Tentangsinopsis.com – Sinopsis Rose Mansion Episode 6 Part 2, Cara pintas untuk menemukan spoilers lengkapnya ada di tulisan yang ini. YUK Cek episode sebelumnya DISINI…..
Mereka mengantar Ji Na pulang terlebih dahulu. Temennya Min Soo mabuk parah.
Ji Na yang duduk di kursi depan, berkata pada temennya Min Soo, bahwa dia akan pulang. Ji Na pun turun dari mobil.
Temennya Min Soo berusaha mencegah Ji Na pergi. Dia mengajak Ji Na ke karaoke. Dia terus memanggil-manggil Ji Na.
Min Soo menyuruh temennya diam.
Lalu Min Soo menatap Ji Na. Dia memastikan Ji Na masuk ke apartemen dengan aman.
Setelah Ji Na masuk, mobil yg Min Soo tumpangi mulai melaju, membawa Min Soo dan temennya.
Di perjalanan, temennya Min Soo muntah.
Kekesalan Min Soo makin berlipat-lipat.
Ji Na baru masuk rumahnya, menerima pesan dari pengagum rahasianya.
Capensis: Apakah kamu tidur?
Rose: Aku baru saja pulang setelah makan malam.
Capensis: Dengan siapa?
Rose: Mereka yang membantuku dengan pekerjaan.
Capensis: Apakah masih belum berhasil?
Rose: Tidak, tapi aku melihat jalan keluar.
Capensis: Mengapa kau berkata begitu?
Rose: Aku telah bertemu seseorang yang dapat saya percaya.
Capensis: Seorang pria?
Rose : Ya
Capensis: Apakah kau menyukainya?
Rose: Nah, bagaimana aku harus mengatakannya? Dia memberiku kepercayaan. Aku merasa aku bisa percaya padanya.
Ji Na menyeduh teh, lalu duduk di depan meja makan.
Dong Hyun menghubungi Ji Na.
Tapi Ji Na tidak menjawab.
Lalu Ji Na melirik laptop kakaknya yang dia taruh di atas meja tamu.
Ji Na pun memeriksa laptop kakaknya.
Dan dia menemukan file tentang Rose Supermarket.
Ponsel Ji Na berbunyi lagi. Pesan dari Dong Hyun.
Ji Na yang kesal, memblokir nomor Dong Hyun.
Ji Na mencoba membuka file Rose Supermarket.
Tapi sayangnya, memakai password.
Pesan dari Min Soo masuk.
Min Soo : Kau pulang dengan selamat?
Di klub, gadis yg meng-hack ponsel Ji Na pun tertawa membaca pesan-pesan Ji Na.
“Gadis ini lucu. Dia mengakhiri semuanya dengan apoteker dan sekarang dia menggoda detektif. Pasti sulit untuk mencari nafkah.”
Si tukang daging datang, mendekati gadis itu.
“Apa yang sulit?” tanyanya.
“Mundur. Kembali bekerja.” jawab gadis itu.
“Dan beri aku minum.” pinta si tukang daging.
Lalu gadis itu membaca pesan Ji Na lagi soal laptop Ji Hyun.
Dalam pesannya, Ji Na bilang ke Min Soo kalau dia menemukan laptop Ji Hyun.
“Laptop?” tanya gadis itu.
Besoknya, Ji Na yang mau pergi, disamperin Charlie di depan apartemen. Charlie berterima kasih untuk waktu yang menyenangkan tempo hari. Lalu dia bertanya, kapan Ji Na datang lagi.
Ji Na yang kesal, menyuruh Charlie pergi sebelum dia menuntut Charlie atas tindakan pelecehan.
Ji Na pun pergi sambil mengatai Charlie bodoh.
Charlie berteriak, tanya parfum apa yang Ji Na pakai.
Lalu Charlie bertanya-tanya, bukankah gadis yang menyelinap ke supermarketnya kemarin adalah Ji Na.
Ji Na pergi ke kantor Pemeliharaan.
“Halo, saya tinggal di Gedung 117. Bisakah kau memberi tahu saya nomor pelat dari mobil dengan tempat parkir khusus ruang di dekat Gedung 117, 118 dan 119?”
Kepala Pemeliharaan mengaku tidak tahu.
Ji Na tak menyerah. Dia meminta Kepala Pemeliharaan memberitahu para penghuni apartemen situasinya.
Kepala Pemeliharaan menolak, dia bilang ada banyak penghuni di apartemen itu.
