Rose Mansion Eps 6 Part 1

Tentangsinopsis.com – Sinopsis Rose Mansion Episode 6 Part 1, Cara pintas untuk menemukan spoilers lengkapnya ada di tulisan yang ini. YUK Cek episode sebelumnya DISINI…..

Detektif lain mengambil semua berkas kasus Ji Hyun di meja tim Kepala Choi.

Nam Young kesal.

Lalu Min Soo datang. Nam Young memberitahu bahwa Unit Kejahatan Kekerasan 1 mengambil semua bahan investigasi mereka.

Detektif Bae menatap Min Soo, kau sudah diberitahu, kan? Kami mengambil alih kasus Song Ji Hyun.

Min Soo : Ya, aku sudah tahu. Tapi di mana sopan santunmu?

Detektif Bae : Kami hanya mengikuti instruksi Kepala Tim kami.

Nam Young : Lalu ambil prosedur resmi. Kau tidak bisa begitu saja mengambil materi kami seperti pencuri.

Jang Won Seok, Kepala Tim 1, datang.

Kepala Jang : Pencuri? Bukankah itu terlalu keras? Biarkan aku melihat apa yang kau miliki.

Kepala Jang memeriksa berkas2 kasus Ji Hyun.

Kepala Jang : Interogasi tersangka. Surat keterangan saksi tentang korban. Laporan investigasi. Detektif Park, aku menghargai kerja kerasmu.

Min Soo menatap kesal Kepala Jang.

Kepala Jang : Kenapa? Rasanya tidak adil? Rasanya tidak begitu menarik. Jangan merasa buruk. Lagi pula tidak banyak kemajuan. Kami tidak begitu senang mengambil alih milik orang lain. Kami hanya mengikuti perintah. Ketahuilah bahwa kami tidak suka melakukan ini. Pokoknya, serahkan sisanya kepada kami dan santai saja.

Kepala Jang dan bawahannya beranjak ke meja mereka.

Min Soo menerima pesan dari Ji Na.

Ji Na memberitahu Min Soo, kalau dia terkurung di Rose Supermarket.

Sontak lah Min Soo langsung pergi untuk menolong Ji Na.

Charlie mulai berburu Ji Na. Dia mengambil senapannya dan mencari Ji Na. Dia tahu, yang menyusup ke tempatnya adalah seorang wanita karena dia mencium bau parfum Ji Na. Dan dia juga merasa, seperti mengenali si penyusup.

Charlie mendekati manekinnya. Lalu dia menerima telepon dari temennya.

Charlie : Tidak bisakah kita melakukannya nanti? Aku merencanakan sesuatu yang sangat menyenangkan.

Charlie menutup teleponnya dan melihat ke balik manekinnya.

Dan dia melihat ada tetesan darah.

Charlie : Jadi kau terluka?

Ji Na keluar dari kolong meja di belakang Charlie. Dia bergegas kabur.

Charlie sempat melihat.

Dia tertawa senang dan langsung mengejar Ji Na.

Min Soo masih di perjalanan.

Dia ngebut.

Kita persingkat aja ya guys…. Ji Na berhasil lari keluar dari Rose Supermarket lewat pintu belakang. Tapi Charlie melihatnya. Ji Na berlari ke atas dan ngumpet di balkon gedung itu. Charlie berlari ke bawah dan mendongakkan kepalanya, mencari Ji Na.

Untunglah Min Soo datang tepat waktu. Ji Na kaget melihat Min Soo yang tahu2 udah muncul di belakangnya. Min Soo menyuruh Ji Na diam.

Charlie melihat Min Soo.

Charlie : Pernahkah kau melihat seorang wanita yang sangat cepat dan cantik?

Min Soo : Sedang apa kau disini jam segini?

Charlie bilang dia lagi berburu dan langsung pergi.

Ji Na membersihkan lukanya dengan sebotol air.

Min Soo memarahi Ji Na.

Min Soo : Kenapa kau masuk ke sana? Kau menempatkan dirimu dalam bahaya, dulu dan sekarang.

Ji Na : Manekin di rumahku berada di sana juga!

Min Soo : Semua manekin terlihat serupa. Kau terlalu sensitif.

Ji Na : Dia membuatku curiga dalam banyak hal.

Min Soo : Seperti apa?

Ji Na : Dia punya foto kakakku. Dia bahkan menyimpannya di folder terpisah. Itu berarti, dia telah mengawasinya.

Min Soo : Bagaimana kau bisa tahu?

Ji Na : Itu….

Min Soo langsung tahu siapa yang membantu Ji Na melakukan peretasan.

Sekarang, Min Soo ngeborgol sebelah tangan temennya ke tangga.

Asisten temennya Min Soo datang membawa kemeja Ji Na yang sudah dia laundry.

Ji Na minta maaf pada temennya Min Soo.

Lalu Min Soo turun dari lift, membawa hardisk temennya yang berisi barang bukti tentang Charlie.

