada di tulisan yang ini. Cek Episode sebelumnya disini.

Ternyata Eun Young bukan di kafe, tapi di lantai atas kolam renang.

Hwa Sook datang dan menghampiri Eun Young.

Sontak lah Eun Young langsung menutupi artikel kecelakaan yang tengah dibacanya.

Hwa Sook : Kau selalu bekerja keras, Bu Kim.

Eun Young : Ada hal mendesak yang harus kuurus.

Hwa Sook : Mendesak atau rahasia? Kau juga harus membagi informasi berguna dengan kami. Anak-anak kami temannya Min Joon.

Eun Young : Tentu saja.

Hwa Sook melirik Hye Kyung.

Hwa Sook : Ada apa dengan Hye Kyung?

Hwa Sook pun mendekati Hye Kyung.

Hwa Sook : Soo Min eomma, kau juga tampak depresi pagi ini.

Hye Kyung langsung berdiri, tidak.

Hwa Sook heran Hye Kyung pakai kacamata hitam.

Hye Kyung : Ada bintit di mataku. Sampai nanti.

Hye Kyung buru-buru pergi.

Wali murid lain menyapa Hwa Sook. Hwa Sook langsung ngobrol dengan mereka.

Tiba-tiba, terdengar bunyi ponsel. Eun Young menoleh dan mendapati ponsel yang bunyi adalah ponsel Hye Kyung yang tertinggal di meja.

Eun Young melihat Hwa Sook lagi asik ngobrol. Dia pun berdiri dan mengambil ponsel Hye Kyung.

Yang menelpon Hye Kyung adalah Sung Hwan.

Sung Hwan menelpon dari kantornya. Dia kesal Hye Kyung gak jawab telepon. Dia takut Hye Kyung mikirin yang macam-macam lagi tentang dirinya.

Hye Kyung terus berjalan. Dia berjalan dengan terburu-buru.

Dari arah berlawanan, Tae Hwan juga berjalan di gedung kolam renang sambil membaca pesan dari Ji Ae tentang Hye Kyung.

Ji Ae : Suaminya direktur eksekutif muda di Oseong Electronics dan dia berasal dari keluarga kaya di Apgujeong-dong. Dia punya gedung sendiri dan mendapatkan 50.000 dolar per bulan dari sewa. Hye Kyung mengelola semua uang itu sendiri. Tapi jangan kelewatan.

Tae Hwan : Sayang sekali. Aku tidak pernah mencemaskan hal semacam itu.

Tae Hwan melihat Hye Kyung. Hye Kyung yang juga melihat Tae Hwan, buru-buru menghindar. Tae Hwan mengejar Hye Kyung. Hye Kyung bergegas menuju mobilnya. Tapi saat mau ngambil kunci mobil di tas, dia gak sengaja menumpahkan isi tasnya.

Terpaksalah Hye Kyung memunguti dulu barang2nya yang jatuh. Tae Hwan datang dan mengambil kunci mobil Hye Kyung. Hye Kyung terdiam.

Tae Hwan membuka pintu mobil Hye Kyung.

Tae Hwan : Silakan menangis sesukamu. Aku memang merasa kau sedang kesulitan.

Sontak lah Hye Kyung langsung gugup. Tapi dia masih menahan dirinya agar tak terpancing Tae Hwan. Hye Kyung mengambil kunci mobilnya dari tangan Tae Hwan, tapi Tae Hwan memegang tangannya.

Hye Kyung tambah gugup.

Tae Hwan : Jika ingin menangis, menangis saja.

Tae Hwan melepaskan kacamata Hye Kyung.

Mata Hye Kyung memang agak sembap.

Tae Hwan kemudian beranjak pergi. Hye Kyung menaruh tasnya ke mobil, tapi pada akhirnya Hye Kyung tak mampu lagi menahan diri. Dia berlari mengejar Tae Hwan dan mencium Tae Hwan.

Mereka berciuman, tapi kemudian terdengar suara langkah. Tae Hwan pun menggendong Hye Kyung ke mobil sambil terus mencium Hye Kyung. Di mobil, mereka lanjut berciuman.

Usai berciuman, Hye Kyung kembali ke dalam gedung.

Tapi dia bertemu Eun Young dan Min Joon.