“Jika ini tentang keributan. Saya minta maaf.”
“Silakan membuat pengumuman untuk bantuan. Jika kau perlu ini dilakukan. posting sendiri pemberitahuan di papan buletin.”
Lalu seorang wanita datang dan memarahi Kepala Pemeliharaan karena tidak mengambil tindakan juga padahal dia sudah melaporkan soal air keran yang bau. Kepala Pemeliharaan mengklaim bahwa dia sudah melakukan pengecekan dan semua baik-baik saja. Wanita itu berkata, mungkin sumbernya dari tangki air. Kepala Pemeliharaan bilang itu tidak mungkin. Mereka baru-baru ini meminta layanan pembersihan untuk membersihkan tangki air.
“Tapi baunya makin buruk. Kau harus datang dan memeriksa sendiri.”
Kepala Pemeliharaan mengalah, baik, kami akan pergi memeriksa.
Wanita itu beranjak keluar. Ji Na mengejarnya.
“Kapan air mulai berbau busuk?”
“Sudah beberapa hari. Apartemen sialan ini. Mereka hanya peduli dengan pembangunan kembali. Mereka bahkan tidak mendengarkan keluhan.”
“Di gedung mana kau tinggal?”
“Gedung 107.”
Detektif Jang lagi main golf di depan mejanya. Lalu Detektif Bae datang, memberitahu bahwa hasil analisis rekaman kamera CCTV Rose Apartment sudah keluar. Detektif Jang melihat hasil laporan yang dibawa Detektif Bae.
Detektif Bae : Tim analisis memeriksa setiap rekaman. Rupanya. Song Ji Hyun tidak meninggalkan kompleks apartemen.
Detektif Jang : Itu tidak mungkin. Aku yakin mereka melewatkan sesuatu.
Detektif Bae : Pokoknya, itulah kesimpulan mereka. Dia tidak meninggalkan kompleks apartemen. Itulah hasilnya.
Detektif Jang : Lalu Song Ji Hyun masih di kompleks apartemen?
Ji Na membawakan Kepala Pemeliharaan Apartemen sebotol air.
Kepala Pemeliharaan tanya, apa itu.
Ji Na bilang air dari gedung 107. Penghuni di sana mengatakan airnya bau.
Kepala Pemeliharaan : Apakah kau tinggal di gedung itu?
Ji Na : Coba cium baunya.
Kepala Pemeliharaan : Singkirkan.
Ji Na : Kau tahu bahwa kakakku hilang. Seseorang hilang, dan airnya bau.
Kepala Pemeliharaan : Itu tidak ada hubungannya dengan ini.
Ji Na : Biarkan aku memeriksa apa yang ada di dalam tangki air.
Kepala Pemeliharaan : Hentikan, ya?
Ji Na : Apa yang harus aku lakukan untuk memeriksa apa yang ada di dalamnya?
Kepala Pemeliharaan : Dapatkan persetujuan semua penduduk atau minta polisi datang dengan surat perintah penggeledahan.
Charlie dan Tukang Daging Jung lagi bersantai di depan supermarket. Charlie sambil mainin senapannya, nembak-nembakin cup kopi yang ada di atas meja di depannya. Dua ibu2 lewat dan memarahi Charlie karena bermain-main dengan senapan. Mereka bilang, bagaimana kalau terkena anak-anak.
Charlie lalu minta 500 ribu won sama Pak Jung karena dia berhasil menembaki gelas2 itu.
Pak Jung : Nanti. Terus menembak.
Charlie : Nanti? Apa yang kau bicarakan?
Kasir keluar dan memberikan ponsel kepada Charlie. Kasir itu adalah gadis yang menyadap ponsel Ji Na dan Ji Hyun.
Charlie lantas menyuruh gadis itu memakai celana pendek dengan alasan cuaca panas.
Gadis itu menggerutu, sialan!
Gadis itu kembali ke dalam. Charlie membaca sebuah pesan di ponselnya.
Charlie : Sebuah mayat ditemukan di tangki air apartemen kami.
Pak Jung : Apa?
Charlie : Menurut beberapa dara gila.
Mereka lalu tertawa.
Kepala Teknisi lagi membahas sesuatu dengan karyawanya. Lalu Kepala Pengawas Apartemen datang. Kepala Teknisi memberitahu bahwa seseorang tengah menunggu Kepala Pengawas di dalam ruangan.
Kepala Pengawas masuk ke dalam ruangan. Ternyata Sook Ja yang menunggunya. Sook Ja memberinya uang untuk membeli daging.