Min Soo mengomeli temennya.

Min Soo : Aku baik kepadamu dan sekarang kau tidak takut untuk melakukan sesuatu, bukan? Bagaimana kau bisa menunjukkan ini pada Ji Na?

Min Soo juga memarahi Ji Na, bagaimana bisa kau melakukan ini? Ini berbahaya.

Ji Na : Kau juga melihat fotonya.

Min Soo : Aku tahu. Aku akan menyelidiki dan memeriksanya sendiri, oke? Jadi jangan pernah melakukan hal seperti ini. Ini ilegal, dan itu terlalu berbahaya.

Ji Na lalu meminta Min Soo melepaskan borgol temennya.

Ji Na : Dia tidak bersalah. Jadi tolong lepaskan borgolnya.

Min Soo : Keberadaannya sendiri salah dan ilegal.

Ji Na sewot, Detektif Park, kau bilang kau butuh bukti. Baru setelah itu, surat perintah akan dikeluarkan.

Min Soo : Kau benar, tapi….

Ji Na : Aku menyerahkan diri.

Min Soo : Apa?

Ji Na : Aku akan menyerahkan diri juga.

Temennya Min Soo ketawa melihat ekspresi kesal Min Soo.

Min Soo pun terpaksa melepas borgol temennya karena Ji Na.

Min Soo mengancam, jika temennya melakukan hal itu lagi, maka temennya bakal masuk penjara untuk yang ke-enam kalinya.

Setelah dilepaskan, temennya Min Soo ngajak Ji Na makan. Ji Na setuju. Dia bilang, dia yang traktir.

Mereka barbekyu-an. Tapi temennya Min Soo gak sabaran dan memakan daging setengah matang.

Min Soo : Memakannya mentah-mentah akan membuatmu sakit.

Temen Min Soo : Aku hanya ingin menikmatinya selagi masih juicy.

Min Soo : Rasa juicy itu akan membuatmu mati lebih awal.

Ji Na tertawa mendengarnya.

Temen Min Soo menyuruh Min Soo menuangkan bir untuknya.

Temen Min Soo : Kudengar kau tidak lagi menangani kasus Ji Hyun. Siapa yang mengambil alih?

Ji Na : Apakah sudah diputuskan?

Min Soo : Unit kejahatan kekerasan 1 .

Temen Min Soo : Maksudmu. Jang Won Seok?

Ji Na : Mengapa?

Temen Min Soo : Kasus ini akan menjadi berita.

Min Soo : Hei, jangan katakan apa yang tidak perlu.

Ji Na : Ayo, katakan padaku. Aku keluarga korban. Aku pantas tahu.

Min Soo : Tidak apa-apa.

Temen Min Soo : Jang Won Seok, si brengsek ini, suka kasusnya dilaporkan di TV. Begitu dia bertanggung jawab, hukumannya akan berlipat tiga, atau hukuman percobaan akan menjadi waktu penjara.

Min Soo : Jangan mengoceh tentang apa yang tidak kau ketahui!

Temen Min Soo : Aku mengatakan apa yang aku tahu. Orang itu dihukum karena memalsukan bukti.

Min Soo : Hei, minum saja ini. Mereka menugaskannya karena dia terampil. Ji Na, jangan khawatir. Timnya memiliki tingkat deteksi tertinggi di kantor polisiku.

Ji Na : Apa pun, aku tidak peduli. Aku hanya mengandalkanmu. Kau akan terus membantuku, kan?

Sontak lah Min Soo terdiam menatap Ji Na.

Temen Min Soo gak suka atmosfer keduanya.

Temen Min Soo : Ada apa dengan perubahan suasana hati yang tiba-tiba ini? Daging ini tiba-tiba terasa sangat manis. Ji Na, bagaimana kalau tiga porsi lagi?

Min Soo : Apa kau gila?

Ji Na : Makanlah.

Temen Min Soo langsung memesan lagi.

Temennya Min Soo muntah di tepi jalan.

Min Soo menemaninya, kau mabuk, kan?

Selesai muntah, dia dipapah Min Soo kembali ke kedai.

Temennya Min Soo teler.

Ji Na : Kenapa kau tidak menanyakan apapun tentangku? Pertanyaan tentang kampung halamanku, kampusku, dimana aku sekolah atau jurusanku.

Min Soo : Kau ingin aku bertanya?

Ji Na : Tidak. Sejujurnya aku benci mereka yang menanyakan pertanyaan seperti itu. Tapi kau tidak bertanya dan aku suka itu. Aku tidak perlu berpikir keras tentang bagaimana menjawabnya.

Min Soo : Aku tidak punya banyak untuk berbicara tentang diriku sendiri, jadi aku mengerti bagaimana perasaanmu.

Lalu supir pengganti datang.

Min Soo membangunkan temennya.

Min Soo : Mantan narapidana, ayo pergi.

Mereka pun pergi.

Bersambung ke part 2…

2 Shares:
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like