Eun Young : Aku sudah lama menunggumu.

Hye Kyung : Apa?

Eun Young mengembalikan ponsel Hye Kyung.

Eun Young : Kau meninggalkan ini di atas. Aku ingin memberikannya kepadamu, jadi, tadi mengikutimu ke bawah.

Hye Kyung kaget, kau mengikutiku? Mengikutiku ke mana?

Eun Young : Tempat parkir.

Eun Young mengajak Min Joon pergi. Hye Kyung mulai takut. Dia takut Eun Young melihatnya ciuman.

Sekarang, Hye Kyung dan Soo Min sudah di mobil. Hye Kyung terus mikirin kata-kata Eun Young tadi.

Tak tenang, Hye Kyung turun dari mobilnya dan mencoba melihat ke dalam mobil dari luar.

Hye Kyung : Jendelanya gelap. Dia tidak mungkin melihat kami, bukan?

Hye Kyung terus memeriksa. Soo Min menurunkan jendela dan mengajak ibunya pulang.

Eun Young sendirian sekarang di kafe.

Dia menghubungi seseorang di Kanada.

Eun Young : Maaf terlambat menjawab. Aku sangat sibuk. Ada kabar dari Korea? Tolong periksa lagi dan kabari aku.

Chi Yeol berteriak sambil berlari ke Jung Wan.

Chi Yeol : Dapat! Kami menemukannya. Gangnam-ro.

Jung Wan : Beri tahu aku jika dia bergerak.

Jung Wan langsung pergi.

Hwa Sook dan Jin Ae berkumpul di class cooking.

Tak lama, Hye Kyung datang.

Hwa Sook : Bukankah kau kemari dengan Yoon Jin? Kenapa sendirian?

Hye Kyung : Tampaknya ada hal mendesak. Dia tampak kurang sehat.

Ji Ae : Sepertinya dia seperti itu sejak mempekerjakan Bu Kim.

Hye Kyung yang curiga Eun Young melihatnya ciuman dengan Tae Hwan, mulai mendukung Ji Ae.

Hye Kyung : Kau benar. Yoon Jin mulai tampak cemas usai mempekerjakan Bu Kim.

Hwa Sook menghela nafas.

Hye Kyung dan Ji Ae mendengar helaan nafas Hwa Sook, langsung menatapnya.

Ji Ae : Kenapa kau diam sekali hari ini, Hwa Sook?

Hwa Sook menghela nafas lagi.

Ji Ae : Kenapa? Ada apa?

Hwa Sook : Aku sudah menandatangani berkas-berkas.

Ji Ae : Kau membeli gedung? Di mana?

Hwa Sook : Bukan itu. Kami bercerai.

Hye Kyung : Astaga, dia selingkuh juga?

Hwa Sook sewot, apa maksudmu? Seung Soo-ku tidak akan mungkin…

Tapi Hwa Sook kemudian membenarkan kata-kata Hye Kyung.

Hwa Sook : Aku tidak pernah mengira dia melakukannya. Kini aku hanya punya Ji Ho.

Hye Kyung : Aku tahu. Aku mengerti.

Yoon Jin yang mau pergi, dihubungi Jung Wan.

Jung Wan : Kau tinggal di Gangnam-ro, bukan?

Yoon Jin : Ya.

Jung Wan : Kami sudah menemukan wanita itu. Dia di dekat sana.

Yoon Jin : Di mana dia sekarang?

Eun Young masih di kafe, sepertinya dia berada di kafe sebuah mall.

Eun Young menunggu panggilan. Tak lama, ponselnya berbunyi.

Eun Young : Tidak ada apa pun? Baiklah. Jika tahu sesuatu, kirim surel saja. Aku sering memeriksa surelku.

Yoon Jin dan Jung Wan tiba di mal. Jung Wan mendapat telepon dari Chi Yeol, bahwa telepon Eun Young sudah mati.

Jung Wan pun memberitahu Yoon Jin, bahwa ada 3 pintu keluar, termasuk satu yang di lobi.

Jung Wan : Aku akan memeriksa rekaman kamera CCTV.

Tapi seorang wanita yang mirip dengan Eun Young lewat di depan mereka.

Yoon Jin terkejut dan langsung mengejar wanita itu.