Kepala Pengawas : Ya ampun. Terima kasih. Astaga. Jadi katakan padaku.
Sook Ja : Kepala mengatakan keran air Gedung 107 bau. Pernahkah kau mendengar?
Kepala Pengawas : Ya, aku dengar.
Sook Ja : Naik dan periksa.
Kepala Pengawas : Kenapa aku? Orang lain bertanggung jawab atas gedung itu. Dan petugas kebersihan tidak bisa membuka tangki air. Itu dikelola oleh layanan sewaan.
Sook Ja : Ayo. Aku bilang aku akan menjagamu.
Kepala Pengawas : Bagaimana jika mayat benar-benar ada di sana?
Sook Ja : Lalu. Aku akan menanganinya sendiri.
Kepala Pengawas : Aku takut… Aku tidak bisa melakukan kebaikan ini untukmu. Maaf.
Kepala Pengawas mengembalikan uang itu dan buru-buru pergi.
Sook Ja kesal.
Nam Young memberikan berkasnya ke unit lain. Dia bilang, dia ditransfer ke unit itu.
Kepala Unit : Benarkah?
Nam Young mengangguk.
Lalu dia beranjak mendekati Min Soo.
Dia memberikan berkas ke Min Soo. Itu adalah catatan riwayat telepon Ji Hyun yang mereka minta sebelumnya.
Min Soo : Ada yang perlu diperhatikan?
Nam Young : Aku membahas detailnya. dan tidak banyak.
Min Soo : Berikan infonya ke Unit 1 .
Nam Young : Aku kira ini adalah kasus terakhirku.
Min Soo : Kenapa kau terdengar seperti pergi ke suatu tempat? Kita hanya tidak melakukan kasus ini.
Nam Young : Aku telah ditugaskan ke divisi lalu lintas.
Min Soo kaget, apa? Mengapa?
Nam Young : Lee Woo Hyeok mengalami kejang karena aku. Pada akhirnya, aku memulai semua ini.
Min Soo : Kau tidak masuk akal.
Kepala Choi datang. Min Soo protes. Dia bilang itu tak masuk akal.
Min Soo : Kau tidak bisa mematahkan semangat juniormu… atas kesalahan kecil. Detektif bukan penurut.
Kepala Choi : Apakah kau memberontak?
Min Soo : Tidak, tapi ini terlalu tidak adil.
Kepala Choi : Jadi, apa yang kau sarankan agar kami lakukan? Mari kita tetap pada pekerjaan kita. Mari kita makan dari waktu ke waktu.
Kesal, Min Soo pun beranjak dari duduknya.
Nam Young : Kau sedih karena aku?
Min Soo : Aku pergi untuk buang air kecil.
Ji Na baru saja tiba. Kebetulan dia melihat Min Soo melintas. Ji Na pun mengejar Min Soo dan mengikuti Min Soo ke toilet sambil mengatakan soal air di gedung 107 yang bau. Ji Na gak sadar dia masuk ke toilet pria. Dia baru sadar pas melihat Min Soo pipis. Sontak lah Ji Na langsung keluar dan Min Soo merapat ke toilet.
Min Soo menyuruh Ji Na bicara. Dia bilang, dia mendengarkan.
Ji Na : Aku pergi ke atap tapi pintunya terkunci. Itu hanya ideku. Jika kau tidak dapat mencari di seluruh apartemen, bagaimana kalau tangki air di atap saja?
Kepala Jang keluar dari toilet dan mendekati Ji Na.
Kepala Jang : Kau pikir ada mayat di dalamnya?
Ji Na : Siapa kau?
Kepala Jang : Apa kau mau mengatakan kau keluarga Nona Song Ji Hyun?
Ji Na : Dia kakakku.
Kepala Jang : Kau pasti takut dan hancur. Kami akan menyelidiki kasus ini dengan sekuat tenaga. Jadi tinggalkan kekhawatiranmu, dan pulanglah.
Ji Na : Tapi siapa kau?
Min Soo keluar dan memberitahu Ji Na siapa Kepala Jang.
Kepala Jang mengenalkan dirinya, aku Jang Won Seok. Aku akan sering bertemu denganmu di masa depan.
Kepala Jang menguluarkan tangannya, mengajak Ji Na salaman. Tapi pas Ji Na mau salaman, dia langsung menarik tangannya dan bilang dia tidak mencuci tangan. Kepala Jang kembali ke toilet sambil tertawa.
Min Soo dan Ji Na bicara di kafe.
Min Soo : Seperti yang kau tahu, aku tidak lagi memiliki kekuasaan atas ini.
Ji Na : Aku mengerti.
Ji Na lalu memberikan laptop Ji Hyun ke Min Soo.
Ji Na : Ini laptop kakakku yang aku sebutkan tadi malam.
Min Soo nampak ragu, tapi…
Ji Na : Bagiku, kau masih satu-satunya yang aku miliki. Kau bisa memberikannya kepada pria yang suka memuji itu atau menyimpannya. Lakukan seperti yang kau inginkan.
Min Soo : Tetap saja, kau tidak pergi ke Mantan narapidana kali ini.
Ji Na sedikit tertawa.
Ji Na lalu bilang, ini sangat penting bagi kakaknya.
Ji Na berdiri.
Min Soo berjanji akan segera mengontak Ji Na setelah mendapat informasi.
Dong Hyun masih kesulitan menghubungi Ji Na.
Selingkuhan Dong Hyun curiga itu karena Ji Na sudah tahu hubungan mereka.
Tapi Dong Hyun tidak yakin Ji Na sudah tahu.
Selingkuhan Dong Hyun mengatakan, seorang wanita mengabaikan panggilan karena suatu alasan.
Kepala Jang kembali ke mejanya.
Kepala Choi menatapnya dengan kesal.
Kepala Choi yang udah gak tahan lagi, akhirnya berdiri dan berteriak memanggil Kepala Jang.
Kepala Jang berdiri dari duduknya.
Kepala Jang : Apa yang terjadi, Choi Pyo Chang?
Kepala Choi menunjuk kedua matanya sambil menatap kesal Kepala Jang.
Kepala Choi : Ayo kita bicara.
Mereka bicara diluar, sambil merokok.
Kepala Choi : Kau tidak dapat melakukan ini pada rekan lamamu.
Kepala Jang : Kau memiliki mulut yang busuk, bukan? Tapi kau lebih baik berbicara sesuai dengan usiamu.
Kepala Choi : Kau mengirim juniorku ke divisi lalu lintas. Apakah itu perlu?
Kepala Jang : Aku? Kenapa aku harus melakukan itu? Aku tidak begitu berpengaruh.
Kepala Choi : Kau pikir aku tidak tahu? Semua orang di kepolisian tahu bahwa kepala suku memberimu sayap untuk menjadi liar. Kasus? Ambil sebanyak yang kau mau. Saat kau pergi, aku hampir mati karena membersihkan kekacauan. Sekarang haruskah kau pergi semurah ini?
Kepala Jang : Hei, apakah kau tahu apa masalahmu? Kau tidak ambisius. Katakanlah aku melakukan itu. Apa yang dapat kau lakukan? Kau seperti sampah paling kotor.
Kepala Choi : Kau tikus licik.
Ponsel Kepala Jang berbunyi.
Telepon dari atasan mereka. Kepala Jang bilang, dia akan segera datang.
Kepala Choi makin panas, silakan dan terus mengisap ke Kepala.
Kepala Jang berdiri dan membuang puntung rokoknya ke arah kaki Kepala Choi.
Mereka lalu saling bertatapan dengan tajam.
Kepala Jang : Choi Pyo-Chang, jadilah pria terhormat. Aku akan menjadi penjahat.
Kepala Jang pergi.
Kepala Choi kesal : Ular itu.
Kepala Polisi menuangkan teh untuk Kepala Jang.
Kepala Polisi : Coba ini. Ini teh jakseol. “Jakseol,” dibuat dengan teh bayi. Teh yulmu memiliki rasa yang paling enak.
Kepala Jang : Kepala Tentang Song Ji Hyun, aku pikir kita perlu surat perintah penggeledahan.
Kepala Polisi : Untuk mencari di mana?
Kepala Jang : Sebuah gedung apartemen.
Kepala Polisi : Satu seluruh bangunan?
Kepala Jang : Ya, seluruh bangunan. Song Ji Hyun mungkin ada di sana apakah hidup atau mati.
Kepala Polisi : Hei. Saat ini, kau perlu menentukan rentang untuk mendapatkan surat perintah penggeledahan bahkan jika itu hanya sebuah kantor kecil. Atau petisi sipil akan membanjiri. Kau baru saja kembali bekerja.
Kepala Jang : Air keran berbau busuk di sana.
Kepala Polisi : Siapa yang mengatakan itu?