Jung Wan ikut mengejar. Mereka melihat wanita itu naik lift.

Jung Wan dan Yoon Jin bergegas mengejar. Mereka memencet tombol di pintu lift tapi karena pintu lift tak kunjung terbuka, akhirnya mereka berlari menaiki eskalator.

Tanpa mereka sadari, mereka berpapasan dengan Eun Young yang asli. Tapi baik mereka maupun Eun Young, sama-sama tak menyadari kehadiran masing-masing.

Jung Wan dan Yoon Jin akhirnya berhasil mengejar Eun Young tapi, wanita itu bukanlah Eun Young yang dicari Yoon Jin.

Yoon Jin kecewa. Di tengah kekecewaannya, dia melihat seorang anak kecil yang dibawa oleh ibunya.

Mengira itu Min Ji, Yoon Jin langsung mengejarnya.

Yoon Jin : Min Ji-ya.

Ibu anak itu langsung menjauhkan putrinya dari Yoon Jin dan menyebut Yoon Jin gila.

Jung Wan meminta maaf pada ibu anak itu.

Yoon Jin terduduk lemas. Tak lama tangisnya pecah.

Se Yeon tengah mengikuti seminar di hadapan para dokter.

Se Yeon : Pasien A didiagnosis menderita PTSD. Karena adanya rekayasa retrospektif, yakni pasien merekayasa ingatannya tanpa sadar, dia merekayasa dan mengubah ingatannya. Dia kehilangan keluarganya karena ketidakmampuannya berkendara dan ingin menyangkalnya. Itu berfungsi sebagai mekanisme pertahanan baginya. Ini mengkhawatirkan karena ingatan yang direkayasa tanpa sadar secara konsisten memengaruhi pikiran, perasaan, dan tindakan pasien. Saat menghadapi pengalaman serupa dari masa lalu, mereka akan dilanda emosi kuat yang pernah mereka rasakan sebelumnya. Jadi, mereka mudah cemas. Kondisi mereka pun terkadang tidak stabil sampai tidak bisa mengendalikan diri.

Seminar selesai. Se Yeon beranjak keluar, bersama para dokter lain. Dokter Park memanggil Se Yeon.

Dokter Park : Pidatomu sangat mengesankan. Jelas kehadiranmu menonjol di acara ini. Jangan terpaku pada yang sudah berlalu. Mulailah lagi di rumah sakit kami.

Se Yeon : Baik. Aku akan berusaha keras karena berterima kasih kepada anda, Nyonya. Aku harus bekerja sekarang.

Se Yeon pergi.

Dokter lain, rekannya Dokter Park, keluar dari dalam ruangan seminar.

“Inilah alasan jangan terlalu serius menanggapi rumor. Orang sering membicarakan dia melihat pasiennya bunuh diri di rumah sakit sebelumnya dan betapa dinginnya dia.” ucap dokter itu.

“Sedikit orang berpendapat positif terkait perekrutan Dokter Shin Se Yeon. “Kenapa kau memaksa untuk mempekerjakannya?” Itu yang ingin kau katakan?” tanya Dokter Park.

“Memang itu pertanyaanku berikutnya.”

“Aku tidak pernah mempekerjakan orang tanpa tujuan. Lihat saja nanti. Dia akan memiliki peran di sini.”

“Yoon Jin. Maksudku, bagaimana kabar Dokter Kim sekarang ini? Dia masih enggan kembali?”

“Aku akan membuatnya siap. Kenapa tidak membantuku? Kau menyayanginya seperti putrimu sendiri.”

“Aku sudah tua dan tidak lagi punya pengaruh di rumah sakit ini, tapi aku akan membantumu dengan senang hati jika kau butuh.”

Eun Young menjemput Min Joon ke tempat les.

Tak lama, Min Joon keluar, tapi wajahnya masam.

Eun Young : Kenapa muram? Apakah sulit memahami pelajaran hari ini?

Min Joon : Kami tidak mempelajari hal baru hari ini.

Mendengar itu, Eun Young sewot.

Eun Young : Uang kita diambil tiap bulan, tapi mereka…

Min Joon tertawa mendengar gurunya sewot, lalu dia beranjak pergi.

Mereka mengobrol sambil berjalan.