Kepala Jang : Adik Song Ji Hyun. Dia memberitahuku tentang itu. Kita perlu melihat apa yang ada di balik ini.
Kepala Polisi : Hanya karena air keran yang bau? Kecuali ada hubungannya dengan Song Ji Hyun.
Kepala Jang : Tentu saja, sudah. Hasil analisis footage membuktikannya. Dia tidak pernah meninggalkan kompleks apartemen. Song Ji Hyun ada di sana. Percayalah padaku dan bantulah. Di sinilah kau menggunakan keuntungan memiliki seorang menantu laki-laki hakim.
Kepala Polisi : Bagaimana jika dia tidak ada?
Kepala Jang : Kami akan menemukannya. Perasaanku mengatakan demikian. Aku tahu kita akan menemukannya. Song Ji Hyun akan ada di sana.
Pak Jung lagi mengerjakan tugasnya sepagai pemotong daging.
Sook Ja tengah menunggu dagingnya selesai dipotong.
Sook Ja : Babi itu tampak hebat.
Pak Jung : Ini benar-benar bagus. Bagaimana kau menginginkannya?
Sook Ja : Beri aku 600 gram. Iris dengan tebal.
Pak Jung : Oke.
Sook Ja : Buat tipis.
Charlie datang, apa yang dikatakan ketua?
Sook Ja : Ini akan menjadi bencana total.
Charlie : Apakah benar-benar ada mayat?
Sook Ja : Jaga mulutmu. Mayat apa? Dia tidak akan pernah bisa mati di apartemen kita. Begitu dia ditemukan, itu akan menjadi gila.
Lalu Min Soo datang, aku dari Kantor Polisi Yongma. Apa kau Choi Chang Bae?
Sook Ja : Namamu Chang Bae?
Pak Jung dan Sook Ja sontak tertawa mendengar nama asli Charlie.
Charlie : Namamu tidak lebih baik, Sook Ja.
Sook Ja : Apa? Apa yang salah dengan namaku?
Min Soo : Permisi. Bisakah kita bicara?
Charlie pun membawa Min Soo ke kantornya. Charlie menunjukkan rekaman pengawasnya.
Min Soo : Dari Rabu malam hingga Kamis pagi, apa yang kau lakukan?
Charlie : Mengapa kau bertanya?
Min Soo : Aku sedang melakukan penyelidikan.
Charlie : Apakah ini tentang penculikan di apartemen? Apakah ini investigasi alibi atau semacamnya? Aku berada di Provinsi Gangwon pada saat itu. Mau lihat?
Charlie nunjukin foto di ponselnya kalau dia benar-benar ada di Gangwon.
Ji Na lagi memasang spanduk orang hilang di tepi jalan.
Lalu tiba2, iring-iringan mobil polisi lewat.
Min Soo yang diantar keluar oleh Charlie, juga melihat kedatangan para polisi.
Para penghuni apartemen heboh.
Para polisi lalu lintas berusaha mensterilkan area dari warga.
Kepala Jang memberi perintah pada timnya.
Kepala Jang : Tunjukkan surat perintah dan lanjutkan. Ini adalah bangunan yang cukup besar. Cari secara menyeluruh dari lantai pertama. Pastikan tidak ada yang masuk.
Min Soo bergegas mendekati kerumunan yang dijaga polisi.
Min Soo : Apa yang sedang terjadi?
Polisi bilang, sebuah pencarian sedang berlangsung.
Min Soo : Apakah ada surat perintah penggeledahan? Untuk seluruh bangunan?
Polisi mengiyakan.
Lalu Ji Na datang.
Ji Na : Apa yang terjadi?
Sook Ja dan Charlie juga datang dan berusaha mencari tahu apa yang terjadi.
Para detektif memanjat tangki air.
Kepala Jang menunggu di bawah. Dia yakin ada Ji Hyun di dalam sana.
Detektif Lee membuka tutup tangki dan meminta senter karena di dalam tangki terlalu gelap.
Tak lama kemudian, dia menemukan sebuah tubuh mengambang.
Detektif Lee langsung mengontak Kepala Jang lewat walkie-talkie nya.
Detektif Lee : Kapten. Kami menemukannya. Tubuh yang diduga milik Song Ji Hyun.
Ji Na yang mendengar itu lewat walkie talkie Min Soo pun kaget.
Dia pun histeris, memanggil-manggil kakaknya.
Tapi benarkah itu Ji Hyun?
Bersambung………