Min Joon : Kami belajar hal baru selama tiga hari dan secara bergiliran menjelaskan yang kami pelajari selama dua hari.

Eun Young : Hari ini giliranmu, tapi kau tidak puas dengan penjelasanmu. Sudah kubilang. Kau tidak salah jika tidak tahu. Kau mungkin tidak tahu dan lelah, tapi kau harus mendengarkan hatimu.

Sesuatu menarik perhatian Min Joon. Eun Young menatap apa yang ditatap Min Joon.

Ternyata Min Joon menatap poster Saint Seiya yang ditempel di kaca halte.

Eun Young : Mau menonton? Jika pergi sekarang, kita bisa melihat musikal pukul 15.00. Lalu kita bisa kembali sebelum pelajaran bahasa Inggris.

Min Joon setuju. Eun Young dan Min Joon pergi dengan taksi.

Kebetulan, Hye Kyung dan Soo Min melihatnya.

Hye Kyung : Dia ingin membawa anak itu ke mana? Masih ada kelas hari ini.

Yoon Jin sudah di rumah. Lalu bel berbunyi. Ternyata kurir yang datang.

Ponsel Yoon Jin berbunyi.

Jae Yeol : Akan ada paket hari ini. Tampaknya kau lelah akhir-akhir ini.

Yoon Jin : Aku baik-baik saja. Baik, terima kasih.

Jae Yeol memesan kursi pijat untuk Yoon Jin. Yoon Jin menaruhnya di kamarnya.

Setelah kurir pergi, Yoon Jin dihubungi oleh Hye Kyung.

Hye Kyung ngadu kalau Eun Young membawa Min Joon naik taksi.

Mendengar itu, Yoon Jin langsung ke kamar Min Joon.

Yoon Jin : Dia juga membawa semua buku teks Min Joon.

Saat mau pergi, Yoon Jin tersandung tas Eun Young.

Dan dia pun terkejut melihat boneka Min Ji di tas Eun Young.

Yoon Jin marah. Dia memeriksa tas Eun Young dan menemukan selebarannya.

Yoon Jin pun menghubungi Eun Young.

Yoon Jin : Kau di mana sekarang?

Di bioskop, Eun Young bilang ke Min Joon kalau dia sudah memberitahu Yoon Jin mereka dimana.

Eun Young : Nikmati musikal ini.

Dengan wajah sedih, Min Joon bilang tadinya dia akan menonton musikal itu dengan Min Ji.

Eun Young : Min Ji?

Flashback…

Min Ji mengajak ibunya menonton musikal Saint Seiya.

Min Ji tanya, mereka akan menontonnya malam ini, kan?

Yoon Jin bilang iya dan menyuruh Min Ji ke rumah sakit bersama Min Joon.

Yoon Jin : Kita pergi usai ibu bekerja.

Min Joon dan Min Ji menunggu sang ibu di kafetaria rumah sakit. Mereka ditemani seorang wanita.

Tak lama, Yoon Jin datang dan dia berterima kasih pada wanita itu karena sudah menjaga kedua anaknya.

Yoon Jin mengajak keduanya pergi. Tapi saat mau berdiri, Min Joon gak sengaja numpahin susu ke bajunya.

Yoon Jin : Seharusnya kau hati-hati.

Yoon Jin lalu meminta Min Ji menunggu mereka sebentar di sana, karena dia akan membawa Min Joon ke toilet.

Tapi sekembalinya dari toilet, Min Ji hilang.

Min Joon menemukan boneka Min Ji di lantai.

Yoon Jin terkejut melihat boneka Min Ji. Dia mengedarkan pandangannya mencari Min Ji. Tak lama, dia melihat Min Ji dibawa pergi seorang wanita berbaju ungu.

Flashback end…

Min Joon cerita ke Eun Young kalau Min Ji menghilang di RS ibunya.

Eun Young terkejut dan teringat selebaran tabrak lari.

Eun Young : Lantas kecelakaan mobil itu…

Tak lama, lampu di bioskop mulai padam. Film Saint Seiya dimulai. Tapi pintu bioskop terbuka. Yoon Jin masuk mencari Min Joon.

Eun Young menoleh. Dia terkejut melihat Yoon Jin datang.

Yoon Jin menatap marah Min Joon.

Bersambung…..

7 Shares:
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like